BAB I
PENDAHULUAN
gunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Generator set ini sendiri pada umumnya
yang di gunakan ialah mesin diesel atau mengunakan bahan bakar solar. PT.PLN
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam
bidang pelayanan untuk memenuhi pasokan listrik guna menunjang proses produksi
tenaga listrik menggunakan mesin diesel dan rata-rata bermerk MAN. Mesin MAN
sendiri adalah salah satu mesin yang di produksi oleh negara Jerman. Adapun kapasitas
mengunakan mesin MAN tipe D2842 LE 201 dengan kapasitas daya 400-500 KVA.
perawatan yang baik, yang mana proses perawatan yang dilakukan pastinya untuk
menjaga agar alat serta umur pakai suatu mesin tersebut tetap terjaga kondisinya. Pada
dasarnya untuk menjaga sebuah performa dan umur alat serta umur pakai dari suatu
mesin dapat dilakukan dengan sistem perawatan yang baik. Dengan sistem perawatan
yang demikian, diharapkan down-time yang semestinya tidak terjadi dapat ditekan
serendah mungkin sehingga tidak merugikan usaha atau bisnis perusahaan yang
Sebuah perusahaan listrik Negara yang dalam hal ini PT PLN, selain harus
menghasilkan keuntungan juga memikul tanggung jawab dan beban dimana harus
2
melayani masyarakat di Indonesia yang hingga saat ini sangat bergantung dengan daya
listrik sebagai sumber kehidupan mereka. Daya listrik saat ini bukan hanya berperan
sebagai penerangan semata, namun juga berfungsi sebagai penggerak roda kehidupan
ekonomi kerakyatan. Tanpa listrik tentu saja masyarakat golongan kecil maupun besar
semua bisnis selalu membutuhkan sumber daya listrik. Oleh karena itu penting bagi
suatu Perusahaan Listrik Negara untuk selalu menjaga keandalan sistem. Salah satu
yang berperan dan berpengaruh penting dalam menjaga keandalan sistem adalah
dengan menjaga kinerja dan keamanan pada operasi mesin, tentunya dalam memenuhi
kinerja dan keamanan tersebut dibutuhkan perawatan yang baik terhadap mesin
pada bagian mesin sehingga menghambat proses penyaluran tenaga listrik pada
konsumen. Salah satu kerusakan tersebut adalah kerusakan yang terjadi pada
turbocharger dimana akan mempengaruhi proses operasi dan kinerja mesin. Oleh
karena itu untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi maka di perlukan suatu
perawatan yang baik. Dalam penelitian ini penulis akan membahas bagaimana proses
atau cara perawatan pada turbocharger yang harus dilakukan agar tetap menjaga kinerja
dan umur alat dari suatu mesin tersebut dengan judul “Perawatan Turbocharger Pada
Adapun tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data langsung
dalam mengetahui cara atau proses dalam melakukan perawatan turbocharger pada
Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah, permasalahan yang dihadapi tidak
terlalu luas, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah pada
penelitian ini hanya membahas cara atau proses perawatan turbocharger pada mesin
D2842 LE 201.
2. Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang berminat
pembangkit daya.
Bab I
Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
Bab II
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengertian mesin diesel dan
atau maintenance.
Bab III
Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, lokasi dan objek
data yang dibutuhkan, teknik analisis data dan diagram alir penelitian.
Bab IV
Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses pembongkaran, hasil dan
turbocharger.
Bab V
BAB II
LANDASAN TEORI
sistem pembakaran oleh kompresi. Tidak seperti mesin lainnya yang pembakarannya
diambil dari pengapian atau ignition yang mengunakan percikan api. Diesel
menggunakan suhu panas dari kompresi. Udara ditarik ke silinder dan dikompres
sehingga menciptakan suhu yang sedemikian panas yang menyalakan bahan bakar yang
diinjeksikan ke mesin. Kata diesel sendiri diambil dari nama penemunya yaitu Rudolph
Diesel.
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula ( prime mover ). Prime move
diperlukan untuk memutar rotor generator. Yang dimaksud dengan Unit PLTD adalah
tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang
terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan seterusnya tenaga mekanis tersebut oleh
PLTD juga merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu
unit pembangkit ( SPD ) dan sarana pembangkitan. Mesin diesel adalah penggerak
utama untuk mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh Generator. Pada mesin
diesel energi bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran
didalam mesin itu sendiri. Mesin diesel pada saat ini sudah banyak mengalami
pembangkitan dalam daya kecil, menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang
para teknisi harus mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai mesin diesel yang
baik, agar setiap melakukan pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap
mesinmau tidak mau pengetahuan tentang prinsip kerja mesin diesel harus dikuasai
dengan baik. Dasar pengetahuan ini memudahkan untuk mengikuti setiap terjadi
perkembangan tentang mesin yang semakin lama semakin dituntut lebih baik lagi dari
segi kinerja, pemakaian bahan bakar, dimensi mesin, tingkat polusi dan konstruksinya
yang semakin kompak dan bobotnya ringan. Kemudian untuk mengatasi gangguan
menjadi lebih mudah mendeteksi lebih awal akan terjadinya gangguan serta
Mesin MAN merupakan salah satu mesin hasil produksi pabrik yang di gunakan
sebagai pembangkit daya listrik. Salah satu negara yang memproduksi mesin ini adalah
negara Jerman yang mana rata-rata digunakan di negara Indonesia khususnya di bidang
pembangkit daya listrik dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara ( PLN ). PT.PLN
merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa dan dapat dikatakan sebagai garda terdepan dalam menerangi
wilayah Indonesia. Mesin MAN sendiri memilik berbagai tipe dengan masing-masing
kapasitas daya.
8
listrik menggunakan mesin pembangkit daya dengan merk MAN. Adapun jumlah
mesin dengan merk MAN yang di miliki oleh PT.PLN rayon Nunukan adalah enam
unit dimana masing-masing unit berkapasitas 400-500 KVA. Tetapi ada beberapa
faktor mempengaruhi sehingga mesin ini tidak bisa beroperasi dengan daya maksimal
salah satu di antaranya ialah faktor umur mesin dan beberapa komponen yang rusak dan
untuk proses penggantian alatnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk
diproduksi di negera Indonesia dalam hal ini hanya bisa di pesan di negara luar ( diluar
negeri ).
2.3 Turbocharger
turbocharger ini akan mengirimkan udara yang lebih banyak untuk mendekati
pembakaran yang ideal dengan memamfaatkan gas buang atau gas sisa
diterapkan pada mesin kapal dan lokomotif diesel. Selama perang dunia
impeller diputar oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada
ujung poros turbin ini dipasangkan blower impeller sehingga putaran blower
impeller sama dengan putaran turbin impeller. Putaran blower akan menghisap
udara dari luar dengan kecepatan putar berkisar antara 50.000-150.000 rpm.
Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal
bearing dan thrust bearing. Pada rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli
untuk pelumasan. Bearing Seal ring dipasang untuk menghindari kebocoran oli
percepatan pembakaran didalam ruang bakar mesin dan juga membantu kinerja
prinsip kerja daripada turbocharger ini ialah, pada saat mesin operasi dan
melakukan empat langkah kerja yaitu isap, kompresi, usaha, buang selanjutnya
gas buang dari hasil pembakaran akan masuk melalui exhaust inlet yang
impeller melalui shaft impeller maka ketika turbin impeller berputar, blower
impeller juga akan berputar sehingga ketika blower impeller ini berputar maka
udara dari luar diisap masuk memlalui air cleaner untuk mempercepat udara
yang masuk ke ruang bakar melalui air inlet. Tujuan dari proses ini adalah untuk
maksimal.
berada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang
penggerak kompressor.
tempat pelumasan.
1. Mengalami kehausan.
2. Adanya goresan.
3. Terdapat korosi.
4. Patah.
5. Bengkok.
12
drastis. Maka dari itu untuk mencegah kerusakan pada turbocharger maka harus
usaha atau tindakan-tindakan refarasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performa mesin tersebut
waktu masih baru namun dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk
menjaga agar kondisi dan performa dari mesin tidak menurun adalah usaha-usaha
soal-soal manajemen.
Sebuah alat produksi haruslah selalu dalam kondisi prima dan dapat bekerja
capai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan yang di nilai baik
adalah perawatan yang dapat menghasilkan downtime yang seminimal mungkin tetapi
tentu saja dengan biaya yang serendah mungkin. Perawatan atau maintenance juga
merupakan salah satu kegiatan yang memegang peranan penting di dalam suatu
13
perusahaan industri dan sama pentingnya dengan aktivitas lainnya seperti pengadaaan
dan pengawasan bahan baku yang ke semuanya ditunjukkan agar proses produksi yang
Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya gangguan
atau kerusakan.
42 % 30 % 28 %
kesalahan dalam
kesalahan dalam kesalahan dalam melaksanakan
melaksanakan melaksanakan Prosedur Pengoperasian
Periodic Maintenance Periodic Inspection
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan. Kegiatan
service meliputi :
1. Pengontrolan (Inspection )
2. Penggantian ( Replace )
3. Penyetelan ( Adjusting )
14
4. Perbaikan ( Repair )
5. Pengetesan ( Testing )
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak
yang beranggapan bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan
seperti membersihkan filter, mengganti oli, mengganti air pendingin dan pekerjaan
rutin sehari-hari lainnya. Terkadang pekerjaan overhoul, inspeksi mesin dan pekerjaan
lainnya tidak di anggap sebagai aktivitas maintenance. Jika kita memandang aktivitas
2. Menjaga agar suatu alat selalu dalam kondisi atau kemampuan yang prima.
beda oleh para ahli ekonomi dan tergantung dari sudut pandang masing-masing namun
pada intinya maksud dan tujuannya tetap sama. Maintenance atau perawatan suatu
kegiatan untuk merawat atau menjaga fasilitas dan peralatan pabrik dan mengadakan
perbaikan atau penyesuaian dan penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu
keadaan produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang di rencanakan ( Assauri,
2008 : 134 ).
Adapun tujuan utama yang hendak di capai dari adanya kegiatan maintenance
a) Untuk memperpanjang usia aset, ini penting untuk negara berkembang karena
setiap waktu.
Sedangkan tujuan lain dari kegiatan maintenance atau perawatan menurut ASSAURI ,
dengan produksi.
b) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produksi itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
para pekerja.
f) Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi utama dalam rangka
untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return
pentingnya suatu kegiatan perawatan bagi sebuah perusahaan yang melakukan suatu
produksi. Perawatan atau maintenance dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya : faktor
umur, faktor kondisi lingkungan atau mesin, faktor tenaga kerja pengawasan serta
predictive maintenance. Apabila dalam suatu peralatan terdapat komponen yang rusak,
maka akan terjadi gangguan dengan gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala ini merupakan
16
suatu perubahan unuk kerja perlatan tersebut dari keadaan yang normal ( Prajitno 2005
:1 ).
peralatan pabrik didalam perusahaan memerlukan suatu metode dan prosedur yang
tepat. Oleh sebab itu haruslah dapat membuat dan menyusun suatu program dan
1. Preventive Maintenance
mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini di
lakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda-tanda atau terjadinya kerusakan. Menurut
tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dalam
misalnya setiap hari, minggu, atau bulan. Pemeriksaan yang di lakukan meliputi
waktu tertentu misalnya satu minggu sekali atau satu bulan sekali atau
meningkat lagi menjadi satu tahun sekali. Periodic maintenance dapat juga di
katakan kegiatan atau pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja
untuk jumlah operasi jam tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai jumlah
yang di tunjukkan oleh pencatat jam operasi yang ada pada setiap panel
monitor.
kondisinya masih baik. Preventive maintenance yang ini di maksudkan untuk menjaga
keselamatan dan menjaga bagian-bagian yang sensitif yang terkena kerusakan untuk
selalu dalam kondisi puncak. Pada fasilitas ini termasuk dalam kategori critical unit
apabila :
hasilkan.
d) Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga dari fasilitas
2. Corrective Maintenance
18
justru di lakukan setelah komponen atau mesin menunjukkan adanya gejala kerusakan
atau rusak sama sekali. Kebijakan untuk melakukan corrective maintenance saja tanpa
ataupun memacetkan kegiatan produksi apabila terjadi keruskan yang tiba-tiba pada
fasilitas yang di gunakan. Corrective maintenance terbagi atas dua bagian yaitu :
kerusakan yang belum parah atau mesin yang belum breakdown ( tidak dapat di
gunakan ).
tidak bisa digunakan ( breakdown ). Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan kecil tadi menjadi besar dan menyebabkan komponen lain ikut
maintenance dengan baik dan segera melakukan perbaikan jika muncul gejala
dengan rencana.
karena adanya hasil produk yang tidak sesuai dengan rencana baik mutu,
lakukan karena adanya indikasi atau petunjuk mengenai tahap kegiatan proses
produksi yang tiba-tiba memberikan hal yang tidak layak. Perawatan ini terdiri
di hentikan.
mesin cepat rusak, dan kondisi mesin selalu siap pakai. Langkah-langkah yang di
Yang dimaksud dengan kegiatan perawatan adalah suatu usaha untuk perawatan
reliabilitas sistem pengoperasian pada tingkat yang diterima dan tetap memaksimumkan
laba dan meminimumkan biaya. Kegiatan ini mempunyai dua kategori kebijaksanaan
pokok yaitu :
Perawatan
Simplikasi operasi
Penggantian awal
Inspeksi ( inspection ) pada tahap ini kegiatan perawatan meliputi kegiatan atau
pemeriksaan secara berkala atau sesuai rencana serta membuat laporan dari
proses produksi.
percobaan atas alat yang baru dan kegiatan pengembangan peralatan atau
spesifikasi mesin dan usaha-usaha agar mesin dapat bekerja lebih efektif dan
efesien.
kegiatan yang di sarankan atau di usulkan dalam kegiatan inspeksi dan kegiatan
teknik.
terpelihara dan terjamin kebersihannya dan kegiatan perawatan lain yang tidak
Proses pekerjaan perawatan untuk suatu mesin atau peralatan pada suatu
perusahaan pabrik di laksanakan sesuai dengan tujuan-tujuan dari pabrik dimana mesin
atau peralatan tersebut di buat. Biasanya apabila suatu perusahaan membeli suatu mesin
atau peralatan, dalam pembeliaan itu diikut sertakan atau dibelikan buku petunjuk
(manual book) mengenai mesin atau peralatan tersebut. Buku petunjuk atau manual
Dengan adanya buku petunjuk ini, maka keggiatan perawatan dan perbaikan
mesin atau peralatan itu di lakukan dengan menggunakan pedoman sebagai inti dalam
buku petunjuk tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat kegagalan atau
kekecewaan dibelakang hari yang timbul karena kesalahan pemakai dan perawatan
dilakukan kegiatan perawatan terhadap mesin tersebut seperti ( Assauri, 2008 : 142-
143 ) :
1. Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam pemakaian dan perawatan mesin itu
pada waktu mesin tersebut berumur satu, dua, tiga tahun dan seterusnya.
Misalnya apabila pada waktu itu kapasitas mesin 10 ton perjam , maka jangan di
bebani 15 ton perjam. Usaha-usaha ini perlu di perhatikan agar pemakaian dan
dapat di nikmati dalam jangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan
standar.
2. Penggunaan mesin itu harus sesuai dengan fungsi atau kegunaan mesin tersebut,
misalnya mesin itu kegunaannya adalah untuk memproses atau mengolah kopra
3. Cara-cara kegiatan teknis perawatan atau perbaikan yang di lakukan pada mesin
tersebut yaitu :
tambah tiap 20 jam, oli harus di ganti tiap tiga bulan sekali, overhoul harus
diadakan setiap bulan, service kecil atau ringan harus diadakan setiap lima
lima belas menit sebelum di bebani tenaga penggerak lain, mesin harus
ditetapkan oleh pembuat pabrik mesin tersebut dan jangan dijalankan secara
Untuk melakukan kegiatan teknis perawatan atau perbaikan seperti apa yang
bagian maintenance yang betul-betul ahli dan mengetahui atu mengerti sifat-sifat mesin
tersebut. Apabila kita dapat mengikuti petunjuk yang telah diberikan dengan teliti dan
tekun serta tidak banyak melanggar ketentuan-ketentuan dari apa yang telah digariskan,
maka biasanya keinginan kita akan kepuasan terhadap pemakaian mesin tersebut akan
terpenuhi.
disesuaikan dengan standar jam kerja mesin yang telah disesuaikan oleh suatu
perusahaan pembuat mesin tersebut. Hal ini berguna untuk pedoman bagi perusahaan
pengguna mesin sehingga kondisi mesin awet dan terjaga seperti halnya dengan tenaga
manusia, dam mesin yang digunakan didalam operasi perusahaan memiliki jam kerja
standar yang harus selalu di perhatikan oleh pemakai agar tidak terjadi kemungkinan
jam kerja mesin yang berlebihan yang dapat mengakibatkan keruskan mesin tersebut.
24
Efesien
1. Harus ada data mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan dalam hal ini data
yang di maksudkan adalah seluruh dan mengenai mesin seperti nomor, jenis,
kapasitas dan keahliannya, ketentuan yang ada , dan jumlah mesin tersebut. Dari
data ini akan ditentukan banyaknya kegiatan perawatan yang dibutuhkan yang
mungkin dilakukan.
2. Harus ada plannig dan scheduling dalam hal ini harus disusun perencanaan
kegiatan perawatan untuk jangka panjang dan pendek. Disamping itu untuk
3. Harus ada surat perintah yang tertulis. Surat perintah ini memberitahukan atau
menyatakan tentang :
Menentukan berapa jumlah tenaga kerja dan bahan serta alat-alat yang
dibutuhkan
selesainya
adanya sprarepart atau alat-alat dan materil maka ini harus disediakan dan
diawasi. Jadi perlu dijaga agar tetap tersedia sparepart-sparepart, alat-alat dan
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dengan suatu investasi
yang minimum.
5. Catatan atau record. Catatan tentang kegiatan perawatan yang dilakukan dan
apa yang perlu untuk kegiatan maintenance tersebut. Disamping itu perlu
berjalan, waktu berhenti dan jumlah produksi catatan ini menunjukkan macam
dan letak peralatan dari masing-masing mesin atau fasilitas yang ada.
6. Laporan pengawasan dan analisis, laporan tentang kemajuan yang kita adakan,
pembetulan yang telah kita adakan dan pengawasan. Kalau perawatannya baik
maka ini sebenarnya berkat laporan yang ada, dimana kita dapat melihat
waktu terhenti.
Ada beberapa keuntungan yang di peroleh dengan adanya perawatan yang baik
1. Peralatan proses produksi yang ada akan dapat digunakan dalam jangka waktu
yang panjang.
2. Kegiatan proses produksi akan berjalan lancar karena jarang timbul kemacetan.
26
Dengan adanya kegiatan perawatan ini maka peralatan produksi akan dapat di
gunakan untuk kegiatan produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami
hambatan sselama fasilitas atau peralatan tersebut dipergunakan untuk proses produksi
atau sebelum jangka waktu yang di rencanakan tercapai. Ada beberapa tujuan utama
perusahaan
pekerja
Menurut Hezer and Render, 2005 : 296 , tujuan perawatan adalah untuk
perawatan yang baik menghilangkan variabilitas sistem. Sistem harus di desain dan di
pertahankan agar dapat mencapai kinerja dan standar kualitas yang di harapkan.
2.10 Pengawasan
penting dalam perusahaan. Karena pengawasan merupakan hal pokok yang mendasar
dalam management. Karena suatu pelaksanaan kerja berjumlah berhasil apabila tidak
agar tidak berbuat kekeliruan atau kesalahan atau hal-hal lain yang dapat
kerugian bukan saja perusahaan tetapi juga masyarakat pada umumnya.( Prof. Dr.
Sistem pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik apabila dapat dipahami dan
ketahui tentang :
2. Standard performen/prestasi.
28
3. laporan keadaan dan hasil kerja dari setiap kegiatan serta organisasinya.
ditentukan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
yang baik, efektif dan efisien harus dilakukan secara sistematis. Pengawasan yang
sistematis akan memberikan hasil yang optimal sehingga semua aspek yang diawasi
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang direncanakan. Dengan pengawasan dapat
diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan
yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau
pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi
Tujuan pengawasan adalah supaya proses sesuai dengan ketentuan rencana dan
sejak proses dimulai sampai dengan pengukuran hal yang dicapai. Maka dapat
dikatakan bahwa tujuan pengawasan adalah mengatasi agar operasi atau kegiatan
rencana awal yang telah dibuat dan menekan semaksimal mungkin penyimpangan.
Menurut pendapat lain pengawasan adalah kegiatan yang dilaksanakan agar visi, misi
atau tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa penyimpangan, yang berarti
pengawasan perlu dilakukan pada setiap tahap agar mudah diadakan perbaikan jika
tenaga kerja yang dipekerjakan pada bagian perawatan. Sedangkan tenaga kerja itu
sendiri adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam maupun
keluaran atau input dan output. Masukkan sering dibatasi dengan tenaga kerja,
sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.( Sinungan, 2005 : 12
).
produktivitas karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja atau satuan
perbaikan dan waktu yang terbuang, maka hal ini berarti bahwa produktivitas tenaga
kerja yang bergerak dibidang maintenance dalam mengurangi tingkat kerusakan dari
mesin dan peralatan pabrik jelas menjadi semakin tinggi. Menurut teori produktivitas
ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produtivitas kerja
disiplin sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan jaminan
sosial, lingkungan dan iklim kerja, teknologi dan sarana produksi serta manajemen dan
kesempatan berprestasi.
Produktivitas atau keahlian tenaga kerja pada bagian perawatan biasanya akan
ditentukan dari motivasi kerjanya yang diberikan oleh pimpinan perusahaan di samping
keterampilan yang telah dimiliki oleh para karyawan yang bersangkutan. Penerimaan
tenaga kerja pada bagian perawatan biasanya dilakukan secara lebih efektif dengan
adalah merupakan syarat yang utama. Oleh karena itu, diasumsikan keterampilan
di samping hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan.
pemasukan fisik perorangan atau perjam kerja orang diterima secara luas, namun dari
sudut pandang atau pengawasan harian, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu,
digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari dan tahun). Pengeluaran
diubah kedalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang
dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut
1. Tenaga kerja.
31
yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan bergizi baik.Sejarahnya, sekitar 10%
kualitas tenaga kerja. Tiga variabel pokok yang dapat meningkat produktivitas
tenaga kerja, yakni : pendidikan dasar yang sesuai bagi tenaga kerja yang
efektif, pengetahuan angka tenaga kerja, dan biaya sosial yang membuat tenaga
2. Modal
Investasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan modal. Di samping itu,
modal juga bisa diperoleh dari pengurangan pajak atas laba perusahaan dan
3. Manajemen.
bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal digunakan secara
kerja bagi perawatan diperlukan adanya suatu pendidikan khusus dan latihan-latihan
keseimbangan kapasitas dari suatu mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam
Masalah semacam ini akan sangat terasa pada perusahaan yang mempergunakan proses
produksi secara terus menerus. Hal itu disebabkan karena urutan proses produksi yang
merupakan suatu kemampuan untuk mengukur dari suatu fasilitas produksi untuk
mencapai jumlah kerja tertentu dan merupakan fungsi dari banyaknya sumber-sumber
daya tersedia, seperti peralatan, mesin, personel, ruang, dan jadwal kerja.( Garpersz,
2005 : 203 ).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriftif, yaitu studi
yang terlebih dahulu diadakan perbaikan terhadap suatu keadaan. Penelitian dilakukan
terhadap suatu permasalahan yang ada untuk memperoleh hasil yang baik. Penelitian
juga dilakukan dalam rangka mencari dan mengumpulkan data guna mendapatkan
suatu gambaran fakta-fakta yang jelas tentang turbocharger, sehingga dapat mengetahui
a) Lokasi penelitian
33
penelitian pada PT.PLN Persero Rayon Nunukan yang berlamatkan jalan sei
b) Objek penelitian
Adapun objek utama dan waktu pengambilan data dalam penelitian ini
ialah Turbocharger pada mesin pembangkit daya dengan merk dan tipe mesin
a) Alat.
Socket set wrench, berfungsi sebagai alat untuk melepas dan memasang
komponen turbocharger.
komponen turbocharger.
35
Tool box, merupakan box yang berisi tool-tool kerja yang digunakan untuk
melepas dan memasang komponen pada turbocharger. Pada tool box berisi
dibersihkan.
37
b) Bahan, yang menjadi bahan utama pada penelitian ini adalah 1 unit
201.
Pada proses penelitian ini diperoleh data-data yaitu tentang spesifikasi dari
No Seri : 494.9903.058.4201
Size : K31
masalah pada penelitian ini. Adapun teori-teori yang digunakan bersumber dari
jurnal, buku-buku, dan sumber lain yang terkait untuk mendukung dalam
Interview ( wawancara )
Observasi ( pengamatan )
laporan tugas akhir ini peneliti menggunakan dua bentuk jenis data yaitu :
Data primer.
sumbernya. Adapun yang menjadi data primer pada penelitian ini adalah
Data Sekunder.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan model interaktif. Menurut Ghony dan almanshur, 2012, dalam model
1. Reduksi data.
2. Sajian data
Mulai
Menentukan Objek
Penelitian
Melakukan
Observasi
41
Melakukan Pembongkaran
Pemeriksaan dan Perbaikan
Komponen Turbocharger
Turbin Housing
Turbin Impeller
Impeller Shaft
Blower Housing
Blower Impeller
Center Housing
Tidak
Apakah Data Sudah
Sesuai
Ya
Hasil dan
Pembahasan
Simpulan dan
Saran
Selesai
D2842 LE 201 ini, perlu dilakukan pemeriksaan secara visual untuk mengamati tiap-
dengan berpedoman pada manual book tentang pemeliharaan dan perawatan pada
mesin D2842 LE 201, dan juga beberapa buku panduan lainnya yang masih
42
berhubungan dengan proses pengerjaan tugas akhir ini. Pada proses pemeriksaaan
secara visual dan juga melakukan perawatan terhadap beberapa komponen sesuai
dengan pedoman pada manual book, dilakukan untuk membantu penulis dalam
digunakan kembali atau tidak dan juga apakah dapat digunakan kembali setelah
adalah, melakukan persiapan seperti alat kerja ( Tools ), alat ukur ( micrometer, vernier
caliper, dial gauge ), APD ( Alat Pelindung Diri ), dan Safety yang meliputi Sepatu,
sarung tangan dan kaca mata. Setelah melakukan beberapa persiapan tadi maka proses
pemeliharaan dan perawatan hanya berpatokan pada SOP. Adapun manual shop dan
buku petunjuk lain tentang pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin tidak diberikan
oleh pihak pemerintah daerah pada saat mesin tersebut diserahkan pada pihak PLN,
sehingga pada saat melakukan pemeliharaan dan perawatan selain berpatokan pada
SOP juga sedikit berpatokan pada manual shop mesin lain yang dimiliki oleh pihak
PLN. Mesin lain yang dimaksudkan tersebut sudah tidak beroperasi lagi karena ada
beberapa faktor dan mesin tersebut beroperasi pada tahun 1996. Mesin yang diserahkan
oleh pemerintah pada opihak PLN pada tahun 2002 tersebut adalah mesin dengan merk
MAN tipe D2842 LE 201.Adapun proses perawatan ( overhoul ) pada mesin khususnya
pada turbocharger dilakukan setelah mesin beroperasi selama 6.000 jam. Jam operasi
mesin ini termasuk dalam schedule overhoul, jadi setelah 6.000 jam mesin beroperasi
maka akan dilakukan overhoul terhadap mesin guna memperbaiki semua komponen
43
pada mesin termasuk turbocharger agar mesin dapat beroperasi dengan normal. Adapun
pekerjaan overhoul diakukan pada saat mesin sudah tidak beroperasi dan dalam
Melepas clamp dengan baut 13 mm yang mengikat pipa spiral yang terhubung
Manipold
Blower Housing
Exhaust
Cylinder Head
wrech.
46
yang dilakukan adalah mempersiapkan alat atau tools untuk melakukan proses
wrench, jumlah clamp pada turbin housing ini adalah empat titik dengan
jumlah clamp tiga dengan jumlah baut enam dengan ukuran 13 mm.
5) Buka baut 14 mm untuk melepas blower impeller dari center housing atau
tempat pelumasan.
6) Lepas turbin impeller dan pisahkan dari center housing atau tempat
7) Center Housing.
a) Pemeriksaan visual
51
suatu prosedur yang dilakukan setelah melakukan remove dan disassembly pada
yang ada pada komponen agar dapat diketahui penyebab kerusakan serta
2. Dapat mengetahui jenis kerusakan pada komponen, parah atau tidak.
3. Dapat mengetahui komponen yang bisa digunakan lagi atau tidaknya.
Berikut merupakan tabel tentang hasil dan pemeriksaan secara visual yang
dalam rumah
turbin terdapat
banyak partikel-
partikel yang
52
menempel
2 Turbin Impeller Baik
3 Impeller Shaft Tidak Baik Terdapat goresan
dan terjadi
kehausan pada
batang shaft
4 Blower Housing Baik
5 Blower Impeller Baik
6 Center Housing Baik
4.3 Pembahasan
turbin. Adanya partikel dan karatan ini terjadi karena adanya kebocoran
permukaan yang dipenuhi partikel dan karatan. Proses ini sangat perlu
turbinnya.
Keterangan : Baik
keausan dan goresan yang cukup dalam pada batang shaft. Penyebab
55
keausan dan goresan ini terjadi karena adanya ring seal yang rusak
axial yang berlebihan. Gesekan inilah yang dapat memicu kehausan pada
terlalu lama juga mengakibatkan ring sealnya ini patah karena panas
yang berlebihan, dan karena adanya gaya axial tadi sehingga patahan
keausan tidak terjadi lagi yaitu dengan mengganti seal pelumasan dan
ring seal yang rusak. Akan tetapi, karena keausan yang terjadi pada
batang shaft cukup besar sehingga impeller shaft ini tidak dapat di
impeller shaft nya dan karena shaft serta turbin impellernya menyatu
shaft dan turbin impeller nya, tetapi ukuran shaft dan turbin impellernya
Keterangan : Baik
hosuing dari partikel-partikel halus dan juga dari oli bekas yang
menempel.
Keterangan : Baik
Keterangan : Baik
keadaan baik, tetapi perlu dibersihkan dari sisa-sisa oli dan mengganti
bearing, pen dan seal karetnya, karena masuk dalam batas atau jumlah
housing, blower impeller, turbin housing dan center housing. Untuk shaft
impeller tidak dapat digunakan ulang karena mengalami keausan dan goresan
yang cukup dalam pada permukaan shaftnya dan karena terhubung satu dengan
turbin impeller maka keduanya harus diganti bersamaan dengan sesuai dengan
mengetahui nilai dari end play axial dan end play radial. Gaya axial merupakan
gaya yang arah pergerakannya searah dengan sumbu X, sedangkan gaya radial
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui nilai end play
Sedangkan untuk nilai standar end play dan batas repair limitnya ialah :
Untuk end play axial standar 0.06 sampai dengan 0.11 dan repair limitnya
0.18 mm.
Untuk end play radial nilai standarnya 0.20 sampai dengan 0.40 dan repair
Jadi dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa untuk nilai end play axial
turbocharger dalam keadaan yang bersih dan bebas kontaminasi partikel-partikel halus.
Perlu diperhatikan prosedur dan cara pemasangan serta perakitan dengan tujuan untuk
sudah bersih dan dalam keadaan siap untuk dirakit ulang, maka proses pertama yang
dilakukan adalah :
turbin impeller yang terhubung dengan shaft pada center housing atau
center housing.
housing.
turbocharger masih ada yang bisa digunakan kembali dengan melakukan perawatan
terhadap komponen tersebut, ada juga komponen yang mengalami kerusakan dan tidak
64
lain blower housing, blower impelller dan center housing hanya saja komponen ini
perlu dibersihkan dari partikel-partikel kecil dan sisa oli yang menempel pada saat
keausan, dan dikarenakan komponen ini menyatu pada turbin impellernya maka harus
impellernya. Untuk komponen blower housingnya terdapat partikel dan karatan yang
menempel pada bagian dalam rumah turbin. Komponen ini masih bisa digunakan ulang
hanya perlu melakukan perbaikan dan dibersihkan dengan cara mengamplas partikel
BAB V
65
5.1 Simpulan
Dari keenam komponen utama turbocharger ada beberapa yang dapat digunakan
ulang yaitu blower housing, blower impeller dan center housing. Pada blower housing
dan blower impeller dibersihkan dengan mencuci menggunakan solar dan digosok
menggunakan kuas, setelah bersih keringkan untuk selanjutnya digunakan ulang. Pada
center housing dibersihkan dari partikel dan sisa oli yang menempel dengan cara di lap
menggunakan majun, setelah bersih simpan di rak komponen untuk selanjutnya siap
digunakan ulang. Pada komponen shaft impeller tidak dapat digunakan ulang karena
terjadi keausan dan goresan yang cukup dalam pada permukaan shaft, tindakan yang
dilakukan adalah mengganti shaft impeller dan karena terhubung menjadi satu dengan
turbin impller maka harus diganti bersamaan yaitu antara shaft dan turbin impeller.
Sedangkan pada komponen turbin housing terdapat karatan dan partikel tetapi masih
dapat digunakan ulang dan dibersihkan dengan cara mengamplas pada partikel yang
menempel, jika sudah bersih maka selanjutnya komponen siap digunakan ulang.
5.2 Saran
turbocharger, penulis memiliki beberapa saran baik untuk penulis sendiri maupun bagi
mengamati dan melihat sekitar turbin blower apakah ada rembesan oli. Jika
terjadi rembesan oli maka dapat dipastikan bahwa terjadi kerusakan pada
66
komponen pendukung jika sudah memasuki jumlah jam operasi mesin yaitu
6.000 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, sofjan, 2004, Manajemen Produksi dan Opearsi, Edisi Revisi, FE-UI Jakarta.
67
Assauri, sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Opearsi, Edisi Revisi, FE-UI Jakarta.
Hezer, Jay and Render, Barry 2005, Operations Manajement, Salemba Empat.
Prof. Dr. H. Santoso, Gempur, Drs., M.Kes, 2010, Manajemen Perawatan Pabrik
Dengan Pendekatan Ergonomis, PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Umar, Husein, 2003, Metode Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedian Pustaka Utama.