Anda di halaman 1dari 2

Jakarta 

- Mahkamah Agung (MA) membebaskan dosen Dr Wadji MPd dari hukuman 5


bulan penjara. Wadji sebelumnya dihukum 5 bulan penjara karena menulis di Grup
WhatsApp 'Persatuan Gundul Republik Indonesia (PGRI)'.

Sebagaimana dikutip dari dakwaan jaksa di Sistem Informasi Penelusuran Perkara


Pengadilan Negeri (SIPP PN) Malang, Kamis (25/3/2021), kasus bermula saat Wadji
mengunggah di Grup WhatsApp (GWA) Kardos Unikama (Karyawan dan Dosen
Universitas Kanjuruan Malang) pada 24 Januari 2018.

Wadji mengunggah foto dua dosen Unikama yang gundul dan plontos. Lalu di
bawahnya diberi tulisan:

KETUA DAN SEKJEN PGRI (PERSATUAN GUNDUL REPUBLIK INDONESIA)

Postingan Wadji di atas kemudian dilaporkan admin GWA, Nanang Pujiastika ke


Pengurus PGRI Provinsi Jawa Timur. Pengawas PGRI Jatim, Husin Matamin yang
membaca dan melihat hasil print out dari GWA tersebut menjadi tersinggung karena
perbuatan terdakwa dianggap telah menghina dan mencemarkan nama baik serta
melecehkan lembaga/organisasi PGRI yang menaungi profesi guru Republik Indonesia.

Husin kemudian mengadukan dugaan pelanggaran UU ITE yang dilakukan Wadji ke


Polda Jatim untuk diproses lebih lanjut. Dua tahun berlalu, akhirnya, kasus bergulir ke
pengadilan dan Wadji harus duduk di kursi pesakitan.

Pada 27 Januari 2020, PN Malang menyatakan Wadji telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan informasi elektronik yang memiliki muatan pencemaran nama baik.
PN Malang pun menjatuhkan hukuman penjara selama 3 bulan dan pidana denda
sebesar Rp 10 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar akan diganti dengan
pidana kurungan selama 1 bulan.

Duduk sebagai ketua majelis Sri Hariyani dengan anggota Intan Tri Kumalasari dan
Sugiyanto. Atas putusan majelis PN Malang itu, Wadji mengajukan permohonan
banding.

Tapi bukannya diringankan, Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya malah memperberat


hukuman Wadji menjadi 5 bulan penjara. Untuk denda masih sama yaitu Rp 10 juta
dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan
selama 1 bulan. Duduk sebagai ketua majelis Rasminto dengan anggota Winaryo dan
PH Hutabarat.

Wadji tidak tinggal diam dan mencari keadilan. Memori kasasi pun dilayangkan. Gayung
bersambut. Kasasi dikabulkan dan Wadji divonis bebas.

"JPU Tolak. Terdakwa Kabul," demikian amar putusan kasasi yang dilansir website MA.


Duduk sebagai ketua majelis Sofyan Sitompul dengan anggota majelis Brigjen TNI
Sugeng Sutrisno dan Hidayat Manao. Perkara dengan nomor 155 K/Pid.Sus/2021 itu
diketok pada 3 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai