Anda di halaman 1dari 4

GLOBAL BUSINESS MANAGEMENT

FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN THE INDIAN RETAIL SECTOR

Anggota Kelompok :
Viansa Firdaus E 041924353001
Melinsani Manalu 041924353003
Ika Ladyana N 041924353005
M. Rizal Afif 041924353007
Kelas 54 Sore

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN|


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN THE INDIAN RETAIL SECTOR
- Struktur ritel di India sangat terfragmentasi. Pada tahun 2010 toko-toko seperti
supermarket menyumbang 4% dari penjualan (dibandingkan dengan AS sebesar
85%). Hal ini menjadi peluang bagi retail asing seperti walmart, IKEA, Tesco,
Carrefour. Perusahaan multinasional ini dapat memasuki pasar tersebut dan mengubah
sistem retail di India. menjadikannya lebih efisien dan membawa format ritel modern,
teknologi, dan rantai pasokan ke negara tersebut. Ini akan menguntungkan konsumen
dan produsen, dari petani hingga produsen
- Dalam praktiknya di India memiliki sejarah panjang dalam menggunakan kekuatan
politik mereka untuk melobi pemerintah untuk memberlakukan pembatasan investasi
langsung oleh orang asing di ruang ritel. tujuan mereka adalah membatasi persaingan
dan melindungi bisnis dan pekerjaan mereka.
- Pada tahun 2011, pemerintah federal India telah sampai pada kesimpulan bahwa
investasi asing di bidang ritel diperlukan untuk meningkatkan rantai pasokan India,
meningkatkan pilihan konsumen, dan membantu petani membawa produk mereka ke
pasar. pemerintah yakin bahwa modal dan teknologi asing yang lebih besar akan
membantu India menumbuhkan ekonominya.
- Pada akhir 2011, pemerintah India mengumumkan rencana untuk mereformasi
peraturan investasi asing langsung. Rencananya adalah mengizinkan pengecer multi-
merek asing seperti Walmart dan Tesco untuk membuka toko ritel, meskipun mereka
akan dibatasi pada kepemilikan saham 51 %
- Pada awal 2012, pemerintah India berhasil mendapatkan persetujuan untuk rencana
yang mengizinkan pengecer merek tunggal asing untuk membuka toko yang
sepenuhnya dimiliki, tetapi memberlakukan persyaratan bahwa pengecer merek
tunggal harus mendapatkan 30 persen dari inventarisnya dari India, Salah satu
pengecer pertama yang menanggapi perubahan ini adalah IKEA, yang mengumumkan
akan menginvestasikan $ 1,9 miliar dan mendirikan 25 toko di negara tersebut.
- Pada awal 2018, pemerintah mengubah persyaratan 30%, memberi pengecer satu
merek lima tahun setelah masuk awal untuk mencapai angka 30%. Pemerintah juga
mengizinkan pengecer satu merek untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya tanpa harus melalui proses persetujuan pemerintah yang rumit.
- Pada akhir 2012, pemerintah federal India mengizinkan investor asing untuk
membuka toko ritel multi-merek di India, tetapi membatasi kepemilikan hingga 51
persen. Selain itu, untuk menyetujui kekuatan oposisi politik. Pada saat yang sama,
India telah mengizinkan 100 persen kepemilikan pasar ritel online di India. Amazon
memanfaatkan ini untuk masuk ke negara itu pada tahun 2014 dan telah berkomitmen
untuk menginvestasikan $ 5 miliar di India. Investasinya dapat membantu
meningkatkan efisiensi rantai pasokan di negara tersebut.
QUESTION
1. What explains the fragmented nature of India’s retail sector? What are
the benefits of this system? What are the costs?

Sifat sektor ritel India yang terfragmentasi disebabkan oleh rantai pasokan yang tidak
dikembangkan sepenuhnya dan dengan memiliki banyak toko kecil yang melayani
banyak orang. Manfaat dari sistem ini adalah bahwa orang-orang yang memiliki usaha
kecil mendapatkan keuntungan finansial. Biaya adalah bahwa pelanggan tidak selalu
mendapatkan produk yang mereka inginkan dalam waktu tertentu.

2. How might investment by foreign retailers change retailing in India?


What are the potential benefits of such FDI?

Investasi oleh peritel asing akan mengubah peritel di India dengan memberi
consumen lebih banyak pilihan barang dan jasa. Orang yang memiliki toko kecil
dapat mulai bekerja untuk pengecer asing dan bahkan mungkin menghasilkan lebih
keuntungan. Gaya hidup masyarakat India mungkin saja berubah. Pelanggan akan
lebih puas dan dapat memesan dariini dengan pengecer memberikan hal-hal yang
lebih baik dan pada gilirannya kehidupan yang lebih baik. Manfaat potensial dari
penanaman modal asing benar-benar merupakan hal yang luar biasa bagi India.
Dengan adanya investasi ini pada mereka akan tumbuh secara ekonomi dan
membantu negara.

3. Who stands to lose from FDI into India’s retail sector? Who stands to
gain?
Pihak yang dirugikan dari FDI ke sektor ritel india adalah pihak pengecer lokal
dimana mereka harus bersaing dengan perusahaan ritel asing yang besar. Sedangkan,
pihak yang diuntungkan adalah pemerintah dimana untuk meningkatkan rantai
pasokan India, meningkatkan pilihan konsumen, dan membantu petani membawa
produk mereka ke pasar. pemerintah yakin bahwa modal dan teknologi asing yang
lebih besar akan membantu India menumbuhkan ekonominya.
4. Why has India been so slow to change its laws regarding foreign
ownership of retailers? What, if anything, can foreign retailers do to
influence the laws in a way that benefits entry?
Pemerintah india lambat dalam mengambil keputusan karena mereka ingin membatasi
persaingan dan melindungi bisnis dan pekerjaan mereka. Menurut kelompok kami
tidak ada karena menurut kami strategi pembatasan saham hanya sebesar 51% itu
adalah hal yang sudah sama sama menguntungkan bagi kedua belah pihak.

5. Given the political and economic realities in India, what is the best
entry strategy for a foreign retailer?

strategi masuk terbaik untuk pengecer asing agar dapat masuk ke India adalah
dengan cara mengikuti alur peraturan yang sudah di sediakan oleh pemerintah India
dan mempertimbangkan apakah hal tersebut dapat menguntungkan atau tidak. Jika
tidak menguntungkan maka sebaiknya untuk tidak di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai