Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang digunakan

Menurut Sugiyono (2016:2) bahwa: “Metode penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sesuai

dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan pendekatan

data kuantitatif dan analisis data kuantitatif deskriptif, kuantitatif asosiatif.

Adapun jenis penelitian yang digunakan menurut pendekatannya yaitu

dengan menggunakan metode survei yakni metode penelitian kuantitatif yang

digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masla lampau atau saat ini,

tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk

menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel

yang diambil dari populasi tertentu teknik pengumpulan data dengan pengamatan

(wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung

untuk digeneralisasikan. (Sugiyono, 2015:81).

Pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2017: 147) sebagai berikut:

“Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi”.

59
60

Metode deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan

fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencandarkan

karakteristik individu atau kelompok (Syamsudin & Damiyanti, 2011: 122).

Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan dalam

penelitian ini dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana

adanya.

Adapun pendekatan assosiatif menurut Sugiyono (2017:37) yaitu: “Suatu

rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih”.

Dalam penelitian ini berupaya mendeskripsikan dan menginterpretasikan

hubungan antara variabel dan pengaruhnya berdasarkan data dan informasi yang

mendukung sesuai dengan sifat, permasalahan dan tujuan dilakukannya penelitian.

Dari data informasi yang dikumpulkan penulis melakukan berbagai analisa untuk

mencapai kesimpulan.

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2013:64) bahwa variabel penelitian adalah “suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipalajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (Variabel X),

Menurut Sugiyono (2013:33) variabel bebas atau independen adalah

“Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau


61

timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penelitian ini yang manjadi

variabel independen adalah electronic word of mouth (variabel X1) yaitu

sebagai komunikasi informal yang diarahkan pada konsumen melalui

pemanfaatan teknologi berbasis internet yang berkaitan dengan penggunaan

atau karakteristik yang baik pada layanan tertentu atau pada para penjual

(Litvin et al, 2010: 56) dan electronic advertising (X2) yaitu suatu pasar baru

yang melalui jaringan internet yang dijadikan sebagai upaya

mengkomunikasikan suatu perusahaan, promosi, menjual produk dan jasa

melalui jaringan internet (Armstrong dan Kottler, 2014:74).

2. Variabel Dependen (Variabel Y),

Menurut Sugiyono (2013:33) mengemukakan bahwa variabel

dependen adalah “Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas” yang menjadi variabel terikat dalam penelitian

ini adalah keputusan pembelian (sebagai variabel Y) yaitu

mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan

persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta

sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-

masing (Kotler dan Keller, 2013:213).

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah:


62

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala


1. Variabel Yaitu sebagai komunikasi 1. Intensity (Intensitas) Interval
independen: informal yang diarahkan pada 2. Valence of Opinion
Electronic konsumen melalui (Pendapat)
word of pemanfaatan teknologi berbasis 3. Content (Isi)
mouth internet yang berkaitan dengan
(X1) penggunaan atau karakteristik (Goyette dan Richard dalam
yang baik pada layanan
Priansa, 2016: 36)
tertentu atau pada para penjual.
(Litvin et al, 2010: 56)
2. Variabel Yaitu suatu pasar baru yang 1. Daya tarik rasional Interval
Independen: melalui jaringan internet yang
electronic dijadikan sebagai upaya 2. Daya tarik emosional
advertising mengkomunikasikan suatu
(X2) perusahaan, promosi, menjual
produk dan jasa melalui
jaringan internet.
(Armstrong dan Kottler, (Morissan, 2010: 343-346)
2014:74)
3. Variabel Yaitu mengidentifikasikan 1. Pilihan produk Interval
Dependen: semua pilihan yang mungkin 2. Pilihan merek
keputusan untuk memecahkan persoalan 3. Pilihan penyalur
pembelian itu dan menilai pilihan-pilihan 4. Waktu penbelian
(Y) secara sistematis dan obyektif 5. Jumlah pembelian
serta sasaran-sasarannya yang 6. Metode pembayaran
menentukan keuntungan serta
kerugiannya masing-masing.
(Kotler dan Keller, 2013:213) (Kotler dan Keller, 2012: 479)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber

penelitian. Menurut Arikunto (2010: 66) menyatakan bahwa:

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau
pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang dipelajari sifat-sifatnya.
63

Berkaitan dengan itu, Sugiyono (2013: 80) mendefinisikan populasi

sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”.

Adapun jumlah populasi yang akan dijadikan objek penelitian adalah

konsumen pada Patroman Coffee Roastery Kota Banjar yang melakukan

pembelian pada bulan Desember 2019 yaitu sebanyak 1.838 orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013: 81) menyatakan bahwa: “Sampel adalah

sebagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

respesentatif (mewakili). Berdasarkan pendapat tersebut sampel dalam penelitian

ini sama dengan populasi yaitu orang konsumen. Adapun besarnya sampel yang

diambil adalah menggunakan rumus Slovin (Umar, 2010: 49), yaitu:

N
n 
1  N (e) 2

Keterangan:
n = Unit sampel
N = Jumlah Populasi
e = Toleransi kesalahan diambil 10% (0,1)
64

Jumlah konsumen pada Patroman Coffee Roastery Kota Banjar secara

keseluruhan adalah sebanyak 1.838 orang dengan tingkat eror (kesalahan) yang

ditolerir adalah sebesar 10%, maka dengan rumus di atas dapat diperoleh sampel

sebagai berikut :

N
n
2
1  N (e )

1838

2
1  1838(0,1)

1838

1  1838(0,01)

1838

1  18,38

1838

19,38

= 94,84 dibulatkan menjadi 95 orang.

Jadi ukuran sampel yang dipilih adalah sebanyak 95 orang.

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan

oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang

memerlukannya. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau

perseorangan seperti hasil angket instrument pertanyaan yang dilakukan oleh

peneliti dalam hal ini angket pertanyaan yang diberikan kepada konsumen

Patroman Coffee Roastery Kota Banjar.


65

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini digunakan

untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan

pustaka, literatur, dan lain sebagainya.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data digunakan beberapa cara yaitu :

1. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung

dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi

dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai

penelitian yang dilakukan di Patroman Coffee Roastery Kota Banjar.

2. Studi kepustakaan yaitu dengan melakukan pencarian terhadap berbagai

sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau

dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga

informasi yang didapat dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk

memperkuat argumentasi-argumentasi yang ada.

3. Angket yaitu cara pengumpulan data yang berbentuk pernyataan maupun

pertanyaan secara tertulis dan dijawab maupun dinyatakan secara tertulis oleh

responden.

Dalam penelitian ini pemberian skor menggunakan skala likert terhadap

masing-masing angket pertanyaan menurut Sugiyono (2009:216) sebagai berikut :

1. Jawaban A, dengan kriteria sangat setuju diberi skor 5


2. Jawaban B, dengan kriteria setuju diberi skor 4
3. Jawaban C, dengan kriteria cukup setuju diberi skor 3
4. Jawaban D, dengan kriteria tidak setuju diberi skor 2
66

5. Jawaban E, dengan kriteria sangat tidak setuju diberi skor 1

Fokus utama penelitian ini adalah pengaruh elektronic word of mouth (e –

wom) dan eletronic advertising terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu

yang menjadi sumber utama dalam memperoleh data untuk pengukuran atas

variabel penelitian yang telah ditetapkan dalam angket yang pelaksanaannya

dilakukan secara langsung terhadap responden sebagai objek penelitian. Teknik

yang digunakan dalam pengumpulan data disesuaikan dengan definisi operasional

untuk masing-masing variabel yang diukur.

Penjaringan jawaban dengan angket untuk pengukurannya

mempergunakan tingkat skala ordinal. Untuk penentuan skor pada angket dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan pola dimana responden diminta untuk

melukiskan sejauhmana masing-masing pernyataan menunjukkan pengaruh

elektronic word of mouth (e – wom) dan eletronic advertising terhadap keputusan

pembelian. Jawaban untuk setiap item dibuat skalanya menurut rangkaian

kesatuan (kontinum) yang terdiri dari lima poin dengan memberikan skor tertentu.

Data yang diperoleh hasil dari kusioner (angket) yang disebar kepada responden,

yang dimulai dari diberikanya penjelasan dan pembahasan serta dijamin

kerahasiahan responden. Dibagikan angket kepada responden sebanyak 95 buah

dan dari jumlah tersebut semuanya dijadikan sampel penelitian artinya dalam

penelitian ini tidak ditarik sampel pimpinan saja tetapi diambil seluruh anggota

unit sampel. Sehingga diharapkan pengaruh elektronic word of mouth (e – wom)

dan eletronic advertising terhadap keputusan pembelian, langsung dapat terlihat

pengaruhnya.

3.5 Teknik Analisis Data


67

Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

3.5.1 Analisis Deskriptif

Adapun langkah-langkah dalam menganalisis electronic word of mouth

(E–Wom), electronic advertising dan keputusan pembelian pada Patroman Coffee

Roastry Kota Banjar yaitu sebagai berikut:

Teknik analisis data yang diguakan peneliti untuk menganalisis tentang

electronic word of mouth (E–Wom), electronic advertising dan keputusan

pembelian pada Patroman Coffee Roastry Kota Banjar adalah dengan melihat data

yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang disebar kepada 95 responden

atau konsumen Patroman Coffee Roastry Kota Banjar. Kuesioner yang harus diisi

oleh pegawai berdasarkan indikator dari setiap variabel electronic word of mouth

(E–Wom), electronic advertising dan keputusan pembelian. Selanjutnya dapat

dianalisis dari 95 responden berapa orang yang menjawab sangat setuju, setuju,

cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju selanjutnya dikalikan dengan

bobot skala likert yang tercantum pada tabel 3.4, hasil perkalian antara jumlah

responden yang menjawab dengan bobot diperoleh skor yang selanjutnya

membuat rekap skor total, menentukan nilai tertinggi dengan cara : bobot terbesar

dikalikan dengan jumlah sampel yaitu 95 orang dilakukan jumlah item pernyataan

dalam kuesioner. Untuk mengetahui nilai atau skor terendah adalah dengan cara

mengkalikan bobot terendah dengan jumlah sampel, serta dikalikan lagi dengan

jumlah item pernyataan pada kuesioner.

a. Frekuensi
68

Untuk mengetahui frekuensi dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

f = countIF (range:criteria)

sumber: ( Microsoft Office Excel 2007)

frekuensi (f) = jumlah tingkat persetujuan responden mengenai pernyataan

yang telah diisi

b. Jumlah Skor

Untuk mengetahui jumlah Skor dalam penghitungan tanggapan responden

ialah :

= f x bobot nilai

= Jumlah keseluruhan persetujuan responden mengenai pernyataan

yang telah diisi

c. Prsentase

Untuk jumlah persentase dapat dilakukan hitungan sebagai berikut :

Prsentase (%) =

n = jumlah responden

d. Rata – rata

Untuk mendapatkan hasil rata – rata dari pernyataan kuesioner menggunakan

rumusan sebagai berikut :

Rata – rata =

e. Data interval
69

Untuk menentukan kriteria:

Nilai tertinggi : Bobot terbesar x Jumlah Pernyataan x n = 5 x 10 x 63 = 3.150

Nilai terendah : Bobot Terkecil x Jumlah Pernyataan x n = 1 x 10 x 63 = 630

Untuk menentukan nilai klasifikasi :

Panjang kelas interval =

(Sugiyono, 2017:95)

3.5.2 Analisis Asosiatif

1. Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian

a. Analisis koefisien korelasi sederhana

Dalam analisis koefisien korelasi digunakan analisis koefisien korelasi

Produk Momen. Dalam analisis ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu

angka yang menyatakan derajat hubungan antar variabel independen dengan

variabel dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan yang dimaksud

bukanlah hubungan sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode

korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier).

Untuk mengetahui korelasi dalam penelitian ini menggunakan teknik

Korelasi Pearson Product Moment (r) menurut Sugiyono (2009:183), dengan

rumus sebagai berikut:

n  XY  ( X )( Y )
r
n.  X 2
 X 
2
n.  Y 2
 Y 
2

(Sugiyono, 2012:183)
70

Keterangan : n = Banyaknya sample atau responden


X = Variabel independen (prediktor)
Y = Variabel dependen (outcome)
Rxy =Angka indeks korelasi “r” person product
moment
=Jumlah skor variabel X

= Jumlah skor variabel Y

= Jumlah perkalian antara skor variabel X dan


variabel Y

Sugiyono (2013:184) bahwa: “Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya

koefisien korelasi atau memberikan interprestasi keofisien korelasi digunakan

tabel kriteria pedoman untuk koefisien”.

Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2013:184).
b. Analisis koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan utuk mengetahui apakah ada

pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien dari determinasi menunjukan

nilai variabel yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

Untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel

Y digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 X 100%

Sugiyono (2012:55)
Keterangan :
71

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi Product Moment

c. Uji t

Uji parsial yaitu uji statistik secara individual untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

menggunakan uji t. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh electronic word of mouth (E–Wom)

terhadap keputusan pembelian

Ha : Terdapat pengaruh electronic word of mouth (E–Wom) terhadap

keputusan pembelian

Analisa secara parsial ini digunakan untuk menentukan variabel bebas

yang memiliki hubungan paling dominan terhadap variabel terikat sehingga

digunakan uji t (uji parsial).

(Sumber : Sugiyono, 2012:215)

Keterangan: r = Koefisien regresi

n= Jumlah Responden

t = Uji hipotesis

Dari hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan uji

kriteria sebagai berikut:


72

a. Jika thitung > ttabel pada = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya modal

intelektual berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

b. Jika thitung < ttabel pada = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya modal

intelektual berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

2. Pengaruh Electronic Advertising terhadap Keputusan Pembelian

a. Analisis koefisien korelasi sederhana

Dalam analisis koefisien korelasi digunakan analisis koefisien korelasi

produk momen. Dalam analisis ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu

angka yang menyatakan derajat hubungan antar variabel independen dengan

variabel dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan yang dimaksud

bukanlah hubungan sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode

korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier).

Untuk mengetahui korelasi dalam penelitian ini menggunakan teknik

Korelasi Pearson Product Moment (r) menurut Sugiyono (2009:183), dengan

rumus sebagai berikut:

n  XY  ( X )( Y )
r
n.  X 2
 X 
2
n.  Y 2
 Y 
2

(Sugiyono, 2009:183)

Keterangan : n = Banyaknya sample atau responden


X = Variabel independen (prediktor)
Y = Variabel dependen (outcome)
Rxy =Angka indeks korelasi “r” person product
moment
=Jumlah skor variabel X
73

= Jumlah skor variabel Y

= Jumlah perkalian antara skor variabel X dan


variabel Y

Sugiyono (2013:184) bahwa: “Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya

koefisien korelasi atau memberikan interprestasi keofisien korelasi digunakan

tabel kriteria pedoman untuk koefisien”.

Tabel 3.3
Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2013:184).

b. Analisis koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan utuk mengetahui apakah ada

pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien dari determinasi menunjukan

nilai variabel yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

Untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel

Y digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 X 100%
Sugiyono (2012:55)
Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi Product Moment

c. Uji t
74

Uji parsial yaitu uji statistik secara individual untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

menggunakan uji t. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh electronic advertising terhadap keputusan

pembelian

Ha : Terdapat pengaruh electronic advertising terhadap keputusan

pembelian

Analisa secara parsial ini digunakan untuk menentukan variabel bebas

yang memiliki hubungan paling dominan terhadap variabel terikat sehingga

digunakan uji t (uji parsial).

(Sumber : Sugiyono, 2012:215)

Keterangan: r = Koefisien regresi

n= Jumlah Responden

t = Uji hipotesis

Dari hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan uji

kriteria sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel pada = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya

kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

b. Jika thitung < ttabel pada = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

3. Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E–Wom) dan Electronic Advertising

terhadap Keputusan Pembelian


75

a. Regresi Linier Ganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menaksir bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

dependen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

(Sugiyono, 2012:277)

Bila dijabarkan secara matematis bentuk persamaan dari regresi linier

berganda adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X1X2=0

b1, b2 = Koefisien Regresi

X1 X2 = variabel terikat / variabel yang mempengaruhi

b. Analisis Koefiesien Korelasi Ganda

Untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian ini maka

penulis menggunakan analisis korelasi sebagai berikut:

r2x1y  r2x2y(rx1y)(rx2y)(rx1x2)
Rx1x2y =
1  r 2 x1x 2
Keterangan ;
Rx1x2y = Nilai Koefisien Korelasi Ganda
r2x1y = Koefisien Determinasi X1 terhadap Y
r2x2y = Koefisien Determinasi X2 terhadap Y
rx1y = Koefisien Korelasi Sederhana X1 terhadap Y
rx2y = Koefisien Korelasi Sederhana X2 terhadap Y
r2x1x2 = Koefisien Korelasi Sederhana X1 terhadap X2
rx1x2 = Koefisien Determinasi X1 terhadap X2

Untuk menafsirkan kekuatan hubungan digunakan skala penafsiran

dari besarnya nilai korelasi sebagai berikut :


76

Tabel 3.4
Pedoman untuk menentukan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan


0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sugiyono, (2013184)

c. Analisis koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan utuk mengetahui apakah ada

pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien dari determinasi menunjukan

nilai variabel yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

Untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel

Y digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut.

Kd = r2 X 100%
Sugiyono (2012:55)
Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi Product Moment

d. UJi F

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen

secara bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :

H0 : Tidak terdapat pengaruh electronic word of mouth (e–wom) dan

electronic advertising terhadap keputusan pembelian.


77

Ha : Terdapat pengaruh electronic word of mouth (e–wom) dan electronic

advertising terhadap keputusan pembelian.

Pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2012:223) dapat digunakan

rumus signifikasi korelasi ganda sebagai berikut:

F=

Keterangan :

R2 = Koefisiensi korelasi ganda

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

dk = (n-k-1) derajat kebebasan

Pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dilakukan

dengan ketentuan yaitu:

a. Jika Fhitung > Ftabel pada = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima

(berpengaruh).

b. Jika Fhitung < Ftabel pada = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak

berpengaruh).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel junuh maka tidak

dilakukan uji hipotesis. Hal ini dikarenakan uji hipotesis dilakukan bila

penelitian menggunakan sampel selain sampel jenuh.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian


78

3.6.1 Tempat Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis melakukan penelitian di

Perusahaan Patroman Coffee Roastry Banjar yang beralamat di Jl. Dr. Husein

Kartasasmita No.128, Banjar, Kec. Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat 46311.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Juli 2020. Jadwal

kegiatan penelitian dapat dilihat pada label sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
1. Persiapan Penelitian
2. Pengajuan judul penelitian
Pembuatan usulan
3.
penelitian
Seminar proposal
4.
penelitian
79

Anda mungkin juga menyukai