PENDAHULUAN
I.1. UMUM
Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani
maupun rohani.
Kebutuhan dapat dibedakan menurut intensitas, sifat, waktu, dan subyek
yang membutuhkannya. Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi,
yaitu konflik antara keinginan yang tidak terbatas, dengan sumber daya, dan
barang atau jasa yang terbatas.
Jawaban yang sangat penting terhadap permasalahan tersebut adalah,
manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk
menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak
terbatas. Dari keterbatasan sumber daya yang tidak terbatas munculah
masalah pokok (inti) ekonomi.
Menurut Adam Smith (ekonom klasik), kemakmuran tidak terletak pada
emas melainkan pada barang-barang. Kemakmuran mewujudkan suatu
keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan.
Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah.
Masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan pada tiga
permasalahan penting yaitu masalah produksi, distribusi dan masalah
konsumsi, kemudian harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek
ekonomi, misalnya:
a) Barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what
and how much)?
b) Bagaimana cara memproduksi (how)?
c) Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan (for whom)?.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, sumber daya yang terbatas tersebut
haruslah dialokasikan untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
Keterbatasan sumber daya menuntut untuk melakakukan pilihan. Konsumen
selalu mencari kepuasan maksimal sedangkan produsen atau pengusaha harus
memanfaatkan sumber daya produksi (faktor-faktor produksi) yang terbatas
untuk menghasilkan barang dan jasa yang optimal.
1
I.2. BATASAN PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
(ENTREPRENEURSHIP)
Entrepreneurship merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat,
dihitung, ditukar maupun diraba tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui
dengan melihat produk yang dihasilkan.
Sebagai contoh, ada 2 (dua) Negara yang memiliki tiga faktor produksi
yang sama (sumber daya alam, tenaga kerja dan modal) tetapi salah satu
diantaranya berproduksi lebih baik karena ia memiliki kapasitas
entrepreneurship yang lebih baik daripada yang dimiliki oleh Negara lainnya.
Demikianlah, entrepreneurship merupakan faktor yang justru paling
menentukan di dalam perkembangan ekonomi masyarakat.
Dalam pokok bahasan ini ada dua istilah yang perlu dipahami lebh dahulu
yaitu pengusaha dan wirausaha. Pengusaha adalah orang yang menjalankan
usaha jual beli atau memproduksi barang/jasa dengan tujuan mencari laba.
Dalam hal ini, kalau usahanya rugi maka pengusahalah yang menanggung
resikonya. Wirausaha adalah pengusaha yang mamapu melihat peluang,
mencari sumber daya untuk memanfaatkan peluang tersebut serta berani
menanggung resiko atas pelaksanaannya. Seorang wirausaha pasti merupakan
pengusaha, tetapi pengusaha belum tentu merupakan wirausaha.
Sehubungan dengan pengertian wirausaha berarti diatas ada pengusaha
besar yang mengangkat orang yang memiliki sifat kewirausahaan
(entrepreneurship) untuk memimpin usahanya. Selanjutnya, orang yang
mempunyai sifat kewirausahaan dan berstatus sebagai pemimpin usaha
disebut MANAJER PROFESIONAL. Manajer semacam itu tidak termasuk
dalam pengertian pengusaha melainkan merupakan unsur sumber daya
manusia yang bekerja dengan mendapatkan imbalan dan upah kerja.
Lalu apakah imbalan atas para pengusaha? Pada hakikatnya laba yang
dicapai oleh pengusaha menggambarkan kesuksesan pengusaha atau hasil
jerih payah pengusaha, karena itu laba pegusaha dapat dianggap sebagai laba
pengusaha keahlian atau skill yang harus dimiliki seorang pengusaha terdiri
dari:
a) Manajerial skill, yaitu kemampuan dalam mengoperasikan sumber
factor produksi agar mencapai tujuan.
b) Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan
proses produksi sehingga berjalan dengan baik.
2
c) Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha
tidak hanya intern perusahaan yang bersifat bisnis tetapi juga
organisasi dalam bentuk data.
Sekalipun seorang pengusaha (entrepreneur) termasuk sumber daya
manusia (Humam resources), namun mempunyai perbedaan dengan faktor
produksi tenaga kerja.
3
siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah menguasai pasar dengan
mengandalkan teknologi yang maju dan harga yang tinggi, bersifat profit
oriented.
Sistem ekonomi pasar, cenderung membuat suatu monopoli dan
persaingan tidak sehat. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena
peran pemerintah tidak ada.
2. Perusahaan
Ditinjau dari pemiliknya, perusahaan ada yang dimiliki oleh pemerintah
(Negara) dan ada pula yang dimiliki oleh swasta, baik milik perorangan
maupun milik bersama. Pada umumnya para pemilik perusahaan membentuk
badan penyelenggara usaha yang dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik
4
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik Koperasi (BUMK).
Dalam rangkaian kegiatan ekonomi, perusahaan berperan dalam kegiatan
memproduksi barang dan jasa termasuk distribusi (memasarkan) dan ada
kalanya perusahaan tersebut tidak memproduksi sendiri barang seperti
misalnya yang dilakukan oleh perusahaan dagang. Dengan kata lain, peran
perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut : sebagai
produsen, sebagai distributor dan sebagai agen pembangunan.
3. Pemerintah
Pemerintah (Negara) merupakan pihak yang mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Pemerintah beperan/bertugas untuk mengatur,
mengendalikan, serta mengadakan kontrol tehadap jalannya roda
perekonomian agar Negara bisa maju dan masyarakat (rakyat) dapat hidup
dengan layak dan damai.
4. Masyarakat
Dalam perkembangan lebih lanjut perekonomian ditandai dengan adanya
campur tangan pemerintah dan masyarakat luar negeri artinya perekonomian
berkembang dari perekonomian sederhana menjadi perekonomian terbuka.
Dalam hal ini, masyarakat luar negeri berperan sebagai konsumen, sebagai
produsen, sebagai investor dan sumber tenaga kerja ahli.
Antara kelompok pelaku ekonomi tersebut menjadi interaksi karena
mereka saling membutuhkan sehingga terjadi arus lingkar kegiatan ekonomi
(Circulair Flow Of Economic Activity) yang menggambarkan adanya arus
barang dan uang yang mengalir dari dan kepada masing masing pelaku
ekonomi tersebut.
5
a) Badan Usaha / Perusahaan yang menghasilkan barang, dan
b) Badan usaha / perusahaan yang menghasilkan jasa
Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, semua perusahaan dihadapkan
kepada berbagai macam masalah, antara lain:
a) Masalah pemupukan modal
b) Masalah pinjaman, misalnya dari Bank dan reinvestasi
c) Masalah lokasi usaha / pabrik / perusahaan
d) Masalah produksi dilihat dari segi jenis, kualitas, kuantitasnya,
diversifikasi atau produk mono
e) Masalah pemasaran, distribusi dan sikap konsumen
f) Masalah kebijakan harga (pricing policy)
g) Masalah hubungan dengan buruh, hubungan perusahaan dengan
pemerintah
h) Masalah persaingan
i) Masalah pemindahan / alih teknologi
j) Dan sebagainya.
6
memainkan peranan yang diharapkan dari padanya dalam rangka usaha
peningkatan mutu hidup dibidang perekonomian.
7
yang terkumpul dengan sistematis, terolah dengan baik dan tersimpan
secara teratur sehingga fakta-fakta / data itu sungguh-sungguh dapat
dipercayai dan bersifat up to date.
e) Bahwa keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari
berbagai alternatif yang ada setelah alternatif-alternatif itu dianalisa
dengan matang
Kesemuanya ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan sebagai
tugas terpenting dan terutama bagi seorang pemimpin yang baik, bukan
merupakan tugas yang mudah dan apabila seseorang ingin diakui sebagai
seorang pemimpin maka orang tersebut sepanjang karirnya perlu secara
teratur dan kontinyu mengembangkan kemampuan mengambil keputusan.
Baik-buruknya seseorang menjalankan perannya sebagai pemimpin seperti
: administrator, manager, kepala, ketua dan sebagainya, dinilai dari kriteria
persentase keputusannya direalisasi, dan sampai dimana keputusan-keputusan
itu mempercepat proses pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kiranya semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam suatu organisasi ia
memerlukan semakin banyak MANAGERIAL SKILL dan kurang kebutuhan
akan TECHNICAL SKILL, oleh karena ia sudah semakin berkurang terlibat
dalam kegiatan-kegiatan operasional.
8
2. Prosedur dasar pengambilan keputusan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat, maka semakin rumit pula lah tugas-tugas mengambil keputusan, oleh
karena a.l :
a) Informasi yang harus di perhitungkan semakin besar volumenya.
b) Aparat pelaksana keputusan semakin besar.
c) Kepentingan para pelaksana semakin berbeda-beda.
d) Teknik-teknik pengambilan keputusan semakin SOPHISTICATED.
e) Perubahan-perubahan lingkungan yang sangat cepat.
f) Pengetahuan tentang pengambilan kepentingan yang semakin
mendalam.
Sesungguhnya, terdapat 6 (enam) cara pendekatan sampai sekarang ini
dikenal oleh manusia, yaitu :
a) Pendekatan, percaya (appeal) kepada kekuatan gaib
b) Pendekatan, percaya (appeal) kepada kepada duniawi
c) Pendekatan, menggunakan intuisi
d) Pendekatan, penggunaan akal sehat
e) Pendekatan, logika murni
f) Pendekatan, dengan metode ilmiah
9
GAMBAR : PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
10
berbagai tingkat pendapatan. Untuk lebih memahami masalah pemilihan
alternatif (the problem Of Choice) bisa dilihat contoh berikut ini:
Seorang anak sebut saja BUDI diberi uang saku untuk sekolah perbulan
Rp 52.000. hari efektif sekolah dianggap 26 hari (30 hari dikurangi hari
minggu, 4hari). Uang tersebut harus habis digunakan untnuk biaya
transportasi tiap kesekolah dan uang jajan. Biaya transportasi sekali berangkat
sekolah Rp 1.000 ( pulang pergi 2x Rp 1.000) dan sekali jajan Rp 2.000.
Budi ingin setiap hari jajan dan naik kendaran. Apabila keinginannya
dipenuhi uang yang dibutuhkan Budi untuk transportasi, 2 x 1.000,- = Rp
2.000,- dan untuk jajan , 1 x Rp 2.000,- = Rp 2.000,- sehingga jumlah
pengeluaran perhari = Rp 4.000. Dengan Rp 4.000,- perhari uang saku yang
harus dimiliki Budi adalah 26 x Rp 4.000,- = Rp 104.000,-, padahal uang yang
dimiliki Budi hanya sebesar Rp 52.000,-. Karena uangnya hanya Rp 52.000,-
maka kombinasi pulang pergi dan jajan tiap hari tidak mungkin teraih
(Unattainable combination) sehingga harus diatur sedemikian rupa agar
kombinasinya dapat diraih (Attainable Combination).
11
pengeluaran dari kombinasi tersebut adalah 18 x Rp 1.000,- = Rp 18.000,-
dan jajan 9 x Rp 2.000,- = Rp 18.000,- sehinga jumlah pengeluaran menjadi
Rp 36. 000,-. Dengan uang saku Rp52.000,- dan memilih kombinasi tersebut
di atas masih dapat menabung sebesar Rp 16.000,-.
Untuk memahami prinsip opportunity cost dengan lebih mudah, perhatikan
contoh di atas mengenai uang saku Budi sebesar Rp 52.000,- dan diputuskan
untuk menghabiskan dan menggunakan uang tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dari beberapa kombinasi yang dapat diraih, diputuskan untuk memilih
kombinasi E. Dengan demikian kombinasi A, B, C, D, F, G, H dikorbankan
(peluangnya hilang).
Kepuasan maksimum terjadi pada saat transport 26 kali dan jajan 13 kali.
Namun pada kenyataannya, Budi tidak bisa mengendalikan jajan yang
akhirnya, jajan menjadi 14 kali dan transportasi menjadi 24 kali. Untuk
menambah jajan 1 kali ternyata Budi harus mengorbankan 2 kali transport.
Budi menyadari bahwa untuk mendapatkan jajan yang ke 14 kali ia harus
mengorbankan 2 kali transport. Hal inilah yang dimaksud dengan opportunity
cost.
Dengan demikian dapat disimpulkan, opportunity cost adalah biaya yang
dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu yang
diukur dengan manfaat yang hilang karena tidak menggunakan sumber daya
untuk tujuan lain. Dari contoh diatas, besarnya opportunity cost adalah
sebesar 2 kali biaya transport.
12
13
o Apakah suatu pilihan benar-benar dibutuhkan?
Oleh karena itu perlu diketahui berapa langkah praktis dan rasional
sebelum menentukan pilihan/keputusan, yaitu sbb :
a) Analisis Biaya manfaat
Analisis ini menilai manfaat suatu kebutuhan dibandingkan
dengan biaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila setelah
dihitung manfaat yang benar-benar dirasakan lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan, keputusan atas suatu pilihan dapat disebut rasional.
14
kiranya anda menyadari adanya Trade Off tersebut karena bisa
membuat anda lebih rasional dalam mengambil pilihan/keputusan.
15
Perhatikan pernyataan dalam tabel dan grafik berikut ini:
(satu jenis barang)
16
Penjelasan lainnya tentang pendekatan nilai guna (kardinal), di gunakan data
pembelian dua jenis barang, yaitu makanan dan minuman, sebagai berikut :
17
2. Pendekatan Kurva Indiferen (pendekatan nilai ordinal)
Kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan titik-
titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang yang di konsumsi konsumen
yang memberikan kepuasan yang sama.
18
Tabel tersebut di samakan dengan grafik di bawah ini :
Dari tabel dan grafik tersebut di atas, dapat di simpulkan bahwa kurva
indiferen merupakan kurva yang menggambarkan preferensi konsumen
terhadap kombinasi barang yang dikonsumsinya dimana tingkat
utilitas/kepuasannya sama.
Angka utilitas yang di berikan terhadap suatu kurva indiferen merupakan
angka numerik yang menunjukkan kepuasan yang diperoleh konsumen dari
kombinasi yang ia pilih.
Hal inilah yang dimaksud dengan pendekatan ordinal, yaitu
pemeringkatan kombinasi yang dipilih dengan angka numerik.
a) Garis Anggaran Konsumen (Budget Constraint)
Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan
kepada budget constrain (kendala anggaran) yang dimiliki konsumen.
Konsumen diasumsikan selalu memaksimalkan kepuasannya,
konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik
origin. Namun, untuk mencapai kurva ini, konsumen tidak bisa bebas
karena dibatasi oleh kendala anggaran yang tersedia.
Selain itu, harga barang juga turut mempengaruhi konsumen,
sehingga konsumen tidak bebas untuk mencapai tingkat kepuasan
yang maksimal.
19
Dengan jumlah pendapatan sebesar A rupiah dan harga pakaian
sebesar pP, jika seluruh pendapatan konsumen dibelanjakan untuk
membeli pakaian akan diperoleh pakaian sebanyak A/pP.
Demikian juga jika seluruh pendapatan dibelanjakan untuk
membeli makanan akan diperoleh makanan ebanyak A/pM.
Pada titik-titik lain tidak semua pendapatan dibelanjakan, baik
untuk makanan maupun pakaian, tetapi dialokasikan bagi kedua jenis
barang tersebut.
Pada titik F, kombinasi pakaian dan makanan yang dibeli
konsumen tidak menghabiskan semua pendapatan. Hal ini berarti
konsumen tidak bisa memaksimalkan kepuasannya dan konsumen
tidak mungkin memilih titik ini.
Pada titik E, kepuasan konsumen mencapai titik tertinggi, tetapi
konsumen tidak akan pernah mencapai titik ini karena pendapatan
konsumen terbatas.
Semua titik yang tepat berada di garis anggaran misalnya titik D,
merupakan titik yang dipilih konsumen karena pada titik ini
pendapatan konsumen dihabiskan untuk membeli makanan dan
pakaian serta konsumen memperoleh kepuasan yang maksimal.
20
Kondisi keseimbangan konsumen dapat digambarkan dengan
menggabungkan kurva indiferen dengan garis anggaran.
Dengan cara ini akan terlihat salah satu kurva indiferen tersebut
akan menyinggung garis anggaran.
Saat persinggungan kurva indiferen dengan garis anggaran inilah
terjadinya keseimbangan konsumen.
Pers. = B = F (S,T,M,K,T)
Dimana : B = Besar output proses produksi
S = Sumber daya alam
T = Tenaga kerja
M = Modal
K = Keahlian pengusaha (kewirausahaan)
T = Teknologi
21
dimana : MPL = Marginal Production of Labour (produksi marginal
tenaga kerja).
APL = Average Production of Labour (produksi rata-rata
tenaga kerja).
TPL = Total Production of Labour (produksi total tenaga
kerja).
∆L = perubahan jumlah tenaga kerja.
L = jumlah tenaga kerja.
Dengan menggunakan asumsi-asumsi, kita bisa melihat jumlah rata-rata
produksi tenaga kerja sama dengan total produksi tanah.
Namun, pertanyaan penting yang harus dijawab adalah pada jumlah
tenaga kerja berapa produsen melakukan proses produksinya. Untuk
menjawabnya, kita perlu mengetahui harga masing-masing faktor produksi
yang digunakan dalam proses produksi tersebut.
Misalkan, harga faktor produksi tenaga kerja sama dengan harga faktor
tanah dan analisa faktor produksi tersebut digunakan cara tertentu sehingga
produksi marginal masing-masing produksi sama besarnya, hal ini dapat di
notasikan sbb :
22
Pada kurva menunjukkan tenaga kerja berada pada sumbu vertikal
dan tanah pada sumbu horizontal. Kurva isoquant cembung terhadap
titik origin dan tidak berpotongan antara satu dengan yang lainnya.
∆L diperoleh dari L2-L4
∆T diperoleh dari T2-T1
Bila ∆T dibagi dengan ∆L akan dihasilkan tingkat substitusi teknis
marginal (MRTS) antara tenaga kerja dengan tanah yang menunjukkan
berapa tenaga kerja harus ditambah dengan cara mengurangi
penggunaan tanah agar total produksi tetap sama.
Notasi =
Kurva Isocost
23
Berdasarkan gambar tersebut, jika perusahaan membelanjakan
semua anggarannya untuk membeli tenaga kerja, akan di peroleh
tenaga kerja sebanyak PL1, sedangkan bila semua anggaran
perusahaan dibelanjakan untuk membeli tanah, akan diperoleh tanah
sebanyak PT1.
Bila kedua titik ini dihubungkan akan menjadi kurva Isocost 1.
Apabila kurva Isocost 1 akan bergeser ke kanan dan menjadi kurva
Isocost 2 dengan jumlah tenaga kerja dan tanah lebih banyak karena
harganya tetap/anggaran perusahaan meningkat.
24
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi 3
(tiga) macam, sbb:
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh pendidikan seperti Guru/Dosen, Dokter, Akuntan, dan
Pengacara.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan seperti montir,
sopir/driver.
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and
untrained labour) yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan dan latihan terlebih dahulu seperti pesuruh dan buruh
kasar.
25
4. Faktor Produksi Kewirausahaan
Pada masa modern seperti sekarang ini, seorang pengusaha harus
memiliki kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang
permodalan dan keterampilan memilih kombinasi-kombinasi faktor
produksi serta berani melakukan terobosan-terobosan untuk menciptakan
produk baru.
Oleh karena itu, seorang pengusaha harus dituntut supaya memiliki
keahlian (skill), tidak cukup hanya memiliki bakat dan kemauan saja.
Faktor produksi pengusaha (enterpreneurship) merupakan faktor
yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi
lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah produksi maka semuanya tidak
akan berarti.
26
Packing (pengemasan).
Communication (penginformasian).
Menurut sifatnya, distribusi dapat dilakukan secara langsung oleh
produsen seperti petani menjual hasil-hasil produksi ke pasar dan menjualnya
ke konsumen atau dengan jalan membuka toko, warung sendiri atau bisa juga
dengan jalan mendatangi langsung konsumen.
Selain itu, dapat pula dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan cara
menyerahkan kepada pihak lain. Pihak yang mendapat kepercayaan untuk
melakukan distribusi disebut distributor. Untuk menentukan saluran distribusi
yang akan digunakan perlu diperhatikan situasi dan kondisi produsen serta
fasilitas yang tersedia dalam masyarakat.
27
Ditinjau dari jumlah yang melakukan permintaan, permintaan dapat
dibedakan menjadi permintaan individu, yaitu permintaan seorang individu
terhadap produk tertentu, dan permintaan pasar, yaitu penjumlahan permintaan
individu.
28
Permintaan individu terhadap suatu barang/jasa dipengaruhi oleh hal-hal
berikut ini :
Selera
Harga barang atau jasa
Pendapatan
Harga barang lain yang berkaitan (subtitusi/pelengkap)
Ekspektasi (perkiraan tentang masa mendatang)
29
Gambar : Kurva Penawaran Kue Donat
30
Tabel : Konsumsi Kue Donat
Dari tabel tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa harga keseimbangan
terjadi harga menunjukkan Rp 300, dan kuantitas sebanyak 30 unit.
Harga keseimbangan terbentuk karena bertemunya permintaan dan
penawaran pada suatu titik yang disebut titik equilibrium.
31
dengan harga lama melebihi penawaran, maka akan terjadi kenaikan harga
keseimbangan.
Berdasarkan fungsi permintaan (D) dan fungsi penawaran (S) yang
diketahui maka keseimbangan harga dapat dicari.
Harga keseimbangan pasar diperoleh pada saat jumlah barang yang di
minta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan satu tingkat
harga yang sama.
Dengan demikian, untuk mencari harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan pasar, fungsi permintaan sama dengan fungsi penawaran.
b) Golongan Pembeli dan Penjual
III.8.PASAR (MARKET)
Secara umum, pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan
pembeli (konsumen) dengan penjual (produsen) sehingga bisa berinteraksi
untuk membentuk kesepakatan harga jual.
Dari definisi diatas dapat kita temukan definisi pasar, yaitu :
a) Berfungsi untuk menentukan nilai.
b) Mengorganisasikan produksi.
c) Mendistribusikan.
32
- Tidak ada campur tangan pemerintah.
b) Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat
beberapa produsen atau sedikit perusahaan saja yang menjual produk-produk
yang identik atau yang mirip satu sama lain.
Ciri-ciri pokok pasar oligopoli adalah sebagai berikut :
Hanya terdapat sedikit perusahaan dipasar.
Ketegasan harga.
Adanya kartel.
Adanya kepemimpinan harga.
c) Pasar Monopoli
Sesuai dengan namanya, monopoli adalah struktur pasar dimana hanya
terdapat satu penjual atau produsen yang melayani sedemikian banyak
pembelih atau konsumsi.
Sumber terjadinya monopoli adalah sebagai berikut :
Adanya monopoli sumber daya.
Monopoli ciptaan pemerintah.
Monopoli alamiah
Misalnya, jasa angkutan kereta api hanya dilayani oleh PT.KAI (Kereta
Api Indonesia), jasa sambungan listrik hanya dilayani oleh PT.PLN dan air
bersih hanya dilayani oleh PDAM.
33
Pasar sumber daya alam/tanah pada hakikatnya terbatas pada
permintaan dan penawaran tanah untuk keperluan produksi.
Tanah dalam masyarakat jumlahnya terbatas dan tidak ditambah.
Dengan demikian penawaran tanah bersifat inelastis sempurna dan
pembentukan harganya dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut :
34
c. Pasar Sumber Daya Modal
Di dalam dunia usaha, modal adalah barang-barang modal (real
capital goods) dan modal berupa uang (money capital).
Bunga modal imbalan jasa yang berikan kepada orang yang telah
merelakan uangnya untuk digunakan oleh orang lain.
Permintaan terhadap modal dipengaruhi oleh tingkat pengembalian
modal yang diharapkan (rate of returns/R), jika pengusaha sudah dapat
memperkirakan besarnya pengembalian modal, maka dapat dihitung berapa
besarnya bunga (r).
Bentuk kurva permintaan terhadap modal merupakan garis yang
menurun dari kiri ke kanan bawah. Makin banyak investasi maka r akan
makin menurun.
35
Dengan demikian siklus bisnis (business cycle) adalah suatu fluktuasi
yang berirama dalam kegiatan usaha/bisnis umumnya yang ditandai oleh suatu
terdensi bagi harga, keuntungan, produksi, upah dan kesempatan kerja untuk
bergerak bersama-sama dalam suatu siklus yang lengkap dari puncak ke puncak
selama satu periode.
Business cycle biasanya meliputi empat tingkat yang saling mengikuti
yaitu recovery, expansion (prosperity), pecession dan deperission.
Pada umumnya, fluktuasi yang hebat dan berkala dan kegitan usaha/bisnis
menimbulkan persoalan dan tidak dapat diselesaikan dengan teori-terori yang
ada. Hal ini juga merupakan salah satu akibat dari penerapan sistem ekonomi.
Bila suatu negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di negara tersebut cenderung
labil.
Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan
ekonomi yang serius. Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulkan
akibat buruk kepada perekonomian secara keseluruhan dan masyarakat.
Pengangguran dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi dan menimbulkan dampak
buruk bagi kehidupan masyarakat.
Untuk menghindari hal ini perlu lah kiranya perekonomian tidak
sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar dan perlu usaha untuk selalu
menstabilkan siklus kegiatan usaha.
36
adalah harga konsumen, maka indeks harga yang digunakan adalah indeks
harga konsumen.
2. INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara
umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinyu). Inflasi merupakan proses menurunnya nilai uang secara
kontinyu atau proses suatu peristiwa dan bukan akibat tinggi rendahnya tingkat
harga.
Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi,
dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus-menerus dan
saling pengaruh-mempengaruhi.
1) Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
a. Tarikan Permintaan (Demand Full Inflation)
Adalah inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang
berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.
37
b. Desakan Biaya (Cost push Inflation)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan
untuk meningkatkan produksinya akibat meningkatnya permintaan
dari masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan
menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun
harga meningkat namun pendapatan nyata berkuarang karena
penurunan penawaran agregat.
Inflasinya yang terjadi karena penurunan agregat sering disebut
desakan biaya (cost push inflation).
c. Inflasi Campuran
adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi
(campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi
desakan/dorongan biaya.
d. Inflasi Impor atau Imported Inflation
Adalah inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar
negeri. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perdagangan antarnegara.
Pengaruh ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi ekonomi dalam
negeri misalnya suatu negara sedang mengalami inflasi kemudian
barang dari negara tersebut dibutuhkan oleh negara lain dan diimpor
maka barang tersebut menjadi lebih mahal.
38
Untuk mencapai sasaran dalam mengatasinya ada 3 (tiga)
kebijakan yang dapat ditempuh yaitu kebijakan fiskal, kebijakan
Moneter dan Kebijakan Nonmoneter atau kebijakan riil.
3) Dampak Inflasi
a) Dampak terhadap perekonomian
Investasi berkurang
Mendorong tingkat bunga
Mendorong tindakan spekulatif
Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan
Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi masa yang akan
datang
Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang
Menimbulkan defisit neraca pembayaran
Merosotnya kesejahteraan masyarakat
3. DEFLASI
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi ditandai oleh kegiatan
produksi yang merosot, kesempatan kerja berkurang, harga-harga secara
keseluruhan turun dan nilai uang naik.
39
Jadi deflasi ialah suatu keadaan yang menunjukkan harga barang-
barang turun secara terus menerus atau suatu keadaan yang menyatakan nilai
uang meningkat. Dalam keadaan deflasi, arus uang lebih sedikit (berkurang)
jika dibandingkan dengan arus barang sehingga harga barang secara
keseluruhan turun.
Deflasi memberikan dampak perekonomian sebagai berikut :
a) Pengusaha kurang berminat untuk memproduksi barang karena harga
yang terus turun.
b) Kesempatan kerja berkurang disebabkan terjadinya pemutusan
hubungan kerja.
c) Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh negara.
d) Kegiatan perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran.
Cara mengatasi deflasi adalah dengan jalan menambah uang yang beredar
dimasyarakat dengan cara sebagi berikut :
Pemerintah menambah pembelanjaan.
Masyarakat menambah pengeluarannya baik untuk konsumsi maupun
untuk investasi.
40
pemerintah ditujukan kepada ketercapaian keseimbangan antara jumlah barang
dan jasa dengan jumlah uang yang beredar.
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat melaksanakan alternative-
alternatif pemecahan masalah inflasi tersebut, yaitu:
a) Penurunan pengeluaran pemerintah
b) Menaikkan pajak
c) Mengadakan pinjaman pemerintah
41
Hal ini memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat atau
tekanan inflasi dapat diperkecil.
b) Politik Diskonto
Adalah politik menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang
dilakukan bank sentral terhadap bank-bank. Bila bank sentral menaikkan
tingkat suku bunga kredit atau tabungan, bank-bank akan ikut menaikkan
tingkat suku bunga kredit atau tabungan kepada masyarakat.
Naiknya suku bunga kredit menyebabkan berkurangnya minat masyarakat
untuk meminjam kepada bank, sebaliknya bila suku bunga tabungan naik,
masyarakat terdorong untuk menabung di bank-bank, hal ini akan
menekan/menurunkan laju inflasi.
c) Pembatasan Kredit
Selain melalui politik Cash Ratio, pemerintah dan bank sentral dapat
menentukan batas maksimum (ceiling) kredit yang boleh diberikan oleh dunia
perbankan selama jangka waktu tertentu. Agar pembatasan ini tidak
menghambat produksi maka kredit yang diberikan harus selektif dan ditentukan
menurut skala proritas, misalnya kredit investasi bagi seorang pengusaha harus
dilayani tetapi permohonan kredit konsumtif seperti KPR (Kredit Pemilikan
Rumah) sementara dibatasi.
42
bertambah, artinya menambah besar cadangan kas bank-bank tersebut, yang
berarti kemampuan bank-bank memberikan kredit semakin besar.
1. LEASING
Istilah leasing berasal dari bahasa Inggris, to lease yang berarti
menyewakan.
Perizinan usaha Leasing diatur dengan Surat Keputusan Bersama Menteri
Keuangan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI, tertanggal 7 januari
1974 dan kemudian berdasarkan Surat Keputuan Menteri Keuangan RI
tertanggal 20 Desember 1988 dipertegas bahwa lembaga pembiayaan adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat.
Dalam SK ini diatur pula jumlah modal disetor atau simpanan wajib dan
modal, sbb :
1) Perusahaan Swasta Nasional sebesar RP 3 Milyar
2) Perusahaan Patungan Indonesia dengan pihak asing sebesar Rp 10 Milyar
3) Koperasi sebesar Rp 3 Milyar
43
barang modal yang dibutuhkan Lessee. Bila setuju dengan
commitment letter lalu ditanda tangani oleh lesse dan dikembalikan
kepada lessor.
d) Penandatanganan kontrak leasing dilakukan setelah semua persyaratan
dipenuhi lessee. Persetujuan atau kontrak tersebut mencakup pihak-
pihak yang terlibat hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi
lesse, penutupan asuransi, tanggung jawab atas objek leasing,
perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.
e) Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman
barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang
telah disetujui.
f) Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee serta
menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar yang
selanjutnya diserahkan kepada supplier.
g) Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan
bukti-bukti kepemilikian barang lainnya.
h) Pembayaran oleh lessor kepada supplier.
i) Pembayaran sewa (Lease Payment) secara berkala oleh Lessee kepda
lessor selama masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian
jumlah yang dibiayai beserta bunganya.
2. MODAL VENTURA
Modal ventura adalah badan usaha yang bergeak dalam bidang
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Ketentuan modal minimum disetor untuk pendirian modal ventura diatur
dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan RI, tertanggal 20 Desember 1988,
sbb:
1) Perusahaan Swasta Nasional sebesar Rp 3 Milyar
2) Perusahaan Patungan Indonesia dengan asing sebesar Rp 10 Milyar
3) Koperasi sebesar Rp 3 Milyar
44
Adalah perusahaan modal ventura yang dananya diperoleh dengan
cara meminjam sejumlah uang, baik dari pemerintah maupun dari
swasta.
3. PERUSAHAAN ASURANSI
Menurut undang undang N0. 2 tahun 1992, asuransi adalah usaha yang
memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
Ada empat unsur yang terlibat dalam asuransi, yaitu :
1) Penanggung atau insurer adalah badan yang memberikan proteksi.
2) Tertanggung atau insured adalah penerima proteksi.
3) Peristiwa atau accident yang tidak terduga atau tidak diketahui
sebelumnya atau peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian.
4) Kepentingan atau interest yang diasuransikan, yang mungkin akan
mengalami kerugian disebabkan oleh peristiwa itu.
45
Secara umum, jenis usaha asuransi terdiri dari :
1) Asuransi harta atau Property Insurance.
2) Asuransi tanggung-gugat atau Liabelity Insurance.
3) Asuransi jiwa atau Life Insurance.
4) Asuransi kerugian atau General Insurance.
4. PEGADAIAN
Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan
pengikatan hukum gadai.
Dasar hukum pegadaian adalah Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1990,
yang meningkatkan eksistensi pegadaian dari sebuah perusahaan jawatan
(Perjan) menjadi perusahaan umum (perum). Tugas pokok Perum
Pegadaian adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan
memberi uang pinjaman berdasarkan hukum gadai.
Perum pegadaian merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang
diberi izin untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat berdasarkan
hukum gadai tersebut.
46
IV. WIRAUSAHA, KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN
IV.1 Deskripsi Wirausaha
Deskripsi wirausaha menurut pendapat-pendapat para ekonom adalah
sebagai berikut :
1. Menurut Schumpeter, Entrepreneur merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bentuk praktik secara teknis
dan komersial.
Inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan pelaksanaan
kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang perekonomian.
Kemungkinan-kemungkinan tersebut antara lain :
a) Memperkenalkan produk baru.
b) Pelaksanaan dari suatu metode produksi baru.
c) Membuka suatu pemasaran baru.
d) Pembukaan suatu sumber dasar baru/bisa dikembangkan.
e) Pelaksanaan organisasi baru (misal MLM).
47
serta menghasilkan produk atau jasa dalam upaya memuaskan kebutuhan
orang lain.
48
i. Terbuka atas saran dan kritik yang membangun.
j. Selalu mengarahkan orientasi ke masa depan.
k. Cepat dan tangkas dalam menangkap peluang.
IV.3.2. Syarat-syarat
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin
menjadi wirausaha, yaitu sebagai berikut :
a. Semangat kerja tinggi (besar)
b. Tingkat pengalaman cukup baik/memadai
c. Memiliki kemampuan/keahlian tertentu
d. Penentuan pilihan dan cara yang tepat
e. Disiplin, keberanian, dan merdeka lahir batin
f. Inovatif dan kreatif
g. Modal kerja (milik sendiri atau gabungan dari orang lain atau kredit
usaha)
h. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
49
Secara Mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko dan
ketidakpastian, mengekombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru
dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah serta usaha-usaha baru.
Dalam fungsi mikro, ada 2 peran yang dimiliki wirausaha yaitu sebagai
penemu (inovator), sebagai perencana (planner) dari strategi perusahaan
(corporate strategy). Sebagai inovator, wirausaha berperan dalam menemukan
dan menciptakan produk baru, teknologi baru/tepat guna, ide-ide baru
(realistis) dan pengorganisasian perusahaan (corporate organization).
Disamping hal tersebut diatas, secara kualitatif, peranan wirausaha
melalui usaha kecil tidak diragukan lagi yakni pertama, usaha kecil dapat
memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha
seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasaran bagi
hasil produk-produk industri baru. Usaha kecil berfungsi sebagai
transformator antar sektor yang mempunyai kaitan ke depan ataupun ke
belakang.
Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khusus
dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena
dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal dan meningkatkan
sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian
pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan
karena jumlahnya tersebar di perkotaan dan di pedesaan.
50
Demikian pula dikalangan swasta yang penuh dengan tantangan dan
persaingan. Hal ini menuntut mereka memiliki sikap mental dan
kepribadian yang kuat untuk maju dan berprestasi.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendesak bagi setiap manusia
baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Pokok
permasalahan pada kewirausahaan bidang pendidikan adalah terletak pada
belajar mandiri yang ditandai oleh sikap mental wirausaha.
3. Bidang Ekonomi
Setiap usaha yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas ekonomi
guna mencapai keberhasilan, membutuhkan kualitas pribadi yang kuat.
Dalam bidang usaha ekonomi ada dua kegiatan ekonomi yang dimasuki
wirausaha yaitu sektor formal dan sektor nonformal.
a. Sektor Formal
Sektor formal adalah sektor yang terdaftar resmi dan mendapat
izin resmi dari pejabat yang berwenang. Sektor usaha formal di
Indonesia adalah BUMN, BUMS, dan Koperasi.
Ciri-ciri usaha wirausaha sektor dalam sektor formal, yaitu :
Memiliki izin resmi dari pemerintah.
Kegiatan yang dilakukan dikenakan pajak.
Memerlukan modal yang cukup besar.
Secara umum berada didaerah perkotaan.
Melaksanakan sistem pembukuan dengan baik.
Kegiatan wirausaha sektor formal ini bergerak dan bergerak dan
bernaung dalam lembaga-lembaga ekonomi yang berupa perusahaan
atau badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan
jasa.
b. Sektor Nonformal
Sektor usaha nonformal adalah unit usaha atau kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang
sifatnya masih sederhana, modal lemah dan usahanya belum luas. Baik
di kota maupun di desa, sektor usaha nonformal ini sering dilakukan
51
dan tumbuh kembangnya sesuai dengan perkembangan kepadatan
penduduk.
Sebagian besar dijalankan angkatan kerja berpendidikan
rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus.
Usaha-usaha nonformal sebenarnya banyak menyerap tenaga
kerja seperti pedagang kaki lima, asongan, pedagang keliling dan
sebagainya, namun ada kalanya dalam menjalankan usaha sering
melanggar aturan dan tidak heran apabila mereka dikejar-kejar petugas
ketertiban.
Usaha Non formal ini sebaiknya dibina, dikembangkan dan
dipadukan dengan usaha formal agar saling mengisi dan meramaikan
dunia usaha.
Contoh usaha non formal adalah sebagai berikut :
Usaha perdagangan makanan dan minuman, alat tulis kantor,
mainan, alat rumah tangga dan barang bekas.
Usaha bahan bangunan seperti batu, pasir dan bata.
Usaha-usaha jasa, antara lain penjahit, tukang cukur, tukang patri,
tukang sol sepatu, reparasi radio, TV, arloji, sepeda motor,
(bengkel) dan usaha pembuat spanduk dan sejenisnya.
Bidang transportasi/angkutan seperti ojek, becak, delman, gerobak,
dan angkutan pedesaan.
2. Peluang Usaha
52
Ada tiga alternatif yang dapat dijadikan dasar dalam melihat peluang
usaha, yaitu :
a) Menghasilkan barang/jasa yang masih baru.
b) Menghasilkan barang yang sama jenisnya, tetapi modelnya baru
dan disesuaikan dengan selera konsumen.
c) Menghasilkan barang/jasa tiruan yang baru, tetapi tidak baru
dipasar (telah dilakukan berbagai modifikasi terhadap barang
tersebut).
Namun, untuk dapat menghasilkan barang/jasa tersebut diperlukan
penelitian, inovasi dan kreatifitas dalam memanfaatkan peluang usaha
tersebut.
Sebelum menentukan bidang usaha yang akan dikembangkan
maka terlebih dahulu dianalisis apakah bidang usaha yang dipilih
tersebut telah ada atau belum serta bagaimana prospeknya. Dari
analisis peluang usaha tersebut di atas, satu sama lainnya
berhubungan, namun proyeksi pasar dan permintaan dimasa akan
datang, memegang peranan penting dan menentukan usaha yang
dipilih, ditekuni lebih lanjut.
3. Perencanaan Usaha
a) Persiapan Awal :
Dalam hal ini perlu dipikirkan beberapa permasalahan sbb :
Masalah diri pribadi.
Masalah kesempatan/peluang usaha.
Masalah permodalan.
Masalah organisasi dan manajemen.
Masalah lingkungan.
Masalah hukum dan perundang-undangan.
53
Pengetahuan peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan
dengan usaha yang akan dijalani.
c) Menjalankan Usaha :
Tujuan usaha.
Gambaran tentang bentuk dan sifat usaha.
Mengelola tenaga kerja; berkaitan dengan jabatan, persyaratan
karyawan, sumber-sumber tenaga, jumlah tenaga kerja dan
jaminan para pekerja/karyawan.
54
Langkah utama dari suatu pengelolaan usaha adalah
perencanaan, pelaksanaan, pemasaran produk/usaha dan pengawasan
serta penilaian hasil usaha.
Untuk menghindari ketidak jujuran, petugas pelaksana dan
pengawas tidak dilakukan oleh satu orang tetapi minimal dua orang
atau lebih tergantung kegiatannya. Kontrol atau pengawasan dilakukan
pada waktu proses berjalan, sedangkan evaluasi/penilaian dilakukan
setelah peoses selesai.
2. Angkatan Kerja
Di Indonesia, penduduk (angkatan kerja) dibagi atas dua golongan
yaitu golongan produktif dan non produktif.
Golongan produktif adalah usia penduduk yang termasuk usia
kerja yaitu berada sekitar 10-65 tahun sedangkan golongan yang
nonproduktif adalah penduduk yang berumur 0-10 tahun dan diatas
usia kerja yaitu berusia di atas 65 tahun.
Penduduk golongan produktif yang berusia 10-65 tahun ada yang
termasuk golongan angkatan kerja dan sebagian lagi termasuk bukan
golongan angkatan kerja.
Angkatan kerja adalah mereka yang aktif ikut serta menyumbang
tenaganya dalam kegiatan produksi maupun mereka yang sedang
mencari pekerjaan atau menganggur yang sewaktu-waktu siap untuk
bekerja.
55
Golongan yang termasuk bukan golongan angkatan kerja yaitu
mereka yang bersekolah, yang mengurus rumah tangga atau penerima
pendapatan tidak tetap.
Golongan yang bekerja adalah orang yang aktif dalam kegiatan
yang menghasilkan barang dan jasa.
Angkatan kerja yang bekerja digolongkan menjadi yang bekerja
penuh dan yang tidak bekerja penuh.
Golongan yang tidak bekerja penuh disebut pengangguran
tersamar atau terselubung dan bisa juga disebut setengah
pengangguran.
Sebagian lain tergolong pada kelompok yang siap bekerja dan
sedang berusaha mencari pekerjaan, dinamakan pencari kerja atau
penganggur.
3. Tenaga kerja :
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja yang
telah mencakup orang yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang
mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah
atau mengurus rumah tangga.
o Angkatan kerja :
a) Golongan yang bekerja
b) Golongan yang menganggur dan
Klasifikasi tenaga kerja mencari pekerjaan
56
c) Golongan lain-lain atau penerima
pendapatan tidak tetap.
4. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau
sedang mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu
sebelum pemecatan dan berusaha memperoleh pekerjan.
Tingkat pengangguran adalah perbandingan dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen.
Jumlah penganggur
Tingkat pengangguran = x 100%
Jumlah penduduk usia kerja
57
Berdasarkan penyebabnya pengangguran dibedakan sebagai berikut
- Pengangguran normal atau friksional,
- Pengangguran siklikal,
- Pengangguran struktural, dan
- Akibat faktor teknologi.
58
Nyatalah bahwa pengangguran sangat buruk efeknya kepada
perekonomian dan masyarakat.
Ada beberapa cara-cara mengatasi pengangguran (mengurangi dampak
atau efek pengangguran) sebagai berikut :
- Memperbaiki pasar tenaga kerja
- Menyediakan program latihan
- Menciptakan program padat karya
Disamping itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan perluasan
kesempatan kerja yaitu salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi
pengangguran terdiri dari :
a. Kebijakan perluasan kesempatan kerja yang bersifat umum
ditunjukkan pada stabilitas yang dinamis dalam bidang ekonomi,
kegiatan usaha bagi pelaku-pelaku ekonomi.
b. Kebijakan perluasan kesempatan kerja yang bersifat khusus atau
sektoral (sektor pertanian, industri perdagangan, pendidikan) dll.
59
b. Menyiapkan tenaga kerja yang mampu bekerja keras dan
produktif dengan meningkatkan kesehatan melalui perbaikan
gizi penduduk, memberikan jaminan sosial yang memadai dan
menjamin kesehatan yang baik.
c. Mengadakan latihan-latihan atau job training bagi tenaga kerja.
d. Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk memberikan
keterampilan kepada tenaga kerja melalui balai latihan kerja
(BLK), agar dapat mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan
permintaan pasar tenaga kerja disamping memenuhi
persyaratan yang diminta oleh dunia usaha.
e. Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri untuk memperluas ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja.
60
Sistem upah menurut satuan hasil, misalnya : (per potong barang, per
61
menghitung jumlah kuntum bunga yang ada pada barang tersebut. Padahal,
ketika itu harga bunga tersebut dia tawarkan Rp. 150,00 per kuntum. Dapat
dibayangkan, para peminat bunga berlomba-lomba memborong bunga yang
dijual pedagang tersebut dan melupakan bisnis anggrek milik Nirmayati
yang tergolong pemasok anggrek nomor satu di Medan saat itu.
Karena sudah tidak kuat lagi menutupi biaya perawatan anggrek yang
tergolong mahal, Nirmayati memilih menjual seluruh anggrek yang
62
DAFTAR KEPUSTAKAAN
63