Anda di halaman 1dari 10

PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS

KABUPATEN MAGETAN

D
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA DAN PERSONEL/FASILITAS
PENDUKUNG

Umum
Dokumen usulan teknik (Technical Proposal) ini disusun untuk
memenuhi persyaratan proses pengadaan jasa konsultansi dalam negeri untuk
pekerjaan “ Penyusunan Indeks Konektivitas “ yang diadakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Magetan Tahun Anggaran 2021

Dokumen Usulan Teknik ini berisikan antara lain informasi atau uraian
tentang organisasi perusahaan, daftar pengalaman kerja, pendekatan dan
metodologi, tanggapan dan saran terhadap KAK, pendekatan, metodologi dan
program kerja, jadwal pelaksanaan pekerjaan, komposisi tim dan penugasan,
jadwal tenaga ahli, dan dokumen lain dipersyaratkan.

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan pada KAK, maka sudah dapat dipahami
bahwa penyebab dari timbulnya kawasan permukiman kumuh secara umum sudah
terlihat benang merah, sehingga konsultan

D.1 Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan, meliputi
penjelasan latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan dan lingkup pekerjaan dan yang
lainnya. Oleh karena itu sebagai langkah awal untuk memahami spesifikasi pekerjaan
yang akan dilakukan, konsultan berusaha mengkaji isi dari KAK tersebut.

Usaha kami dalam memahami KAK adalah melakukan serangkaian kegiatan diantaranya
adalah :

1. Membaca KAK, dan berusaha untuk mengerti keseluruhan substansinya;

2. Studi literatur terkait kebijakan dan peraturan perundang – undangan bidang


penataan ruang; dan

3. Studi literatur terkait pekerjaan sejenis yang telah dilakukan sebelumnya.

Dari hasil pemahaman konsultan terhadap KAK, maka konsultan berpendapat bahwa KAK
yang telah disusun tersebut telah cukup jelas menunjukkan spesifikasi dan berbagai hal
yang disyaratkan dalam pekerjaan ini. Namun demikian masih terdapat beberapa hal yang
patut ditambahkan untuk menyempurnakan hasil pekerjaan yang diharapkan. Beberapa hal
yang patut ditambahkan sebagai spesifikasi pekerjaan untuk menyempurnakan pekerjaan
D-1
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

ini akan diuraikan sebagai tanggapan konsultan KAK. Dari kegiatan-kegiatan tersebut,
kami dapat memahami substansi KAK, dan kami sanggup melaksanakan pekerjaan ini

Gambar 4.1
Pemahaman Kerangka Acuan Kerja

Studi
Literatur

KAK Survey
Pendahuluan

Pemahamanan
Terhadap KAK

Pemahaman kami setelah meneliti dan mengkaji Kerangka Acuan Kerja serta mempelajari
berbagai acuan dan referensi memunculkan berbagai aspek pemahaman yaitu:

1. Data sistem jaringan transportasi (jaringan, simpul-simpul, dsb) merupakan


data yang sangat komplek terutama menyangkut masalah multi-moda, melintasi
beberapa batas administrasi wilayah, dan setiap stakeholder mempunyai sudut
pandang terhadap atribut sistem yang berbeda tergantung kepentingan masing-
masing. Karena data ini merupakan data dasar yang dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, maka rancangan basis datanya harus dibangun untuk dapat
memenuhi berbagai kebutuhan yang tersebut

2. Data utama sistem jaringan transportasi adalah berupa data jaringan jalan dan
simpul-simpul transportasi yang memiliki referensi spasial tertentu (entitas). Selain
bereferensi spasial, data jaringan dan simpul ini terkait juga dengan data-data non-
spasial yang melekat pada entitas tersebut. Untuk mengakomodasi masalah
tersebut, Sistem informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu perangkat yang
dapat digunakan. Sehingga yang menjadi permasalahan utama adalah
bagaimana membangun sebuah basis data spasial untuk keperluan sistem jaringan
transportasi yang dapat mewadahi semua keperluan stakeholder yang terkait dengan
data tersebut (multi-purpose).

3. Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu sistem pengelolaan


data yang terorganisir dewasa ini semakin berkembang pesat. Dan ini telah
terbukti di beberapa instansi yang menggunakan SIG sebagai salah suatu sistem
pengumpulan dan penggabungan data secara terorganisir dan terpadu. Data
spasial yang dibangun akan diterjemahkan ke dalam layer-layer peta digital.
Setiap layer mempunyai karateristik spesifik tentang sebuah kelompok obyek
(entitas). Untuk keperluan pengelolaan jaringan jalan secara umum dibuat 5 (lima)
buah layer standar yaitu: layer untuk jaringan jalan, wilayah administrasi, zona,
simpul transportasi, dan tata guna lahan.

D-2
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

D.1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja

D.1.1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang

Prasarana perhubungan dan lalu lintas mempunyai peran strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. sebagai bagian dari sistem transportasi, prasarana perhubungan dan lalu lintas harus
dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan,
ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung
pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.

Prasarana perhubungan dan lalu lintas merupakan salah satu urat nadi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yang mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan
penunjang pembangunan. Prasarana perhubungan dan lalu lintas harus dilakukan
penanganan secara optimal dan terkoordinasi dalam upaya memperlancar arus lalu lintas
yang selamat, aman, tertib dan lancar.

Prasarana perhubungan dan lalu lintas harus mampu menunjang upaya pemerataan dan
penyebaran pembangunan, pertumbuhan ekonomi serta stabilitas di Kabupaten Magetan.
Karenanya prasarana perhubungan dan lalu lintas yang semakin berkembang luas, perlu
terus dimantapkan dan dikembangkan sejalan dengan peningkatan tuntutan kualitas
pelayanan transport akibat makin meningkatnya kebutuhan mobilitas manusia dan barang
serta tuntutan peningkatan kualitas pelayanan di masa yang akan datang.

Dalam rangka mendukung prasarana perhubungan dan lalu lintas yang terintegrasi,
harmonis, dan bersinergi yang membentuk suatu pelayanan jasa transportasi yang efektif,
efisien dalam melayani pergerakan orang dan barang serta dalam rangka pencapaian Visi
dan Misi, serta tujuan pembangunan, maka perlu disusun data spasial terkait prasarana
perhubungan dan lalu lintas di Kabupaten Magetan.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Konsultan dapat memahami bahwa Permasalahan transportasi terutama jaringan jalan


semakin hari semakin kompleks. Penambahan jumlah demand tanpa penambahan supply
(berupa prasarana jaringan jalan) yang cukup akan berakibat masalah yang serius
seperti kemacetan. Saat ini, kinerja supply berupa prasarana jaringan jalan belum
optimal dikarenakan beberapa hal seperti kondisi yang rusak, pengurangan kapasitas
akibat hambatan samping, dsb. Untuk itu diperlukan pengelolaan supply dengan baik.
Selain sisi fisik, pengelolaan juga harus didukung dengan data-data yang akurat berupa
data karakteristik jaringan jalan yang ada. Sehingga prasarana jalan tersebut dapat
dipantau dengan baik.

Keberadaan data yang mutakhir juga merupakan dasar utama untuk melakukan analisis-
analisis dan perencanaan yang baik. Sehingga perlu sebuah model data untuk keperluan
transportasi yang sangat komplek karena ada banyak variasi penggunaan data
transportasi (untuk analisis, perencanaan, dan manajemen).

D.1.1.2 Tanggapan dan Saran Terhadap maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya kegiatan Penyusunan Indeks Konektivitas adalah untuk


mendapatkan inventarisasi dan persebaran terbaru terkait prasarana perhubungan dan lalu
lintas yang terdapat di Kabupaten Magetan. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini
adalah :

D-3
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

a. Mengkaji konektivitas jaringan jalan di Kabupaten Magetan.


b. Memberikan informasi capaian kinerja Indeks Konektivitas Wilayah
Pemerintahan daerah Kabupaten Magetan, dan memberi masukan maupun
rekomendasi terkait perencanaan dan pelaksanaan fungsi Konektivitas antar
wilayah dan jaringan jalan.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Terhadap tujuan pekerjaan, konsultan ingin memberikan pendapat bahwa jumlah ruas
jalan yang ada sangat banyak dan diperlukan teknik pengerjaan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara baik dan benar. Membaca tujuan pekerjaan yang
disampaikan dalam KAK tersebut, konsultan memahami bahwa klasifikasi jalan yang
akan dilakukan peng-kini-an (updating) data/informasi adalah (i) jalan kota; (ii) arteri
sekunder; (iii) kolektor sekunder; (iv) lokal. Konsultan juga memahami dengan jelas
bahwa pemberi pekerjaan ingin memiliki sebuah perangkat lunak (software) yang
disebut sebagai Sistem Informasi Prasrana Perhubungan dan Lalu Lintas Kabupaten
Magetan. Konsultan menyingkatkan namanya menjadi SIPPL Kab Magetan

D.1.1.3 Tanggapan dan Saran Terhadap Sasaran

Sasarna pelaksanaan kegiatan Penyusunan Indeks Konektivitas Kabupaten Magetan


adalah tersusunnya laporan inventarisasi beserta data spasial perserbaran prasarana
perhubungan dan lalu lintas Kabupaten Magetan.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Sesuai dengan kerangka acuan pekerjaan, disampaikan bahwa pemberi pekerjaan ingin
memberikan kemudahan bagi berbagai stakeholder kota yang membutuhkan informasi
terkini persebaran prasarana perhubungan dan lalu lintas di Kabupaten Magetan.
Konsultan mendefiniskan sasaran ini sebagai sebuah sasaran yang intangible atau
tergantung kepada tingkat kepuasan pengguna informasi

D.1.1.4. Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup Kegiatan

A. Ruang Lingkup Materi

Dalam menyusun Penyusunan Indeks Konektivitas Kabupaten Magetan konsultan diharapkan


memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan, diantaranya adalah :

• UU No.38/2004 tentang Jalan;

• UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan;

• Keputusan Menteri Perhubungan KM 15 Tahun 1997 tentang Sistem Transportasi


Nasional

• Keputusan Menteri Perhubungan KM 31 Tahun 2004 tentang Pedoman, dan Proses


Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan.

Melalui ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan terserbut, ruang lingkup materi kegiatan
Penyusunan Indeks Konektivitas Kabupaten Magetan setidaknya memuat :

1. Ruang Lalu Lintas

Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan,
orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan Perlengkapan Jalan.

A). Jalan

Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan:


D-4
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

a. fungsi dan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan Jalan dan
Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan :
 jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi
4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton;
 jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus)
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran
paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8
(delapan) ton;
 jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus)
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran
paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8
(delapan) ton; dan
 jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang melebihi
18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua
ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton.

b. daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi Kendaraan Bermotor.

B). Perlengkapan Jalan

Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan
Jalan berupa:

a. Rambu Lalu Lintas;

b. Marka Jalan;

c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;

d. alat penerangan Jalan;

e. alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan;

f. alat pengawasan dan pengamanan Jalan;

g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; dan

h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di
luar badan Jalan

2. Terminal

Untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan intramoda
dan antarmoda di tempat tertentu, dapat dibangun dan diselenggarakan Terminal. Terminal
dapat berupa penumpang dan/atau Terminal barang. Terminal penumpang menurut
pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C.

3. Fasilitas Parkir

a. Fasilitas parkir umum

Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan di luar Ruang Milik
Jalan sesuai dengan izin yang diberikan. Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanya
dapat diselenggarakan di tempat tertentu pada jalan kabupaten, jalan desa, atau jalan kota
yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan.
D-5
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

b. Fasilitas parkir di luar ruang milik jalan

Penyelenggaraan fasilitas Parkir di luar Ruang Milik Jalan dapat dilakukan oleh
perseorangan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia berupa: a. usaha
khusus perparkiran; atau b. penunjang usaha pokok.

4. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:

a. trotoar;

b. lajur sepeda;

c. tempat penyeberangan Pejalan Kaki;

d. Halte; dan/atau

e. fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan manusia usia lanjut

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Pertama, Konsultan ingin memberikan tanggapan dan klarifikasi kepada pemberi


pekerjaan mengenai data terkini yang ada. Walaupun telah dijelaskan dalam dalam sub bab
A pengumpulan data, namun konsultan berpendapat perlu dijelaskan lebih detail seberapa
banyak data numeric yang telah terintegrasi dengan data spasial yang ada. Dan apakah data
spasial sudah mencerminkan data sesungguhnya dilapangan. Ataupun pemberi pekerjaan
telah memiliki data spasial dengan tingkat ketelitian/keakuratan atau error estimation
hingga <1

Kedua, konsultan memahami dengan jelas data lapangan yang akan dikumpulkan yakni (i)
Nama Jalan; (ii) Lokasi Jalan; (iii) Foto Jalan; (iv) Existing; (v) Potongan melintang; (vi)
Posisi (Koordinat awal dan akhir); (vi) Volume Jalan dan saluran (Panjang dan Lebar);
(vii) Tipe Perkerasan; (viii) Kelengkapan jalan (trotoar, median, bahu jalan dan saluran);
(ix) Kondisi. Namun konsultan ingin memberikan tanggapan yang perlu diklarifikasi dan
mendapat penjelasan dengan baik dan benar mengenai informasi yang diharapkan pada
(iv)

existing (terkini). Selain itu konsultan ingin memberikan tanggapan dan usulan perlu
dibuatkan perlakuan khusus atau penambahan informasi pada (vi) volume jalan dan
saluran. Karena akan timbul pertanyaan apakah semua jalan memiliki saluran?. Selain itu
didalam survey lapangan nantinya perlu diperjelas dengan baik dan benar dalam
mendefinisikan (ix) kondisi jalan yang ada. Jikapun perlu dilakukan klasifikasi, maka perlu
dibahas ditingkat rapat antara pemberi pekerjaan dengan pelaksana konsultan

B. Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah kegiatan Penyusunan Indeks Konektivitas Kabupaten Magetan adalah


seluruh wilayah administrasi Kabupaten Magetan.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Konsultan memahami bahwa ruang wilayah studi meliputi seluruh Kabupaten Magetan
sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih lama dibandingkan dengan proses input
data dalam penyusunan kegiatan tersebut.

D-6
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

D.1.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Metode Pelaksanaan

A. Pengumpulan Data

Metode yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan survei antara lain :

1). Persiapan

A). Persiapan

• Melakukan pendataan secara kasar terkait jenis substansi pendataan prasarana


perhubungan dan lalu lintas.

• Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dipergunakan selama survey yang terdiri dari:

o GPS

o Laptop / Komputer PC

o Printer

o Form Survey

o Surat pengantar survey

Surat pengantar survey dengan tujuan dinas/ instansi yang akan disurvey harus sudah ditulisi
nama/lokasi yang disurvey

o Peralatan lain yang mungkin diperlukan

B). Pelaksanaan Survei

• Surveyor harus berlaku sopan, tertib, rapi, dan komunikatif dalam pelaksanaan survey

• Melakukan pengukuran dan dokumentasi terhadap prasarana perhubungan dan lalu lintas.

B. Penyusunan Laporan Inventerisasi

Laporan inventarisasi merupakan laporan yang memuat informasi terkait ketersediaan dan
karakteristik prasarana perhubungan dan lalu lintas yang terdapat di Kabupaten Magetan

C. Penyusunan Data Spasial

Data spasial yang dimaksud adalah peta terlayout dan dalam bentuk Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang memuat sebaran terkait prasarana perhubungan dan lalu lintas di
Kabupaten Magetan.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

pada tahap pengolahan data yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja. Konsultan
sangat memahami maksud yang diterakan oleh pemberi pekerjaan. Konsultan
menyebutnya peng-integrasi-an data spasial (garis, titik, area) dan non spasial (angka,
abjad. dan Pada tahap pembuatan system informasi. Konsultan memahami dengan jelas
dan mengerti serta dapat mewujudkan aplikasi perangkat lunak yang dimaksudkan dalam
lingkup pekerjaan pembuatan system informasi. Namun konsultan ingin memberikan
tanggapan yakni perlunya ketegasan dan kematangan pemberi pekerjaan dalam
menetapkan informasi apa saja yang akan ditampilkan dan disimpan didalam aplikasi
perangkat lunak tersebut

D-7
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

D.1.3. Tanggapan dan Saran Terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli

Kualifikasi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan Penyusunan Indeks
Konektivitas Kabupaten Magetan adalah

1. Ketua Tim (Team Leader)

Pendidikan minimal S1 Perencanaan Wilayah dan Kota pengalaman dalam bidangnya


minimal 5 tahun. Sebagai ketua tim, tugas team leader adalah:
- Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekeriaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam pengumpulan data,
pengolahan dan penyajian akhir dari keseluruhan pekerjaan dan bertanggung jawab
terhadap seluruh laporan dan penyajian kepada pemilik bangunan

2. Tenaga Ahli Perencana Transportasi

kualifikasi minimal S‐1 Teknik Sipil Transportasi dengan pengalaman minimal 3 tahun

3. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan

kualifikasi minimal S‐1 Sarjana Ekonomi sederajat dengan pengalaman minimal 3 tahun;

Disamping tenaga ahli tersebut diatas, dalam pelaksanaan pekerjaan ini juga didukung
tenaga penunjang, antara lain sebagai berikut:

2. Tenaga Administrasi

Satu orang lulusan SMA/SMK dengan Pengalaman minimal 1 (satu) tahun.

3. Surveyor

3 orang Lulusan S1 dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dalam survey lapangan dan
penyebaran kuesioner

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Melihat KAK yang diberikan walaupun dari segi komposisi, kualifikasi dan pengalaman
kerja tenaga ahli, telah memadai untuk dapat melaksanakan pekerjaan Penyusunan Indeks
Konektivitas Kabupaten Magetan, namun perlu diperhatikan semua tenaga ahli yang
ditugaskan harus dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pihak pemberi kerja
termasuk dengan berbagai stakeholder terkait.

Koordinasi dengan berbagai pihak terkait akan konsisten dilaksanakan sesuai dengan
program kerja yang disusun. Hal ini juga penting karena menurut penilaian Konsultan,
keberhasilan pekerjaan ini tidak semata-mata hanya ditentukan oleh bagusnya komposisi,
kualifikasi dan pengalaman kerja tenaga ahli yang melaksanakan kegiatan ini, namun
harmonisnya hubungan Konsultan dengan stakeholder juga sangat menentukan.

D.1.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Keluaran Kegiatan

Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan kegiatan Penyusunan Indeks Konektivitas
Kabupaten Magetan, adalah sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan antara lain berisi mengenai metodologi pelaksanaan pekerjaan,


rencana kerja awal serta jadwal pelaksanaan pekerjaan dan Pemahaman KAK yang
dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran penyelesaian pekeriaan ini termasuk

D-8
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

aplikasi dan saran. Laporan ini akan dicetak sebanyak 3 (tiga) rangkap dengan format A4
dan diserahkan 2 minggu sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

2. Laporan Akhir

Laporan ini merupakan laporan final lengkap setelah dilakukan perbaikan/ disempumakan
dari draft laporan akhir. Laporan ini akan dicetak sebanyak 3 (tiga) rangkap dengan format
A4 dan diserahkan 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

Laporan Akhir memuat informasi terkait inventarisasi hasil pendataan prasarana


perhubungan dan lalu lintas yang telah tersusun secara sistematis dan terstruktur.

3. Softcopy

Soft copy dalam bentuk Flashdisk OTG yang meliputi isi dokumen prasarana perhubungan
dan lalu lintas beserta peta dan data SIG.

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Konsultan memahami terkait dengan keluaran sebagai bagian dari Penyusunan Indeks
Konektivitas Kabupaten Magetan yang akan menjadi landasan dalam pelaksanaan pembangunan
secara umum di Kabupaten Magetan, adapun keluaran dokumen yang diharapkan dari pemberi
kerja adalah sebagai berikut :
- Laporan Pendahuluan dengan format format kertas F4/A4 dan sampul depan berupa soft
cover sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
- Laporan akhir (rencana) dengan format kertas F4/A4 dengan sampul depan berupa soft
cover untuk sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
- Softcopy dokumen teknis dan Album peta format .shp, .mdx dan .JPG dalam Flasdisk
OTG.

D.1.5. Tanggapan dan Saran Terhadap Jadwal pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Indeks Konektivitas Kabupaten Magetan dilakukan


dalam waktu 3 bulan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender atau selama waktu yang
diperlukan sesuai dengan berita acara penjelasan terhitung sejak penandatanganan kontrak.
Adapun jadwal pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

Tanggapan dan saran dari Konsultan

Pihak Konsultan menyadari bahwa dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang baik adalah
dapat menghargai waktu dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditentukan dan diharapkan berjalan lancar tanpa suatu halangan baik teknis maupun non
teknis. Hasil pekerjaan yang ideal dapat dicapai dengan menggunakan waktu yang lebih
lama. Namun demikian, berdasarkan pengalaman dalam penyelesaian pekerjaan yang
sejenis, maka konsultan dapat mengerjakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari
kalender dengan hasil yang optimal.

D.2. Apresiasi dan Inovasi

Sesuai dengan keluaran pekerjaan yang diharapkan pada kegiatan ini. Maka salah satu
apresiasi dari pelaksana pekerjaan/konsultan. Maka proses alih pengetahuan akan
dilakukan melalui program training dan transfer pengetahuan dalam hal penggunaan
aplikasi dan pengembangan yang dapat dilakukan pada dinas yang akan menggunakannya.
Hal ini penting untuk mendayagunakan dan meneruskan pengembangan aplikasi system
informasi Database prasarana Perhubungan dan Lalu lintas Kabupaten Magetan sebagai

D-9
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN INDEKS KONEKTIVITAS
KABUPATEN MAGETAN

perangkat lunak pembantu pengambil keputusan dalam perencanaan dan pembangunan


jalan dan kelengkapannya di Kabupaten Magetan

D - 10
USULAN TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai