Anda di halaman 1dari 18

Pengenalan Logika Matematika

Logika dan Himpunan


Pertemuan 1

1
Materi Pembelajaran:

• Pendahuluan
• Argumen
• Validitas argumen
• Logika klasik
• Logika modern
• Logika banyak nilai

2
Definisi Logika
• Logika (logic) berasal dari kata bahasa Yunani “logos”.
• Definisi logika:
• Ilmu tentang metode penalaran yang berhubungan dengan pembuktian validitas
suatu argumen.
• Suatu argumen yang berisi pernyataan harus diubah menjadi bentuk logika agar
dapat dibuktikan validitasnya.
• Pernyataan adalah kalimat yang memiliki arti dan dapat diberi nilai
benar atau salah.
• Contoh pernyataan:
• Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta.
• Presiden Indonesia yang pertama adalah Ir. Joko Widodo.

3
Logika sebagai Penalaran Deduktif
• Logika berhubungan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning)
yang secara umum hanya mengambil kesimpulan (K) dari premis-
premisnya (P).
• Berbeda dengan penalaran induktif (inductive reasoning), yaitu
pengambilan kesimpulan umum yang diperoleh dari suatu observasi.
• Contoh:
• Semua yang mengendarai sepeda motor memakai helm.
• Budi mengendarai sepeda motor.
Dengan demikian, Budi memakai helm.

4
Peranan Logika
• Bidang Matematika
• Komputasi
• Matematika Diskret
• Aljabar Linier
• Elektronika
• Rangkaian Digital
• Ilmu Komputer / Informatika
• Membuat dan menguji program komputer
• Artificial Intelligence
• Expert Systems
• Logic Programming
• Soft Computing

5
Argumen
• Argumen adalah suatu usaha untuk mencari kebenaran
dari suatu pernyataan berupa kesimpulan dengan
berdasarkan kebenaran dari suatu kumpulan
pernyataan yang disebut dengan premis-premis.
• Argumen berbentuk sekumpulan pernyataan yang
terdiri dari premis-premis dan diikuti satu kesimpulan.

6
Argumen
• Contoh 1:
• P1: Semua mahasiswa pandai.
• P2: Badu adalah seorang mahasiswa.
• K: Dengan demikian, Badu pandai.

• Contoh 2:
• P1: Semua manusia bermata empat.
• P2: Badu seorang manusia.
• K: Dengan demikian, Badu bermata empat.

7
Argumen
• Argumen pada contoh 1 pasti dikatakan logis karena
pernyataan 1 dan 2, yang disebut sebagai premis, diikuti oleh
satu pernyataan berupa kesimpulan yang berasal dari premis-
premisnya.
• Sementara itu, contoh 2 akan menimbulkan perdebatan,
walaupun kesimpulannya dengan jelas tetap mengikuti
premis-premisnya.

8
Validitas Argumen
• Validitas argumen adalah premis-premis yang diikuti oleh
suatu kesimpulan yang berasal dari premis-premisnya dan
bernilai benar.
• Jadi, validitas dapat dibedakan dengan kebenaran dari
kesimpulan.
• Jika satu atau lebih premis-premis salah, maka kesimpulan dari
argumen tersebut juga salah.

9
Validitas Argumen
• Contoh 3:
• P1: Semua mamalia adalah hewan berkaki empat.
• P2: Semua manusia adalah mamalia.
• K: Dengan demikian, semua manusia adalah hewan berkaki empat.
• Contoh 3 di atas adalah argumen yang valid, tetapi dengan premis
pertama yang bernilai salah.
• Argumen tersebut tetap dianggap valid, karena kesimpulannya tetap
mengikuti premis-premisnya.
• Inilah yang disebut tautologi (tautology) atau valid kebenarannya
secara fungsional.

10
Validitas Argumen
• Di sisi lain dapat terjadi suatu argumen yang tidak valid (invalid), tetapi
mempunyai kesimpulan yang bernilai benar.
• Contoh 4:
• P1: Ada jenis makhluk hidup berkaki dua.
• P2: Semua manusia adalah makhluk hidup.
• K: Dengan demikian, semua manusia berkaki dua.
• Argumen pada contoh 4 di atas jelas tidak valid, tetapi menghasilkan
kesimpulan yang benar meskipun tidak mengikuti premis-premisnya.

11
Validitas Argumen
• Dapat disimpulkan bahwa logika hanya mempermasalahkan bentuk
argumen, bukan isi argumen.
• Jika suatu argumen valid, maka pokok pernyataan dapat digantikan
untuk semua yang bisa digantikannya dan validitas tidak terganggu.
• Namun, jika argumen tidak valid, maka akan mengganggu.
• Pada contoh 4, jika "berkaki dua" diganti dengan "berkaki empat", maka
akan membuat premis-premis bernilai benar, tetapi kesimpulan bernilai
salah.

12
Argumen Kuat Secara Logis
• Validitas yang logis adalah hubungan antara premis-premis dengan
kesimpulan yang memastikan bahwa jika premis-premis benar, maka
harus diikuti dengan kesimpulan yang benar dengan menggunakan
aturan-aturan logika.
• Argumen disebut kuat secara logis (sound), jika dan hanya jika
argumennya valid dan semua premis-premisnya bernilai benar.
• Contoh 5:
• P1: Semua karyawan mendapat THR.
• P2: Siti adalah karyawan.
• K: Dengan demikian, Siti mendapat THR.

13
Argumen Tidak Kuat Secara Logis
• Kesimpulan dapat bernilai benar meskipun muncul dan terlepas dari
premis-premisnya, namun tentunya ini bukan argumen yang kuat secara
logis.
• Contoh 6:
• P1: Semua mahasiswa rajin belajar.
• P2: Badu seorang mahasiswa.
• K: Dengan demikian, Dewi rajin belajar.
• Kesimpulan pada contoh 6 di atas jelas tidak ada hubungannya dengan
premis-premisnya, meskipun bisa saja bernilai benar dan premis-
premisnya juga bernilai benar. Namun jelas bukan argumen yang kuat
secara logis.

14
Argumen Tidak Kuat Secara Logis
• Sebagai perbandingan, perhatikan contoh 7 berikut:
• Contoh 7:
• Semua binatang dapat terbang.
• Gajah adalah binatang.
• Dengan demikian, gajah dapat terbang.
• Argumen ini dapat dikatakan valid, namun validitasnya tidak kuat (not
sound) karena jelas premis pertama pada contoh 7 salah.
• Walaupun argumen tersebut bisa disebut valid, namun jelas
validitasnya tidak kuat.

15
Sound Argument
• Jadi suatu argumen logis dapat disebut kuat (sound) jika
dan hanya jika memenuhi dua persyaratan berikut:
• Argumen valid.
• Semua premis-premisnya benar.

16
Logika Matematika
Logika matematika yang menangani masalah well-formed formulae yang
hanya memiliki nilai benar atau salah adalah:
• Logika Proposisional (Propositional Logic atau Propositional Calculus).
Fokus utama logika ini pada pernyataan-pernyataan yang dapat
digolongkan dalam pengertian proposisi-proposisi.
• Logika Predikat (Predicate Logic atau Predicate Calculus). Pernyataan-
pernyataan yang tidak dapat digolongkan sebagai proposisi, dan tidak
dapat diproses dengan logika proposisional, akan ditangani logika
predikat yang memfokuskan diri pada predikat yang selalu menyertai
suatu pernyataan dalam bentuk kalimat.

17
37

Anda mungkin juga menyukai