TERJADINYA
DIABETES MELLITUS
BAB I
PENDAHULUAN
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Di zaman modernisasi seperti komunikasi industri dan lingkungan telah menimbulkan berbagai
perubahan dalam pola hidup manusia yang berdampak pada tingkat kesehatan seseorang baik
secara positif maupun negatif, dampak negatif terhadap masalah kesehatan yang di akibatkan
oleh gaya hidup yang tidak sehat diantaranya adalah penyakit diabetes mellitus (DM).
Diabetes mellitus merupakan penyakit akibat gangguan system endokrin yang paling banyak
jumlah nya dan selalu meningkat dari tahun ketahun serta dapat menyerang semua orang dengan
tidak memandang jenis kelamin. Diabetus militus dibagi menjadi beberapa tipe yaitu tipe IDDM
dan NIDDM
Di Indonesia, penderita diabetes mellitus tipe 2 ini yang paling banyak, konon mencapai lebih
dari 90 % dan umumnya disertai kegemukan dan pada umumnya diabetes mellitus tipe ini terjadi
.
Berdasarkan data Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah karawang mulai Januari sampai
Desember 2009, “hubungan factor obesitas dan usia lanjut yang Menyebabkan terjadinya
pendidikan, obesitas dengan faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses
terjadinya resistensi insulin. Selain itu ada pula faktor-faktor yang berhubungan dengan proses
terjadinya DM faktor-faktor itu antara lain obesitas, riwayat keluarga dan kelompok
etnik.penderita yang dirawat dengan penyakit Diabetes Militus berjumlah 344 orang atau sekitar
73,98% dari seluruh jumlah penyakit DM, Dari data yang didapat penderita Diabetes Militus
terbanyak di rawat di ruang rengasdengklok yaitu berjumlah 154 orang atau sekitar 44,76% dari
seluruh pasien Diabetes Militus yang dirawat di seluruh ruangan RSUD Karawang.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian diatas masalah yang akan ditelti adalah tentang Faktor – Faktor yang menyebabkan
C. Pembatasan Masalah
Dalam Penelitian membahas tentang Faktor – Faktor yang menyebabkan terjadinya diabetes
mellitus
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas didapat perumusan masalah sebagai berikut : apa saja factor
1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang dapat menyebabkan Terjadinya diabetes mellitus.
2. Untuk mendapatkan jumlah penderita diabetes mellitus dengan berbaggai factor penyebab.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
a. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuankhususnya tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya Diabetes Mellitus dan menerapkannya ilmu yang diperoleh
dalam penelitian.
2. Bagi subjek
Mengetahui berbagai factor penyebab terjadinya diabetes mellitus , sehingga bisa melakukan
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A.Pengertian
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek melibatkan kelainan metabolisme
Diabetes mellitus adalah penyakit karena kekurangan hormone insulin sehingga glukosa tidak
dapat diolah tubuh dan kadar glukosa dalam darah meningkat lalu dikeluarkan kemih yang
Diabetes mellitus adalah masalah yang mengancam hidup atau kasus darurat yang disebabkan
Diabetes mellitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam
B.Etiologi
Diabetes tipe I ditendai dengan penghancuran sel-sel beta pankreas dan diperkirakan penyebab
1. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I tetapi mewarisi faktor predisposisi atau
2. Faktor Imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun, respon ini merupakan respon
abnormal di mana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya sebagai benda asing. Oto antibodi terhadap sel-sel beta
3. Fakor lingkungan
Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kemungkinan lingkungan yang memicu destruksi
sel-sel beta langerhans, sebagai contoh virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun
Mekanisme tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada
diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan penting dalam proses
terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang
berhubugan dengan proses terjadinya diabetes tipe II yaitu obesitas, usia (resistensi insulin
cenderung meningkat pada usia 64 tahun ke atas), riwayat keluarga, kelompok etnik.
Klasifikasi yang dikembangkan oleh The Natoional Diabetes Data Groupof National Institutesof
D.Patofisiologi
Diabetes Mellitus tipe 1 terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan insulin karena sel beta
pancreas telah dihancurkan oleh proses auto imun. Dengan demikian insulin tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan untuk mengatasi retensi dan mencegah
terbentuknya glukosa dalam darah karena terdapat peningkatan jumlah inulin yang disekresikan.
Etiologi DM
DM
Pengangkatan glukosa
Retensi insulin
E.Komplikasi
Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien akan mengalami hiperglikemia dan glukosa berat,
penurunan lipogenesis, peningkatan lipolisis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai
pembekuan benda keton. Peningkatan keton dalam plasma mengakibatkan ketosis, peningkatan
2).Hipoglikemia
Hipoglikemia biasanya terjadi akibat terapi insulin yang berlebih, konsumsi makan yang terlalu
sedikit atau karena aktivitas fisik yang berat. Gejala gejala hipoglikemia disebabkan oleh
pelepasan epinefrin ( berkeringat, gemetar, sakit kepala dan palpitasi ), juga akibat kekurangan
glukosa dalam otak ( tingkah laku aneh, sensorium yang tumpul dan koma ).
uremia.
2)Penyakit makrovaskuler
infark miokard pada pendeerita Diabetes Melitus. Salah satu cirri unik pada pendeerita arteri
koroner yang diderita oleh pasien-pasien Diabetes adalah tidak terdapatnya gejala iskemik yang
b)Penyakit Serebrovaskuler.
tempat lain dalam system pembuluh darah juga yang kemudian terbawa aliran darah sehingga
terjepit dalam pemguluh darah serebral dapat menimbulkan serangan iskemia sepintas ( TIA :
merupakan penyebab meningkatnya insiden gangren dan amputasi pada pasien – pasien diabetes.
parestesia, berkurangnya sensasi getar dan proprioseptik, dan gangguan motorik yang
F.Pemeriksaan Diagnostik
Pada keadaan lebih lanjut dan progresif yang menojol adalah gambaran komplikasi
diabetesnya:
a) Neuropati perifer, keluhan yang terseringnya adalah kesemutan, rasa lemah dan
baal.. manifestasi lain yang muncul pada neuropati ialah adanya hipotensi ortosatik, gangguan
pengeluaran keringat, terkadang pula terdapat inkontinensia fekal maupun urin serta keluhan
impotensi..
b) Retinopati diabetikum, pada pasien diabetes akan mengeluh penglihatan kabur dan
lebih berbahaya lagi terjadinya katarak lebih dini.
c) Nefropati diabetikum, dapat ditunjukan dengan adanya gambaran gagal
ginjal menahun, seperti lemas, mual, pucat sampai keluhan sesak nafas akibat
penumpukan cairan.
d) Kelainan makrovaskular, dapat memberikan gambaran kelinan tungkai bawah baik
e) Proteinuria.
G.Insiden
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih dua belas juta orang.
Tujuh juta dari dua belas juta penderita diabetes sudah terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis.
Di Indonesia penderita DM tipe dua paling banyak. Konon mencapai lebih dari 90 % dan
Di Amerika Serikat, DM merupakan penyebab utama kebutaan yang baru diantara penduduk
berusia 25 tahun hingga 75 tahun dan juga menjadi penyebab utama amputasi diluar trauma
kecelakaan. 30 % pasien yang mulai mendapatkan terapi dialisis setiap tahun menderita diabetes.
H.Penatalaksanaan
Tujuan umum terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa
darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskular serta neuropatik. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes melitus adalah mencapai kadar glukosa darah normal tanpa
a).Penatalaksanaan Diet
Prinsip umum diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes
Latihan sangat penting perannya dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya akan
menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot
dan memperbaiki pamakaian insulin. Latihan juga akan mengubah kadar lemak darah dan
menurunkan kolesterol.
Bentuk latihan yang dianjurkan agar lamanya periode latihan ditingkatkan secara
bertahap, bagi banyak pasien berjalan merupakan bentuk latihan yang aman dan bermanfaat
karena tidak memerlukan alat khusus serta dapat dilakukan dimana saja. Pedoman umum latihan
1) Gunakan alas kaki yang tepat dan bila perlu gunakan alat pelindung kaki lainnya
2) Hindari latihan pada keadaan terlalu panas dan dingin.
3) Periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan
4) Hindari latihan pada kondisi pengendalian metabolik buruk.
c). Pemantauan glukosa dan lemak
Pengendalian kadar glukosa darah secara mandiri
Dengan melakukan pengontrolan glukosa secara mendiri pasien diabetes kini dapat
biasa disebut dengan fenomena fajar; fenomena ini diperkirakan terjadi akibat limpahan
kebutuhan insulin.
Prosedur yang digunakan meliputi urin strip atau tablet pereaksi dan mencocokan warna
Metode yang paling sering dilakukan untuk mendetekdsi ketonuria adalah penggunaan
a) Terapi
Dalam terapi yang dilakukan pada pasien dengan diabetes melitus adala terapi insulin, hal
ini diberikan jika kadar insulin dalam tubuh berkurang. Hal ini karena insulin bekerja untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Selama proses puasa, insulin menghambat pemecahan
demikian insulin eksogenus harus diberikan dalam jumlah tak terbatas. Pada diabetes tahap II,
insulin mungkin diperlukan sebagai terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa
darah jika diet dan obat hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya. Disamping itu
pemberian diet oral, tahap ini masih membutuhkan insulin secara temporer selama mengalami
Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali perhari, untuk mengendalikan kenaikan
kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari. Karena dosis yang diperlukan sesuai
dengan kadar glukosa dalam darah, maka pemantauan kadar glukosa dalam darah sangat penting.
Penyuluhan sangat penting untuk melibatkan pasien dalam program terapi penyakitnya,
penyuluhan ini bertujuan agar pasien mampu mandiri namun masih tergantung pada tim mediksi
BAB III
METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan Di Ruang Rengasdengklok Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.
Penelitian ini diawali dengan meminta perijinan terlebih dahulu terhadap pihak dengan
membawa surat rekomendasi dari institusi STIKes kharisma kararwang dengan segala
pertimbangannya,kemudian peneliti menhubungi responden dan menjelaskan kepada responden
tentang penelitian ini agar responden bersedia untuk menjadi objek penelitian dan
C.Desain penelitain
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. korelasi yang bersifat ”Cross Sectional” yaitu :
Keterangan bagan :
Dari kerangka konseptual penelitian tersebut di atas, dapat dilihat bahwa ada dua konsep tentang
faktor predisposisi dan faktor yang mempengaruni terjadinya DM, dan konsep dari penderita DM
pengukuran masing-masing konsep tersebut misalnya untuk mengukur faktor predisposisi, maka
E.Variabel penelitian
Variable dalam penelitian ini menggunakan variable bebas. variabel bebas yaitu Faktor yang
menpengaruhi DM dan variabel terikat yaitu Diabetes Militus
F.Populasi dan sample
Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang.dan yang terkena setiap
Pengambilan sample nya yaitu non probability sampling( sample non peluang) yaitu dengan
proposiv sampling yaitu tehnik penempatan sample dengan cara memilih sample diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sample tersebut dapat mewakili
n = N
1 + N (d²)
Keterangan :
n : Perkiraan sampel
d : Tingkat kepercayaan
N : Perkiraan populasi
Notoatmodjo, 2005.
n = 50
1 + 50 (0.05²)
n = 50
1 + 0.125
n = 50
1.125
n = 44.44
n = 44 orang
Jadi jumlah yang di jadikan sample dalam penelitian ini adalah 44orang.
a) Definisi konseptual : Diabetes Mellitus adalah kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia dan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor terjadinya Diabetes Mellitus yaitu diantaranya faktor usia, genetik,
imunologi dan faktor lingkungan. (Sujanne C. Smeltzer & Brendick G. Hare, 2001)
b). Definisi operasional : pada penelitian ini, diabetes mellitus pada usia dewasa
pengambilan glukosa oleh jaringan menurun sehingga glukosa dalam darah meningkat.
H. Instrument penelitian
a. Umur
c. Agama
c. Didalam keluarga bapak/ibu siapa yang pernah mengalami Diabetes Mellitus ?
f. Berapa kali (dalam 1 bulan) ibu/bapak mengkonsumsi minuman seperti : teh manis, susu, es
juice ?
g. Berapa kali dalam 1 bulan ibu/bapak mengkonsumsi buah-buahan yang manis seperti
papaya, jeruk, pisang, anggur, mangga ?
h. Apakah ibu/bapak sering sakit-sakitan ?
i. berapa kali (dalam satu bulan) bapak/ibu melakukan aktifitas olah raga?
Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan memberikan kuisoner.sebelum
memberikan kuesiner terlebih dahulu mengajukan persetujuan tertulis kepada responden dan
responden menyetujuinya,setelah itu peneliti memberikan kuisioner kepada responden untuk
di isi.
Metode pengumpulan data adalah langkah prosedur dan strattegi yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan menganalisa data dalam penelitian.(polit dan hunger, 1999).
Pengumpulan data dilakukan pada penderita Diabetes Militus yang dirawat di Ruang
Rengasdengklok RSUD Karawang dengan mengajukan pertanyaan dalam bentuk kuesioner,
sebelum responden mengisi kuesioner peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara mengisi
kuesioner tersebut sampai responden mengerti dan dapat mengisi kuesioner itu dengan benar
dan waktu yang disediakan dalam mengisi kuesioner yaitu 20 menit.selama responden
mengisi kuesioner peneliti tetap berada di tempat untuk mengawasi dan mengantisipasi bila
ada responden yang ingin bertanya.
Setelah data didapatkan, data tersebut dianalisa dan dibuat presentase. Data yang mempunyai
presentase paling tinggi merupakan faktor yang paling dominan dan bila ada responden yang
mengisi kuesioner tidak sesuai ketentuan maka data itu dianggap hilang.
LEMBAR PERSETUJUAN
(....................) (.....................)
NIK : NIK :00199672
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Diploma III Keperawatan
(......................)
NIK
PERNYATAAN
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat dan izin-Nya peneliti
dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini
berjudul “Hubungan Faktor Obesitas dan Usia Lansia Yang Menyebabkan terjadinya
diabetes mellitus“. Kami menyusun proposal penelitian ini dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata ajaran Riset Keperawatan semester 5 program Diploma III keperawatan.
Dalam menyusun proposal penelitian ini peneliti banyak mengalami hambatan, namun
dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan guna
penyempurnaan proposal penelitian selanjutnya. Peneliti sangat mengharapkan semoga
proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Amien