(STIKes PERTAMEDIKA)
Adinda Malicha Putri 21120003/AKT X/2020
Program Profesi S1 Keperawatan
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas (BKKBN, 2015)
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran yang diinginkan. Maka dari itu, pemerintah merencanakan program
atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera (Arum, 2008).
B. Manfaat KB
1. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak.
2. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan
dihindari.
3. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga.
4. Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan
pria untuk menuelesaikan pendidikan.
5. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan
yang tidak direncanakan.
C. Memilih cara KB
1. Cara hambatan yang menghambat kehamilan dengan cara menghambat
bertemunya sel terlur wanita dengan sperma pria.
2. Cara hormonal yang menunda kehamilan dengan cara mencegah indung
telur untuk melepaskan sel telur, membuat sel sperma sukar untuk bertemu
sel telur, dan menjaga agar dinding rahim tidak bisa menjadi lahan
kehamilan
3. IUD yaitu alat dalam rahim yang menghambat pembuahan sel sperma
dengan sel telur.
4. Cara alami yang membantu wanita untuk mengetahui kapan waktu yang
subur, sehingga dia tidak melakukan hubungan intim pada waktu tersebut.
5. Cara permanen ini merupakan tidakan operasi yang menghentikan
kesempatan bagi pria dan wanita bisa mempunyai anak.
D. Jenis-jenis KB
1. Kondom
a. Kondom Pria
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan pria selama
melakukan hubungan seksual.
Cara menggunakan kondom:
1) Bila seorang pria tidak disunat tarik selaput kulit kepala penis ke
belakang. Kemudian masukan ujung penis kedalam mulut kondom dan
masukan sampai ke ujung akhir penis yang keras.
2) Dengan terus memencet ujung penis, buka gulungan kondom sampai
semua kondom bisa meliputi semua permukaan penis. Bagian ujung
kondom yang agak longgar akan menampung cairan sperma. Bila ujung
penis tidak berongga, kondom bisa pecah.
3) Setelah pria ejakulasi, maka dia sebaiknya memegang ujung dan
pinggiran kondom dan mengeluarkannya dari vagina sewaktu penis
masih dalam keadaan tegang.
4) Tarik keluar kondom. Jangan sampai bocor sehingga cairan sperma
keluar.
5) Bentuk ikatan pada pangkal kondom kemudian dibuang dengan cara
dibakar atau dikubur sehingga jauh dari kemungkinan permainan anak-
anak atau binatang.
b. Kondom Wanita
Kondom wanita yang bisa pas divagina dan menutupi bibir luar bisa
dimasukan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom hanya digunakan sekali pakai, karena akan mudah robek bila
dicuci dan digunakan kembali. Kondom wanita merupakan cara KB
yang efektif bisa melindungi dari penularan PMS dan kehamilan serta
berada dibawah kendali wanita.
Cara memakai kondom wanita:
1) Buka bungkusan kondom cari cincin dalam yang berupa cincin yang
bertutup.
2) Pencet cincin dalam tersebut dan pegang oleh jari-jari tangan.
3) Masukan cincin ke dalam lubang vagina
4) Dorong cincin sampai betul-betul masuk vagina. Sedangkan cincin
luar tetap berada diluar vagina.
5) Bila melakukan hubungan seksual masukan penis sampai masuk ke
dalam cincin luar tersebut.
6) Lepaskan segera kondom wanita setelah selesai berhubungan
sebelum kita berdiri. Plintir cincin luar kondom supaya cairan
sperma masih tetap berada di dalam kondom.
Kontra-Indikasi Suntikan
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:
- Kehamilan
- Ca Mammae
- Ca Traktus Genitalia
- Pendarahan Abnormal Uterus
Disamping itu WHO juga menganjurkan untuk:
- Mempertimbangkan kontra indikasi yang berlaku untuk POK
- Pada wanita dengan DM atau riwayat DM selama kehamilan, harus
dilakukan follow up dengan teliti, karena dari beberapa percobaan
laboratorium, ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolism
karbohidrat.
Efek Samping Suntikan
- Gangguan haid; ini yang paling sering terjadi dan paling sering
mengganggu.
a. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
- Amenore
- Perdarahan ireguler
- Perdarahan bercak
- Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
b. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar.
c. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atrofi
endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih
belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan dengan perubahan dalam
kadar hormone atau histologi endometrium.
d. DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan, perdarahan- bercak dan
amenore dibandingkan dengan NET EN, dan amenore pada DMPA
tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan berat badan tinggi
e. Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya memberikan
efek yang menguntungkan yakni berkurangnya insidens anemia
f. Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan diri
akseptor, jarang terjadi.
- Berat badan yang bertambah
a. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi
antara < 1kg- 5 kg pada tahun pertama
b. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi
karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan tubuh
c. Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan
di hypothalamus, yang menyebabkan ekseptor makan lebih banyak dari
pada biasanya.
- Sakit Kepala
Inseden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET EN dan
terjadi pada kurang dari 1-17% akseptor
- System kardiovaskular
a. Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau system
pembekuan darah maupun system fibrinolitik. Tidak ditemukan bukti-
bukti bahwa DMPA maupun NET EN menambah resiko timbulnya
bekuan darah atau gangguan sirkulasi lain.
b. Perubahan dalam metabolism lemak, terutama penurunan HDL
kolesterol, baik pada DMPA maupun NET EN dicurigai dapat
menambah besar resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler. HDL
kolesterol rendah menyebabkan timbulnya arterosklerosis. Sedangkan
terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak ditemukan efek apapun
dari kontrasepsi suntikan.
Jenis kontrasepsi berdasarkan waktu pemberian:
a. Kontrasepsi suntikan jangka panjang yang baru
WHO meneliti dua macam kontrasepsi suntikan yang baru, yang
merupakan senyawa ester berasal dari NET atau Levonorgestrel. Ester
adalah kombinasi streroid dengan suatu asam:
1) HRP002
Berisi levonorgestrel butanoate, dosis 20mg akan mencegah ovulasi untuk
3 bulan, beredar tahun 1992
2) HRP011
Berisi levonorgestrel 3-oxime cyclopentyl carboxylate, yang secara
kimiawi serupa dengan progestin lain yaitu norgestimate. Senyawa
tersebut kurang mengakibatkan perubahan-perubahan endometrium.
Dosis yang sedang diteliti 20, 40, dan 60 mg. jangka penyuntikan 6 bulan
beredar pada pertengahan dasawarsa 1990.
Keuntungan dari kontrasepsi suntikan senyawa ester ini lebih banyak
dibandingkan kontrasepsi suntikan yang sudah ada atau standar:
Pelepasan hormon dari tempat suntikan berjalan hampir konstan, tanpa
pelepasan-awal yang tinggi seperti yang terjadi pada DMPA dan NET
EN
Diberikan dalam larutan mikrokristaline yang aqueous seperti yang
dipakai pada DMPA, sehingga pembuatannya lebih mudah dan biaya nya
lebih murah.
b. Kontrasepsi suntikan sekali sebulan
Banyak digunakan di Negara-negara latin dan RRC terdiri dari kombinasi
dari estrogen dan progesteron.
Kontrasepsi sekali sebulan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan kontrasepsi biasa atau standar, yaitu:
1) Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
2) Kurang menimbulkan perdarahan bercak atau perdarahan irregular
lainnya
3) Kurang menimbulkan amenore
4) Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan
Adapun kekurangan dari kontrasepsi sekali sebulan adalah:
a. Penyuntikan lebih sering
b. Biaya keseluruhan lebih tinggi
c. Kemungkinan efek samping karena estrogen
Efek Non-Kontrasepti
Kontrasepsi suntikan juga mempunyai efek non-kontraseptif yang
menguntungkan, yaitu:
a. DMPA telah diakui sebagai terapi untuk karsinoma endometrium
(primer maupun mestatik)
b. Pada wanita yang sedang menyusui, DMPA dapat menambah jumlah
ASI
c. Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong mencegah
anemia, baik pada DMPA maupu NET EN
d. Pada penderita penyakit sickle cell (suatu penyakit genetic di afrika),
DMPA mengurangi rasa sakit dan terdapat lebih sedikit sel darah merah
abnormal.
e. DMPA juga memberi proteksi terhadap beberapa macam infeksi traktus
genitalia/PID
f. DMPA juga mencegah vulvo-vaginal candidiasis
g. DMPA mengurangi resiko karsinoma ovarium dan karsinoma
endometrium
h. DMPA diperbolehkan di Amerika Serikat untuk dipakai pada karsinoma
ginjal (sebagai pengobatan paliatif)
i. DMPA kadang-kadang digunakan untuk mengobati pubertas praecox
j. DMPA dalam dosis sangat tinggi digunakan untuk mengurangi kadar
testosterone pada pria dengan kelakuan seksual yang abnormal.
5. Alat dalam rahim IUD (IUCD, COPPER-T, SPIRAL)
IUD adalah sebuah alat yang kecil yang dimasukan ke dalam rahim oleh
dokter atau petugas kesehatan yang terlatih atau bidan. Setelah di rahim,
IUD akan mencegah sel sperma pria untuk bertemu dengan sel terlur
wanita. IUD bisa tinggal di dalam rahim sampai 10 tahun (tergantung pada
jenis IUD) sebelum di lepas dan diganti. Sebuah IUD dapat digunakan
tanpa sepengatuhan pria (meskipun kadang-kadang pria dapat merasakan
benangnya).
Kontraindikasi:
- Hamil atau mungkin hamil.
- Dalam bahaya penularan PMS.
- Pernah menderita infeksi tuba atau rahim, atau infeksi setelah melahirkan
atau setelah keguguran.
- Pernah hamil diluar kandungan.
- Pernah mengalami perdarahan hebat dan rasa sakit selama datang bulan.
- Sangat anemik.
- Belum pernah hamil.
Efek samping:
Mengalami perdarahan ringan selama minggu pertama setelah memakai
IUD. Beberapa wanita bisa mengalami datang bulan yang lebih lama lebih
banyak dan lebih sakit tetapi ini akan menghilang setelah tiga bulan
pertama pemakaian IUD.
Cara menggunakan IUD:
Sebuah IUD dimasukan oleh seorang petugas kesehatan yang telah dilatih
khusus setelah dilakukan pemeriksaan. Waktu yang terbaik pemasangan
IUD adalah selama datang bulan. Setelah melahirkan, lebih baik
menunggu enam bulan untuk memberi kesempatan rahim pulih kembali
baik ukuran dan bentuknya sebelum memasukan IUD.
Kadang-kadang IUD bisa terlepas dari tempatnya. Bila ini terjadi, maka
tidak akan efektif lagi untuk mencegah kehamilan, karena itu sangat
penting untuk bisa memeriksa sendiri letak IUD untuk memastikan letak
masih baik. Sebagian besar IUD mempunyai dua benang yang terjurai
kadang-kadang sampai di mulut vagina. Kita bisa memeriksa benang
tersebut setiap setelah datang bulan untuk memastikan letak IUD masih
baik.
Cara memeriksa letak IUD
1. Cuci tangan.
2. Berjongkoklah dan dengan dua jari masukkan ke dalam vagina dan
jangkau sedalam-dalamnya. Rasakan adanya benang tetapi jangan
mencoba untuk menarik keluar.
3. Keluarkan jari-jari dan cucilah tangan dengan baik.
Penghentian pemakaian IUD:
Bila kita ingin menghentikan pemakaian IUD, kita harus pergi ke petugas
kesehatan yang akan mengeluarkan IUD, jangan mencoba
mengeluarkannya sendiri. Kita bisa segera menjadi hamil setelah IUD
dikeluarkan.
6. Sterilisasi
Terdapat beberapa cara operasi yang bisa membuat pria atau wanita
hampir tidak mungkin bisa mempunyai anak lagi. Karena hasil operasi ini
bersifat permanen, maka tindakan ini hanya tepat bagi ibu atau bapa yang
betul-betul telah yakin tidak ingin mempunyai anak lagi.
Untuk mendapatkan pelayanan tindakan operasi ini, ibu atau bapa harus
pergi ke RS yang mampu melayani operasi tersebut. Operasi ini cukup
cepat dan aman yang jarang menimbulkan efek samping.
a. Vasektomi (operasi pria)
Adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana dimana dilakukan
pemotongan saluran yang membawa sperma dari buah pelir ke penis.
Buah pelirnya sendiri masih tetap utuh, tidak dipotong sama sekali.
Operasi ini dilakukan di Puskesmas, dimana petugas kesehatan telah
dilatih untuk melakukannya. Tindakan operasi ini hanya berlangsung
beberapa menit.
Operasi ini tidak mengubah kemampuan untuk melakukan hubungan
seksual ataupun untuk merasakan kenikmatan hubungan seksual. Pria
masih mampu untuk ejakulasi cairan sperma atau semen tetapi cairan
tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut
harus terlebih dahulu ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma
betul-betul telah bersih. Selama menunggu pakailah cara-cara kb yang
telah biasa dipakai.
b.Tubektomi (operasi wanita)
Pemutusan saluran telur wanita sedikit lebih rumit dari pada vasektomi,
tetapi tetap merupakan tindakan bedah yang aman hanya berlangsung
sekitar 30 menit.
Petugas kesehatan membuat sayatan kecil di kulit perut ibu, kemudian
memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur dari indung
telur kerahim. Tindakan ini tidak akan mengubah kemampuan wanita
untuk melakukan hubungan seksual ataupun menikmati hubungan
seksual. Penting: sterilisasi tidak melindungi terhadap PMS, termasuk
AIDS. Kita harus tetap memikirkan cara untuk perlindungan untuk
penyakit-penyakit tersebut.
7. MAL (Metode Aminorea Laktasi)
Metode Aminorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara
yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif artinya, diberikan
ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
Cara kerja
Cara kerja dari metode MAL adalah menunda atau menekan terjadinya
ovulasi. Pada saat laktasi atau menyusui hormon yan berperan adalah
oksitosin dan prolaktin.semakin sering menyusui maka kadar prolaktin
meningkat dan hormon gonadotropin melepaskan hormon penghambat
(inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen
sehingga tidak terjadi ovulasi.
Manfaat
Metode MAL memberikan manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat non kontrasepsi:
Untuk bayi:
- Mendapatkan kekebalan pasif.
- Peningkatan gizi.
- Mengurangi resiko penyakit menular.
- Terhidar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula, atau
alat minum yang dipakai.
Untuk ibu:
- Mengurangi perdarahan post partum.
- Membantu proses involusi uteri.
- Mengurangi resiko anemia.
- Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi. Kelemahan:
- Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan.
- Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan,
belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
- Tidak melindungi dari penyakit menular.
- Bukan merupakan pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
- Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.
Menyusui bisa efektif mencegah kehamilan bila terdapat keadaan seperti
berikut ini:
1.Bayi berumur kurang dari 6 bulan.
2.Datang bulan belum dimulai sejak melahirkan.
3.Ibu hanya memberikan ASI saja bagi bayi dan memberikannya setiap
bayi merasa lapar dengan jarak antara waktu makan kurang dari 6 jam
baik siang maupun malam. Bayi sering minum ASI di malam hari.
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, Adele. (2002). Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC Sofyan, S. (2011). Konseling Keluarga. Bandung : Alfabeta