Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

JENIS-JENIS LAYANAN BK
( LANJUTAN)

Dosen Pembimbing :
Rahmi Dwi Febriani,S.Pd,M.Pd

Di Susun Oleh :
Kelompok 8

Adli Pebrian (17087001)


Reza Tri Rescy (18086026)
Tiara Siska (18086032)
Andika Manik (18086038)
Herman Saputra (18086045)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini,Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 10 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Jenis-Jenis Layanan BK (Lanjutan) ........................................... 2
1. Bimbingan Kelompok ....................................................... 2
2. Konseling Kelompok ......................................................... 4
3. Konsultasi.......................................................................... 6
4. Mediasi.............................................................................. 6
5. Advokasi ........................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................... 8
A. Simpulan ................................................................................... 8
B. Saran.......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk
semua individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang berkembang.
Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami
dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat
mengaktualisasikan dirinya secara utuh.Selama ini masih berkembang bahwa layanan
bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai
masalah, sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat mengadunya individu
yang bermasalah saja.
Dan, jika konselor di sekolah sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan
wewenang konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja
melainkan segala aspek dan seharusnya konselor dapat menangani. Pertanyaan berikut,
jika konselor di sekolah hanya diperuntukkan untuk individu bermasalah, bagaimana
individu yang sedang berkembang, apakah tidak membutuhkan bantuan atau bimbingan
dari seorang konselor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling (lanjutan)?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling (lanjutan)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Layanan BK (Lanjutan)


Berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung perlu dilakukan sebagai wujud nyata
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan,yaitu
peserta didik (klien). Ada sejumlah layanan dan kegiatan pendukung dalam bimbubgan
dan konseling di sekolah. Jenis - jenis layanan bimbingan konseling (lanjutan)
(Aqib,Zainal.2012.) :
1. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama guru
pembimbing) dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik)
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari
dan atau untuk perkembangan dirinya dan untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan atau tindakan tertentu.
Tujuan Layanan bimbingan kelompok (Prayitno, dkk. 2004.) agar peserta
didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu
untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan.
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya
masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok
terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk
pelajaran.
Layanan bimbingan kelompok (Amin,Samsul Munir : 2013.) dimaksudkan
untuk memungkinkan peserta didik memperoleh berbagai bahan dari narasumber
(terutama dari guru pembimbing atau guru kelas) yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari,baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga,dan
masyarakat. Bahan yang dimaksudkan itu juga dapat dipergunakan sebagai acuan
untuk mengambil keputusan. Lebih dari itu,melalui layanan bimbingan kelompok

2
para peserta didik dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat
tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting,mengembangkan langkah-
langkah bersama untuk menangani permasalahan yang dibahas di dalam
kelompok. Dengan demikian,selain dapat menbuahkan hubungan yang baik di
antara snggita kelompok,kemampuan berkomunimasi antarindividu,pemahaman
berbagai situasi dan kondisi lingkungan,juga dapat mengembangkan sikap dan
tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap di
dalam kelompok. Fungsi utama bimbingan dan konseling yang didukung oleh
layanan bimbingan kelompok ini adalah fungsi pemahaman dan pengembangan.
Melalui layanan bimbingan kelompok akan melahirkan dinamika
kelompok,yang dapat membahas berbagau hal yang beragam (tidak terbatas) yang
berguna bagi peserta didik dalam berbagai bidang bimbingan (bimbingan
pribadi,sosial,belajar,dan karier). Materi-materi tersebut melalui beberapa hal
berikut:
a. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup
sehat.
b. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya( termasuk perbedaan individu,sosial,dan budaya serta
permasalahannya).
c. Pemahaman tentang emosi,prasangka,konflik,dan peristiwa yang
terjadi di masyarakat serta pengendalian dan pemecahannya.
d. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif (untuk belajar dan
kegiatan sehari-hari,serta waktu luang).
e. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan
keputusan,dan berbagai konsekuensinya.
f. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar,pemahaman hasil
belajar,timbulnya kegagalan belajar,dan cara-cara
penanggulangannya (termasuk ujian akhir dan ujian akhir nasional).
g. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif.
h. Pemahaman tentang dunia kerja,pilihan dan pengembangan
karier,serta perencanaan masa depan.
i. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki
jabatan/program studi lanjutan dan pendidikan lanjutan.

3
Layanan bimbingan kelompok mempunyai 3 fungsi,yaitu (Sukardi,Dewa
Ketut: 2010) :
a. Berfungsi informatif
b. Berfungsi pengembangan
c. Berfungsi preventif dan kreatif
Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat dilaksanakan
melalui kegiatan home room yang berfungsi untuk penyampaian informatif dan
pengembangan,psikodrama yang berfungsi untuk keperluan terapi untuk masalah-
masalah psikolgis,sosiodrama yabg berfungsi untuk keperluan teraoi bagi
masalah-masalah konflik sosial.Materi layanan bimbingan kelompok,meliputi :
a. Pengenalan sikap dsn kebiasaan,bakat dan minat dan cita-cita serta
penyalurannya.
b. Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya,kekuatan diri
dan pengembangannya.
c. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima/
menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial, baik
di runah, sekolah maupun dimasyarakat, teman sebaya di sekolah dan
luar sekolah dan kondisi/ peraturan sekolah.
d. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik disekolah dan
di rumah sesuai dengan kemampuan pribadi siswa.
e. Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu
pengetahuan,teknologi dan kesenian sesuai dengan kondisi
fisik,sosial,dan budaya.
f. Orientasi dan infornasi karier,dunia kerja,dan upaya memperoleh
penghasilan.
g. Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan karier yang
hendak dikembangkan.
h. Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

2. Layanan Konseling Kelompok


Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam
rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.

4
Layanan Konseling Kelompok (Prayitno, dkk. 2004.); layanan yang
memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan
dan advokasi.
Konseling Kelompok (Sukardi,Dewa Ketut: 2010.) Merupakan layanan
bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang didalamnya melalui
dinamika kelompok. Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling kelompok yaitu
pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah pribadi yang dialami
masing-masing anggota kelompok. Tujuan konseling kelompok meliputi :
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
banyak
b. Melatih anggota kelompok agar dapat bertenggang rasa terhadap
teman sebayanya
c. Mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok
d. Mengentaskan permasalahan kelompok
Materi layanan kelompok mencakup :
a. Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat minat dan
penyaluran
b. Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan
kekuatan diri dan pengembangannya
c. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan
pendapat, bertingkah laku dan sosial yang baik di rumah, sekolah,
maupun masyarakat
d. Mengembangkan hubungan teman sebaya yang baik
e. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar yang
baik
f. Orientasi dan informasi karir, dunia kerja dan prospek masa depan

5
3. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi (Prayitno, dkk. 2004.) adalah sebagai suatu proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor
lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara
tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
Konsultasi (Kurnanto,Edi. 2013.) yaitu layanan yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Layanan Konsultasi (Sukardi,Dewa Ketut: 2010.) Merupakan layanan
konseling yang dilaksanakan oleh konselor, terhadap konseli yang
memungkinkannya memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksankannya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga dalam
layanan konsultasi ada tiga pihak yang tidak bisa dipisahkan, yaitu konselor,
konsulti, dan pihak ketiga.
Di lingkungan sekolah atau madrasah yang bisa menjadi konsulti adalah
kepala sekolah, guru dan orangtua. Apabila yang menjadi konsulti adalah kepala
sekolah maka pihak ketiganya bisa jadi guru dan siswa. Jika konsulti adalah guru
maka pihak ketiganya adalah siswa, sedangkan jika konsultinya orang tua, maka
pihak ketiganya adalah anak. Masalah yang dikonsultasikan mencakup berbagai
hal yang dialami pihak ketiga. Dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah,
rumah maupun lingkungan.

4. Layanan Mediasi
Layanan mediasi (Mulyadi. 2016.) yakni layanan konseling yang
memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak
lain dapat terentaskan dengan konselor sebagai mediator.
Layanan Mediasi (Lubis,Namora Lumongga. 2011. ) Istilah “mediasi”
terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata medium yang berarti
perantara. Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan

6
konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak
cocok. Dalam artian layanan mediasu adalah bantuan terhadap dua pihak atau
lebih yang sedang dalam kondisi bermusuhan. Berbeda dengan layanan yang lain
terutama layanan konseling perorangan, dalam layanan mediasi, konselor
menghadapi klien yang terdiri atas dua pihak atau lebih.
Tujuan dari layanan mediasi ialah agar tercapainya kondisi hubungan yang
positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau
bermusuhan. Selain itu agar terjadi perubahan atas kondisi awal yang negatif
menjadi kondisi baru dalam hubungan antara kedua belah pihak yang bermasalah.
Beberapa jenis layanan bantuan bimbingan diantaranya yaitu :
a. Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya
b. Konseling
c. Penyajian informasi dan penempatan
d. Penilaian dan penelitian.

5. Layanan Advokasi
Layanan Advokasi (Hikamawati, Fenti 2011.) Yaitu layanan yang
membantu agar hak-hak keberadaan, kehidupan dan perkembangan individual
yang bersangkutan kembali diperoleh setelah hak-hak tersebut selama ini
dirampas, dihalangi dan dibatasi. Tujuan layanan advokasi secara umum yaitu
mengentaskan klien dari suasana yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan secara
khusus yaitu membebaskan klien dari cengkraman pihak tertentu. Komponen
layanan advokasi yaitu :
a. Konselor
b. Korban penyelenggaraan hak
c. Pihak-pihak terkait
Materi layanan advokasi yaitu :
a. Terfokus pada klien yang terkena perlakuan negatif dari pihak-pihak
tertentu dan merugikan klien
b. Berkenaan dengan materi karakter

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada
tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian
bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai
upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam
pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai
sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak
pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua
menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan
masalahnya.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, para calon pendidik hendaknya bisa memahami apa-apa
saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling (lanjutan) yang akan mereka berikan
pelayanan pada calon peserta didiknya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amin,Samsul Munir. 2013. Bimbingan Dan Konseling Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Aqib,Zainal.2012. Ikhtisar Bimbingan Dan Konseling Disekolah. Bandung : Yrama Widya.
Hikamawati, Fenti 2011. Bimbingan dan Konseling edisi revisi. Jakarta :
RaajagrafindoPersada
Kurnanto,Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : CV. Alfabeta.
Lubis,Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan
Praktik. Jakarta : Kencana.
Mulyadi. 2016. Bimbingan Konseling Disekolah Dan Madrasah. Jakarta : Kencana.
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdiknas
Sukardi,Dewa Ketut. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling
Disekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sukardi,Dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Disekolah. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai