Bab II Gadarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Bab II Gadarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
DISUSUN OLEH:
LILIK WULANDARI
P18029
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
2.1.2. Klasifikasi
a. GCS 14-15
a. GCS 9-13
bawah 24 jam
a. GCS 3-8
24 jam
serta tengkorak.
2.1.3. Etiologi
1. Cedera akselerasi, dapat terjadi bila kepala yang tidak bergerak dihantam
objek yang bergerak, seperti kepala ditembak oleh peluru yang dipukul.
2. Cedera deselerasi, dapat terjadi bila objek yang diam dibentur oleh
2.1.4. Patofisiologi
terbagi jadi dua yaitu primer dan sekunder. Cedera kepala primer yaitu
lainnya (Musliha, 2010).
2.1.5. Manifestasi Klinis
2.1.6. Penatalaksanaan
3. Amnesia antegrade/pascatrumatik
bikarbonat
2.1.7. Pemeriksaan Penunjang
Hadi (2013) ialah:
dapat terdeteksi.
2.1.8. Komplikasi
bebas.
sehingga korteks selebri dari tengkorak keluar.
tulang hidung.
2.2. Konsep Nyeri
2.2.1. Definisi
2.2.2. Klasifikasi
Nyeri dapat dibedakan jadi nyeri akut dan kronis. Nyeri akut
ialah nyeri yang timbul sesudah cedera akut, penyakit bedah dan
2.2.3. Penanganan Nyeri
1. Terapi Farmakologi
Intan 2014).
2. Terapi Non Farmakologi (Komplementer)
2.2.4. Alat Ukur Nyeri
kita bisa meletakkan penggaris pada garis yang taka da nyeri, lalu
• 10 Nyeri berat
2. Skala Numerik
anak.
0 = tidak menyakitkan
1 = sedikit sakit
2 = lebih menyakitkan
3 = lebih menyakitkan lagi
2.2.5. Nyeri Kepala pada Cedera Kepala
intrakranial (Wijayasakti, 2009).
ialah menghindari kontak dengan yang lain. Nyeri kepala post trauma
2013).
30 derajat dari tempat tidur. Posisi head up ini suatu bentuk tindakan
2.3. Konsep Asuhan Keperawatan
2.3.1. Pengkajian Keperawatan
2014).
didapatkan yaitu:
1. Identitas pasien dan keluarga (penanggung jawab)
a) Umur
b) Alamat
c) Jenis kelamin
d) Agama
e) Suku bangsa
f) Status perkawinan
g) Golingan darah
h) Penghasilan
Margareth, 2012).
2. Riwayat kesehatan
data subjektif. Data ini amat berarti karena bisa berpengaruh pada
5. Pemeriksaan fisik
1. Pengkajian primer
b. Pernafasan (breathing)
kedalaman
memakai Glasgow Coma Scale:
e. Pemaparan (exposure)
2. Pengkajian sekunder
Memasang monitor jantung
Memasang nasogastric tube atau orogastrik tube (bila ada tanda)
Pemeriksaan laboratorium
Pasang oksimetri
d. History (riwayat pasien)
sudah dikonsumsi
sekarang
atau peristiwa.
laserasi maupunnyeri.
a) Muka (face)
e). Ekstremitas (extremity)
dan suhu tidak normal).
2.3.2. Diagnosis Keperawatan
2.3.3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan:
Mengajarkan metode distraksi
Memberi kesempatan waktu istirahat jika nyeri terasa dan berikan posisi
nyaman.
b. Tanda vital (6680)
sputum
peningkatan intrakranial.
Intervensi keperawatan:
mandiri.
memadai.
Intervensi keperawatan:
a. Ambulasi (0221)
5. Kecemasan keluarga berkaitandengan keadaan kritisklien
tindakan.
Intervensi keperawatan:
a. Penununan kecemasan (5820)
2.3.4. Implementasi keperawatan
rencana tindakan dan diarahkan pada rencana strategi agar tujuan yang
diharapkan tercapai. Maka dari itu rencana tindakan yang spesifik
2.3.5. Evalusi keperawatan
ialah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini
dari dua tahapan, yaitu mengukur capaian tujuan klien dan perubahan
harapkan:
a. Skala nyeri P
ventilasi
a. Tercapai nilai gas darah dan bunyi napas normal saat auskultasi
b. Terjaganya kebersihan
d. Oksigen memadai
rehabilitasi sesuai indikasi
sakit
menurunkan TIK.