Git, PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
me SEKRETARIAT DAERAH
| =| _ J, Trans Lembata No.01-Lewoleba-Lembata 86682
ee Telp.(0383) 2343335 Faks. (0383) 2343335
SS ‘Website www.lembatakab.go.id
Lewoleba, 23 Maret 2021
Kepada :
Yth. 1. Pimpinan OPD
2. Para Camat se-Kabupaten Lembata
Masing-masing
di-
‘Tempat
SURAT EDARAN
Nomor : BU.450/5gq_/PEM/III/2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS
MIKRO DAN OPTIMALISASI POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK
PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI
KABUPATEN LEMBATA
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 06 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan
Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dan Surat Edaran
Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor HK.03.5/55/2021 tentang
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro
dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease
2019 serta memperhatikan eskalasi peningkatan kasus terpapar Covid 19
Tingkat Kabupaten Lembata maka dengan ini disampaikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Camat melakukan koordinasi dengan para Kepala Desa untuk melibatkan
semua unsur mulai dari RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat
(Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh,
Pendamping, Tenaga Kesehatan dan Karang Taruna serta relawan lainnya;
2. Mekanisme koordinasi, pengawasan dan cvaluasi pelaksanaan PPKM
berbasis Mikro di lakukan dengan cara :a. membentuk Posko tingkat Desa dan Kelurahan bagi wilayah yang belum
membentuk Posko dan terhadap wilayah yang telah membentuk Posko
dimaksud agar lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya;
b. untuk supervisi dan pelaporan, Posko tingkat Desa dan Kelurahan
membentuk Posko Kecamatan bagi wilayah yang belum membentuk
Posko Kecamatan dan terhadap wilayah yang telah membentuk Posko
dimaksud agar lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya; dan
¢. terkait pelaksanaan pembentukan Posko tingkat Desa dan Kelurahan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, khusus untuk Posko tingkat
Desa dapat menetapkan atau melakukan perubahan regulasi dalam
bentuk Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala
Desa.
d. Posko tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Desa dan Mitra Desa lainnya dan
Posko tingkat Kelurahan diketuai oleh Lurah yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Kelurahan. Masing-masing Posko
baik Posko tingkat Desa maupun Posko tingkat Kelurahan dibantu oleh
Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Tokoh Masyarakat.
. Khusus untuk kegiatan pada destinasi wisata desa agar segera mengajukan
permohonan rekomendasi pelaksanaan kegiatan kepada Bupati Lembata
cq. Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan Covid 19 dan Pemulihan
Ekonomi Kabupaten Lembata;
. PPKM Berbasis Mikro dilakukan bersamaan dengan PPKM Kabupaten, yang
terdiri atas :
a. pembatasan tempat kerja/perkantoran dengan menerapkan Work From
Home (WFH) sebesar 25% dan Work From Office (WFO) sebesar 75%
dengan memberlakukan protokol keschatan secara lebih ketat, dengan
ketentuan semua pejabat struktural wajib masuk kantor.
b. bagi OPD yang melakukan pelayanan umum seperti Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas
Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu, Unit Layan Retribusi
(pelabuhan, terminal, bandara), persampahan/kebersihan, Badan Usaha
Milik Daerah (PDAM) tetap melaksanakan pelayanan sebagaimana biasa
dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dalam kondisi
tertentu pimpinan OPD/Unit layanan dapat mengatur hal-hal teknis
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan;
c. pengaturan terkait WFH bagi pelaksana pada masing-masing OPD diatur
oleh masing-masing Kepala OPD;
d. mengizinkan pelaksanaan ibadah di rumah ibadah dengan pembatasan
kapasitas sebesar 50%, dengan penerapan protokol kesehatan yang
lebih ketat dan selalu berkoordinasi dengan para pimpinan lembaga
keagamaan untuk pelibatan dalam komunikasi, informasi dan edukasi
penanganan Covid 19;
¢. kegiatan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan (pasar, toko, kios
dan lapak) diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal
50% dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat;f. kegiatan seni, sosial dan budaya yang dapat menimbulkan kerumunan
diizinkan dibuka maksimal 25% dengan penerapan kesehatan secara
ketat; .
g. kegiatan pesta/syukuran untuk sementara waktu ditiadakan sambil
menunggu pemberitahuan lebih lanjut;
h. aktivitas olah, raga boleh dilakukan dengan pemberlakuan protokol
kesehatan dan tidak dihadiri penonton;
i, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah khusus ujian
yang dilakukan secara tatap muka agar memperhatikan protokol
keschatan serta kapasitas terisi sebanyak 10 (sepuluh) siswa dalam 1
ruang belajar/ujian;
j. kegiatan reses DPRD dapat dilakukan dengan kehadiran masyarakat
maksimal 20 orang serta pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat;
k. Kegiatan rapat-rapat pemerintahan dilakukan secara virtual.
. Dengan dikeluarkan Surat Edaran ini maka Surat Pemberitahuan Nomor
TUK.130/397/PEM/II/2021 tanggal 01 Maret 2021 dinyatakan tidak
berlaku;
. Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 24 Maret 2021 sampai dengan
tanggal 05 April 2021 dan akan dievaluasi secara periodik untuk
pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Demikian agar menjadi pedoman dalam pelaksanaannya.
Te
WI Bupeti Lembata
Sekrétatis Daerah,
kz Bali,A.P.,M.T.