PROSENTASE KEJADIAN PHLEBITIS BULAN SEPTEMBER 2016

RSUD MUARA TEWEH

1.1. Tabel kejadian Phlebitis

N
RUANGAN NUMERATOR DENOMINATOR PRESENTASE
O
1. VIP 4 87 45,97
2. KEBIDANAN 2 57 35,08
3. ICU 4 57 70,17
4. ZAAL A 7 78 89,74
5. ZAAL B 6 59 101,69
6. KELAS 1 DAN 2 6 130 46,15
7. ANAK 3 36 83,33

1.2. Grafik Phlebitis

INSIDENCE RATE PHLEBITIS BULAN SEPTEMBER 2016

120
101.69
100
89.74
83.33
80
70.17

60
45.97 46.15
40 35.08
Column2
20

0
IP AN U A LB 2 K
g.V N . IC AA
L
AA N NA
R DA Rg Z .g Z DA . A
EBI Rg
.
R S 1 Rg
. K LA
Rg . K E
Rg

Grafik diatas menunjukkan bahwa kejadian phlebitis di ruang inap Zaal B adalah 101,69 ‰, lebih tinggi
di antara nilai kejadian di ruang inap lainnya. Tapi nilai phlebitis di ruang inap Zaal B tersebut
menunjukkan nilai kejadian phlebitis. Dengan nilai Indikator phlebitis adalah <1,5 ‰ atau ≤1,5%.
 PROSENTASE KEJADIAN INFEKSI SALURAN KENCING ( ISK ) BULAN SEPTEMBER 2016
RSUD MUARA TEWEH

1.1 Tabel kejadian Infeksi Saluran Kencing ( ISK)

N
RUANGAN NUMERATOR DENOMINATOR PRESENTASE
O
1. VIP 0 0 0
2. KEBIDANAN 0 29 0
3. ICU 1 28 35,71
4. ZAAL A 0 7 0
5. ZAAL B 0 2 0
6. KELAS 1 DAN 2 0 2 0
7. ANAK 0 0 0

1.2. Grafik Infeksi Saluran Kencing ( ISK )

INSIDENCE RATE INFEKSI SALURAN KENCING ( ISK ) BULAN SEPTEMBER 2016

40
35.71
35

30

25

20

15
Column2
10

5
0 0 0 0 0 0
0
IP AN U A LB 2 K
g.V N g. IC AA
L
AA da
n
NA
R DA R .g Z .g Z 1 A
EBI R R S Rg
.
K LA
Rg
.
. KE
Rg

Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai untuk infeksi saluran kencing ( ISK ) di ruang kebidanan adalah
35,71‰, di antara nilai Infeksi saluran kencing dari ruang inap lainnya. Tapi nilai tersebut tidak
menunjukkan ada kejadian Infeksi Saluran Kencing ( ISK ). Indikator Infeksi Saluran Kencing ( ISK ) adalah
≤15 ‰ atau ≤1,5 %.
 PRESENTASE KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO ) BULAN SEPTEMBER 2016
RSUD MUARA TEWEH

1.1. Tabel kejadian Infeksi Daerah Operasi ( IDO )

N
RUANGAN NUMERATOR DENOMINATOR PRESENTASE
O
1. VIP 0 0 0
2. KEBIDANAN 0 13 0
3. ICU 0 0 0
4. ZAAL A 0 2 0
5. ZAAL B 0 0 0
6. KELAS 1 DAN 2 0 15 0

1.2. Grafik Infeksi Daerah Operasi ( IDO )

INSIDENCE RATE INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO ) BULAN SEPTEMBER 2016

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2 Column2
0.1
0
IP AN U A LB 2
g.V N . IC AA
L
AA da
n
R DA Rg Z .g Z 1
EBI Rg
.
R S
K LA
Rg
.
. KE
Rg

Grafik di atas menunjukkan kejadian Infeksi Daerah Operasi adalah 0 % ( tidak ada kejadian Infeksi
Daerah Operasi ) di setiap ruang inap . Dengan nilai indikator ≤1,5 %.

1.2 Tabel Kategori Luka Operasi di RSUD MUARA TEWEH bulan September 2016

NO
KATEGORI JENIS OPERASI JUMLAH
.
1. Bersih 29
2. Bersih Tercemar 1
3. Tercemar 0
4. Kotor 0
Total 30
Sumber data : hasil surveilans di ruang inap (Rg.kebidanan,Vip,zaal A,Zaal B,Kelas 1 dan 2)
1.4. Grafik Kategori Jenis Operasi

35

30 29

25

20

Column2
15

10

5
1
0
Bersih Bersih Tercemar Tercemar Kotor

Grafik di atas menunjukkan bahwa kategori jenis operasi untuk jenis operasi bersih ( B ) adalah 29 orang,
untuk jenis operasi bersih tercemar ( BT )adalah 1 orang.

1.5. Grafik Persentase Prosedur Operasi dengan Insisi Berdasarkan ASA Score

35

30
30

25

20

Column2
15

10

0 0 0 0
0
ASA 1 ASA 2 ASA 3 ASA 4 ASA 5

Grafik di atas menunjukkan bahwa prosedur operasi berdasarkan ASA score adalah 30 orang
untuk kategori ASA 1 ( pasien sehat ).
1.6 Tabel Tindakan Operasi

OKTOBER
TINDAKAN OPERASI
NUMERATOR DENOMINATOR PROSENTASE

Sectio Caesaria (SC) 0 13 0.00

Herniotomy 0 3 0.00
Amputasi 0 0 0.00
Fraktur Tertutup 0 1 0.00
Operasi Kecil 0 8 0.00
Apendiktomy 0 0 0.00
BPH 0 0 0.00
Laparotomy 0 0 0.00
Fraktur Terbuka Besar 0 1 0.00
Debridement 0 4 0.00
Total Operasi 0 30 0.00
Sumber data : hasil surveilans di ruang inap (Rg.vip,Rg.kelas I / II,Rg. Bedah)

1.7 Grafik Jenis Tindakan Operasi

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
Column2
0.2
0.1
0
C) y si p il y H y ar t
(S om u ta utu K ec om BP om es en
ia t p t i ikt t B em
ar io Te
r as ro a
es ern Am r er end pa uk brid
a H u p a b e
C kt O Ap L er D
ctio Fra u rT
Se t
ak
Fr

Grafik di atas menunjukkan bahwa jenis tindakan operasi adalah nilainya 0 %. Tidak ada terjadi
Infeksi Daerah Operasi berdasarkan jenis tindakan operasi tersebut