Anda di halaman 1dari 4

BAB III

Latihan I

1. Menurut saya tidak semua pengetahuan yang benar itu adalah ilmu pengetahuan. Saya
menyetujui pendapat tersebut, karena ada pengetahuan yang benar namun tidak dapat
dijangkau dengan paca indera maupun akal budi, sifatnya transrasional, pengetahuan
ini tidak ditanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan ilmiah IPA, tetapi
masalah percaya, ditanggapi dengan iman, yang sifatnya sangat pribadi dan hak-hak
asasi manusia, hanya diduga dan dipercaya begitu saja. Pengetahuan diatas pasti kita
katakan bahwa pengetahuan yang benar, namun bukanlah sebuah ilmu pengetahuan
yang dimaksudkan. Pengetahuan yang benar itu adalah ilmu pengetahuan ialah
pengetahuan yang berdasarkan penelitian dengan pengamatan panca indra dan
penalaran akal budi disusun secara sistematis untuk menjelaskan fakta yang sedang
dihadapi, yang merangsang panca indera dan pikiran manusia.
2. a. Objektif, Pengetahuan yang sesuai dengan objeknya. Maksudnya ialah pengetahuan
yang dibuktikan dengan hasil pengideraan atau empirik.
b. Metodik, Pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
c. Sistematik, Pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling menjelasa\kan sehingga
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
d. Universal, Pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang
atau beberapa orang saja, tetapi seseorang dengan cara eksperimen yang sama
akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
3. Jika mengambil kebijakan maka sebelumnya saya akan memikirkan hal tersebut dan
melakukan penelitian sebelumnya, juga harus mempunyai bukti/ fakta untuk
memperkuat kebenaran hal tersebut karena kebenaran bersifat objektif . sedangkan
kesalahan tafsiran bersifat subjektif.
4. Tentu aja dapat jika pengetahuan tahyul atau mitos tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya dan dapat dijangkau dengan panca indera serta penalaran akal budi.
5. Saya setuju dengan pendapat diatas yaitu iman dan rasio, agama dan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) harus berjalan seirigan dikarenakan ketika
manusi tidak mampu melkukan sesuatu yang melampaui kemampuannya maka
manusia menghandalkan iman dan agama yang mungkin mampu mempermudah atau
menyeleaikan masalah yang tidak mampu di selesaiakan oleh pengetahuan dan
teknologi tersebut.

Latihan II

1.E

2.D

3.E

4.A

5.B

6.D

7.A

8A.

9.E

Latihan III

1. Manusia memilki kelebihan dari makhluk ciptaan tuhan yang lain, kelebihan- keleihan itu
antara lain;
- Manusia sebagai makhluk berfikir yang bijaksana (homo sapiens) yang tercermin
dalam tindakannnya terhadap lingkungannya.
- Manusia sebagai pembuat alat karena sadar terhadap keterbatasan inderanya dana
memanfaatkannya untuk keperluan hidupnya (homo faber), baik fisik maupun
nalarnya.
- Manusia dapat bicara (homo languens) baik secara lisan maupun tulisan sehingga
dapat mengkonsumsikan apa yang diinginkan maupun ditemukan pada komunitas
maupun generasi berikutnya.
- Manusia dapat bermasyrakat (homo sosious) dan berbudaya (homo humanis). Manusia
bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan
bersama dan saling menolong.
- Manusia mengadakan usaha (homo economius), mengadakan tukar menukar barang
(barter) atau melakukan praktis jual beli dengan prinsip ekoomi dan sekaligus
kebuihan materinya terpenuhi.
- Manusia berkecakapan dan beragama (homo relegius) karena menyadari adanya
kekuatan gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini.

2. - Pengetahuan adalah segala yang kita ketahui (tapa menghiraukan apakah benar atau
salah)
- Ilmu pengetahuan adalah Pegetahuan yang telah diuji kebenarannya secar metode
ilmiah.
- Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan yang objeknya adalah alam dan
segala isisnya, termasuk bumi, tumbuh-tumbuhan, hewan serta manusia yang ditinjau
dari segi fisik.

3. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan, pertama kali dorongan ingin tahu dari
manusia itu sendiri lalu manusia akan bertanya karena rasa ingin tahuannya, kemudian
diantara pertanyaan- pertanyaan tersebut ada pertanyaan (what how why) didalam
pertanyaan (what how why) lalu turun ke mitos (pseudscience Commmon Science)
kemudian ilmiah. Ada juga pertanyaan (boleh atau tidak) kareana etika yang dipekuat
oleh Agama.

4. Manusia mendapatkan ilham, wahyu dan intuisi dari yang Mahakuasa, dan ilham dan
wahyu ini dapat dipertanyaakan namun terkadang tidak dapat dijwab dari logika, karena
ini termasuk etika yang diperkuat oleh Agama.

5. Ilmu pengetahuan memiliki ciri khas yaitu;


- Objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya. Mkasudnya adalah ada
kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil penginderaan atau empirik.
- Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu
yang tertur dan terkonyol.
- Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan.
- Universal atau berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh sesorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara
eksperimen yang sma akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

6. Metode ilmiah adalah metode untuk menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan tersebut akan ditinjau dengan baik secara deduktif maupun secara induktif.
Dengan metode ilmiah tentu saja diharapkan objektivitas, konsisten, sistematik dan
universal. Lamgkah-langkah tersebut singkatnya terdiri dari empat langkah, yaitu:
-Perumusan masalah
- Penyusunan hipotesis
- pengujian hipotesis
- penarikan kesimpulan

7. - Pengetahuan ilmiah semua adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta ilmiah tetapi
dicampur dengan kepercayakan dan hal-hal yang bersifat supr-natural.
- Pengetahuan ilmiah sejati adalah pengetahuan iliah yang diperoleh melalui penelitian
dengan pengamatan panca indra dan penalaran akal budi disusun secara sistematis
untuk menjelaskan fakta yang sedang dihadapi, yang merangsang panca indera dan
pikiran manusia

Anda mungkin juga menyukai