0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas pentingnya berdakwah dengan cara yang santun dan lemah lembut, seperti contoh yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Dakwah yang dilakukan dengan kasar dapat menimbulkan penolakan, sementara kelembutan dapat meluluhkan hati orang yang didakwahi. Dakwah harus dilakukan dengan penuh kesabaran, hikmah, dan kelembutan agar dapat diterima oleh masyarakat
Dokumen ini membahas pentingnya berdakwah dengan cara yang santun dan lemah lembut, seperti contoh yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Dakwah yang dilakukan dengan kasar dapat menimbulkan penolakan, sementara kelembutan dapat meluluhkan hati orang yang didakwahi. Dakwah harus dilakukan dengan penuh kesabaran, hikmah, dan kelembutan agar dapat diterima oleh masyarakat
Dokumen ini membahas pentingnya berdakwah dengan cara yang santun dan lemah lembut, seperti contoh yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Dakwah yang dilakukan dengan kasar dapat menimbulkan penolakan, sementara kelembutan dapat meluluhkan hati orang yang didakwahi. Dakwah harus dilakukan dengan penuh kesabaran, hikmah, dan kelembutan agar dapat diterima oleh masyarakat
3 4Suatu hari seseorang menemui khalifah Hârûn ar-Rasyîd rahimahullâh seraya berkata, 5“Wahai Hârûn, aku hendak berbicara kepadamu dengan keras, karena aku ingin 6menasehatimu!”. Maka Hârûn ar-Rasyîd pun menjawab, “Wahai fulan, aku tidak sudi 7mendengar perkataanmu; sebab aku tidaklah lebih jahat daripada Fir’aun, dan engkaupun 8tidak lebih baik dari Mûsâ as. Sedangkan Allah ta’âlâ telah memerintahkan Mûsâ untuk 9bertutur dengan lemah lembut kepada Fir’aun!”. 10 11Sebagai umat muslim, salah satu kewajiban kita adalah berdakwah. Syaikhul ibnu 12Taimiyyah mengatakan: “Da’wah dalam mengajak seseorang agara beriman kepada Allah 13dan kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa yang 14mereka beritakan dan mentaati apa yang mereka perintahkan. Sedangkan meurut Syaikh 15Jum’ah Amin Abdul Aziz, “Da’wah adalah mengajak manusia –melalui perkataan dan 16perbuatan da’I kepada islam, menerapakan manhajnya, memeluk aqidahnya, dan 17melaksanakan syari’atnya.” 18 19Rasulullah SAW selalu mengajarkan agar seorang muslim menyeru pada jalan kebaikan 20dengan cara-cara yang baik, yang santun dan lemah lembut. Karena sikap lemah lembut 21memiliki dampak yang begitu besar dalam meluluhkan hati orang yang kita dakwahi, 22sehingga mudah menerima apa yang kita sampaikan. Sebaliknya, sikap kasar dan keras 23akan menjadikan orang lari dari kita dan enggan menerima nasehat yang disampaikan. 24 25Allah Ta’ala berfirman yang artinya: 26“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan 27bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih 28mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui 29orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125). 30 31Banyak hal dari Rasulullah SAW yang dapat menjadi contoh bagaimana lembutnya beliau 32dalam berdakwah. Di antaranya adalah kisah seorang Arab Badui, yang datang dari 33sahabat Abu Hurairah RA: 34“Bahwa Abu Hurairah berkata, “Seorang ‘Arab badui berdiri dan kencing di masjid, lalu 35orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi SAW pun bersabda kepada mereka: 36“Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air, atau dengan 37seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus 38untuk membuat kesulitan” (HR. Bukhari dan Muslim). 39 40Lihatlah kelembutan beliau, Nabi SAW tetap membiarkan Arab Badui tersebut 41menyelesaikan hajatnya, kemudian barulah beliau menyuruh para sahabat RA untuk 42membersihkan bekas air kencingnya. Kelembutan Nabi SAW ini bukan tanpa alas an. Jika 43Nabi SAW membiarkan orang-orang mengusirnya maka bisa jadi air kencing akan lebih 44banyak menyebar di lantai masjid dan Nabi memberikan uzur kepada Arab Badui tadi 45dikarenakan ketidak tahuannya. Islam adalah agama yang datang dengan berbagai 46kemudahan bukan kesulitan. 47 48Contoh lain dari sikap lembutnya Nabi SAW dalam berdakwah adalah menempatkan 49manusia sesuai kedudukannya, memberikan gelar atau julukan yang sesuai, ini sangatlah 50diperhatikan Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW menulis surat kepada Heraklius 51(Raja Romawi) beliau mengatakan ”kepada Heraklius pembesar negeri Rum”. 52 53Dua contoh di atas telah menjadi bukti bahwa kesuksesan dakwah dapat diperoleh dengan 54kelemah lembutan kepada objek dakwah. Kelembutan tidak akan menimbulkan 55permusuhan antara yang mendakwahkan dan yang didakwahkan. Permusuhan antara 56seseorang dengan musuhnya, akan berakibat orang tersebut tidak mau mengikuti 57kebenaran seperti musuhnya. Manusia apabila berselisih, maka dia akan selalu merasa 58berada di pihak yang benar dan lawannya berada di pihak yang salah. Padahal tidak 59mustahil bahwa di samping ada kesalahan pada musuhnya dia juga memiliki kebenaran. 60 61Selain itu kelembutan dalam berdakwah amat diperlukan dikarenakan tabiat manusia tidak 62ada yang pernah senang dan menginginkan kekerasan. Bahkan orang yang berdakwah 63dengan cara yang kasar, gegabah juga tak ingin jika diperlakukan dengan perilaku yang 64tidak menyenangkan. Maka hendaknya seseorang mendakwahi saudaranya dengan penuh 65kelembutan sebagaimana dirinya senang diperlakukan dengan lembut. Rasulullah SAW 66bersabda: 67“Hendaknya ia memberi kepada orang lain apa yang ia suka untuk diberikan padanya” 68(HR. Muslim). 69Praktek dari hadits ini, jika seseorang ingin berdakwah maka sepatutnya ia membayangkan 70bahwa dirinyalah yang akan menjadi objek dakwah. Tentunya ia akan senang jika 71mendapatkan nasihat dengan cara yang santun dan penuh kelembutan. Jika demikian maka 72berdakwalah dengan lembut. 73 74Selain itu pula, kondisi masyarakat kita banyak mengedepankan perasaan dibanding ilmu 75dan dalil. Maka ketika kondisi seperti ini, kelemah lembutan menjadi senjata ampuh dalam 76berdakwah agar apa yang disampaikan memberikan pengaruh kepada manusia. Syaikh 77Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan: “Zaman ini adalah zaman lemah lembut, 78kesabaran dan hikmah, bukan masanya kekerasan, sebab kebanyakan manusia berada 79dalam kebodohan, dalam kelalaian, lebih banyak mengedepankan urusan dunia, maka 80diharuskan untuk banyak bersabar dan lemah lembut sehingga dakwah bisa tersebar dan 81sampai kepada manusia dan mereka menjadi mengerti, mudah-mudahan Allah 82memberikan hidayah-Nya kepada semua”. 83 84Dari pemaparan singkat ini, tak diragukan lagi bahwa kelembutan menjadikan dakwah 85Islam lebih mudah diterima. Ketika kelembutan telah menghiasi dakwah, maka dakwah 86Islam akan memberikan pengaruh pada hati kaum muslimin dan menghasilkan perubahan 87yang besar di masyarakat. Sungguh kelembutan tampak begitu remeh, namun pengaruhnya 88begitu besar. Jangan sampai dakwah yang mulia ini dikotori dengan kekerasan, ketergesa- 89gesaan yang akan berakibat penolakan atas sebuah kebenaran yang disampaikan. 90 91Sumber: 92https://muslim.or.id/27535-indahnya-kelembutan-dalam-dakwah.html 93http://tunasilmu.com/berlemah-lembutlah-dalam-berdakwah/ 94Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz, 8/376 dan 10/91