OLEH :
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian di NTB.
Penelitian ini adalah penelitian deskriftif, dengan pendekatan kuantitatif, lokasi penelitian ditentukan secara
purposive di Kabupaten Bima, Sumbawa Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Barat. Data yang
digunakan dalam penelitian ini, adalah PDRB tahun 2014 dan 2019. Data dianalisis dengan menggunakan
Locations Quotient (LQ). Hasil penelitian menemukan sektor pertanian yang berperan sebagai sektor unggulan
dalam perekonomian di Nusa Tenggara Barat dengan kriteria sebagai sektor basis adalah sektor pertanian di
Kabupaten Bima, Dompu dan Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Sementara Kabupaten
Sumbawa barat sektor basisnya dalah pertambangan, hal ini dipengaruhi oleh keberadaan salah satu tambang
terbesar di Indonesia.
PENDAHULUAN
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriftif, dengan pendekatan kuantitatif, lokasi
penelitian di NTB, meliputi kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Lombok Tengah,
Lombok Utara, dan Lombok Barat. Data yang digunakan dalam penelitian, data sekunder
tahun 2014, dan 2018 PDRB Propinsi NTB dan PDRB masing-masing kabupaten lokasi
penelitian. Untuk mengetahaui peranan sektor pertanian dalam perekonomian di Bali
Selatan, data dianalisis dengan menggunakan Locations Quotient (LQ). Aanalisis
Locations Quotient (LQ) dipergunakan untuk menentukan sektor basis dan non basis,
dengan tujuan untuk mengetahui keunggulan komparatif suatu daerah dalam menentukan
sektor unggulannya. The formula for computing location quotients can be written as
(Quintero, James, 2007) :
𝐿𝑄 = (𝑒𝑖 /𝑒)/(𝐸𝑖 ⁄𝐸) ……………………….(1)
Where : ei is local product domestic regional brutto (PDRB) in sektor i, e is total PDRB,
Ei is reference area PDRB in sektor i, and E is total reference area PDRB.
Apabila nilai LQ sektor pertanian > 1, berarti tingkat spesialisasi sektor pertanian
di kabupaten lebih besar daripada sektor pertanian dalam perekonomian di tingkat Provinsi
NTB atau disebut sektor pertanian merupakan sektor basis dapat digunakan sebagai sektor
unggulan. Sebaliknya jika nilai LQ < 1 berarti tingkat spesialisasi sektor pertanian di
kabupaten lebih kecil jika dibandingkan dengan sektor pertanian di tingkat perekonomian
Provinsi NTB, .sehingga menunjukkan sektor pertanian kurang berpotensi atau disebut
juga sebagai sektor non basis.
KESIMPULAN
1. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling berpengaruh terhadap
perekonomian di Nusa Tenggara Barat. Dari 6 Kabupaten yang diteliti, hanya
kabupaten sumbawa yang sektor basisnya bukan sektor pertanian, melainkan sektor
basisnya adalah pertambangan. Hal ini karena Kabupaten Sumbawa Barat memiliki
salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, sehingga membuat
masyarakat cenderung lebih memilih bekerja di bidang pertambangan daripada
pertanian.
2. Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Barat
memiliki nilai LQ > 1 pada sektor pertanian atau merupakan sektor yang paling
mempengaruhi perekonomian dimasing masing kabupaten.
3. Meskipun kelima kabupaten sektor basisnya adalah pertanian, beberapa daerah ada
yang mengalami stagnan dan penurunan nilai LQ dalam rentan waktu 2014 -2018.
Daerah yang mengalami stagnan atau nilai yang sama adalah Kabupaten Lombok
Barat, sementara yang mengalami penurunan nilai LQ pada sektor pertanian
adalah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.
4. Daerah dengan nilai LQ paling besar pada sektor pertanian di Nusa Tenggara
Barat adalah Kabupaten Bima nilai LQ 1.74, Dompu nilai LQ 1.62, Lombok Utara
nilai LQ 1.56, Lombok Tengah nilai LQ 1.21, Lombok barat nilai LQ 1.