OLEH :
KELOMPOK 4
CITRA PRATIWI (B1C1 19 192)
DEBY WAHYUNI BUBURANDA (B1C1 19 193)
DEVI PERMATASARI (B1C1 19 194)
DILLAH REZKI ADIANI (B1C1 19 195)
DINA SAFIRATANUR (B1C1 19 196)
DWIASTETI SYASIA (B1C1 19 197)
ELSA APRILIA A.WALUKOU (B1C1 19 198)
ERSA MAYORA PUTRI AMALIA (B1C1 19 199)
FARADILLAH (B1C1 19 200)
-
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Pada penyusunan makalah ini, kami mendapat tantangan dan tambahan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan bantuan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Dosen Pembimbing pada mata kuliah
manajemen keuangan . Semoga dengan bimbingannya kami lebih memahami arti mata kuliah
ini.Dalam penyusunan makalah ini saya akui masih tergolong sangat sederhana dan tentunya masih banyak
kekurangan. Untuk itulah saya selalu terbuka untuk kritik dan saran dari setiap pembaca demi perbaikan di masa
yang akan datang. Demikianlah makalah ini saya sajikan, dengan harapan bisa memberi manfaat bagi setiap
pembaca.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.wassalamualaikum.Wr.Wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
1. ..............................................................................................................................................4
2. ..............................................................................................................................................5
3. ..............................................................................................................................................9
4.................................................................................................................................................10
5. ...............................................................................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tipe Pendanaan Jangka Pendek
Ada dua tipe pendanaan jangka pendek berdasarkan kategori spontanitas terhadap tingkat
kegiatan perusahaan, yaitu:
1. Pendanaan spontan (spontaneous financing): jenis pendanaan yang berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan).
2. Pendanaan tidak spontan (non-spontaneous financing): jenis pendanaan yang tidak
berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Jenis Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada
beberapa contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-rekening akrual.
Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit.
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan penjualan kredit
(kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur melunasi hutangnya lebih cepat.
Biaya ditanggung oleh kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan
(debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan (opportunity cost) yang
hilang.
Biaya bunga efektif dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini (satu tahun
diasumsikan 360 hari). 2 360 kd = ----- × ------ = 36,7% 98 20 Perhitungan di atas
menggunakan tingkat bunga sederhana (tidak memasukkan efek penggandaan). Jika kita
ingin memasukkan efek penggandaan, kita bisa menghitung sebagai berikut ini. 2 kd = ( 1 +
----- ) 360 / (30-10) – 1 = 43,86% 98 Jika tidak memanfaatkan potongan kas, perusahaan bisa
menurunkan biaya kesempatan yang hilang dengan cara memperpanjang masa pembayaran
(stretching), dengan cara membayar sesudah jatuh tempo.
Dalam beberapa situasi, upaya stretching semacam itu barangkali bisa dilakukan.
Supplier akan membiarkan praktek tersebut. Tetapi dalam situasi lain, upaya stretching
semacam itu tentu saja akan membuat supplier tidak senang. Dengan demikian perusahaan
harus memperhatikan efek negatif dari stretching semacam itu.
4
2. Pendanaan Tidak Spontan
Jika penjualan meningkat, dan perusahaan ingin menambah dana dari bank, perusahaan
akan mengajukan permohonan tambahan dana ke bank. Kemudian bank akan mengevaluasi
permohonan tersebut, dan menentukan apakah permohonan tersebut diterima atau tidak.
Alternatif lain, jika perusahaan ingin menerbitkan sekuritas, maka perusahaan tersebut harus
memproses emisi sekuritas tersebut. Proses tersebut tidak bisa dilakukan secara otomatis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian sumber dana jangka pendek
2. Untuk mengetahui jenis- jenis pembiayaan jangka pendek
3. Untuk mengetahui sumber-sumber pinjaman jangka pendek
4. Untuk mengetahui contoh pendanaan jangka pendek
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendanaan jangka pendek
6. Untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan kasus pada sumber dana jangka pendek
7. Untuk mengetahui apa saja karakteristik pendanaan jangka pendek
8. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan pendanaan dengan memanfaatkan
piutang
9. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan pendanaan dengan memanfaatkan
persediaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan keuangan jangka pendek kita kenal dengan nama pendanaan jangka
pendek dikenal juga dengan nama pembelanjaan jangka pendek. Dalam pendanaan
jangka pendek dikenal pembelanjaan atau pendanaan yang bersifat spontan dan tidak
spontan. Bersifat spontan artinya pendanaan ini dilakukan untuk hal-hal yang bersifat
jangka waktu singkat dan segera harus dipenuhi serta tidak terlalu banyak persyaratan,
misalnya hutang dagang. Sementara itu pendanaan yang tidak spontan seperti kredit atau
pinjaman perbankan dan commercial paper (surat hutang/promes). Pinjaman bank
memerlukan jaminan tertentu, sedangkan commercial paper tidak memerlukan jaminan,
kecuali nama baik atau reputasi perusahan.
6
pembiayaan aktiva lancar. Karakteristik pendanaan jangka pendek terutama untuk
membiayai modal kerja neto, antara lain sebagai berikut:
1. Setiap ragam sumber pendanaan jangka pendek memiliki keunggulan dan kelemahan dari
masing-masing sumber tersebut.
2. Pendanaan jangka pendek dibutuhkan hanya dalam satu tahun atau beberapa tahun saja.
3. Pendanaan jangka pendek dipergunakan secara musiman dan fluktuasi waktu tertentu di
dalam posisi pendanaan korporasi yang dibutuhkan dalam mengantisipasi perkembangan
bisnis.
4. Sebagai contoh, pendanaan jangka pendek dipergunakan untuk menambah modal kerja
(extra), misalnya untuk membiayai aktiva lancar atau pendanaan untuk proyek jangka
panjang.
5. Apabila dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka pendek
memiliki beberapa kelebihan, sebagai contoh: mudah untuk diatur, tidak terlalu mahal
biayanya, dan hanya membutuhkan agunan yang sifatnya fleksibel.
6. Pengembalian pendanaan jangka pendek sangat tergantung kepada fluktuasi tingkat
bunga, digunakan sebagai pendanaan baru apabila dibutuhkan dalam frekuensi kegiatan
bisnis yang semakin meningkat.
7. Sumber utama jangka pendanaan jangka pendek adalah kredit dagang, pinjaman dari
bank, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan barang dagangan.
7
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account
payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan
jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
“Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Contoh:
Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka
waktu 3 bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang
Perusahaan ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit
sebesar 10% ( Rp 300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp
82.500.000 ). Begitu jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5%
maka rerata utang dagangpun akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan
Perusahaan ABC ketika membuat budget utang dengan menggunakan angka persentase
pembelian kredit.
Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan yang
tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Contoh : utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa
untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu
untuk negoisasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak
spontan antara lain:
8
a. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari),
tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor.
Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
b. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini, peminjam
bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon
(batas atas pinjaman).
c. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan
yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu
menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga
memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
d. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan
piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables). Dengan
alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak
terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman
(penjaminan bisa dilakukan atas semua piutang).
e. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian
akan memberikan pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang
dijaminkan.
f. Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk melakukan
pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada saat jatuh
tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik
dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan
dengan kata akseptasi atau dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja
dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai
akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ni menjadi sama dengan promes, yang berarti
dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo
(acceptance) akseptor
9
g. Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek
dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga
yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta
terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya
adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran
(misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
10
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value
of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan
demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak
diaplikasikan, yaitu:
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari
jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
11
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100%
= 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering
meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari
tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit
jangka panjang.
Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang terdiri dari promes tanpa jaminan
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki standar kredit yang tinggi. Umumnya hanya
perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi yang baik yang dapat
menerbitkan commercial paper.
Keuntungan menggunakan commercial paper:
Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman bank. Tidak diperlukan
adanya agunan khususuntuk CP yang diterbitkan perusahaan penerbit. Akan tetapi ada lini
kredit dengan jumlah nominal sama dengan CP yang diterbitkan untuk menjamin bila CP yang
diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin pembayaran CP bila telah jatuh tempo.CP
mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek dalam tiap penerbitannya.
CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan penerbitkarena opini umum yang
berlaku bahwa hanya perusahaan dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat menerbitkan dan
menjual CP di pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih mudah memperoleh pinjaman lain dari
bank komersial di masa yang akan datang.
CP dapat bertindak sebagai “jembatan” antara satu pinjaman bank dengan yang lainnya,
sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu antara dua pinjaman bank dapat
ditutupi dengan dana dari
penjualan CP.
Keterbatasan commercial paper
12
Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan pinjaman bank, sehingga
sering mengakibatkan CP memiliki kadar risiko yang lebih tinggi. Dengan demikian, beberapa
keterbatasan penerbitan CP adalah sebagai berikut:
Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman bank sudah pasti akan
diterima pada periode tertentu. Dengan demikian, bila CP tidak laku ada kemungkinan dana
yang diperlukan tidak tersedia pada periode yang telah direncanakan.
Bila perusahaan penerbit mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo sehingga tidak
mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu penundaan pembayaran pada para
investornya.
Perusahaan kecil dengan kredibilitas tinggi dalam masalah kreditnya, tidak dapat ikut
menerbitkan CP sebagai sumber dana jangka
pendeknya.
Perhitungan bunga efektif commercial paper
Tingkat suku bunga efektif commercial paper ditentukan oleh berapa besar discount yang
diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan commercial paper dapat dilakukan dengan
perhitungan discount dari nilai par (par value atau face value) dan bunga sebenarnya yang
diperoleh pembeli ditentukan dengan perhitungan tertentu.
Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper seharga Rp. 3.000.000,- yang akan jatuh
tempo dalam waktu 90 hari dan menjual dengan harga Rp. 2.940.000,-. Pada hari ke-90 pembeli
akan menerima Rp. 3.000.000,- untuk investasi sebesar Rp. 2.940.000,-. Bunga yang dibayar
pada pembiayaan ini sebesar Rp. 60.000,- dengan pokok Rp. 2.940.000,-. Tingkat bunga
efektifnya dengan demikian adalah (Rp. 60.000,- : Rp.2.940.000,-) = 2,04% untuk 90 hari. Bila
diasumsikan commercial paper diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka tingkat bunga
efektif untuk commercial paper dengan persamaan:
k
EAR = ( 1 + )n – 1 adalah sebesar (1 + 2,04%)4 – 1 = 8,41%
m
di mana: EAR = tingkat bunga efektif (effective annual rate)
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)
Contoh di atas menunjukkan bahwa m = 4 diperoleh dari informasi bahwa commercial paper
jatuh tempo setelah 90 hari di mana asumsi
1 tahun = 360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.
13
kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan (debitur) tidak
memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan (opportunity cost) yang hilang.
D. Contoh Pendanaan Jangka Pendek
1. Utang Dagang
Utang dagang muncul karena adanya perusahaan yang membeli stok bahan baku atau barang
kepada supplier dengan sistem kredit.Jika tidak membeli secara kredit, maka sejak tanggal tersebut
perusahaan bakal berutang kepada supplier. Biasanya, utang dagang harus dilunasi tidak melebihi
waktu satu tahun.
Selain itu, utang dagang juga memiliki biaya tersendiri. Perusahaan yang membeli barang secara
kredit akan mendapatkan harga yang lebih tinggi dari pasaran, tidak memperoleh diskon, dan
dikenakan bunga jika pembayaran telat.
2. Utang Pajak
Utang pajak muncul karena adanya aktivitas atau kegiatan perusahaan yang memperoleh
laba/pendapatan, kemudian harus dibayar pada periode tertentu.
Secara otomatis, utang pajak bakal muncul saat perusahaan telah berhasil menjual dan memperoleh
laba. Besar atau kecilnya nominal tersebut, tergantung dari seberapa besar penjualan yang
dilakukan.
3. Leasing
Leasing merupakan solusi pendanaan dengan tenggat waktu pendek yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan jika ingin memiliki aset, seperti kendaraan dan perlengkapan. dengan tenggat
waktuNantinya, perusahaan bakal memperoleh aset dan bukan uang tunai.
14
Kredit transaksi adalah kredit yang dikhususkan untuk tujuan yang jelas. Sedangkan untuk kredit
lini, memungkinkan peminjamnya untuk berutang dalam nominal tertentu dan tidak melebihi batas
waktu pinjaman.
15
c. Tidak Cocok untuk Modal Usaha
Jika kamu membutuhkan modal besar secara cepat untuk mengembangkan bisnis, maka jangan
mengambil jenis pinjaman yang satu ini.Hal itu dikarenakan kamu bisa merasa terbebani dengan
cicilan yang besar, kemudian tidak sebanding dengan jumlah keuntungan di awal bisnis.
Sebagai gantinya, maka ada beberapa produk perbankan yang menyediakan pinjaman untuk para
pengusaha dengan tenor dan bunga sesuai kemampuan.
Jumlahnya pun beragam, mulai dari puluhan sampai ratusan ribu rupiah. Sehingga, kamu harus
membayar bunga dan administrasi yang nominalnya hampir sama dengan pinjamannya.
Contohnya, Bank Mandiri yang memberlakukan biaya percepatan pelunasan sebesar 5 persen dari
sisa pokok pinjamannya.
Itulah penjelasan mengenai apa yang dimaksud pendanaan atau pembiayaan jangka pendek. Jika
ingin melakukan pendanaan dengan tenggat waktu pendek, maka kamu harus siap menghadapi
berbagai risiko yang ada.
F. Contoh kasus
16
PT Aksa memerlukan aktiva senilai 100 juta dengan usia ekonomis 5 tahun.Suatu perusahaan
leasing menawarkan financial lease,yaitu:PT Aksa membayar sewa selama 5 tahun di awal
tahun,kontrak tidak dapat dibatalkan,lessor tidak menyediakan biaya pemeliharaan.Perusahaan
leasing menentukan tingkat keuntungan 15% dan diakhir kontrak aktiva dimiliki PT Aksa.Berapa
sewa yang di bayar setiap awal tahun?
lanjutan
G. Karakteristik pendanaan jangka pendek
Karakteristik pendanaan jangka pendek terutama untuk membiayai modal kerja neto, antara lain
sebagai berikut:
1. Setiap ragam sumber pendanaan jangka pendek memiliki keunggulan dan kelemahan dari
masing-masing sumber tersebut.
2. Pendanaan jangka pendek dibutuhkan hanya dalam satu tahun atau beberapa tahun saja.
3. Pendanaan jangka pendek dipergunakan secara musiman dan fluktuasi waktu tertentu di dalam
posisi pendanaan korporasi yang dibutuhkan dalam mengantisipasi perkembangan bisnis.
4. Sebagai contoh, pendanaan jangka pendek dipergunakan untuk menambah modal kerja (extra),
misalnya untuk membiayai aktiva lancar atau pendanaan untuk proyek jangka panjang.
5. Apabila dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka pendek memiliki
beberapa kelebihan, sebagai contoh: mudah untuk diatur, tidak terlalu mahal biayanya, dan hanya
membutuhkan agunan yang sifatnya fleksibel.
6. Pengembalian pendanaan jangka pendek sangat tergantung kepada fluktuasi tingkat bunga,
digunakan sebagai pendanaan baru apabila dibutuhkan dalam frekuensi kegiatan bisnis yang
semakin meningkat.
H. Pendanaan Dengan Memanfaatkan Piutang
Pemanfaatan piutang dagang untuk memperoleh dana jangka pendek dapat dilakukan dengan
menjaminkan (pledging) piutang tersebut kepada kreditur, atau menjualnya (factoring) ke
perusahaan anjak piutang (atau juga bank).
1. Menjaminkan piutang
Dengan cara ini maka piutang dipergunakan sebagai agunan untuk memperoleh kredit jangka
pendek. Untuk itu akan dibuat perjanjian antara kreditur dan debitur yang merinci transaksi kredit
tersebut. Jumlah kredit akan dinyatakan dalam persentase dari piutang yang dijaminkan. Umumnya
debitur membayar processing fee (biasanya sekitar 1% dari piutang yang dijaminkan), yang
dimaksudkan sebagai biaya untuk me-review dan menganalisis piutang yang dijaminkan. Apabila
perjanjian kredit meng-cover seluruh piutang, maka kreditur tidak mempunyai kendali atas kualitas
piutang yang dijaminkan. Sebagai alternatifnya, kreditur mungkin akan meminta hanya sebagian
17
piutang yang memang dinilai aman sebagai jaminan kredit yang akan diterbitkan. Dengan demikian
mungkin kreditur hanya bersedia memberikan kredit sebesar 60-70 persen dari total piutang, tetapi
bersedia memberikan 85-90 persen dari selected piutang yang dinilai cukup aman.
2. Menjual (factoring) piutang
Sebagai alternatif menjaminkan piutang, banyak perusahaan di industri- industri seperti garmen,
tekstil, dan furniture menjual (atau melakukan factoring) piutang dagang mereka. Piutang dijual
kepada perusahaan anjak piutang (atau bank) yang akan mengambil alih risiko penagihan piutang
tersebut seandainya ada piutang yang tidak tertagih (without recourse). Factoring dilakukan dengan
dua cara, yaitu:Maturity factoring dan Advance factoring. Dengan maturity factoring perusahaan
anjak piutang membeli semua piutang perusahaan dan setiap bulan membayar ke perusahaan
sebanyak piutang yang jatuh tempo.Perusahaan yang memilih jenis ini umumnya ingin menghindari
analisis kredit dan biaya pengumpulan piutang, dan secara regular menerima sejumlah kas.Fee yang
diterima oleh perusahaan anjak piutang berkisar 1-2 persen dari piutang yang dijual.
18
Untuk meningatkan kendali atas persediaan tersebut, kreditur bisa melakukan identifikasi atas
barang-barang tertentu (misalnya dengan nomor identifikasi). Apabila cara ini dipergunakan,
diperlukan Charttel Mortgage Agreement. Debitur tetap mengelola persediaan tersebut, tetapi baru
bisa menjualnya dengan persetujuan kreditur.Cara ini cukup mahal pengaturannya karena
diperlukan identifikasi terhadap barang-barang tertentu.karena itu umumnya hanya dilakukan untuk
barang-barang seperti alat mesin (machine tools) atau barang-barang modal.
3. Field warehouse financing agreement
Kendali yang lebih baik atas barang-barang yang dijadikan sebagai agunan dapat makin
ditingkatkan apabila dipergunakan field warehouse financing agreement. Dengan cara ini
persediaan yang dijadikan agunan akan dipisahkan dari persediaan lain, dan dikelola oleh pihak
ketiga yang merupakan perusahaan pengelola pergudangan. Pemisahan tersebut tidaklah berarti
bahwa persediaan yang dijadikan agunan harus ditaruh di gudang milik perusahaan
pengelola.Barang- barang tersebut tetap di gudang debitur, tetapi pengelolaan persediaan tersebut
yang dilakukan oleh pihak ketiga.Cara ini terutama bermanfaat untuk persediaan dalam bentuk
curah (bulky), seperti minyak tanah. Apabila minyak tanah tersebut akan dipergunakan sebagai
agunan dengan perjanjian ini, maka minyak tersebut akan ditaruh di tanki atau kapal tanker yang
terpisah, sehingga mudah untuk memonitornya. Dengan cara ini debitur tidak diizinkan untuk
menjual atau menggunakan persediaan tersebut tanpa persetujuan kreditur. Perusahaan pengelola
gudang tersebut akan menerima fee dari kegiatan tersebut. Biaya untuk cara ini umumnya cukup
mahal karena fee tersebut ditangung oleh debitur.
4. Terminal warehouse agreement
Perbedaan cara ini dengan cara lain di atas adalah bahwa gudang yang dipergunakan merupakan
gudang public (artinya bukan milik debitur). Dengan demikian maka barang-barang yang
dijaminkan di kirim ke gudang public tersebut, dan kemudian dikelola oleh pihak ketiga. Biayanya
akan lebih mahal dari acara di atas, karena diperlukan biaya transportasi ke gudang public tersebut.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.Sumber dana jangka pendek dapat dikelompokkan menjadi dana yang spontan dan yang
memerlukan negosiasi. Sumber dana spontan yang penting adalah hutang dagang, disamping
beberapa rekening accruals. Meskipun perusahaan tidak membayar bunga untuk hutang dagang,
tetapi sebenarnya ada biaya kesempatan yang ditanggung. Karena itu perlu dipertimbangkan
apakah perusahaan akan memperbesar atau memperkecil rekening hutang dagang (dengan
membayar lebih cepat).
Sumber dana jangka pendek yang memerlukan negosiasi dapat berwujud instrumen pasar
uang seperti commercial paper (CP) dan banker’s acceptance. Kedua jenis sumber dana tersebut
tingkat bunganya lebih banyak ditentukan oleh pasar. CP umumnya diterbitkan oleh perusahaan
yang mempunyai repuasai yang baik, sehingga surat tanda hutang yang diterbitkan, meskipun
tidak dijamin secara spesifik dengan aktiva tertentu, diminati para pemodal. Sedangkan sumber
dana jangka pendek lainnya adalah unsecured loans dan secured loans. Pada bab ini pembicaraan
masih dibatasi pada Unsecured loans. Penentuan tingkat bunga untuk jenis kredit ini banyak
ditentukan oleh negosiasi antara bank dan calon debitur. Meskipun demikian faktor-faktor
seperti, cost of fund dan creditworthiness calon debitr, akan mempengaruhi tingkat bunga yang
ditawarkan oleh bank
20
DAFTAR PUSTAKA
https://ajaib.co.id/pendanaan-jangka-pendek-pengertian-dan-jenisnya/
https://jeanrirahmataallobalapadang.blogspot.com/2014/12/sumber-pendanaan-jangka-
pendek.html
https://idamuhlida.blogspot.com/2018/03/manajemen-keuangan-2-tentang-sumber.html?m=1
https://www.academia.edu/36136969/Makalah_Pendanaan_Jangka_Pendek_Manajemen_Keuan
gan_Dosen
https://www.coursehero.com/file/52526753/Tugas-Makalah-Sumber-Dana-Jangka-Pendek-dan-
Mengengahdocx/
21