Anda di halaman 1dari 7

JOB 2

PENGUKURAN AC DAN DC
IKHSAN HIDAYATULLAH
(2010017111033)
ASISTEN :
TANGGAL PERCOBAAN : 02 – 04 - 2021
PRAKTIKUM INSTRUMENTASI
LABORATORIUM DASAR KENDALI KOMPUTER
TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI, UNIVERSITAS BUNG HATTA

ABSTRAK

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah,
tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat ber rendah menuju tempat ber lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik
konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tinggi menuju rendah. Tegangan
dibagi menjadi 2 yaitu AC dan DC. Tujuan dalam praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat
memahami AC dan DC dengan menggunakan mikrokontroler Arduino. Implementasi
penggunaan mikrokontroler arduino uno ini dirancang untuk pembanding sistem pengukuran
arus,, daya maupun energi listrik secara manual dan konvensional diwakili menggunakan
clamp meter. Hasil dan kesimpulan dari praktikum ini adalah AC maupun DC dari listrik PLN
(AC) atau sumber lain seperti aki dan baterai (DC) saat diukur mengalami fluktuasi karena
sumber selalu mengalami perubahan kecil tidak teratur dan cepat sehingga menghasilkan
data pengukuran besaran listrik tidak konsisten.

Kata Kunci : Rangkaian Pembagi Tegangan, Penyearah gelombang, dan Arus AC dan DC

1. PENDAHULUAN potensialnya, tegangan listrik memiliki


Tegangan listrik atau yang lebih empat tingkatan:
dikenal sebagai beda 1. Tegangan ekstra rendah (extra
potensial listrik adalah low voltage)
perbedaan potensial listrik antara dua 2. Tegangan rendah (low voltage)
titik dalam rangkaian listrik. 3. Tegangan tinggi (high voltage)
Tegangan listrik merupakan ukuran 4. Tegangan ekstra tinggi (extra
beda potensial yang mampu high voltage)
membangkitkan medan listrik sehingga
menyebabkan timbulnya arus listrik
dalam sebuak konduktor Rumus untuk mencari tegangan adalah
listrik. Berdasarkan ukuran perbedaan :V = I . R
dimana V = tegangan; R = hambatan; Dari rangkaian pembagi tegangan
dan I=arus. diatasdapat dirumuskan tegangan
Tegangan listrik memiliki output VO.Arus (I) mengalir pada
satuanVolt. Simbol untuk tegangan R1 dan R2sehingga nilai tegangan
listrik adalahV. namun dalam sumber VI adalahpenjumlahan VS dan
referensi-referensiakademis lebih VO sehingga dapat dirumuskan
sering digunakan simbol Euntuk sebagai berikut.
menyebutkan tegangan listrik.
Halini dilakukan agar tidak
tertukar dengansimbol satuan
tegangan (Volt) yang Nampak bahwa tegangan masukan
jugadisimbolkan dengan V terbagimenjadi dua bagian ( o S v ,
v ), masing-masing sebading
2. DASAR TEORI dengan harga resistoryang dikenai
2.1. Rangkaian Pembagian tegangan tersebut. Sehinggabesarnya
Rangkaian pembagi tegangan VO dapat dirumuskan sebagai
biasanya digunakan untuk membuat berikut
suatutegangan referensi dari
sumber teganganyang lebih besar,
titik tegangan referensipada sensor,
untuk memberikan bias padarangkaian Rangkaian Pembagi Tegangan
penguat atau untuk memberibias Terbebani
pada komponen aktif.
Rangkaianpembagi tegangan pada
dasarnya dapatdibuat dengan 2
buah resistor, contohrangkaian
dasar pembagi tegangan
denganoutput VO dari tegangan
sumber VImenggunakan resistor Gambar 2.2 rangkaian pembagian
pembagi teganganR1 dan R2 seperti tegangan terbebani
pada gambar berikut Gambar rangkaian pembagi tegangan
diatas memperlihatkan suatu pembagi
tegangan dengan beban terpasang
pada terminal keluarannya,
mengambil arus io dan penurunan
tegangan sebesar vo. Kita akan
mencoba menemukan hubungan
antara io dan vo . Jika arus yang
mengalir melalui R1 sebesar i seperti
Gambar 2.1 rangkaian dasar
pembaagian ditunjukkan dalam gambar, maka
arus yang mengalir lewat R2 adalah gelombang kedua (lembah) yang
sebesar i– io. bernilai negatif menyebabkan dioda
dalam keadaan
2.2. Penyearah ‘reverse bias’ sehingga arus dan
Penyearah adalah rangkaian setengah gelombang kedua yang
elektronika yang berfungsi bernilai negatif ini tidak bisa melewati
menyearahkan gelombang arus listrik. dioda. Keadaan ini terus
Arus listrik yang semula berupa arus berlanjut dan berulang.
bolak-balik (AC) jika dilewatkan
rangkaian Penyearah akan berubah Rangkaian penyearah setengah
menjadi arus searah (DC). Jenis- gelombang ini memiliki kelemahan
jenis penyearah : pada kualitas arus DC yang dihasilkan.
Arus DC rata-rata yang dihasilkan dari
a. Penyearah Setengah Gelombang rangkaian ini hanya 0,318 dari arus
maksimum-nya, jika
Merupakan rangkaian penyearah yang
dibangun menggunakan satu dioda dituliskan dalam persamaan
saja. matematika adalah sebagai
berikut; IAV = 0,318 •
IMAX Oleh sebab itu rangkaian
penyearah setengah gelombang lebih
sering digunakan sebagai rangkaian
yang berfungsi untuk menurunkan
daya pada suatu rangkaian elektronika
sederhana dan digunakan juga sebagai
demodulator pada radio penerima AM.

b. Penyearah gelombang penuh

Merupakan rangkaian penyearah yang


dibangun menggunakan dua diode.
Gambar 2.3 penyearah setengah
gelombang
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah
setengah gelombang ini adalah pada
saat setengah gelombang pertama
(puncak) melewati dioda yang bernilai
positif menyebabkan dioda dalam
keadaan
‘forward bias’ sehingga arus dari
setengah gelombang pertama ini Gambar 2.4 Penyearah Gelombang penuh
bisa melewati dioda. Pada setengah
Cara kerja rangkaian penyearah Prinsip kerja saat output
gelombang penuh dengan 2 dioda ini transformator memberikan level
dapat bekerja karena menggunakan tegangan sisi positif, maka D1, D4
transformator dengan CT. pada posisi forward bias dan D2, D3
Transformator dengan CT seperti pada posisi reverse bias sehingga level
pada gambar diatas dapat tegangan sisi puncak positif tersebut
memberikan output tegangan AC akan di leawatkan melalui D1 ke D4.
pada kedua terminal output sekunder Kemudian pada saat output
terhadap terminal CT dengan level transformator memberikan level
tegangan yang berbeda fasa 180°. tegangan sisi puncak negatif maka D2,
Pada saat terminal output D4 pada posisi forward bias dan D1,
transformator pada D1 memberikan D2 pada posisi reverse bias sehingan
sinyal puncak positif maka terminal level tegangan sisi negatif tersebut
output pada D2 memberikan sinyal dialirkan melalui D2,D4.
puncak negatif, pada kondisi ini D1
pada posisi forward dan D2 pada posisi 2.3. Arus AC
reverse. Sehingga sisi puncak positif Arus Listrik AC adalah merupakan
dilewatkan melalui D1. Kemnudian jenis arus yang tidak mengalir secara
pada saat terminal output searah. Melainkan bolak-balik. Arus AC
transformator pada D1 memberikan memiliki nilai dan arah yang selalu
sinyal puncak negatif maka terminal berubah-ubah dan akan membentuk
output pada D2 memberikan sinyal suatu gelombang yang bernama
puncak positif, pada kondisi ini D1 gelombang sinusoida.
posisi reverse dan D2 pada posisi
forward. Sehingga sinyal puncak positif
dilewatkan melalui D2.

c. Penyearah gelombang
penuh dengan 4 dioda (jembatan)

Merupakan rangkaian penyearah Gambar 2.6 kurva arus alternatif


yang dibangun menggunakan 4 dioda
menggunakan transformator non-CT Pada arus listrik AC, dikenal yang
namanya frekuensi. Yang mana
besarnya frekuensi ini berbeda-beda di
setiap negara.

Di Indonesia, arus listrik AC yang


ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi
sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan
Gambar 2.5 penyearah gelombang penuh standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di
dengan 4 dioda(jembatan) Indonesia adalah 220 Volt. Contoh
penggunaan dari arus listrik AC pun
sangat banyak.

Anda bisa dengan mudah


menjumpainya dimana-mana. Hampir
semua alat-alat yang ada di rumah
anda menggunakan arus listrik AC.
Gambar 2.7 arus dc (searah)

1. Kelebihan Arus Listrik AC


Namun kini banyak ilmuwan yang
(Alternating Current).
mengatakan bahwa sebenarnya arus
Arus Listrik AC biasanya
listrik DC mengalir dari Kutub negatif
dipergunakan untuk menyalurkan
ke kutub positif.
listrik menuju tempat yang jauh
dikarenakan arus AC memiliki kerugian
Aliran inilah yang menyebabkan
yang lebih kecil dibandingkan arus DC.
terjadinya lubang-lubang bermuatan
Listrik disalurkan menggunakan
positif yang membuatnya seperti
voltage yang tinggi yang sudah di step
terlihat mengalir dari kutub positif ke
up dari trafo sehingga menjadi pilihan
kutub negatif. Pada arus DC, tegangan
yang tepat untuk menyalurkan listrik
listrik memiliki nilai dan arah yang
menuju ketempat yang jauh sehingga
tetap.
berbeda dengan arus DC.
Arus AC sangat mudah untuk
Contoh penggunaan dari arus DC
didapatkan hanya dengan
dalam kehidupan sehari-hari juga
menggunakan generator sedangkan
cukup banyak. Seperti pada
untuk arus DC sulit.
handphone, laptop, radio, dan
komputer.
2. Kekurangan Arus Listrik AC
(Alternating Current).
Biasanya, arus listrik DC disimpan
Arus AC tidak dapat disimpan dalam
dalam bentuk baterai yang umum
waktu yang lama dan juga tidak dapat
digunakan pada jam dinding, remot
dipindahkan untuk keperluan yang
TV, atau dalam bentuk aki yang
tiba-tiba. Berbeda dengan arus DC
tersedia pada mobil dan motor.
yang bisa kita dapatkan atau kita
pindahkan dalam bentuk aki dan
1. Kelebihan Arus Listrik DC (Direct
baterai.
Current)
Arus Listrik DC dapat kita temui
2.4. Arus DC
disetiap peralatan elektronik seperti
Arus Listrik DC merupakan jenis arus
remote dan segala jenisnya. Yang
yang mengalir secara searah. Awalnya
dapat disimpan dalam bentuk baterai
arus DC dikira mengalir dari kutub
atau aki.
positif menuju kutub negatif.
Arus Listrik DC dapat diisi ulang tersebut. Jika tegangan yang
supaya kita mudah untuk membawa diukur oleh voltmeter melebihi
dan menyimpannya dalam waktu yang batas ukurnya, maka voltmeter
lama rusak. Pada alat ukur voltmeter
ini biasanya terdapat tulisan
2. Kekurangan Arus Listrik DC voltmeter (V), millivolt (mV),
(Direct Current) kilovolt (kV), dan sebagainya.
Arus DC hanya bisa digunakan dalam Volt meter ini ada 2 jenis yaitu
daya yang rendah dan tidak dalam voltmeter analog dan voltmeter
daya yang tinggi. digital.

3. ALAT DAN BAHAN


 Ampermeter
Alat ukur ini biasa digunakan
sebagai alat ukur kuat arus
listrik dalam rangkaian tertutup.
Berbeda dengan voltmeter yang Gambar 2.9 Voltmeter
berfungsi untuk mengukur beda
potensial yang ada di dua titik  Lampu pijar menyala lebih
yang terdapat pada rangkaian terang dari pada lampu pijar
listrik biasa karena filamen lebih
panas.Akibat filamen yang lebih
panas walfram akan menguap
lebih cepat. Supaya uap
walfram tidak berkondensasi di
atas gelas, maka lampu harus
diisi dengan gas halogen

Gambar 2.8 Amermeter

 Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
besaran tegangan atau beda Gambar 2.10
potensial pada suatu rangkaian
listrik yang dialiri arus listrik.
Voltmeter memiliki batas ukur
tertentu diantaranya nilai
tegangan maksimum yang
dapat diukur oleh voltmeter
 Baterai
Baterai merupakan suatu alat
yang digunakan untuk
mengasilkan energi listrik
dengan proses reaksi kimia.
Baterai dapat berupa susunan
Gambar 2.12 kabel jumper
beberapa sel atau satu sel
saja. Tiap sel baterai terdiri
4. PROSEDUR PERCOBAAN
dari elektroda positif (anoda),
Pengukuran rangkaian AC dan DC
elektroda negatif (katoda), dan
 Menyusun rangkaian seperti
larutan elektrolit. Jenis
gambar.
elektroda dan larutan elektrolit
 Menghubungkan terminal input
yang digunakan dalam baterai
pada sumber tegangan ac / dc.
berbeda-beda tergantung
 Melakukan pengukuran pada
spesifikasi dari pabrikan yang
rangkaian.
memproduksi baterai tersebut.
 Mengamati dan catat hasil
Baterai digunakan untuk
pengukuran.
menghasilkan arus searah atau
 Lanjutkan pengamatan lainnya.
DC.

5. RANGKAIAN PERCOBAAN
5.1 Gambar Rangkaian DC
Gambar 2.13 gambar rangkaian dc

Gambar 2.11 Baterai

 Jumper
Kabel Jumper untuk Breadboard
berfungsi untuk
menghubungkan beberapa
breadboard, menghubungkan
antartitik pada pcb single slide 5.2 Gambar Rangkaian DC
Gambar 2.14 gambar rangkaian AC
dan juga dapat digunakan untuk
menghubungkan jalur rangkaian
yang terputus dengan cara
menjumpernya.

Anda mungkin juga menyukai