Anda di halaman 1dari 6

Nama : Venny Theresia

NPM : 16219476
Kelas : 1EA31

IDEOLOGI NEGARA JERMAN

I. Ideologi Jerman
Ideologi Ideologi Negara Jerman adalah Grundgesetz yang mempunyai lima prinsip yang
menjadi acuan dalam ketatanegaraan Jerman yaitu ; negara republik dan demokrasi, negara
federal, negara hukum dan negara sosial.
Politik Hukum Grundgesetz memerintahkan pengembangan tata negara sosial. Oleh karena
itu, kepentingan sosial kini lebih banyak diperhatikan dalam penyusunan undang undang.
Untuk maksud ini telah banyak diputuskan undang-undang, terutama yang berkaitan dengan
hukum tenaga kerja dan hukum sosial, sejak berdirinya Republik Federal Jerman. Kepada
perorangan, peraturan hukum ini menjamin pelayanan keuangan yang berbeda-beda
jumlahnya dalam hal jatuh sakit, kecelakaan, kecacatan, pengangguran maupun setelah
memasuki masa purnakarya.
Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland)
adalah negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan
politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer
persegi (kira-kira dua setengah kali pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa, negara
dengan 16 negara bagian (Bundesland, jamak: Bundesländer) ini menjadi anggota kunci
organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak), penghubung transportasi barang dan jasa
antarnegara sekawasan, serta menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di
dunia.[9]
Meskipun negara-bangsa Jerman modern baru terbentuk pada tahun 1871 seusai Perang
Prancis-Prusia, satuan-satuan politik di wilayah ini telah lama memainkan posisi penting
dalam era monarki di Eropa sejak penguasaan oleh Kekaisaran Romawi menjelang era
modern (Masehi) hingga berakhirnya Perang Napoleon. Penyatuan wilayah Eropa Tengah
pada masa Karl Yang Agung (Charlemagne), pemimpin Kerajaan Franka, pada abad ke-8
menjadi rintisan terbentuknya suatu imperium konfederatif berusia hampir 1000 tahun yang
dikenal sebagai Imperium Romawi Suci. Imperium ini sangat mewarnai budaya feodal di
seluruh Eropa serta menjadi pusat Reformasi gereja kristen pada abad ke-16 yang
melahirkan Protestantisme. Ketika Imperium Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806
akibat perpecahan yang ditimbulkan oleh perang Napoleon, telah tumbuh rasa satu
kebangsaan sebagai masyarakat berbahasa yang sama (bahasa Jerman). Namun, negara
modern yang terbentuk kemudian tidak sanggup menyatukan cita-cita kebangsaan itu
karena Austria membentuk sekutu bersama Hongaria menjadi negara terpisah dari negara
Jerman modern. Pada tahun 1949, Jerman, dengan wilayah yang jauh berkurang akibat dua
perang besar di Eropa, terbagi menjadi dua negara terpisah: Jerman Barat[10] dan Jerman
Timur. Pemisahan ini berakhir 3 Oktober 1990 (menjadi hari nasional Jerman sekarang)
ketika Jerman Timur secara resmi menyatukan diri dengan Jerman Barat
II. Sistem Ekonomi Jerman

Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara ini memiliki PDB
(Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4 dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto
terbesar kelima di dunia (2008). Dan sistem ekonomi yang dianut Jerman hampir sama
dengan Jepang, yakni kapitalisasi pasar dan industrialisasi.
Jerman sukses menjadi motor, inovator, dan pengglobal ekonomi semenjak era industrialisasi
dan kapitalisme industri. Jerman merupakan negara eksportir terbesar ketiga dunia (2011),
yakni sebesar 1.409 dolar Amerika Serikat.
Dari segi Sumber Daya Alam, Jerman tak banyak memiliki bahan mentah. Di negara tersebut,
hanya lignit dan potas yang tersedia dalam jumlah yang banyak. Untuk pembangkit listrik,
Jerman menggunakan lignit sebagai sumber bahan bakar. Untuk bahan bakar lainnya, seperti
minyak bumi, gas alam, dan sumber daya alam lainnya, Jerman harus mengimpor dari negara
lain.
Adapun sektor-sektor yang berkontribusi terhadap PDB Jerman antara lain:
- Sektor jasa (70%)
- Sektor industri (29,1%)
- Sektor pertanian (0,9%).
Adapun 10 perusahaan terbesar di Jerman (tahun 2010), terdiri dari:
- Volkswagen
- Allianz
- E.ON
- Daimler
- Siemens
- Metro
- Deutsche Telekom
- Munich Re
- BASF
- BMW.
Kemudian daftar perusahaan-perusahaan Jerman yang terkenal di pasar global, seperti:
- Mercedes Benz
- BMW
- Adidas
- Audi
- Porsche
- Volkswagen
- Bayer
- BASF
- Bosch
- Siemens
- Lufthansa
- SAP
- Nivea
dan lain-lain.
Berikut ini beberapa fakta mengenai 'superioritas' perekonomian Jerman yang cukup disegani
dunia, meliputi:
1. Sejak era industrialisasi dan kapitalisasi, Jerman telah menjadi motor dan penggerak
ekonomi global.
2. Jerman adalah pendiri Uni Eropa, G8, G20, serta menjadi eksportir terbesar dunia di tahun
2003 hingga tahun 2008.
3. Di tahun 2011, Jerman menjadi eksportir terbesar kedua dunia dan importir terbesar ketiga
dunia. Hasil perdagangannya pun menghasilkan surplus yang cukup besar, yakni sebesar
$189,7 milyar.
4. Jerman adalah satu-satunya negara yang tidak tergabung dalam anggota tetap Dewan
Keamanan PBB yang termasuk ke dalam 5 negara eksportir senjata terbesar di dunia
5. Jerman awalnya berada di belakang beberapa negara-negara pemimpin industri seperti
Inggris, Perancis, dan Belgia. Namun, sejak tahun 1850 Jerman mulai berbenah, hingga di
tahun 1900 Jerman sudah bisa menyamai Inggris dan Amerika Serikat.

III. Sistem kekuasaan Jerman

Pada tahun 1990 Jerman kembali bersatu antara Jerman Barat dan Jerman Timur ditandai
dengan Runtuhnya Tembok Berlin. Sejak Jerman bersatu, sistem pemerintahan mereka
adalah demokrasi yang berbasis ideologi berlandaskan prioritas hak-hak asasi manusia.
Jerman adalah negara demokrasi parlementer. Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh
seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk
pemerintahan serupa.
Posisi kanselir diraih secara otomatis oleh kandidat utama partai pemenang pemilihan umum
federal. Terdapat enam partai politik utama di Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di
antaranya membentuk koalisi permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan kiri
progresif) danCDU/CSU (kristen demokrat/sosialis yang berhaluan kanan konservatif).
Partai-partai lainnya adalah FDP (demokrat liberal), Bndnis 90/Die Grne (kiri hijau), dan Die
Linke(berhaluan kiri, merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD). Jabatan
presiden lebih banyak bersifat seremonial, meskipun ia dapat menyetujui atau tidak
menyetujui beberapa hal penting.
Parlemen dikenal sebagai Bundestag, yang anggota-anggotanya dipilih. Partai yang
memerintah adalah partai dengan koalisi dominan di dalam parlemen ini. Selain Bundestag
terdapat pula Bundesrat, yang anggota-anggotanya adalah perwakilan pemerintahan negara-
negara bagian. Bundesrat sering disamakan dengan senat, meskipun pada kenyataannya
memiliki wewenang yang berbeda.
Secara administrasi, Jerman adalah negara federasi (Bundesland) dengan 13 negara bagian
(Flchenland; yaitu Baden-Wrttemberg,Freistaat Bayern atau Bavaria, Brandenburg, Hessen,
Mecklenburg-Vorpommern, Niedersachsen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz,Saarland,
Freistaat Sachsen, Sachsen-Anhalt, Schleswig-Holstein, dan Freistaat Thringen) dan tiga kota
setingkat negara bagian (Stadtstaaten atau Stadtlnder, yaitu Berlin, Bremen, dan Hamburg).
Negara-negara bagian ini dibentuk secara bertahap semenjak berakhirnya Perang Dunia II
sebagai penyederhanaan atas garis batas negara bagian peninggalan masa Reich Jerman yang
lebih bersifat feodalistik. Negara bagian diperintah oleh seorang perdana menteri
(Ministerprsident) lengkap dengan kabinetnya. Terdapat pula parlemen tingkat negara bagian.
Setiap negara bagian mengirim wakil-wakil (anggota kabinet, tidak dipilih langsung) ke
Bundesrat.
Pemerintahan Jerman dipimpin oleh Kanselir namun Jerman tetap memiliki Presiden yang
dipilih dalam periode lima tahun. Jerman juga memiliki makhamah konstitusi liberal, dimana
setiap warga mempunyai hak  mengajukan keberatan berdasarkan konstitusi jika ia merasa
hak asasinya dilanggar oleh pemerintah.

IV. Sistem sosial budaya Jerman

1. Kebudayaan Jerman tentang Bahasa dan Etnis

Bahasa Jerman telah diidentifikasi oleh ahli sejarah bahasa sejak awal abad ke 19. Menurut
mereka Jerman merupakan anggota dari sub famili dari keluarga bahasa Indo-eropa.
kelompok dialek utama adalah Jerman dari bahasa dataran tinggi selatan dan dataran rendah
utara.

Dialek dari Jerman rendah memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Belanda. Biasanya
masyarakat di daerah pinggiran sungai Rhine dan pantai utara menggunakan dialek ini.
Sedangkan untuk dialek Jerman atas, terbagi menjadi dua yaitu tengah dan atas.

Bahasa standar ditetapkan dalam serangkaian langkah seperti munculnya sastra publik
nasional pada abad ke 18 dan peningkatan serta perluasannya di abad ke 19. Pada abad ke 20,
pergerakan penduduk yang besar mempengaruhi dialek namun bahasa daerah tetap kental
digunakan.
Kehadiran imigran ke negara Jerman, membuat negara ini menggunakan sejumlah bahasa
lain seperti Polandia, Turki, Yunani. Italia, Portugis, Spanyol dan Mongolia.

Beralih dari budaya Jerman akan bahasa menuju etnik mereka. Para perumus Grundgesetz
yaitu undang-undang konstitusi Republik Federal Jerman mengadopsi bahwa yang lebih tua
mendefinisikan kewarganegaraan sesuai prinsip jus sanguinis.

Maksud dari perumusan tersebut adalah hukum darah dimana orang tua yang berkebangsaan
Jerman akan dianggap sebagai orang Jerman. Oleh karena itu banyak orang Jerman yang lahir
di luar negeri namun tetap dianggap sebagai orang Jerman. Namun banyak orang yang lahir
di Jerman tidak dianggap.

Pekerja imigran di Jerman memiliki peranan yang sangat penting untuk pembangunan
ekonomi. Seperti imigran dari Turki, Yugoslavia, Italia Spanyol, Yunani dan negara lainnya
yang akhirnya tinggal dan membentuk keluarga di Jerman.

Banyak anak cucu dari imigran tersebut menganggap dirinya sebagai orang Jerman dan tidak
mengakui etnis mereka. Maka hukum tersebut digunakan untuk membedakan etnis antara
orang Jerman lagi dan keturunan imigran.

Pada tahun 2000 pemerintah memberikan hak kewarganegaraan terbatas pada anak-anak
keturunan asing yang lahir di Jerman. Undang-undang tersebut dibuat karena mengingat saat
ini Jerman merupakan negara imigrasi.

2. Kebudayaan Negara Jerman Mengenai Strata Sosial


Pada awal abad 20 dimana revolusi industri muncul masyarakat Jerman dibagi menjadi
beberapa kelas sosial. Pertama adalah berasal dari kaum pedagang yang menjadi buruh pabrik
ketika mereka tidak bisa mempertahankan usahanya. Kedua adalah kelas menengah termasuk
pengusaha kecil dan anggota independen dari perdagangan.

Selain itu yang termasuk dalam kelas menengah adalah para profesional dan pegawai negeri.
Sangat jelas perbedaan antara kelas menengah dan kelas atas. Kelas atas terdiri dari kaum
industrialis, pemodal dan pejabat tinggi pemerintah serta pemilik tanah besar.

Masing-masing kelas atas biasanya memiliki kaitan dengan organisasi politik. Misalnya saja
serikat pekerja dan organisasi sosialis atau komunis. Kelas menengah biasanya mengikuti
sejumlah partai borjuis, organisasi pekerja dan masyarakat patriotik.

Pada masa kerajaan Jerman dan Republik Weimar, banyak umat katolik dari berbagai kelas
diorganisasikan dalam Zentrum atau Partai Tengah. Berbeda dengan Partai Sosialis (Nazi)
yang memiliki banyak pendukung di semua kelas sosial.

V. Sistem Religi Jerman


Agama Kristen adalah agama yang paling dominan di Jerman. Total sekitar 60% pemeluk
agama Kristen dari berbagai denominasi terdapat di Jerman. Dua gereja terbesar
di Jerman adalah Gereja Katolik Roma dan Gereja Injili di Jerman (bahasa
Jerman: Evangelische Kirche in Deutschland, disingkat EKD). Gereja Injili di Jerman adalah
kumpulan dari beberapa gereja berpaham Protestanisme yang terdiri dari Gereja
Lutheran, Gereja reformasi (Calvinisme) dan Persatuan Gereja Prusia.
 Selain Gereja Katolik Roma dan Gereja Injili di Jerman, terdapat juga pengikut Gereja
Ortodoks di Jerman. Diperkirakan 3,3% penduduk Jerman adalah penganut Kristen
Orthodox.

Sekitar 33% hingga 40 % dari total populasi Jerman menyatakan diri sebagai orang yang
tidak tergabung dalam agama apapun. Mereka terdiri dari kaum ateis dan penganut
paham agnostisisme. Selain agama Kristen dan orang tanpa agama, di Jerman juga terdapat
pemeluk agama lain. Mayoritas dari pemeluk agama lain ini terdiri dari Islam, 2,1 juta hingga
4,7 juta orang tersusun dari total 5% dari populasi Jerman. 

Penganut agama Yudaisme, Buddha, dan Hindu menyusun kurang dari 1% dari total populasi


penduduk Jerman.

VI. Proses pemilu di Jerman


Sistem pemilu Indonesia berbeda dengan sistem pemilu di Jerman. Jika di Indonesia, setiap
warga dapat memilih pemimpin tertingginya (presiden) secara langsung, Jerman tidaklah
demikian. Hal itu karena sistem politik di Jerman menganut sistem tidak langsung. Warga
Jerman yang memiliki hak pilih tidak dapat memilih kanselir, melainkan pemilihan dilakukan
melalui Bundestag atau lembaga perwakilan.

Pada pemilu Jerman, setiap warga yang telah memiliki hak pilih akan mendapatkan dua kartu
suara. Suara pertama memilih langsung kandidat dari daerah pemilihan. Kandidat dengan
suara terbanyak akan mendapatkan satu kursi di Bundestag yang baru. Sedangkan pada suara
kedua (Zweitstimme) pemilih akan memilih langsung suatu partai. Partai dengan jumlah
minimal 5% kemudian akan menempati kursi di Bundestag. Jumlah kursi yang didapatkan
oleh suatu partai tergantung dari kontribusi suara yang mereka dapatkan.
Dibandingkan suara pertama, suara kedua lebih penting karena menentukan komposisi kursi
di Bundestag.

Setelah anggota Bundestag terpilih, mereka kemudian akan menjadi penentu terhadap siapa
kanselir Jerman yang akan terpilih. Penentuan kanselir dilaksanakan melalui pemungutan
suara yang dilakukan maksimal sebulan setelah pemilihan umum Bundestag dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai