XI IPA 5
KELOMPOK 5
ANGGOTA :
1. Amelia Kurniasih
2. Farah Aliefia Ulyrusda
3. M. Izza Dwi Nugraha
4. Natanael Purba
5. Sayo Nicky Sae
6. Thitipat
Organisasi yang diikuti oleh Indonesia
A. Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok (non-aligned) merupakan organisasi negara-negara yang tidak memihak Blok
Barat maupun Blok Timur. Berdirinya Gerakan Non Blok di latar belakangi oleh hal-hal sebagai
berikut.
1.) Diilhami Konferensi Asia-Afrikadi Bandung (1955)di mana negara-negara yang pernah dijajah
perlu menggalang solidaritas untuk melenyapkan segala bentuk kolonialisme.
2.) Adanya krisis Kuba pada tahun 1961di mana Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali
secara besar-besaran di Kuba, hal ini mangakibatkan Amerika Serikat merasa terancam
sehingga suasana menjadi tegang. Ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur ini
mendorong terbentuknya GNB.
Adapun berdirinya Gerakan Non Blok diprakarsai oleh :
1.) Presiden Soekarno dari Indonesia,
2.) Presiden Gamal Abdul Nasser dari Republik Persatuan Arab-Mesir,
3.) Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru dari India,
4.) Presiden Josep Broz Tito dari Yugoslavia, dan
5.) Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana.
Tujuan Gerakan Non Blok adalah untuk meredakan ketegangan dunia sebagai akibat
pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Gerakan Non Blok mempunyai pengaruh yang besar di antaranya sebagai berikut.
1.) Pernyataan dari kedua negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Soviet) untuk mengurangi
senjata-senjata nuklirnya.
2.) Gencatan senjata antara Irak dan Iran.
3.) Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai.
4.) Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan.
5.) Meningkatkan hubungan kerja sama di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan
dengan negara-negara maju di luar Gerakan Non Blok.
Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok
1.) Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB.
2.) Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd
sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961.
3.) Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden Soeharto terpilih
menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di
Jakarta.
4.) Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia
pada tahun 1991.
5.) Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X
yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta.
6.) Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB.
D. ASEAN
ASEAN (Association of South East Asia Nations), atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(PERBARA), merupakan organisasi kerja sama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang ekonomi,
sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi ini bertekad mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan Asia
Tenggara dari pengaruh asing, tetapi bukan merupakan organisasi politik. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang
berdirinya ASEAN.
Berdirinya ASEAN didorong oleh beberapa factor di antaranya sebagai berikut.
a) Faktor Intern, yakni setelah berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negara-negara baru di Asia Tenggara.
Munculnya negara-negara baru ini pada umumnya banyak memiliki persamaan masalah, oleh karena itu perlu
sikap dan tindakan bersama untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN.
b) Faktor Ekstern, yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan oleh gerakan komunis yang berusaha menguasai
seluruh Vietnam, Laos, dan Kamboja (Kampuchea) sebagai negara komunis, maka negara-negara tetangga di
kawasan ini merasa khawatir dan bersepakat menghadapi ancaman ini dengan membentuk ASEAN.
1. Tujuan ASEAN
Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 adalah
sebagai berikut.
(a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tenggara.
(b) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
(c) Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah ekonomi, sosial,
budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
(d) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan,
professional, teknik, dan administrasi.
(e) Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan
perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan
taraf hidup rakyat.
(f) Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
(g) Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada
dan bertujuan serupa.
2. Peranan Indonesia dalam ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut.
(a) Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
(b) Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah
Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya
sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta
diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia
telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-
konflik bersenjata di Asia Tenggara.
(c) Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di
Denpasar, Bali pada tangga 23-24 Februari 1976.
(d) Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus
ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh
Umarjadi Njotowijono.
(e) Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan digunakan
negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran
di Indonesia.
(f) Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja sama
regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di
Internasional ASEAN kurang dipandang)
(g) AL-TNI saring melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwa
militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN,
walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.
(h) Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan komunitas
ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.
(i) Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia
menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN
(Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementrian Kawasan
mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya.
(j) Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005. pertemuan ini
bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004.
(k) Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk
mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN
ke-40.
(l) Pada KTT Asean ke-19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah.
(m) Kesepakatan Kawasan Bebas Senjara Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone
(SEANWFZ)
Email This