Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Aidha lussyana doherti

NIM : 19032009
PRODI : D3 keperawatan A tk2

Materi : tuberculosis (TBC)


Pokok bahasan : mengenal dan mencegah TBC
Hari/tanggal : senin, 8 maret 2021, pukul 08.30

Waktu pertemuan : 35 menit


Tempat : kamar melati 3
Sasaran : keluarga pasien yang dirawat dikamar melati 3

I. Deskripsi pendidikan kesehatan


Pendidikan kesehatan pada keluarga pasien yang dirawat dikamar melati 3.
Membahas mengenai penyakit tuberculosis(TBC) . materi yang diberikan meliputi
penyenalan penyakit TBC, penyebab, cara pencegahan, komplikasi, cara perawatan.

II. Tujuan
1. Umum : setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit
peserta mampu memahami mengenal dan pencegahan TBC
2. Khusus : setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit
pesertadiharapkan dapat menjelaskan :
1. Pengertian TBC
2. Etiologic TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Mengapa TBC perlu diberantas
5. Pencegahan penyakit TBC

III. Garis besar materi


1. Pengertian TBC
2. Etiologic TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Mengapa TBC perlu diberantas
5. Pencegahan penyakit TBC

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Media
1. Leafleat

VI. Pengorganisasian
Penanggung jawab/fasilitator : Salbiah hasanah
Penyaji : kiki zakiyah
Moderator/MC : diah zulfitiyah

VII. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan penyuluh Waktu Kegiatan peserta


1 Pendahuluan 5  Menjawab salam
 Memberi salam menit  Memberi salam
 Mengkomunikasikan pokok  Menyimak
bahasan  menyimak
 Mengkomunikasikan tujuan
 Memberi pertanyaan
apersepsi
2 Kegiatan inti 25  menyimak
 memberikan penjelasan menit  bertanya
tentang TBC  memperhatikan
 memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
 menjawab pertanyaan
peserta
3 Penutup 5  memperhatikan
 menyimpulkan materi menit  menjawab
penyuluhan bersama peserta
 memberikan evaluasi secara
lisan
 memberikan salam penutup

VIII. evaluasi
1. evaluasi persiapan
- sehari sebelum penyuluhan SAP sudah diselesaikan dan dikonsulkan
- 10 menit sebelum penyuluhan kesehatan dimulai perlengkapan dan
peralatan untuk penyuluhan sudah tertata rapih
2. evaluasi proses
- saat dilakukan penyuluhandiharapkan peserta menyimak dengan baik
- penyampaian materi dengan baik dan benar
- saat dilakukan penyuluhan diharapkan dapat selesai tepat waktu yaitu 35 menit

Lampiran Materi
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan kematian yang
disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis kuman
batang tahan asam ini dapat merupakan organisme pathogen maupun saprofit (Sylvia A.Price
& Wilson, 2006).
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir
seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru
(Nurarif, 2013)
B. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis. Ada dua macam
micobakterium tuberculosis yaitu tipe human dan tipe bovin.
a. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkolosis usus.
b. Basil tipe human berada di bercak ludah (Droplet) di udara yang berasal dari penderita TBC
terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC ini bila menghirup bercak ini (Wim de Jong et al,
2005, dalam Nurarif, 2013).
C. Tanda dan Gejala (Nurarif, 2013) Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis
menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut :
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
3. Dada terasa sakit / nyeri
4. Terasa sesak waktu bernafas
5. Suhu badan meningkat 40-410C
6. Nafsu makan berkurang
7. Badan mengurus
8. Peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
9. Keringat malam

D. Mengapa perlu diberantas


1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit TBC merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang kesehatan
karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit TBC menular
dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita TBC.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil TBC merupakan bahaya besar bagi lingkungan, karena
butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang
sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita TBC.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit TBC disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TBC. Penyakit TBC bukan penyakit
keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum mengetahui
bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan (Depkes, 2002)

E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita TBC.
a. Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
b. Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
a. Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu
berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
b. Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu
berikutnya makan obat 2x seminggu (Depkes, 2002).

F. Upaya Pencegahan TBC Paru


a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi)
kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
1) Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi,
serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di
Puskesmas atau ditempat lain.
2) Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas
imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah
terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
1) Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
2) Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
3) Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
1) Ludah (air liur) dari mulut bukan contoh yang baik.
2) Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-
lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman TBC akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah dalam
peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
1) Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari
dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka
pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
2) Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak,
selam 4 minggu pertama pengobatan.
3) Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air
sabun.
4) Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
5) Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
6) Menutup mulut waktu batuk atau bersin (Crofton, jhon. 2002).

G. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat


Penyakit TBC adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan
waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi
kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara teratur
sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
a. Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
b. Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah
penderita.

PMO singkatan dari Pengawas Menelan Obat, yaitu seorang yag secara sukarela
membantu pasien dalam masa pengobatan, PMO bertanggung jawab memastikan pasien TB
meminum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
Tugas PMO :
1. Mengawasi pasien agar menelan obat secara teratur
2. Memberi dorongan kepada pasien agar minum obat sesuai jadwal
3. Pastikan obat tersebut benar
4. Mengingatkan pasien untuk memeriksa ulang dahak pada waktu yang telah
ditentukan
5. PMO bias menjadi sahabat pasien dengan mendengarkan keluhan sakit pasien
6. PMO dapat direkrut dari kader, petugas kesehatan, anggota keluarga, teman
atau tetangga.

Anda mungkin juga menyukai