Komoditas peternakan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan karakteristik produk yang mudah diterima masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa produk peternakan memang dibutuhkan dan memiliki pasar yang potensial dalam pemasaran. Jumlahh penduduk di Indonesia yang tinggi hingga mencapai 268 juta jiwa menjadi jumlah konsumen yang besar. Selain itu di Indonesia kondisi geografis dan sumberdaya alam yang memadai sangat mendukung berkembangnya usaha dalam bidang peternakan. Ternak domba merupakan salah satu komoditas ternak potong yang potensial karena perkembangannya relative cepat dibandingkan ternak ruminansia besar. Keunggulan dari ternak domba adalah mampu beradaptasi dengan negara beriklim tropis seperti di Indonesia ini. Jenis-jenis domba di Indonesia antara lain Domba Ekor Gemuk, Domba Ekor Tipis, Domba Garut, Domba Betur, dan Domba Merino. Produktivitas ternak dapat diketahui dari bobot badan ternak itu sendiri, namun kondisi di pasar hewan jarang ada pasar yang memiliki sarana timbangan untuk menimbang bobot badan ternak. Salah satu cara untuk mengetahui bobot badan ternak tanpa harus ditimbang adalah dengan melakukan pengukuran pada beberapa area tubuh ternak yang mempunyai hubungan dengan bobot badan ternak. Pengukuran beberapa bagian tubuh ternak yang responsif terhadap bobot badan dapat digunakan sebagai alternatif penentuan bobot badan ternak. Salah satu metode praktis adalah dengan menggunakan rumus pendugaan bobot badan ternak menggunakan lingkar dada yaitu Ningsih, Schoorl, Winter, dan Denmark. Rumus-rumus tersebut dapat digunakan untuk pendugaan bobot badan sapi, kambing, domba, babi dan kerbau (Ni’am, dkk 2012). Ukuran vital tubuh ternak seperti lingkar dada merupakan variabel terbaik dan akurat untuk pendugaan bobot badan pada ternak (Isroil 2013). Ukuran tubuh mempunyai sumbangan penting untuk meperkirakan bobot tubuh ternak yang cukup besar yaitu ±90% dari bobot badan ternak sebenarnya, karena tubuh ternak diibaratkan silinder (Isroil 2001). Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian pada ukuran tubuh ternak apakah memiliki korelasi antara lingkar dada terhadap bobot badan domba usia 12 bulan. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada korelasi antara lingkar dada dengan bobot badan domba usia 4 bulan. Sebagai bahan atau referensi dan bahan pembanding dari hasil penelitian yang sudah ada. Sebagai bahan acuan pendugaan bobot badan dan bahan informasi mengenai cara alternatif untuk mengetahui bobot badan ternak.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi ukuran lingkar dada dengan bobot badan ternak dan diharapkan mampu dijadikan acuan dalam pemilihan ternak jika tidak tersedia timbangan ternak.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan mampu untuk memberi informasi serta mengetahui hubunggan lingkar dada dengan bobot badan ternak terutama domba usia 3-12 bulan.