Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Komoditas peternakan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini
dikarenakan karakteristik produk yang mudah diterima masyarakat. Hal ini menunjukkan
bahwa produk peternakan memang dibutuhkan dan memiliki pasar yang potensial dalam
pemasaran. Jumlahh penduduk di Indonesia yang tinggi hingga mencapai 268 juta jiwa
menjadi jumlah konsumen yang besar. Selain itu di Indonesia kondisi geografis dan
sumberdaya alam yang memadai sangat mendukung berkembangnya usaha dalam bidang
peternakan.
Ternak domba merupakan salah satu komoditas ternak potong yang potensial karena
perkembangannya relative cepat dibandingkan ternak ruminansia besar. Keunggulan dari
ternak domba adalah mampu beradaptasi dengan negara beriklim tropis seperti di Indonesia
ini. Jenis-jenis domba di Indonesia antara lain Domba Ekor Gemuk, Domba Ekor Tipis,
Domba Garut, Domba Betur, dan Domba Merino.
Produktivitas ternak dapat diketahui dari bobot badan ternak itu sendiri, namun kondisi di
pasar hewan jarang ada pasar yang memiliki sarana timbangan untuk menimbang bobot
badan ternak. Salah satu cara untuk mengetahui bobot badan ternak tanpa harus ditimbang
adalah dengan melakukan pengukuran pada beberapa area tubuh ternak yang mempunyai
hubungan dengan bobot badan ternak.
Pengukuran beberapa bagian tubuh ternak yang responsif terhadap bobot badan dapat
digunakan sebagai alternatif penentuan bobot badan ternak. Salah satu metode praktis adalah
dengan menggunakan rumus pendugaan bobot badan ternak menggunakan lingkar dada yaitu
Ningsih, Schoorl, Winter, dan Denmark. Rumus-rumus tersebut dapat digunakan untuk
pendugaan bobot badan sapi, kambing, domba, babi dan kerbau (Ni’am, dkk 2012).
Ukuran vital tubuh ternak seperti lingkar dada merupakan variabel terbaik dan akurat
untuk pendugaan bobot badan pada ternak (Isroil 2013). Ukuran tubuh mempunyai
sumbangan penting untuk meperkirakan bobot tubuh ternak yang cukup besar yaitu ±90%
dari bobot badan ternak sebenarnya, karena tubuh ternak diibaratkan silinder (Isroil 2001).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian pada ukuran tubuh ternak
apakah memiliki korelasi antara lingkar dada terhadap bobot badan domba usia 12 bulan.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada korelasi antara lingkar dada dengan bobot
badan domba usia 4 bulan. Sebagai bahan atau referensi dan bahan pembanding dari hasil
penelitian yang sudah ada. Sebagai bahan acuan pendugaan bobot badan dan bahan informasi
mengenai cara alternatif untuk mengetahui bobot badan ternak.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi ukuran lingkar dada dengan bobot
badan ternak dan diharapkan mampu dijadikan acuan dalam pemilihan ternak jika tidak
tersedia timbangan ternak.

1.4 Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini diharapkan mampu untuk memberi informasi serta mengetahui
hubunggan lingkar dada dengan bobot badan ternak terutama domba usia 3-12 bulan.

Anda mungkin juga menyukai