Anda di halaman 1dari 4

Perbaikan ekonomi , terutama kecukupan pangan

Menurut Ginandjar Kartasasmita pemberdayaan ekonomi rakyat merupakan pengarahan sumber


daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat untuk meningkatkan produktivitas rakyat
sehingga baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat, dapat
ditingkatkan produktivitasnya, pemberdayaan berarti melindungi. Artinya, proses pemberdayaan
harus mengantisipasi terjadinya yang lemah menjadi miskin dan lemah”

Pemberdayaan ekonomi adalah upaya mengarahkan sumber daya dengan mengembangkan potensi
ekonomi untuk meningkatkan produktivitas, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
di sekitar keberadaan rakyat, yang dapat ditingkatkan produktivitasnya.Pemberdayaan ekonomi,
pada pemberdayaan ekonomi, setiap petugas pemberdayaan harus mampu mencermati kekeliruan
penanggulangan kemiskinan sebagai solusi dari ketidakberdayaan masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya diantara solusinya adalah membangun jiwa enterpeunership yang mandiri

Pemberdayaan masyarakat dengan sendirinya berpusat pada bidang ekonomi, karena sasaran
utamanya adalah memandirikan masyarakat, dimana peran dari ekonomi teramat penting.

Dari teori pemberdayaan masyarakat diatas tadi dapat dirumuskan pemberdayaan masyarakat
miskin ialah perbaikan mutu dan kualitas hidup masyarakat miskin dari yang sebelumnya tidak
mempunyai kekuatan menjadi masyarakat yang berdaya dari segi perekonomian dan ketahanan
pangan yang dibantu oleh pemerintah melalui beberapa program nasional, salah satu nya program
beras miskin .

Perbaikan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan).

Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya.

Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa lewat proses pendidikan dan pembudayaan bukan
saja penting sebagai cara memanusiakan manusia, tetapi juga memiliki nilai pragmatik
dalam mengembangkan kesejahteraan rakyat kesejahteraan masyarakat

Kemerdekaan dari segala bentuk penindasan.

Secara harfiah, makna penindasan (oppress) adalah membebani dengan pemaksaan


yang kejam atau tidak adil atau pengekangan; tunduk pada tugas berat atau keras dari
otoritas atau kekuasaan
Bagaimana Bentuk Penindasan?
Menurut Irish Marion Young, terdapat lima bentuk penindasan, yaitu [4]:
1. Eksploitasi, yaitu mempekerjakan seseorang atau sekelompok orang tanpa
kompensasi yang layak. Misalnya buruh yang diubah di bawah Upah Minimum
Provinsi (UMP), buruh yang disekap dan dipekerjakan secara paksa tanpa upah,
mempekerjakan anak untuk mengemis, memperdagangkan orang, dan lain-lain.
2. Marjinalisasi, yaitu mengeluarkan atau meminggirkan seseorang dari sumber
daya ataupun suatu manfaat untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya
mengenyampingkan seseorang untuk bekerja karena merupakan penyandang
disabilitas, memiliki keyakinan politik tertentu, berasal dari agama minoritas, dan lain-
lain. Contoh lain adalah menolak orang miskin untuk mendapatkan jaminan sosial
dan kesehatan karena tidak memiliki dokumen kependudukan akibat tidak memiliki
tempat tinggal permanen.
3. Ketidakberdayaan, yaitu penghambatan untuk mengembangkan kapasitas
seseorang, kekuatan untuk mengambil keputusan, partisipasi dalam politik, dan
mengkritisi keadaan. Paulo Freire berpendapat bahwa ketidakberdayaan adalah
bentuk terkuat dari penindasan karena akan membenarkan seseorang untuk
menindas kelompoknya sendiri dan kelompok lain. Ketidakberdayaan dapat juga
mengakibatkan seseorang merasa tidak tertindas atau terhegemoni oleh penguasa.
4. Dominasi Budaya. Dapat dikatakan sebagai akibat dari ketidakberdayaan.
Dominasi budaya merupakan suatu keadaan dimana kelompok tertindas percaya
bahwa mereka secara natural adalah inferior dan merupakan hal yang normal.
Mereka tidak tahu bahwa mereka punya suara dan hak sehingga akhirnya tunduk
pada ekspresi budaya, pendidikan, sejarah, dan pengalaman yang dibentuk oleh
kelompok superior. Bahkan membicarakan ketertindasan pun merupakan suatu hal
yang aneh ketika sudah ada dominasi budaya ini. Internalisasi menjadi kelompok
inferior muncul karena ada indoktrinasi dan juga hegemoni. Contoh: orang
afroamerica dulu tidak menyadari bahwa mereka punya posisi yang setara dengan
orang kulit putih dan kemudian tunduk pada perbudakan ataupun segregasi. Contoh
lain yaitu ketika puluhan tahun kita tunduk pada hegemoni dan indoktrinasi orde baru,
sehingga membicarakan ketidakadilan pun merupakan suatu yang tidak patut.
5. Kekerasan, yaitu bentuk paling jelas dari penindasan, seperti pemerkosaan,
penggusuran paksa, pembunuhan diluar proses peradilan oleh Negara, persekusi,
dan lain-lain.

Pemberdayaan
Pertama, membangun kesadaran kritis kaum tertindas. Kedua, melakukan advokasi
kebijakan publik. Ketiga, membangun gerakan kontra-hegemonik di kalangan tertindas
[6].

Salah satu bentuk pemberdayaan untuk kelompok tertindas adalah pemberdayaan


hukum. Pemberdayaan Hukum adalah menguatkan kapasitas semua orang untuk
memperjuangkan haknya, baik secara individu, maupun sebagai anggota dari
komunitas/masyarakat. Pemberdayaan hukum adalah mengenai keadilan akar rumput
(grassroot justice), hukum tidak hanya tertulis di buku atau berada di ruangan sidang,
melainkan dapat diakses dan berarti untuk masyarakat biasa
Adapun bentuk pemberdayaan hukum antara lain:
1. Street law, yaitu suatu pendekatan untuk mengajarkan praktek hukum ke
komunitas akar rumput menggunakan metodologi interaktif [12]. Materi yang
diajarkan antara lain kesadaran mengenai hak asasi manusia, hak sipil, prinsip
demokrasi, resolusi konflik, hukum pidana, hukum perdata, perburuhan, hukum
keluarga, narkotika, hingga hukum konsumen. Street law ini pada awalnya
berkembang di Washington DC untuk memberikan pemahaman hukum kepada murid
SMA, kemudian berkembang ke berbagai belahan dunia. Di Polandia, street law
bahkan menjadi mata kuliah fakultas hukum yang mendapatkan SKS.
2. Clinical legal education, yaitu suatu metode pengajaran hukum dimana
mahasiswa hukum mempelajari dan mempraktekkan hukum untuk membela
kepentingan publik melalui klien yang meminta bantuan fakultas hukum untuk
mengadvokasi kasusnya. Clinical legal education ini berbeda dengan Lembaga
Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) yang berada di setiap fakultas hukum, karena
mahasiswa diberi kredit atau SKS dalam keterlibatannya. Subjek pemberdayaan
dalam clinical legal education ini bukanlah masyarakat, melainkan mahasiswa hukum
yang diharapkan memiliki kesadaran untuk membantu masyarakat tertindas, dan
dalam sebagian clinic juga dituntut untuk memberdayakan masyarakat.
3. Pendidikan kritis, yaitu pendidikan tematik dan terencana untuk menimbulkan
kesadaran kepada masyarakat mengenai hak-haknya. Misalnya pendidikan hak asasi
manusia, pendidikan politik, pendidikan advokasi, pendidikan hak ekosob, sipol, dan
lain-lain.
4. Ghost lawyer, yaitu metode pembelaan sekaligus pemberdayaan kepada
masyarakat tertindas dimana masyarakat tersebutlah yang menjadi pengacara bagi
dirinya sendiri. Sedangkan pengacara/advokat, hanya membantu di balik layar
melalui pendidikan, membuatkan dokumen, dan memberikan dukungan. Contoh
keberhasilan ghost lawyer di LBH Jakarta adalah advokasi kasus penggusuran warga
Budhidarma, dimana 75 Kepala Keluarga yang tidak memiliki latar belakang hukum
memenangkan class action melawan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengacara
LBH Jakarta tidak berperan sebagai pengacara di pengadilan, melainkan hanya
memberikan pendidikan setiap minggunya dan membantu membuatkan berkas.
5. Magang, yaitu pemberdayaan dengan cara menempatkan perwakilan kelompok
tertindas di sebuah lembaga bantuan hukum untuk dapat mempelajari cara-cara
melakukan pembelaan.
6. Paralegal. Paralegal merupakan seseorang yang bukan merupakan sarjana
hukum, namun mendapatkan pendidikan dasar dan pendidikan keahlian praktek
hukum sehingga mampu mandiri dalam penanganan kasusnya sendiri maupun kasus
di komunitasnya. LBH Jakarta menerapkan paralegal berbasiskan komunitas, dimana
paralegal mendapatkan pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan, serta memiliki kode
etik dan SOP dalam menjalankan tugasnya untuk menjadi pembela di komunitas.
7. Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing). Pengorganisasian
masyarakat adalah suatu proses menyeluruh, membentuk dan menjalankan
organisasi/komunitas yang terdiri dari massa rakyat yang mempunyai kepentingan
untuk merubah ketimpangan sosial, ketidakadilan sekaligus membangun tatanan
yang lebih adil. Menurut Saul Alinsky, pengorganisasian masyarakat menciptakan
lembaga yang kuat dan membentuk kepemimpinan lokal. Jika tidak,
pengorganisasian masyarakat akan memberikan masyarakat kekuatan kolektif yang
diperlukan untuk melawan penindasan [13]. Kelompok masyarakat tersebut
mengubah relasi kuasa dengan meningkatkan jumlah anggota, mendidik pemimpin-
pemimpin, menambah reputasi, menggalang dana, dan menunjukkan kapasitasnya
untuk mendapatkan banyak dukungan untuk aksi publik [14]. Bagi kelompok anarkis
yang tidak mempercayai struktur yang menindas, pemberdayaan menciptakan
struktur yang setara, perjuangan yang demokratis dan otonom.
Terjaminnya keamanan.

Keamanan yang asal katanya aman adalah suatu kondisi yang bebas dari segala macam bentuk
gangguan dan hambatan. Perkataan aman dalam pemahaman tersebut mengandung 4 (empat)
pengertian dasar, yaitu:

1. Security, yaitu perasaan bebas dari gangguan fisik dan psikis;

2. Surety, yaitu perasaan bebas dari kekhawatiran;

3. Safety, yaitu perasaan terlindung dari segala bahaya; dan

4. Peace, yaitu perasaan damai lahiriah dan batiniah

1. Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat

Misal siskamling Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) merupakan upaya bersama


dalam meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang memberikan
perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat dengan mengutamakan upaya-upaya
pencegahan dan menangkal bentuk-bentuk ancaman dan gangguan Kamtibmas
(Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). 

2. Pembinaan Ketertiban Masyarakat,

yang mana pembinaan ini diberikan oleh Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kelurahan Pangkalan
Kerinci Barat kepada remaja (pemuda-pemudi), anak-anak dan pelajar atau mahasiswa agar
terhindar dari pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh perubahan pranata sosial sebagai akibat dari
Globalisasi budaya.

2. Pembinaan Keamanan Swakarsa,

melatih awak siskamling/sistem pengamanan lingkungan yang ada di kKelurahan Pangkalan Kerinci
Barat dengan melakukan tatap muka, kunjungan/sumbangan, penyuluhan langsung, latihan-latihan
dalam rangka membimbing masyarakat melaksanakan sistem keamanan lingkungan

Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari  rasa takut dan kekhawatiran.
Hak Asasi Manusia adalah penghormatan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Yang Masa Esa yang mengemban tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan
penuh ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh
pencipta-Nya dianugerahi hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat
kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya.
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai