Anda di halaman 1dari 15

METODE OPERASI RISET DAN RITEL

OLEH KELOMPOK 3

I PUTU WIRA ADI KUSUMA ; 1817041191

PUTU SRI WIDANA ; 1817041211

NI KADEK AYU PARAMITA ; 1817041222

KETUT RIA ARTINI ; 1817041251

KELAS VI B

PRODI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020
KATA PENGANTAR
Puji  syukur kehadirat  Tuhan  Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan makalah ini sesuai dengan  waktu  yang
telah  direncanakan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Enceran. Dalam penulisan
makalah ini, tentu banyak pihak yang  telah  memberikan bantuan baik  moral  maupun 
materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang  tiada hingga
kepada Dosen Mata Kuliah Bisnis serta Rekan - Rekan Mahasiswa.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Bisnis Enceran dan pengetahuan mengenai Perencanaan dan
Strategi Bisnis Ritel. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Singaraja, 25 Maret 2021

Penulis,

KELOMPOK 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1

C. TUJUAN.........................................................................................................................2

D. MANFAAT.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Pengertian Ritel...............................................................................................................3

B. Metode Operasi Ritel......................................................................................................3

C. Bauran Ritel....................................................................................................................6

D. Pengertian Strategi Pemasaran Ritel...............................................................................7

E. Pengertian Riset Pemasaran............................................................................................7

F. Proses Riset Pemasaran...................................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................11

A. KESIMPULAN.............................................................................................................11

B. SARAN.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSATAKA...........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis ritel merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan
penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk
penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan
pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat,
dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan
dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku ritel
menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan
berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai
produk, secara keseluruhan pengelola bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi-
fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya
manusia, maupun operasional. Sehingga pelaku ritel dapat memahami secara penuh
tentang lingkup bisnis ritelnya.
Industri ritel semakin berubah seiring dengan perubahan teknologi,
perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Siap atau tidak, ritel di
Indonesia akan menghadapi persaingan yang demikian sengit. Apalagi dengan
semakin maraknya ritel asing di Indonesia yang punya kekuatan merek dan dana yang
tak terbatas. Oleh karenanya ritel di Indonesia perlu mewaspadai atau memahami
berbagai tren yang akan terjadi pada dunia ritel di masa depan. Ritel merupakan tahap
akhir proses distribusi dengan dilakukannya penjualan langsung pada konsumen
akhir. Dimana bisnis retail berfungsi sebagai perantara antara distributor dengan
konsumen akhir, Retailer berperan sebagai penghimpun barang, took retail sebagai
sebaga temat rujukan. Ritail berperan sebagai penentu eksistensi barang dari
manufacture di pasar konsumsi.
Permasalahan inti dalam perdagangan retail mempunyai 4 elemen antara lain :
Mendapatkan product yang tepat, harga yang tepat, waktu yang tepat dan tempat yang
tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Ritel ?
2. Bagaimana Metode Operasi Ritel ?

1
3. Apa saja Bauran Ritel ?
4. Apa Pengertian Strategi Pemasaran Ritel
5. Apa pengertian Riset Pemasaran ?
6. Bagaimana Proses Riset Pemasaran ?
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bisnis Enceran.
2. Untuk mengetahui pengertian Riset Pemasaran.
3. Mengetahui Proses Riset Pemasaran.
4. Untuk mengetahui Pengertian Ritel.
5. Memahami bagaimana Metode Operasi Ritel.
6. Untuk mempelajari apa saja Bauran Ritel.
7. Memahami Strategi Pemasaran Ritel
D. MANFAAT
1. Memahami lebih dalam mengenai Bisnis Ritel khususnya pada materi
Perencanaan dan Strategi Bisnis Ritel
2. Menambah wawasan Bagaimana strategi yang dilakukan dalam Bisnis Ritel serta
sub bagian lainnya yang terkait.
3. Sebagai mahasiswa manajemen adanya tugas membuat makalah ini tidak hanya
akan menambah wawasan kami mengenai Bisnis Ritel namun juga mengenai
bagaimana cara seseorang menyusun strategi dalam menjalankan bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ritel
Shofiah (2000) menyatakan: ”Retaling atau sistem perdagangan eceran
merupakan tahapan terakhir dalam proses penyaluran barang yang membentuk bisnis
dan orang-orang yang terlibat dalam suatu pergerakkan fisik maupun transfer
kepemilikan antara barang dan jasa dari produsen ke pelanggan”. Sedangkan Kotler
(2002:593) menyatakan bahwa perusahaan ritel adalah perusahaan yang memiliki
usaha meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang volume penjualannya
terutama berasal dari penjualan eceran yaitu penjualan yang ditujukan kepada
konsumen akhir, di mana produk digunakan konsumen untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi yang dimiliki. Perusahaan ritel membeli dalam jumlah besar dari
perusahaan lain untuk dijual dalam jumlah kecil kepada konsumen tingkat akhir.
Bisnis ritel dalam saluran distribusi sebuah produk memiliki fungsi sebagai berikut ini
: (Foster 2008:38)
1) Ritel merupakan tahap akhir dalam saluran distribusi yang tersendiri dari usaha-
usaha dan orang-orang yang terlibat dalam perpindahan fisik dan penyerahan
kepemilikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
2) Ritel dalam saluran distribusi mempunyai peranan penting sebagai perantara
antara pengusaha manufaktur, pedagang besar, serta pemasok lain ke konsumen
akhir. Peritel menjual macam produk dari beragam pemasok dan selanjutnya
menawarkan kepada beberapa konsumen.
3) Fungsi distribusi dari ritel adalah terjalinnya komunikasi dengan pelanggan yang
dimiliki, pengusaha manufaktir, dan pedagang besar.
4) Bagi para pengusaha manufaktur dan pemasok yang masih kecil, pedagang eceran
harus dapat menyediakan bantuan yang berguna seperti transportasi,
penyimpanan, periklanan, dan pembayaran lebih dahulu untuk barang dagangan.
5) Transaksi pelanggan dilengkapi dengan pelayanan kepada pelanggan yang lebih
baik seperti: pembungkus, pengiriman, dan pemesanan alan terwujud melalui
fungsi ritel”.

B. Metode Operasi Ritel

3
Menurut Levy dan Weitz dalam bukunya "Retailing Management" (2007:39) ritel
dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu food retailer, general merchandise retailer, dan
non store retailer.
a. Food retailers
1) Supermarkets. Supermarkets konvensional biasanya mempersilahkan
pengunjung untuk melayani dirinya sendiri dalam mencari kebutuhan seperti
perlengkapan sehari- hari, daging, perlengkapan yang bukan termasuk
makanan seperti perawatan kesehatan dan lain-lain.
2) Supercentres. Supercentres adalah jenis ritel yang cepat berkembang. Karena
biasanya supercentres mempunyai luas toko yang mencapai 150.000 - 220.000
2
m tetapi banyak juga pelanggan yang merasa tidak nyaman dan kesulitan
untuk mencari kebutuhan mereka karena toko terlalu luas.
2
3) Hypermarket. Hypermarkets mempunyai luas 100.000 - 300.000 m
hypermarkets juga termasuk salah satu ritel yang cepat berkembang.
4) Warehouse club. Warehouse club adalah peritel yang menawarkan jenis
makanan dan general merchandise yang terbatas dengan sedikit pelayanan
dengan tingkat harga yang relative rendah untuk para konsumen akhir dan
bisnis kecil.
5) Convenience stores. Convenience stores atau toko kebutuhan sehari-hari
memberikan aneka ragam produk kebutuhan yang terbatas dengan lokasi
yang terjangkau.
b. General merchandise retail
1) Department store. Menangani beberapa bagian penjualan produk dibawah satu
atap, sebuah department store menyediakan variasi produk belanja dan
produk-produk khusus secara luas termasuk pakaian, kosmetik, peralatan
rumah tangga, alat - alat elektronik dan kadang-kadang mebeul. Pembelian
biasanya dilakukan masing-masing bagian diperlakukan sebagai pusat
pembelian terpisah agar ekonomis dalam promosi, pembelian, pelayanan dan
pengawasan.
2) Full line discount strores. Full line discount stores adalah peritel yang
menawarkan jenis produk yang bervariasi, pelayanan yang terbatas, dan
harga yang rendah.
3) Speciality stores. Toko khusus adalah toko eceran yang mengkhususkan diri

4
pada jenis produk dagangan tertentu. Format toko khusus memungkinkan
pengecer memperhalus strategi segmentasi mereka dan menempatkan produk
dagangan mereka di target pasar yang spesifik. Sebuah toko khusus tidak
hanya merupakan sejenis toko tetapi juga merupakan metode operasi eceran,
yaitu mengkhususkan diri pada jenis produk dagangan tertentu.
4) Drugstores. Toko obat (drug store) menawarkan produk-produk dan jasa yang
berkaitan dengan farmasi sebagai daya tarik utama mereka. Konsumen paling
sering tertarik dengan sebuah toko obat oleh farmasinya atau ahli farmasinya,
kenyamanan atau karena ia mempertahankan rencana resep pihak ketiga
mereka.
5) Category specialists. Category specialist adalah toko diskon dengan ukuran
yang besar. Ritel ini dasarnya adalah discount speciality stores. Dengan
menawarkan produk- produk yang lengkap dengan harga yang rendah.
6) Extreme value retailers. Extreme value retailers adalah sebuah toko kecil dan
termasuk toko diskon dengan lini penuh yang menawarkan produk
dagangan yang terbatas dengan harga yang sangat murah.
7) Off price retailers. Off price retailers menawarkan produk-produk bermerk
yang tidak menentu dan dengan harga yang murah. Kebanyakan produk-
produk off-price retailers dari perusahaan atau ritel lain yang mempunyai
kelebihan produksi atau produk dagangan di akhir musim. Produk tersebut
mungkin saja memiliki ukuran yang tidak biasa, warna dan model yang tidak
popular atau mempunyai cacat produksi.
c. Non Store Retailers
1) Electronic retailers. Electronic retailers atau sering dikenal dengan e-tailling,
online tailing, dan internet tailing adalah format ritel dimana peritel
berkomunikasi dengan konsumen dan menawarkan produk dan jasa yang
dijual melalui internet.
2) Catalog and direct mail retailers. Catalog retailing adalah format ritel bukan
toko dimana peritel menawarkan produknya menggunakan katalog.
3) Direct selling. Direct selling atau penjualan langsung adalah format ritel yang
menggunakan sales people yang secara langsung mendatangi konsumen di
lokasi yang cocok.
4) Television home shopping. Television home shopping adalah format ritel
dimana konsumen menonton suatu program TV yang mendemontrasikan

5
produk yang mereka tawarkan.
5) Vending machine retailing. Vending machine retailing adalah format ritel
dimana produk yang dijual disimpan dalarn sebuah mesin dan diberikan
kepada konsumen apabila mereka menyetorkan uang tunai atau
menggunakan kartu kredit.
6) Services retailing. Service retailing adalah jenis ritel yang lebih banyak
menyediakan pelayanan daripada produk yang dijual, atau bahkan hanya
menjual jasa.

C. Bauran Ritel
Ritel atau eceran mempunyai bauran yang penting untuk diperhatikan demi
kelangsungan bisnis ritel tersebut. Dengan memperhatikan semua bauran tersebut,
suatu bisnis ritel dapat menjadi lebih unggul dibanding peritel lainnya.
Menurut Bob Foster (2008:51) berikut ini merupakan bauran dari Retailing
Mix (Penjualan Eceran) terdiri dari :
1. Lokasi Toko (Store Location)
Lokasi akan mempengaruhi jumlah dan jenis konsumen yang akan tertarik untuk
datang ke lokasi yang strategis, mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang
ada, serta kapasitas parkir yang cukup memadai bagi konsumen.
2. Pelayanan (Operation Procedures)
Pelayanan eceran bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen
potensial dalam berbelanja atau mengenal tempat produk atau jasa yang
disediakan.
3. Produk (Merchandising)
Merchandising merupakan perencanaan dan pengendalian dalam pembelian dan
penjualan produk dan jasa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pengecer.
4. Harga (Pricing Tactics)
Harga merupakan faktor utama penentuan posisi dan harus diputuskan sesuai
dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
5. Suasana Toko (Store Atmosphere)
Suasana (Atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan
atau menyulitkan untuk berputar-putar di dalamnya.
6. Karyawan Toko (Customer Service)
Pramuniaga yang berkualitas akan menunjang suatu perusahaan untuk dapat

6
mempertahankan konsumennya, perusahaan yang mampu membayar lebih para
pramuniaganya akan mendapatkan keuntungan yang lebih dari kompetitornya.
7. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang dibutuhkan penjual eceran untuk menarik dan membujuk
konsumen untuk membeli produk.

D. Pengertian Strategi Pemasaran Ritel


Strategi pemasaran ritel adalah pernyataan yang menjelaskan tentang beberapa hal
berikut ini :
1. Target Pasar Ritel
Dimana pengertian target pasar adalah segmen pasar yang menjadi fokus bisnis
ritel dalam penyusunan rencana sumber daya, usaha dan bauran ritelnya. Segmen
atau kelompok pelanggan tersebut harus sudah di identifikasikan dengan jelas,
sehingga kebutuhan dan keinginannya dapat dipahami dan disesuaikan dengan
sumber daya yang dimiliki maupun yang harus disiapkan oleh peritel.
2. Format Ritel
Format ritel akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan target pasar,
menggambarkan karakteristik operasi dari bisnis ritel (jenis barang dan jasa,
harga, iklan dan promosi,desain toko yang khas, lokasi) untuk memenuhi
kebutuhan target pasarnya.
3. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Sustainable Competitive Advantage)
Yaitu, keunggulan pengecer yang tidak mudah ditiru oleh pesaing dan dapat
dipertahankan selama jangka waktu yang panjang.

E. Pengertian Riset Pemasaran


Riset pemasaran bisa dilakukan oleh produsen, pedagang besar, agen, bahkan
oleh perritel. Dilevel mana pun riset dilakukan bertujuan untuk memecahkan suatu
masalah atau membantu manajemen dalam membuat suatu keputusan yang cepat,
tepat dan akurat dalam bidang pemasaran.
Jadi pengertian riset pemasaran yaitu, menurut Umar (2000:6), Riset Pemasarn
merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan bertujuan untuk mengidentiifikasi
masalah dan peluang, mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisis data,
serta penyebaran informasi yang membantu manajemen dalam rangka pengambilan
keputusan identifikasi dan solusi yang efektif dan efisien dibidang pemasaran

7
perusahaan. American Marketing Association(AMA) memberikan riset pemasaran
pada tahun 1987, (Churchil,1999, Malhotra et al, 1996 ; Zikmund, 1991; dan
Santoso,S. dan Tjiptono,P,2004) yang menyebutkan Riset Pemasaran sebagai fungsi
yang menghubungkan antaraa konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan
pemasar melalui informasi. Informasi digunakan untuk mengidentifikasi dan
menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan, dan
mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan
menyempurnakan pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara
yang membuat aktivitas pemasaran lebih efektif.
Menurut Kotler. P (2000) menyebutkan sebagai “perancangan pengumpulan,
analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang relevan sesuai
dengan pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Jadi berdasarkan definisi yang
telah dikemukakan, riset pemasaran dapat dimaknai sebagai perancangan,
pengumpulan data, analisis, dan pelaporan secara sistematis, obyektif, dan terkendali,
yang ditunjukan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan di
bidang pemasaran.

F. Proses Riset Pemasaran


Berdasarkan definisi yang telah dirangkum, riset pemasaran dilakukan dalam enam
tahap yaitu :
1. Perumusan Masalah
Santoso dan Tjiptono (2004) menyebutkan 3 sumber utama dari masalah atau
peluang riset pemasaran yaitu :
1) Perubahan yang tidak terantisipasi
Perusahaan merupakan suatu sistem yang terbuka. Oleh karena itu, perubahan
lingkungan karena faktor demografis, teknologi, ekonomi, politik, hukum,
persaingan global, dll.
2) Perubahan Yang Terencana
Dalam dunia bisnis, perubahan sebaiknya direncanakan. Perubahaan yang
direncanakan menunjukan bahwa manajemen selalu sadar bahwa organisasi
atau perusahaannya selalu siap mengantisipasai perubahaan tersebut.
3) Kemampuan Mengidentifikasi Gagasan-gagasan Baru
Ada banyak sumber informasi yang bisa memunculkan gagasan-gagasan baru.
Oleh karena itu riset pemasaran semakin penting untuk mengenbangakan

8
produk baru, menentukan harga poduk, jenis promosi yang tepat untuk
pelanggan.
2. Penetuan Desain Riset
Setidaknya ada enam hal yang harus dilakukan dalam tahapan desain riset yakni :
1) Menentukan jenis desain riset
2) Menentukan informasi yang dibutuhkan
3) Menetukan posedur pengukuran dan skala
4) Menyusun dan melakukan pre-test terhadap instrumen penelitian
5) Menetapkan proses sampeling dan jumlah sampel
6) Menyusun rencana analisis data
3. Perancangan Metode dan Pengumpulan Data
Data sangat penting dalam menentukan hasil riset pemasaran. Jika datanya baik,
maka hasil riset pun cenderung baik, jika metode dan teknik analisis yang
digunakan tepat. Syarat data yang baik adalah data harus obyektif, representatif,
harus memiliki kesalahan baku yang kecil, harus tepat waktu, dan harus relevan.
Data dapat dikelompokan yaitu ada data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui kuisioner, obsevasi, eksperimen, data primer juga didapat dari
orang pertama. Data sekunder biasanya diperoleh dari data primer yang suudah
diolah, misalnya berbentuk buku, majalah, artiket, indeks dll.
4. Merancang Sampel dan Pengumpulan Data
Sugiyono (1999) menyebutkan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu, yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajaridan kemudian ditarik kesimpulanya.
Sampel adalah bagian dari populasi atau bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi. Teknik pengumpulan data bisa berupa teknik obsevasi
langsung, obsevasi tidak langsung, teknik komunikasi langsung, teknik
komunikasi tidak langsung, dan studi dokumenter.
5. Analisis dan Interprestasi Data
Tahap-tahap dalam analisis data bisa dikelompokan menjadi enam tahap sebagai
berikut :
1) Pengeditan data adalah proses pengecekan untuk meastikan bahwa data yang
akan diolah tidak asl isi, asal jawab, konsisten, dan dapat dipertanggung
jawabkan.

9
2) Pengkodean adalah sebagai proses memberikan simbol pada pertanyaan
maupun jawaban.
3) Analisis data. Analisis data bisa berbentuk analisis deskriptif maupun analisis
inferensial. Anallisis deskriptif adalah transformasi data mentah ke dalam
bentuk yang mudah dipahami dan dinterpestasikan. Analisis deskriptif
bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap variabel dalam sampel atau
populasi. Analasis infersial merupakan analisis menggunakan statistik.
Misalnya untuk mngetahui pengaruh variabel independet terhadap variabel
dependent, digunakan untuk analisis regresi linier.
6. Penyusunan Laporan Riset
Penyusunan laporan riset merupakanlangkah terakhir dalam proses riset
pemasaran. Tujuan dari tahap ini berkaitan dengan :
1) Laporan riset pasar merupakan produk nyata dari riset
2) Keputusan manajemen dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dari riset
3) Banyak manajer pemasaran yang teribat dalam poyek riset hanya terbatas pada
laporan tertulis atau presentasi lisan.
4) Hasil riset yang sekarang merupakan dasar di masa depan.

Kriteria laporan riset

1) Kelengkapan
2) Akurasi
3) Kejelasan
4) Ringkasan

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ritel adalah perusahaan yang memiliki usaha meliputi semua kegiatan yang
terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir
untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran yaitu
penjualan yang ditujukan kepada konsumen akhir, di mana produk digunakan
konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang dimiliki. Ritel dibagi menjadi
3 bagian utama yaitu food retailer, general merchandise retailer, dan non store
retailer.
Riset Pemasarn merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan bertujuan
untuk mengidentiifikasi masalah dan peluang, mengumpulkan data, mengolah data
dan menganalisis data, serta penyebaran informasi yang membantu manajemen dalam
rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif dan efisien
dibidang pemasaran perusahaan. Riset pemasaran dilakukan dalam enam tahap yaitu :
perumusan masalah, penetuan desain riset, perancangan metode dan pengumpulan
data, merancang sampel dan pengumpulan data, analisis dan interprestasi data,
penyusunan laporan riset.

B. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang
diberikan sebagai berikut :
Dari hasil pembahasan pada sub materi mengenai metode operasi riset dan
ritel pada perusahaan maka seorang yang menjalankan bisnis ritel harus
mempersiapkan metode atau cara dalam menghadapi tantangan dan menjalankan
bisnis ini. Adapun 6 hal yang harus dipersiapkan, antara lain : kualitas layanan,
tampilan visual yang menarik, manajemen persediaan, pelatihan karyawan, harga
kompetitif serta strategi promosi. Disamping melakukan hal tersebut hal penting
lainnya yang harus dilakukan seorang per-ritel harus melakukan riset pasar, hal ini
bertujuan untuk mengetahui produk apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen di
lingkup tempat ritel itu berada/beroperasi.

11
DAFTAR PUSATAKA
Sopiah&Shihabudin. 2008. Manajemen bisnis retail . Yogyakarta : Andi Offset
https://www.coursehero.com/file/45051251

12

Anda mungkin juga menyukai