Anda di halaman 1dari 2

Penulis menemukan beberapa pengalaman baru yang diperoleh selama belajar mandiri dan

pengalaman ini tidak pernah dijumpai saat penulis melakukan kegiatan belajar seperti biasanya.
Penulis merasa lebih enerjik ketika melakukan kegiatan belajar mandiri, dikarenakan suasananya
yang tidak begitu formal/cenderung kaku, sehingga penulis benar-benar bersemangat. Ketika
penulis membaca sumber/referensi salah satu materi Ulumul Qur'an pilihan penulis, menulis
menemukan satu kenyataan bahwa ternyata hal tersebut tidak hanya sekedar peristiwa dan
pengetahuan saja, melainkan hikmah. Penulis sadar, saking banyaknya sumber/referensi yang
penulis telusuri dan dibaca, ternyata masih banyak pengetahuan yang penulis sendiri tidak tahu
atau lebih tepatnya belum penulis ketahui. Sehingga penulis merasa rendah diri akan
pengetahuan yang dimiliki sekarang, yang cenderung ketinggalan jauh dari pengetahuan
siapapun. Akan tetapi penulis segera bangkit dari keterpurukan tersebut. Selagi umur, jiwa dan
raga masih muda, tidak ada kata terlambat bagi penulis untuk menemukan dan menambah
pengetahuan baru.

Selanjutnya, penulis membaca satu sumber/referensi materi "Kisah dalam Al-Qur'an" yang
isinya : "Kisah atau cerita yang benar adalah salah satu metode yang sangat menyenangkan dan
menyentuh hati untuk menjadi sarana menumbuhkan iman." (https://almanhaj.or.id/5843-
urgensi-mengenal-kisahkisah-dalam-alquran.html). Dari referensi tersebut, penulis cukup paham
akan maksud dari perkataan tersebut. Maksud dari perkataan tersebut ialah kisah yang benar
serta disertai bukti yang nyata merupakan senjata ampuh untuk menambah dan mempertebal
keimanan seseorang atau suatu kelompok.

Hari ke hari, penulis tidak jarang mendapatkan "kejutan" selama membaca beberapa
sumber/referensi materi pilihan Ulumul Qur'an. Pasalnya, sebagian kecil pengetahuan dari
keenam materi pilihan penulis, telah penulis ketahui sejak lama. Bahkan pembahasannya jauh
lebih luas dari yang penulis dapatkan di masa lalu. Penulis cukup kewalahan saking banyaknya
referensi materi Ulumul Qur'an yang dibaca. Penulis terkadang tidak membaca kembali referensi
materi yang telah penulis dapatkan dari internet. Sehingga penulis merasa bersalah telah
"menyelewengkan" arti dari belajar mandiri. Dari keenam materi Ulumul Qur'an pilihan penulis,
materi yang paling menarik perhatian penulis yaitu materi "Kisah dalam Al-Qur'an".

1
Pada hari-hari berikutnya, seperti biasa penulis melanjutkan belajar mandiri. Penulis kembali
berjibaku dengan beberapa referensi materi pilihan Ulumul Qur'an yang begitu banyak. Namun,
penulis tidak selalu melakukan belajar mandiri Ulumul Qur'an setiap saat, karena penulis juga
memiliki beberapa kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Seperti melakukan kegiatan pribadi,
pergi ke Kampus, belajar biasa, mengerjakan tugas, dsb. Seterusnya, penulis memilih mengulang
apa yang telah dibaca dari referensi materi pilihan Ulumul Qur'an sebelumnya, karena banyak
hal yang penulis lewatkan sehingga penulis memilih mengulang kembali membaca referensi
materi.

Demikianlah pengalaman penulis selama melakukan kegiatan belajar mandiri. Semoga


kedepannya lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai