ISI
A. Pengertian Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di
udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak
melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Kandungan uap air dalam udara hangat lebih
banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Jika udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Kelembaban udara pada ketinggian lebih dari 2 meter dari permukaan menunjukkan
perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih
tinggi tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering
dapat tercampur lebih cepat (Benjamin, 1994).
Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada tempatnya.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: Jumlah
radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima bumi, pengaruh daratan atau lautan,
pengaruh ketinggian dan pengaruh angin (Handoko, 1994).
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang
hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan.
Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama
siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau
pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu,
kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin,
1994).
3
4
Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap,
rambut akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai
pena. Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan
munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya
tangkai pena turun.
e. Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Satuan
meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada
dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap
sama yaitu mengukur tekanan udara
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada
waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu,
Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan
bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan
cuaca klimatologi dan maritim.
disebut humektan. Zat yang higroskopis yaitu Jika zat tersebut menarik lembab di
ruang yang memiliki RH ≥ 50 % pada suhu 25oC . Tetapi definisi tersebut tidak resmi
dan dalam Compendia istilah tersebut dihindari.
Ada 2 faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan zat menarik lembab:
1. Luas permukaan zat
2. RH atmosfir atau RH ruang
Padatan dapat diklasifikasikan berdasarkan higroskopisitas, yaitu tendensi
peningkatan kandungan air secara adsorpsi
1. Non hygroscopic, yaitu tidak terjadi peningkatan kandungan air jika disimpan
pada ≤ 90% Rh
2. Agak higroskopik (slightly hygroscopic), yaitu tidak terjadi peningkatan kadar
air jika disimpan pada ≤ 80% Rh sesudah disimpan satu minggu atau kurang
dari 40% pada ≥ 80% Rh
3. Higroskopik moderat (moderately hygroscopic), yaitu peningkatan kadar air ≤
5% pada penyimpanan dibawah 60% Rh sesudah penyimpanan satu minggu
pada lebih dari 80% kurang dari 50% kelembaban.
4. Sangat higroskopik (very hygroscopic), yaitu terjadi peningkatan secara
substansil pada 40% Rh.
Tabel 1.1 Nilai RHo dari larutan jenuh berbagai macam garam pada suhu tertentu
No Garam Suhu Rho
1 H3PO4. ½ H2O 25o 9%
2 NaCl 20o 31 %
3 CaCl2.6 H2O 20o 32,3 %
4 Zn (NO3)2. ^ H2O 20o 42 %
5 KNO2 20o 45 %
6 NaHSO4.H2O 20o 52 %
7 NaBr. 2 H2O 20o 58 %
8 NaNO2 20o 66 %
9 NaClO3 20o 75 %
10 NH4Cl 20o 79,5 %
25o 79,3 %
9
30o 77,5 %
11 ( NH )2 SO4 20o 81 %
12 KBr 20o 84 %
13 ZnSO4 20o 90 %
14 Na2HPO4 20o 95 %
Untuk menjaga stabilitas zat agar tetap stabil dalam penyimpanan maka
bahan-bahan yang higroskopis disimpan di dalam wadah tertutup dan untuk
mengurangi kelembaban yaitu menggunakan zat pengering (drying agent). Drying
agent adalah zat yang dapat menarik uap air di udara.
Ada tiga macam drying agent, yaitu ;
1. Bahan kimia yang bereaksi dengan air yang terdapat diudara, yaitu Natrium,
Carbid, Kapur;
Natrium --- Na + H2O → NaOH + H2
Carbid ----- CaC2 + H2O → Ca(OH)2 + (CH)2 (Acetelin)
Kapur ----- CaO + H2O → Ca(OH)2
2. Bahan higroskopis yang bersifat deliquesence, yaitu bahan kimia yang menyerap
uap air dari udara sehingga bahan tersebut akan menjadi cair yaitu CaCl2 , NaCl,
NaOH, Na2SO4, MgSO4, dll
CaCl2 + H2O → CaCl2 X H2O (Cair)
NaCl + H2O → NaCl X H2O (Cair).
NaOH + H2O → NaOH X H2O (Cair)
3. Bahan higroskopis yang bersifat efloresence, yaitu bahan kimia yang dapat
menyerap uap air diudara, tapi sebagian dilepas kembali, dan tidak menjadi cair.
Contohnya adalah CuSO4 anhidrat, CaSO4 anhidrat.
Dari ketiga macam drying agent tersebut dapat dilihat bahwa:
1. Drying agent jenis bereaksi dengan air, kelemahannya adalah beracun.
2. Drying agent yang bersifat higrokopis deliquesence kelemahannya adalah zat
menjadi cair.
Maka dengan demikian yang dapat digunakan untuk drying agent adalah
drying agent higrokopis efloresence.