Anda di halaman 1dari 54

Gangguan Siklus Mestruasi

Eleni Kenanga Purbasary, Sp.Kep.An


Program Studi Sarjana Keperawatan
PENDAHULUAN

Haid perdarahan dari rahim sekali sebulan,


disertai pelepasan lapisan dalam dari rahim
(endometrium).

Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 ± 2 hari
- Lama haid 3 – 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti pembalut sehari
PENDAHULUAN

Haid perdarahan dari rahim sekali sebulan,


disertai pelepasan lapisan dalam dari rahim
(endometrium).

Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 ± 2 hari
- Lama haid 3 – 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari
MENSTRUASI

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan


fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau
LH-Progesteron.
Periode ini penting dalam hal reproduksi.
Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia
remaja sampai menopause.
SIKLUS MENSTRUASI

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun


hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.
Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang- kadang menstruasi
juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang
hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
PEMBALUT MENSTRUASI
Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut
untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas
terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan
tetap nyaman.

Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk


mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau
gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-
bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Gangguan Haid dan Siklusnya digolongkan
dalam :

Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan


Hipermenorea atau menoragia
Hipomenorea
Kelainan siklus
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Perdarahan di luar haid Metroragia
Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
mastodinia
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea
HIPERMENOREA (MENORAGIA)

Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, 5-6x ganti


pembalut/hari: Keluhan : Haid banyak
(Hipermenorea) dari normal atau lebih lama (Menoragia ) dari normal
(> 8 hari) dengan kehilangan darah lebih dari 800-100 ml.
Etiologinya kelainan kondisi uterus (mioma, polip endometrium,
gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid, infeksi
genetalia interna).
Terapi hipermenorea pada mioma uteri tergantung dari besar dan
kecilnya serta penanganan mioma uterinya.
Diagnosis dan terapi polip endometrium serta gangguan pelepasan
endometrium dilakukan kuretase.
MENORRHAGIA

Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan


untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang
tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang
kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan
sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter
mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang
berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi
tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.
PENGKAJIAN

1. Riwayat Menstruasi dan reproduksi’


a. tanggal awal perdarahan
b. Lama perdarahan
c. Bagaimana hubungan dengan siklus menstruasi wanita
d. Jumlah darah, gumpalan darah, dan bau
e. Pola ketidaknyamanan, nyeri, serta kram.
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan pelvis memberikan informasi tentang keadaan vagina,
perineum, uretra, serviks dan rektum. Inspeksi terdapat ;aserasi agia, polip
serviks, ingeksi, luka, terdapatnya peruasan uterus, lembek, ada masa,
ada nodul atas, serta bengkak pada sektum retrovagina dan ligamen
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pap smear vagina atau servikal sear untuk kultu


mikroskopik
2. HB dan HT
3. Jumlah darah lengkap
4. Urinalisis dan kultur urine
5. Test kehamilan
6. Kultur gonore atau klamidia
7. Pelvik ultrasonografi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan


kehilangan darah berlebih
2. Nyeri yang berhubungan dengan disfungdi menstruasi
3. Cemas yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi
4. Risiko cedera yang berhubungan dengan kemungkinaan
tindakan pembedahan
5. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan efek
pengobatan disfungsi menstruasi
HIPOMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan/
atau lebih kurang dari biasa.
Lama 1-2 hari, 1-2x ganti pembalut/hari
Etiologi bisa terletak pada kostitusi penderita, pada uterus,
pada gangguan endokrin, dan lainnya.
Kekurangan esterogen maupun progesteron
Steniosis servic uteri
Dapat diperbaiki dengan pemberian pil kontrasepsi
kombinasi
POLIMENOREA

Siklus haid lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari)


Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari
haid biasanya.
Etiologinya oleh karena gangguan hormonal, kongesti
ovarium dan sebagainya.
OLIGOMENOREA

Siklus haid lebih panjang lebih dari 35 hari.


Jika siklus lebih dari 3 bln sdh disebut amenorea.
Kesehatan umumnya tidak terganggu.
Siklus haidnya ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang
dari biasanya.
AMENOREA

Keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan


berturut-turut.
Dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke atas belum pernah
mendapat haid) dan sekunder (penderita pernah mendapat haid dan
kemudian tidak haid lagi).
Istilah kriptomenorea merupakan keadaan dimana tidak tampak adanya
haid karena darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi, seperti
pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis, dan lain-lain.
Amenore fisiologik (tidak ditemui kelaianan)
Patologis: gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan vagina
Sebab-sebab pada amenorea primer
dan skunder :
1. Gangguan organik pusat : Sebab organik, tumor,
radang, destruksi
2. Gangguan kejiwaan
syok emosional
psikosis
anoreksia nervosa
pseudosiesis
3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisis
sindrom amenorea-galaktorea
sindrom Stein-Leventhal
amenorea hipotalamik
4. Gangguan hipofisis
sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds
Tumor

5. Gangguan gonad (ovarium)


Kelainan kongenital
Menopause prematur
The intensive ovary
Berhentinya fungsi ovarium karena operasi,radiasi,
radang dan sebagainya
Tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-hilus, adrenal,
arenoblastoma
6. Gangguan glandula suprarenalis
Sindrom adrenogenital
Sindrom crushing
Penyakit Addison

7. Gangguan glandula tiroidea


Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme
8. Gangguan pankreas : DM
9.Gangguan uterus dan vagina : endometriosi, histerektomi
hipoplasia uteri
10.Penyakit-penyakit umum: Gangguan gizi dan obesitas
Pemeriksaan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tambahan :
1. Pemeriksaan foto rontgen thorak untuk TB pulmonum, dari
sella tursika (otak) untuk mengetahui adanya perubahan dari
sella tursika tersebut.
2. Pemeriksaan sitologi vagina
3. Tes toleransi glukosa (Diabetes mellitus)
4. Kerokan uterus
5. Pemeriksaan kelainan glandula tyroid metabolisme
basal (T3 dan T4)
Pemeriksaan yang memerlukan fasilitas
khusus :
Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri,
disgenesis ovarium, tumor ovarium, ovarium polikistik
1. Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita
secara genetik seorang wanita
2. Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel guna mempelajari
kromosom
3. Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH, estrogen,
prolaktin, 17-ketosteroid)
Penanggulangan Amenorea
1. Tidak selalu memerlukan terapi (pada menopause)
2. Yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita muda yang
mengeluh tentang infertilitas
3. Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan gizi, kehidupan
dalam lingkungan yang sehat dan tenang.
4. Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
5. Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
6. Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula suprarenalis
7. Pemberian estrogen dan progesteron
METRORAGIA

Perdarahan dari vagina tanpa ada hub dg siklus haid


Perdarahan ovulatorik (normal) terdapat pd pertengahan
siklus ditandai dg spotting, pd saat ovulasi & dpt dikonfirmasi
dg pengukuran suhu basal
Penyebab metroragia :
Kelainan organik (polip endometrium, Ca
endometrium, Ca servic,
Kelaianan fugsional
Penggunaan esterogen eksogen
GANGGUAN LAIN DALAM
HUBUNGAN DENGAN HAID

DISMENOREA
Menstruasi yang nyeri
disebabkan oleh kejang
uterus
Kelainan menstruasi
.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia
alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit.
Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar.
Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah
menstruasi sebelumnya.

Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan


menstruasi dengan rasa sakit, dan satu- satunya cara untuk mengetahui
penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala
dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki,
kram perut, atau sakit pada tulang panggul
Klasifikasi
] Dismenorea primer
Dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat genitalia yang nyata.
Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama
dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam,
walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.
Biasanya terjai akibat adanya kelainan pada gangguan fisik yang
mendasarinya., sebagian besar dialami oleh wanita yang telah
mendapatkan haid
Continue

Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik, terasa


tajam, mensuk, terasa di remas, atau sangat sakit.
Biasanya terjadi terbatas pada daerah perut bagian bawah,
tapi dapat menjalar sampai daerah paha dan pinggang.

Selain nyeri dapat disertai gejala sistemik, yaitu berupa


mual, diare, sakit kepala dan gangguan emosional
DISMINORE SEKUNDER

Biasanya terjadi selama 2-3 hari selama siklus dan wanita


yang mengalami disminore sekunder ini biasanya
mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau tidak
normal.

Pemeriksaan dengan laparoskopi sangat diperukan untuk


menemukan penyebab jelas disminore sekunder ini
ETIOLOGI DISMENORE PRIMER

1. FAKTOR PSIKOLOGIS
Biasanya terjadi pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil,
mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehinggga dengan sedikit rangsangan
nyeri, maka ia akan merasa kesakitan.

2. FAKTOR ENDOKRIN
Pada umum nyeri hadi ini dihubungkan dengan kontrasi uterus yang tidak
bagus, erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi
prostagladin akan menyebabkan terjadinya kontrksi uterus yang tidak
terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri
DISMENORE SEKUNDER

1. Faktor Konstirusi: anamia


2. Obstruksi kanalis servikalis
3. Anomali uterus kongenital
4. Leiomioma sub mukosa
5. Endomtriosis dan adenomiosis
GEJALA KLINIS

Gejala Klinis disminore yang sering ditemukan


adalah:
1. Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-
sama dengan permulaan haid dan berlangsung
beberapa jam atau lebih.
2. Bersamaan dengan nyeri dapat dijumpai rasa
mual, muntah, sakit kepala, diare
KOMPLIKASI

1. Syok
2. Penurunan Kesadaran
Penatalaksanaan Medis

Terapi Medis untuk klien disminore diantaranya:


1. Pemberian obat analgetik
2. Terapi hormonal
3. Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
4. Dilatasi kanalis servikalis
Dapat memberikan keringanan karena
memudahkan pengeluaran haid darah haid dan
prostaglandin didalamnya.
Pemeriksaan Penunjang

1. Test laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap: normal
Urinalisis: normal
2. Test Diagnostik Tambahan
a. Laparoskopi: penyikapan atas adanya endometriosi
atau kelainan pelvis
Pengkajian

1. Siklus Haid
2. Karakteristik Nyeri
3. Gejala yang mengikutinya
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraktil uterus,
hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus
Tujuan : Nyeri berkurang 1x 24 jam
Intervensi
a. Hangatkan bagian perut
b. Massage daerah perut yang terasa nyeri
c. Lakukan latihan ringan
d. Lakukan teknik relaksasi
(Kolaborasi)
e. Berikan diuresi natural (vitamin) tidur dan istirahat
f. Pemberian analgetik (aspirin, fenasetin, kafein)
g. Terapi diometasin, ibuprofen, naprosen
Diagnosa Kep 2: Koping individu tidak
efektif
Intervensi mandiri
a. Kaji pemahaman klien tentang penyakit yang dideritanya
b. Tentukan stress tambahan yang menyertainya
c. Berikan kesempatan pada ibu mendiskusikan
bagaimana rsa sakit yang dideritanya
d. Bantu klien mengidentifikasi keterampilan koping selama
periode berlangsung
e. Beri periode istirahat atau tidur
f. Dorong keterampilan mengenai manajemen stress
Premenstruasi Sindrom

Premenstruasi sindrom (premenstrual syndrome atau premenstrual


tension (PMS) adalah gabungan dari gejala fisik dan atau fisiologis
yang biasanya terjadi mulai beberapa hari smpai satu minggu dan
menghilang setelah haid datang.
Etiologi
Beberapa faktor yang memegang peranana, yaitu:
1. Ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron, retensi
cairan dan natrium, serta penambahan berat badan,
sehongga terjadi defisial luteal dan pengurangan produksi
esterogen.

2. Faktor kejiwaan, biasanya wanita yang lebih peka terhadap


perubahan hormonal akan mudah mengalami gejala ini
Gejala Prementruasi Sindrom yang sering
ditemui:
1. Gejala Somatik
a. Perut kembung, jerawat
b. Mamae membesar
c. Nyeri , konstipasi, diare, sakit kepala
d. Edema perifer
e. Berat badan bertambah
2. Gejala emosional dan mental
a. Kecemasan
b. Perubahan libido
c. Letih, lelah, depresi, mudah panik,
d. Insomnia
e. Mudah tersinggung
Penatalaksanaan Medis

1. Untuk mengurangi retensi natrium dan cairan, maka selama 7-10


hari sebelum haid penggunaan garam dibatasi dan minum sehari-
hari dikurangi, pemberian diuretik.
2. Pemberian obat diuretik
3. Progesteron sintetik dapat diberikan selama 8-10 hari sebelum aid
untuk mengimbangi kelebihan relatif dari esterogen
4. Pemberian testosteron dalam bentuk methiltestosteron dapat
diberikan dalam mengurangi kelebihan esterogen
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1. Sejarah menstruasi
2. Lamanya sindrom ini
3. Durasi waktu dan interval sindrom
4. Efek terhadap diri
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas


uterus
2. Kecemsan yang berhubungan dengan miskonsepsi
tentang premestrual sindrom
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan efek dari
penyakit menular seksual
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan adanya mula, muntah, perut
kembung
ENDOMETRIOSIS

Keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium diluar


uterus.

Jaringan tersebut tertanam di ovarium, kavum douglas,


ligamen uterosakrum, septum rektovaginal, sigmoid kolon,
ligamnetum rotumdum, peritoneum pelvis, atau kandung
kemih
jJaringan endometriosis ektopik berespon terhadap stimulasi
hormonal dengan cara yang sama dengan respon endomtriosis
uterus.

Selama atau segera setelah menstruasi, jaringan mengeluarkan


darah, menimbulkan respons peradangan disertai fibrosis dan
adesi ke organ-organ.
ETIOLOGI

Beberapa teori untuk menentukan penyebab endometriosis telah


diajukan. Teori yang paling banyak diterima ialah migrasi trans tuba
atau menstruasi retrograd.

Menurut teori ini, jaringan endometrium diregurgitasi dari uterus


selama menstruasi ke tuba falopi dan kedalam rongga peritoneum,
dimana jaringan ini tertanam di ovarium dan orga-organ lain.
Gejala

Gejala utama ialah disminore sekunder.


Waita mengeluh nyeri defekasi pada sekitar waktu siklus
menstruasi, pelvis terasa berat dan nyeri menyebar
kedalam paha.

Gejala tidak terlalu umum meliputi: nyeri akibat latihan fisik


atau selama hubungan seksual akibat adesi dan
perdarahan abnormal
TATALAKSANA

Terapi didasarkan tingkat keparahan gejala dan tujuan wanita ataua pasanga
1. Wanita yang tidak merasa nyeri dan tidak bersedia hamil tidak
membutuhkan terapi.
2. Wanita dengan nyeri ringan dan menginginkan kehamilan embutuhkan
analgesik
3. Wanita dengan nyeri berat dan dapat menunda kehamilan ditangani dengan
memberikan kontrasepsi oral dengan rasio esterogen terhadap progestin
rendah.
4. Terapi dengan danazol : streoid sintesis androgenik ringan, yg mensupresi
sekresi FSH dan LH
MITTLSCHERZ DAN
PERDARAHAN OVULASI
Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kira-kira sekitar
pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Lamanya
mungkin beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai
2-3 hari.

Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan


bahwa nyeri tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak
disertai mual atau muntah
MASTALGIA

Gejalanya adalah rasa nyeri dan pembesaran mammae sebelum


haid. Ini karena peningkatan relatif kadar estrogen.

Mastalgia keras perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehari


secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat
membantu pengurangan penderitaan.
Etiologi :

Tidak jelas
Mungkin ketidakseimbangan seimbangan esterogen dan progesteron
dg akibat retensi cairan & natrium, penambahan berat badan
Pd kelainan hormonal, terdapat defisiensi luteal shg produksi
progestreon berkurang
Faktor kejiwaan (masalah keluarga, sosial)
Mudah pd wanita yg peka thd perubahan hormon & perubahan
psikologis
PERDARAHAN DILUAR HAID

Perdarahan yg terjadi dalam masa


antara 2 siklus haid
Perdarahan terpisah (diluar haid) metroragia & dapat
dibedakan dari haid, atau 2 jenis perdarahan ini
menjadi satu

Meno-metroragia.
Meno-metroragia dapat disebabkan oleh kelainan
organik atau kelainan fungsional
MENO-METRORAGIA

Penyebab organik:
Servic uteri: polip servic uteri, tuba, ovarium, erosi porsio
uteri, ulkus pada porsio uteri, karsinoma servic uteri
Korpus : polip endometrium, abortus, mola hidatidosa,
koriokarsinoma, karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri,
mioma uteri
Tuba fallopi: kehamilan ektopik terganggu, radang,
radang
Ovarium: radang, tumor
Penyebab fungsional disebut perdarahan uterus
disfungsional

Anda mungkin juga menyukai