Anda di halaman 1dari 2

Nama : VERA SYAHRINISYA

S1 KEPERAWATAN VA

ASKEP ANAK RETINOBLASTOMA

Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak. Kanker mata ini terjadi saat sel-sel retina
mata tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan disekitarnya. Salah satu tanda
retinoblastoma adalah mata terlihat seperti “mata kucing” saat terkena sinar. 

Retinoblastoma disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen RB1. Perubahan pada gen
ini menyebabkan sel-sel retina tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan
sekitarnya. Walaupun jarang terjadi, sel-sel kanker mata ini juga bisa menyebar (metastasis)
ke organ lain.

Penyebab pasti terjadinya mutasi genetik pada retinoblastoma belum dapat dipastikan. Sekitar
25% dari kasus retinoblastoma diturunkan dengan pola autosomal dominan, yaitu gen yang
mengalami kelainan diturunkan oleh salah satu orang tua. Sisanya terjadi secara sporadik dan
acak, tidak diturunkan dari orang tua.

Salah satu gejala awal dan khas dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”.
Penampakan ini sebenarnya adalah leukokoria, yaitu gambaran bercak putih yang muncul
saat mata terpapar sinar. Leukokoria merupakan gambaran tidak normal, karena seharusnya
mata akan memancarkan warna kemerahan saat disinari cahaya.

Leukokoria pada retinoblastoma umumnya akan diikuti oleh gejala dan tanda lain, seperti:

 Mata juling (strabismus)


 Mata merah
 Mata bengkak, dan ukuran satu atau kedua bola mata membesar
 Mata terasa nyeri
 Perubahan warna iris pada mata
 Gangguan penglihatan

pemeriksaan penunjang berupa:

 Pemindaian dengan USG , OCT (optical coherence tomography), MRI pada mata,


atau CT scan pada mata dan tulang, untuk mengetahui lokasi kanker dan
penyebarannya
 Tes genetik, untuk mengetahui apakah retinoblastoma diturunkan dari orang tua atau
tidak

Komplikasi Retinoblastoma

Jika tidak segera ditangani, retinoblasma dapat menyebabkan komplikasi berupa:

 Penyebaran kanker ke jaringan dan organ lain (metastasis)


 Ablasi retina
 Perdarahan pada bola mata
 Glaukoma
 Peradangan jaringan bola mata dan sekitarnya (selulitis orbita)
 Phthisis bulbi
 Buta

Pencegahan Retinoblastoma

Retinoblastoma tidak dapat dicegah. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan selalu
melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama pada anak yang memiliki anggota
keluarga dengan riwayat retinoblastoma..

Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi retinoblastoma adalah:

Kemoterapi

Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan obat-obatan khusus.


Pemberian obat kemoterapi bisa dilakukan dengan penyuntikan langsung ke mata, melalui
pembuluh darah, atau diminum.

Terapi laser (laser photocoagulation)

Terapi laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang memasok nutrisi ke


tumor sehingga dapat mematikan sel kanker.

Krioterapi

Krioterapi menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan sel kanker sebelum diangkat.


Krioterapi bisa dilakukan beberapa kali hingga sel kanker hilang seluruhnya.

Radioterapi

Radioterapi adalah pengobatan kanker menggunakan pancaran sinar dengan radiasi tinggi.


Radioterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sulit diobati, mengecilkan ukuran
kanker sebelum operasi, atau membunuh sel-sel kanker yang sudah menyebar ke bagian
tubuh lainnya.

Operasi 

Operasi dilakukan untuk mengangkat bola mata, sehingga dapat membantu mencegah
penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya. Metode ini akan dilakukan jika tumor sudah
sangat besar dan sulit ditangani dengan metode lainnya.

Operasi dijalankan dengan beberapa tahapan, mulai dari pengangkatan bola mata yang
terkena kanker (enukleasi). Setelah itu, sebuah bola mata buatan (implan) atau akan dipasang
dan disambungkan dengan otot-otot mata.

Anda mungkin juga menyukai