Anda di halaman 1dari 8

Tugas Review Artikel

“World Wide Fund for Nature (WWF) Attempt to Resolve


Environmental Damage in Kampar River Basin, Riau (Case Study:
Koto Panjang Hydroelectric Power Plant)”

OLEH

MOHAMAD IKBAL RISKI A. DANIAL


702520006

PROGRAM STUDI
KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021

1
World Wide Fund for Nature (WWF) Attempt to Resolve Environmental
Damage in Kampar River Basin, Riau (Case Study: Koto Panjang
Hydroelectric Power Plant)

Intisari/Kesimpulan :

Penelitian ini mengungkit keberhasilan dari WWF (World Wide Fund For

Nature) dalam mengatasi kerusakan lingkungan khususnya di Wilayah Sungai Kampar,

yang dimana banyaknya aktivitas manusia serta pemanfaatan wilayah sungai Kampar

oleh manusia sekitar tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan dan manusia itu

sendiri. Salah satu contoh masalahnya adalah dengan pemanfaatan lahan sekitar secara

berlebihan untuk perkebunan kelapa sawit, yang dampaknya terhadap lingkungan yaitu

berkurangnnya resapan air yang ujung-ujungnya akan menyebabkan banjir dan erosi.

Kemudian belum ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat sekitar terhadap

pentingnya lingkungan atau alam. Hal ini yang menyebabkan terjadinya pencemaran

sungai, sampah yang dibuang begitu saja di sungai, pembakaran hutan untuk pembukaan

lahan atau proyek.

Hal ini perlu ada kesadaran dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi-

organisasi di bidang lingkungan hidup, contohnya WWf (World Wide Fund For Nature)

yang dapat membantu dalam pemulihan lingkungan hidup dari kerusakan yang

disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hanya berdasarkan pada

keuntungan tanpa memikirkan habitat atau tempat tinggal bagi masyarakat yaitu

lingkungan itu sendiri.

2
Segala aktivitas dan upaya dari WWF (World Wide Fund For Nature) untuk

masyarakat di Wilayah Sungai Kampar menunjukkan pemanfaatan dan peran

masyarakat dalam pembudidayaan, pengolahan, dan pemberdayaan lingkungan sekitar

lebih baik lagi dalam rangka pemulihan lingkungan hidup, serta menambah kesadaran

bagi masyarakat terhadap pentingnya dan bergunanya suatu lingkungan atau alam.

Alamat Artikel Terkait yaitu : https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-

6596/1655/1/012152/pdf

Hasil Review Jurnal :

World Wide Fund for Nature (WWF) Attempt to Resolve

Environmental Damage in Kampar River Basin, Riau (Case Study:

Koto Panjang Hydroelectric Power Plant)


Judul/Tema
Upaya Penyelesaian Dana World Wide Fund for Nature (WWF)

Kerusakan Lingkungan di Wilayah Sungai Kampar, Riau (Kasus

Studi: Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang)

Tahun 2020

Syafri Harto, Dedi Kusuma Habibie, Khairul Amri, dan Fachrul


Penulis
Reza Akbar

Publikasi IOP Publishing

Hasil Review

Latar Belakang Masalah lingkungan telah menjadi agenda global di kalangan

3
pemimpin politik, pemerintah, ilmuwan, industrialis, LSM, dan

warga sejak awal abad ke-21. Masalah-masalah yang sebelumnya

dianggap sebagai bidang politik rendah kini menjadi bagian sentral

masalah dalam politik dunia.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, manusia terkadang

mengabaikan alam atau bahkan terbengkalai karena keuntungan

menjadi prioritas. Namun, tindakan ini memiliki konsekuensi dan

arahan kerusakan lingkungan yang akan datang dan berdampak

pada orang itu sendiri seperti tanah longsor dan banjir.

Hal ini membuat World Wide Fund of Nature sebagai

organisasi konservasi, dengan misi menghentikan kehancuran

lingkungan alam di planet Bumi dan untuk membangun masa depan

di mana manusia hidup dengan alam harmoni. Melalui

perlindungan keanekaragaman hayati, WWF memastikan

penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan

mempromosikan pengurangan polusi dan penggunaan yang

berlebihan dari pengurangan sumber daya alam.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki upaya

World Wide Found for Nature (WWF) dalam mengatasi kerusakan


Tujuan
lingkungan Di Wilayah Sungai Kampar PLTA Koto Panjang

pabrik, Riau

4
Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif-analitik. Wawancara dan Observasi

Metode digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk melihat

bagaimana peran WWF dalam menyelesaikan kerusakan

lingkungan di wilayah sungai Kampar.

Penelitian ini menekankan pada pemikiran yang lebih dalam


Sampel
dan didasarkan pada fenomena social atau paradigma dan fakta
Penelitian
social berupa pendapat masyarakat.

Hasil yang didapatkan dari upaya penyelesaian dana World

Wide Fund for Nature (WWF) Kerusakan Lingkungan di Wilayah

Sungai Kampar ada tiga point yaitu :

1. Rehabilitasi hutan dan lahan oleh kelompok masyarakat

lokal.

Proyek penanaman pohon memberikan cara baru bagi


Hasil yang
masyarakat untuk membantu proses reboisasi melindungi
DiPeroleh
taman nasional dan mengontrol pertumbuhan pohon melalui

Geotags (pelabelan pohon dengan tepat lintang dan bujur /

lokasi koordinat). Sebagai organisasi internasional, WWF-

Indonesia diusung fungsi motivator dalam kegiatan ini

dengan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan

reboisasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

5
WWF-Indonesia akan melakukan rehabilitasi lahan

seluas 50 hektar melalui skema NEWtrees yang dikenal

sebagai keterlibatan dan dukungan korporasi dan tambahan

15 hektar melalui Skema Mybabytree sebagai dukungan

individu dalam rehabilitasi hutan dan lahan.

Tujuan dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan ini

adalah untuk membantu rehabilitasi Koto Daerah tangkapan

air bendungan panjang dengan meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya tutupan lahan dan daerah

tangkapan air (DTA) karena aktivitas manusia banyak

menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitarnya daerah.

2. Penerapan Ecosystem Approach of Aquaculture (EAA)

sebagai budidaya berkelanjutan pemerintah.

Manfaat penerapan EAA adalah: meningkatkan

program ketahanan pangan, memperkuat keberadaan daerah

budidaya dan menyediakan lapangan kerja serta bisnis.

Serta memungkinkan terbukanya peluang usaha obyek

wisata di daerah, pengembangan obyek wisata bisa

dikembangkan dimana saja tergantung bagaimana

partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sangat

mempengaruhi keberhasilan pariwisata di daerah. WWF-

6
Indonesia mengajak masyarakat untuk berkolaborasi

memperkuat area budidaya.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui produk olahan ikan.

WWF-Indonesia melalui komunitas program

pemberdayaan di Koto Panjang membentuk kelompok

pengolah ikan berbasis hasil yang tinggi perikanan di

wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang itu

sendiri. Survei potensi terbaru yang dilakukan WWF-

Indonesia pada XIII Kabupaten Koto Kampar mendukung

perekonomian masyarakat. Dari perikanan tangkap,

masyarakat mengolah ikan menjadi ikan asin asap dan lain-

lain. Jika itu dikelola dengan baik, kegiatan ini akan

menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan

baru dengan membangun rumah industri yang dapat

meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan.

Setiap warga negara, pemerintah, dan organisasi pemerintah

harus bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan dan

memanfaatkan lingkungan dengan cara yang baik untuk


Kesimpulan
keberlanjutan. Peran Dana Dunia untuk Alam (WWF) sebagai

pengendali lingkungan memiliki peran besar dalam menjaga

lingkungan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup

7
berdampingan dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai