Analisis Layout Pada Proses Produksi Di PT Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar
Analisis Layout Pada Proses Produksi Di PT Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar
LAPORAN MAGANG
Oleh:
Eny Suprapti
F3506025
MANAJEMEN INDUSTRI
SURAKARTA
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
mencari jalan keluar untuk mengatasi keadaan tersebut, salah satu cara
produksi yang ada pada perusahaan. PT. Rumpun Sari Kemuning yang
Jawa Tengah.
2
akhir. Pemilihan tipe layout yang dipergunakan suatu perusahaan
tergantung pada tipe operasi dan proses produksi suatu perusahaan. Hal
Layout fasilitas yang efisien. Layout atau tataletak yang terencana dengan
baik.
3
maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang
ditetapkan.
Jika layout yang ada sudah optimal atau sudah tidak bisa
Sari Kemuning juga tidak lepas dari himpitan ketatnya tingkat persaingan
apakah layout yang ada bisa lebih dioptimalkan. Dengan demikian pihak
4
memerlukan tataletak (layout) yang baru untuk menunjang aktifitas pada
sebuah perusahaan.
keseimbangan lini dan tenaga kerja, oleh karena itu perusahaan perlu
melakukan evaluasi apakah layout yang saat ini digunakan sudah sesuai
KARANGANYAR”
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
produksi.
produksi.
proses produksi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
produksi.
2. Bagi Penulis
6
a. Memperoleh gambaran secara langsung dunia kerja nyata dari
diperguruan tinggi.
E. Metodologi Penelitian
1. Objek Penelitian
2. Desain Penelitian
a. Data Primer
7
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian.
b. Data Skunder
a. Interview
b. Observasi
c. Sampel
produknya.
d. Pemeriksaan dokumentasi
8
5. Metode Analisis Data
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lokasi peralatan dalam bagian yang kecil dan mengatur letak bagian-
bagian yang diatas bidang tanah bagunan. Tata letak ialah landasan
10
material, waktu, urutan proses, posisi, kondisi serta biaya yang tepat
cycle time ialah selang waktu yang terjadi pada saat produk yang
11
terpanjang yang diperlukan antara bagian-bagian proses produksi
Rumus: C= 60xt
C/unit
12
Kita dapat menghitung efisiensi keseimbangan lini dengan
sehingga proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain
Efisiensi ialah perbandingan antara input dan output yang dihasilkan oleh
13
1) Penyimpanan dan pengisian kembali meliputi semua fungsi
pergudangan.
Tata letak memiliki implikasi strategis karena tata letak menentukan daya
manusia.
b). Arus informasi, bahan baku dan manusia yang lebih baik.
d). Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.
14
layout dan kemudian memilih permasalahan yang penting, dapat
Sifat produk berbentuk padat atau cair, hal ini akan menentukan
jenis layout yang akan dipilih. Apabila produknya cair atau gas
produk yang jumlah setiap jenis hanya sedikit biasanya lebih cocok
15
menggunakan layout fungsional. Akan tetapi jika produknya selalu
layout garis.
mahal.
disesuaikan.
f. Pengangkutan barang
g. Aliran barang
h. penggunaan ruangan
16
meletakkan mesin terlalu jauh supaya menghemat ruangan dan
j. Pemeliharaan
Letak kamar kecil harus dekat dengan ruangan kerja, supaya tidak
kamar kecil.
l. Pengawasan
F. Jenis Layout
17
1. Layout Produk(Layout Garis)
operasi produksinya. Barang yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan
arus barang yang dikerjakan setiap hari juga selalu sama. Mesin yang
ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan. Selain itu layout ini
berganti.
tugasnya.
18
Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3
Gambar 2. 2
Layout Produk (Layout garis)
fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin
pada ruangan atau tempat yang sama. Layout jenis ini memiliki kelebihan
antara lain:
barang.
produksi berubah-ubah.
19
c. Pengangkutan barang didalam pabrik lebih sulit dan simpang-siur
Cor Poles
Potong Vercro5om
Gambar 2. 3
Layout Fungsional(Layout Proses)
3. Layout Kelompok
barang.
20
Adapun kelemahannya ialah sebagai berikut :
Ikat pinggang
Gambar 2. 4
Layout Kelompok
beda.
21
c. Tidak memerlukan bangunan gedung/pabrik.
Kelemahan:
Layoutnya.
Bahan A Bahan B
Bahan C
PROSES
PRODUKSI
Gambar 2. 5
Layout Posisi Tetap
22
BAB III
PEMBAHASAN
yang megatur Hak Guna Usaha (HGU) maka pada tanggal 11 April 1952
Jenawi seluas 238,828 ha, Sehingga sampai saat ini luas area total
sekitar 1050 ha, yang ditanami tanaman kopi dan teh. Perusahaan ini
23
sehingga oleh pemerintahan setempat lahannya ditanami dengan
sementara oleh KODAM VII Diponegoro dengan luas areal sekitar 546,
868 ha, karena adanya rongrongan dari PKI yang ingin merebut sebagian
dibentuklah PT. Rumpun, tahun 1980 PT. Rumpun terpecah menjadi dua
24
1. PT Rumpun Antan dengan komoditi karet, kelapa , kopi, cengkeh,
2. PT. Rumpun Teh dengan komoditi kopi dan teh, yang meliputi:
Pada bulan Maret 1990 PT. Rumpun bekerja sama dengan PT. Astra di
25
dalam pengangkutan dan ketersediaan tenagakerja yang berasal
XVVII kebun Jamus. Secara lebih jelas tentang letak pabrik dan kebun
Luas areal pabrik Teh PT. Rumpun Sari Kemuning sekitar 437,82
dan Afdeling B seluas 215,56 ha. Luas areal perkebunan PT. Rumpun
Sari Kemuning yang ada dibagi menjadi beberapa bagian yaitu areal
areal tanah untuk jalan, areal tanah untuk emplacement, pabrik, jagung
dan sungai.
26
teh hijau PT. Rumpun Sari Kemuning yaitu: 2 unit pelayuan (Rotary
selatan terdiri dari 7 unit, sedangkan 3 Tell tea lainnya terletak disebelah
barat. Untuk alat sortasi yang terdiri dari 4 bagian, 3 mesin Layers stolk
lain:
1. Gedung kantor.
a. Keadaan alam
biasanya mempunyai curah hujan lebih dari 2000 mm/th dengan sedikit
27
unsur hara dan mempunyai daya peresapan yang baik misalnya pada
B. Manajemen Perusahaan
1. Struktur Organisasi
28
manajer bila ditunjuk. Kepala bagian pabrik merupakan orang yang
a. Bagian Lapangan
b. Bagian Pabrik
1) Administratur
berikut:
29
a). Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan
tugasnya.
2) Kerani Tanaman
ialah:
30
b). Mengelola dan mengkoordinasi pekerjaan yang ada dibawah
pengawasanya.
3) Kepala Pabrik
berhalangan.
Direktur
31
c). Mengontrol tugas seksi administratur dengan karyawan sesuai
tugas operasional.
perusahaan.
6) Kerani Pabrik
Tugas dan tanggung jawab dari kerani pabrik adalah mencatat dan
gudang.
32
c). Bertanggung jawab kepada tata usaha.
8) Kepala Afdeling
pengeluaran barang.
b). Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib kantor dan
33
10) Kepala Keamanan
c). Membuat laporan sebagai bukti bila ada peninjauan dari atasan,
pengeluaran kas
d). Membuat neraca laba/rugi pada tiap bulan dan akhir tahun.
maupun di pabrik.
34
c). Mandor Sortasi
13) Sopir
14) Kasir
karyawan.
mengabsen karyawan.
2. Ketenagakerjaan
35
lingkup perkebunan dan perusahaan saja yang bertempat tinggal di
menjadi 2 yaitu:
14 orang.
digaji 2 kali setiap bulan yaitu pada tengah bulan dan pada
akhir bulan.
untuk karyawan petik digaji Rp. 460, -/kg. Bila ada kelebihan jam kerja
36
bagi karyawan maka memperoleh uang lembur/premi yang besarnya
a. Perumahan
tetap.
b. Pendidikan
37
c. Cuti
f. Promosi Jabatan
38
untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu juga mendapatkan
g. Penghargaan(Reward)
h. Bantuan Sosial
lain-lain.
tanggal 09 Februari 2009 sampai dengan 09 Maret 2009 pada jam kerja
39
D. Pembahasan Masalah
40
Tabel 3.1
Urutan pekerjaan dan waktu penyelesaian produksi teh pada PT.
Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar
No Pekerjaan Simbol Pekerjaan yang Waktu
mendahului (menit)
1 Mengangkut pucuk A - 50
dari kebun
2 Menimbang pucuk B A 40
3 Pelayuan (rotary C B 90
panner)
4 Penggulungan D C 45
6 Penggilingan (rolling) F E 50
7 Pengeringan awal G F 40
8 Pengeringan akhir H G 40
(rotary drier)
9 Penyortiran (sortasi) I H 40
10 Pengepakan J I 70
kegiatan.
41
50 40 90 45
A B C D 50
F 40 40 40 70
G H I J
35
E
Gambar 3.1
Jaringan Kerja Produksi
Produksi Teh Pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar
keseimbangan lini.
Ws= 60xt
D
Dimana:
42
Ws = 60xt
D
60 x 270 x8
1500
129600
1500
= 86,4 menit.
siklusnya. Sehingga:
D
A B C
F G H I J
E
Gambar 3.2
Pengelompokan Elemen Pekerjaan Kedalam 6 Stasiun Pekerjaan
43
3) Menentukan kapasitas maksimum dan siklus kerja (cycle time)
yang diinginkan.
sebagai berikut:
=60menit x 8 jam
126
= 480
126
= 480
5
= 96 menit
44
b. Penghitungan Berdasarkan waktu siklus (cycle time) yang diijinkan
Tabe 3.2
Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur pada cycle
time 126 menit.
Waktu 90 90 80 90 80 70 500
Komulatif
Siklus Kerja 126 126 126 126 126 126 756
Waktu 36 36 46 36 46 56 256
Menganggur
1) Tingkat penundaan
= 33%
2) Tingkat efisiensi
=100% -33%
= 67%
45
c. Penghitungan Berdasarkan waktu siklus (cycle time) yang diijinkan
yakni 96 menit.
Tabe 3.3
Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur pada cycle
time 96 menit.
Waktu 6 6 16 16 16 26 86
Menganggur
1) Tingkat penundaan
= 14,9%
2) Tingkat efisiensi
=100% -14,9%
= 85,1%
46
d. Menghitung efektivitas
dicapai, yaitu dengan siklus kerja 96 menit. Total output per/hari yang
(126 menit)
Cycle time
= 480
126
menit)
Cycle time
= 480
96
=5
47
Dari perhitungan tersebut maka dapat kita ketahui tingkat
tabelsebagai berikut:
Tabel 3.4
Hasil analisis keseimbangan lini berdasarkan aturan siklus kerja
yang telah ditetapkan
siklus kerja sebelumnya yaitu 126 menit. Sehingga apabila siklus kerja 96
produktivitas perusahaan.
48
yaitu 266, dan efisiensi dan efektivitas yang rendah yaitu 70 % dan 80%
serta tingkat penundaan yang tinggi yaitu 35%. Ini berarti layout yang
86, dan efisiensi dan efektivitas yang tinggi yaitu 85,1 % dan 1000% serta
tingkat penundaan yang rendah yaitu 14,9%. Dapat dilihat bahwa layout
49
pabrik. Layout fasilitas pabrik /produksi yang telah tertata dengan baik,
Produksi
atau (layout garis), hal ini disebabkan proses produksi yang ada saling
berurutan. Selain itu barang yang dikerjakan setiap hari selalu sama, dan
arus barang yang dikerjakan tiap hari juga selalu sama dalam hal ini
kapasitas mesin atau mesin yang satu dengan yang lainnya harus sama.
50
BAB IV
PENUTUP
analisis layout pada proses produksi pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1
A. KESIMPULAN
penundaan yang lebih kecil. Hal ini berarti menggunakan siklus kerja 96
menit akan jauh lebih efektif dan efisien daripada menggunakan waktu
51
2. Peranaan Layout Terhadap Kelancaran Produksi
atau (layout garis), hal ini disebabkan proses produksi yang ada
selalu sama, dan arus barang yang dikerjakan tiap hari juga selalu
B. SARAN
52
dan tingkat penundaan pada proses produksi, agar diperoleh
kelancaran prosesproduksi.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
55