Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

AKADEMIK KEPERAWATAN GARUDA PUTIH


Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas / Semester : III / Genap
Tahun : 2020/2021
Dosen : Renny Apriany. S.Kom., M.Kom.
Rusdi, S.Ag, S.Pd, M.Pd

1. Jelaskan arti dan definisi pengertian korupsi menurut para pakar yang anda ketahui ?
2. Jelaskan bentuk-bentuk korupsi dan faktor-faktor pendorong terjadinya korupsi ?
3. Jelaskan nilai dan prinsip anti korupsi ?
4. Jelaskan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia ?
5. Jelaskan perilaku lain apa saja yang berpotensial mendorong terjadinya korupsi ?
6. Apa dampak masif korupsi ? Sebut dan beri penjelasan ?
7. Jelaskan pengertian gratifikasi dan apa bentuk – bentuk gratifikasi itu ?
8. Sebutkan dan beri penjelasan Apa yang bisa kita lakukan andai 40 % dana APBN tidak di
korupsi ?
9. Jelaskan alasan utama mengapa korupsi sulit diberantas ?
10. Sebutkan langkah- langkah yang anda ambil jika anda menjadi pemimpin pada suatu
instansi/kantor terhadap pemberantasan korupsi ?

Jawaban:

1. Arti dan definisi pengertian korupsi:


Istilah korupsi berasal dari Bahasa latin “ corrumpere”, “corruption”, “ corruptus” dari
Bahasa latin tersebut kemudian diadopsi oleh beberapa bangsa di dunia. Beberapa bangsa di
dunia memiliki istilah tersendiri mengenai korupsi.

Definisi pengertian korupsi perilaku atau perbuatan yang tidak jujur yang didalamnya
termasuk bentuk kebusukan, keburukan, kejahatan penggelapan, serta bentuk
tindakan amoralis.

Menurut para pakar :


 David M. Chalmers : Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai
keuangan yang membahayakan ekonomi (financial manipulations and decision
injurious to the economy are often libeled corrupt).
 J.J. Senturia: Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi
(the misuse of public power for private profit).
 Syed Husein Alatas: Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of power), kekuasaan
yang dipercayakan (a power that is entrusted), dan keuntungan pribadi (a private
benefit) baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat dekat lainnya.

2. Bentuk-bentuk korupsi:
 Merugikan keuangan negara: Melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau korporasi menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada.

 Suap menyuap: Memberi atau menjajikan sesuatu kepada PNS karena kekuasaan
atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya.

 Penyalahgunaan jabatan: Pejabat atau PNS yang sengaja menggelapkan merusak


atau menghilangkan dengan sengaja barang, akta, surat, atau dokumen yang
diperlukan.

 Pemerasan: PNS atau penyelenggara negara dengan maksud menguntungan diri


sendiri atau orang lain secara melawan hokum atau dengan kekuasaannya memaksa
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan untuk dirinya sendiri

 Kecurangan: Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau
penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan,
melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau
barang, atau keselamatan negara dalam keadaan perang.

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI:


a. Faktor internal merupakan sebuah sifat yang berasal dari diri kita sendiri antara lain:
1. Sifat tamak
2. Gaya hidup konsumtif

b. Factor eksternal antara lain:


Faktor politik, factor hokum, faktor ekonomi, faktor organisasi

3. Nilai-nilai anti korupsi:


1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Kesederhanaan
8. Keberanian
9. Keadilan
Prinsip anti korupsi:

1. Transparansi: Merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan


secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
2. Kewajaran
3. Control aturan main
4. Aturan main
5. Akuntabilitas: Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan
kerja. Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik
dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya
(individu dengan individu) maupun pada level lembaga.

4. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia:


1. Edukasi anti korupsi: Intergritas diri teladan keluarga budaya organisasi
2. Perbaikan system: Peraturan perundang yang berlaku, memperbaiki kerja pemerintahan,
memisahkan secara tegas kepemilikkan negara dan pemilikkan pribadi, menenggakkan
etika profesi dan tata tertib lembaga dengan pembrian sanksi secara tegas
3. Penindaan

5. PRILAKU YANG BERPOTENSIAL MENYEBABKAN KORUPSI

1. Pengkhianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust)

•penghianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana

•Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya
adalah koruptor.

•Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat)

•Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan
pribadi merupakan bentuk korupsi

2.penyalahgunaan kekuasaan(abuse of power)

•Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah

•Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada
tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa
mendapatkan keuntungan materi.

3. Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan keuntungan material (material benefit)

•Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.

•Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.

•Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di indonesia


6. Dampak masif korupsi:

Di Indonesia sering terjadi kasus korupsi. Penyebab terjadinya korupsi di karenakan beberapa faktor
diantaranya :

- Kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi.

- Tidak puasnya nafsu seseorang dalam bentuk materi

- Sedikitnya gaji pegawai sedangkan kebutuhan semakin meningkat

Dari faktor di atas dapat disimpulkan bahwa hidup selalu merasa kurang dan selalu tidak puas
dengan semua harta atau materi yang mereka punya. Oleh karena itu seseorang melakukan berbagai
cara agar kebutuhan hidupnya terpenuhi, seperti halnya korupsi. Dan ketika seseorang sudah
melakukan korupsi berbagaai dampak akan terjadi seperti :

1. Dampak korupsi terhadap ekonomi :

 Tidak adanya motivasi pertumbuhan ekonomi dan investasi


 Berkurangnya legitimasi dari peran pasar
 Barang dan jasa berkualitas rendah
 Mereduksi peran pundamental pemerintah (misalnya pada penerapan dan pembuatan
kontak proteksi)
 Hutang negara semakin meningkat
 Angka kemiskinan semakin meluas      

2. Dampak korupsi terhadap sosial dan kemiskinan masyarakat :

 Perilaku korupsi yang tertanam pada anak dibawah umur 


 Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
 Akses bagi masyarakat miskin semakin terbatas
 Kriminalitas semakin meningkat
 Lambatnya penfentasan kemiskinan 

3. Dampak korupsi terhadap birokrasi pemerintahan :

 Peraturan dan perundang-undangan yang tidak efektif


 Etika sosial politik yang kurang hidup
 Tidak efisiennya birokrasi
 Memperlambat peran negara dalam pengaturan alokasi

4. Dampak korupsi terhadap politik dan demokrasi :

 Kepemimpinan yang berjiwa korup


 Mahalnya biaya politik
 Hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara
 Hancurnya kedaulatan rakyat

5. Dampak korupsi terhadap penegakan hukum :

 Tidak terwujudnya suatu keadilan dalam masyarakat


 Fungsi pemerintahan tidak dapat berjalan dengan maksimal
 Hilangnya kepercayaan publik terhadap proses dan lembaga hukum
 Hukum yang bisa dibeli 

6. Dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan :

 Lemahnya alusista sehingga dapat menimbulkan Kerawanan Hankamnas


 Garis batas yang lemah
 Kekerasan dalam masyarakat semakin menguat

7. Dampak korupsi terhadap kerusakan lingkungan :

 Menurunnya ekosistem bagi tumbuhan dan hewan


 Berkurangnya kualitas lingkungan
 Kualitas hidup yang rendah
 Merosotnya kualitas tanah

7. Pengertian Graditifikasi:

Pemberian uang, barang, rabat(diskon), yang mengisi pinjaman tanpa bunga, fasilitas penginapan,
pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya. Berhubungan dengan jabatan dan bertentangan
dengan tugas dan kewajiban.

Bentuk-bentuk gratifikasi:

1. pembiyaan ,kunjungan, kerja lembaga, legislative

2. pemungutan liar di jalan raya yang tidak di sertai tanda bukti dengan tujuan sumbangan tidak jelas

3. penyediaan biaya tambahan (vee 10- 20 persen dari nilai proyek

4. uang retribusi untuk masuk pelabuhan tanpa tiket yang di lakukan oleh instasi pelabuhan, dinas
perhubungan, dan dinas pendapatan daerah.

5. parsel phonecell canggih keluaran terbaru dari pengusaha kepejabat.

6. perjalanan wisata bagi bupati menjelang akhir jabatan

7. pengurus ktp/ sim/passport yang “dipercepat” dengan uang tambahan.

8. pengurusan izin yang “dipercepat” dengan uang tambahan

8. Apa yang bisa kita lakukan andai 40 % dana APBN tidak di korupsi ?
Jika 40% dana APBN per tahun (yang hilang) = sekolah gratis sampai perguruan tinggi, biaya kesehatan
gratis, perumahan murah, kenaikan pendapatan, listrik murah, modal usaha rakyat, air bersih siap
minum, transportasi umum bagus, jalanan dan jembatan bagus, rel kereta ganda seluruh pulau besar,
fasilitas umum dan sosial bagus, lebih banyak bandara dan pelabuhan, industri tumbuh, jaminan
sosial bagi seluruh rakyat, alutsista cukup dan dalam kondisi baik dan baru, hutang negara bisa
diselesaikan dan lain-lain yang tentunya akan semakin mensejahterakan masyarakat, yang pada
akhirnya meningkatkan martabat bangsa.

9. Alasan utama mengapa korupsi sulit diberantas:

Karena korupsi sudah mendarah daging, sehingga perilaku korupsi sudah menjadi hal yang biasa
dan bukan lagi di anggap sebagai penyakit yang harus segera di sembuhkan dengan demikian
semakin sulit nya membedakan mana yang perilaku korupsi dan mana yang bukan korupsi: ibarat
maling teriak maling.

10. Langkah-langkah menjadi pemimpin:

1. Merepormasi system perusahaan, contohnya penggunaan aplikasi pengajian karyawan yang


dapat melakukan berbagai perhitungan, seperti lembur, thr, atau bpjs dengan benar.

2. Meningkatkan keterbukaan informasi dengan menerpakan system e-budgeting, agar masyarakat


dapat ikut memantau anggaran daerah. Sementara untuk perusahaan , penggunaan pai roll
subwor Indonesia yang telah mengadaptasi regulasi perpajakan atau bpjs, dapat menjadikan
pehitungan pengajian karyawan lebih jelas dan tepat sasaran

3. Membangun blow-whistle diperlukan keberanian yang besar untuk melaporkan tindakan korupsi
yang terjadi di perusahaan. Pimpinan perusahaan dan disifi hr harus memastikan adanya apreasi
dan perlindungan utuk pelapor, serta mengevaluasi kasus-kasus secara menyeluruh sehingga
memberikan hasil yng ignifikan, adanya system hukuman yang efektif juga dpapat genap anggota
perusahaan akan berpikir ulang untuk melakukan korupsi

4. Kerja sama dengan lembaga anti korupsi , melakukan kerja sama dengan lembaga anti korupsi di
luar perusahaan tentu akan menyadarkan para pekerja bahwa perusahaan bener-bener
berkomitmen dalam mencegah aksi-aksi kecurangan.

5. Kampanye anti korupsi perusahaan dapat melakukan kampanye anti korupsi dengan cara membuat
selogan ataupun grafis yang ditempelkan di tempat-tempat strategis yang sering kali dilewati oleh
karyawan misalnya di tangga ataupun ruangan kantor

6. Memperkuat budaya perusaan proses internalisasi budaya perusahaan yang menjujung tinggi
kejujuran dan etika luhur, secara tidak langsung akan membuat anggota perusahaan memghindari
perilku korupsi
N.B : 1. Jawaban sudah diterima pada hari senin, tanggal 22 April 2019 jam 09.00 WIB
2. Bagi yang copy paste keduanya dianggap gagal dan akan mendapat tugas individu.
3. Email : rusdirais578@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai