Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN dan KONSELING

“Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam bidang Pelayanan BK”

Dosen Pengampu

Rahmi Dwi Febriani, S.Pd., M.Pd

Oleh :

KELOMPOK 6

Cel Ahmad 18058135


Diana Fitri Simanjuntak 18058139
Fifi Rahmawati 18058142
Seftarina Dwi Prisliani 18058110

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan, dengan
judul “Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam Pelayanan BK”. Tulisan ini bertujuan untuk
memenuhi tugas Bimbingan dan Konseling yang memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan
Bidang pelayanan BK dan Peran Guru dalam Pengembangan Bidang Pelayanan BK sesuai
dengan mata pelajaran yang dibina.
Dalam proses penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan dan hambatan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki dan terbatasnya
informasi yang dapat kami akses. Namun kami Alhamdulillah dapat menyingkirkan kerikil-
kerikil tersebut berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penulisan makalah ini, baik berupa kritik, saran atau masukan dan semangat yang mereka
persembahkan, oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih.
Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi dari para pembaca untuk menyumbangkan kritik
dan sarannya demi penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang. Kami harap
mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini benar-benar dapat bermanfaat bagi
pembaca, teman-teman, dan semua kalangan.

Padang,14 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang .....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................6
A. Bidang Pelayanan BK ..........................................................................................................6
1. Bidang Pelaayanan Pribadi ...................................................................................................6
2. Bidang Pelayanan Belajar ....................................................................................................7
3. Bidang Pelayanan Karier ......................................................................................................8
4. Bidang Pelayanan Sosial ......................................................................................................9
B. Peran Guru dalam Bidang Pelayanan BK ...................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran.................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, baik bagi individu yang
berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya.
salah satu misi dari bimbingan dan konseling adalah misi pengembangan, yaitu memfasilitasi
perkembangan individu di dalam satuan pendidikan formal, dan non formal, keluarga, instansi,
dunia usaha dan industri, serta kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal
melalui strategi upaya pengembangan individu, pengembangan lingkungan belajar, dan
lingkungan lainnya, serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat. Ini
sesuai dengan motto konselor yakni “konselor di sekolah mantap, di luar sekolah sigap, dan
dimana-mana siap”
Layanan bimbingan dan konseling baik itu di pendidikan formal maupun pendidikan non
formal mempunyai landasan hukum yang kuat. Dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20
tahnun 2003 menyatakan bahwa “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Maka pengertian konseling di dalamnya sepenuhnya terkandung
segenap makna dan unsur-unsur pendidikan.
Untuk mewujudkan itu semua, bimbingan dan konseling mempunyai berbagai macam
bidang pelayanan dengan berbagai setting. Diantaranya bidang pelayanan pribadi, bidang
pelayanan sosial, bidang pelayanan karir, bidang pelayanan belajar.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang pribadi ?
2. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang karier?
4. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang sosial?
5. Bagaimana peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu/dibina ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami 4
bidang pelayanan BK dan peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai dengan
mata pelajaran yang dibina.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bidang Pelayanan BK

1. Bidang Pelaayanan Pribadi


Layanan bimbingan pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani
dan rohani (W.S. Winkel, 1998 : 127).
Prayitno (1997:63) mengartikan layanan bimbingan pribadi adalah membantu siswa
menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Pendapat lain yang dikemukakan Rahman
(2002:39) bahwa layanan bimbingan pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada
siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang
mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Dewa Ketut Sukardi (2000:39) berpendapat bahwa layanan bimbingan pribadi berarti
bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan- pergumulan
dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa agar dapat
mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi
yang dimiliki.
Pelayanan bimbingan pribadi ini memiliki tujuan sebagai berikut:

 Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.


 Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugerah
dan musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.
 Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif

6
 Memiliki sikap respek terhadap diri sendiri
 Dapat mengelola stress
 Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama
 Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar
 Memiliki kemampuan memecahkan masalah
 Memiliki rasa percaya diri
 Memiliki mental yang sehat
 Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
 Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
 Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi
atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
 Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani
menghadapi resiko.

2. Bidang Pelayanan Belajar

Menurut AJ. Jones, bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang
pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya.
Menurut LD.Crow dan A.Crow, bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat
diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan
untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya.
Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan belajar adalah yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri, serta membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan
pekerjaan tertentu.
Pelayanan belajar atau bimbingan akademik membantu individu (siswa) dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
7
mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di
institusi pendidikan. Yang bertujuan membantu individu (siswa) agar mencapai perkembangan
yang optimal, sehingga tidak menghambat pekembangan belajar siswa.
Bidang ini dapat dirinci sebagai berikut:

 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik yang meliputi bersikap baik
terhadap guru dan staf yang terkait, mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan,
serta dalam menjalani program penilaian, perbaikan dan pengayaan.
 Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok.
 Mengembangkan materi program belajar.
 Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan budaya
lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahua, keterampilan dan
pengembangan pribadi.
 Orientasi belajar di sekolah menengah baik umum maupun kejuruan.

3. Bidang Pelayanan Karier

Bidang pelayanan karier adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta mengembangkan perencanaan masa depan kariernya,
sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kemampuannya, sehingga dapat memilih dan mengambil
keputusan karir.
Dalam arti lain , bidang pelayanan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai
bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi. (W.S. Winkel, 1998 :132).
Bidang-bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
 Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan minat kecenderungan pilihan jabatan
serta arah pengembangan karir.
8
 Pengenalan bimbingan karir/kerja, khususnya berkenaan dengan piihan pekerjaan.
 Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan.
 Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus.
 Orientasi dan informasi pendidikan lanjutan, baik umum maupun kejuruan, sesuai dengan
cita-cita melanjutan pendidikan dan pengembangan karir.

4. Bidang Pelayanan Sosial

Bidang pelayanan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami
dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas yang dilandasi
budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergulan, penyelesaian masalah konflik,
penyesuaian diri dan sebagainya, agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan
menyesuaikan diri serta mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lngkungan sosial.
Pelayanan ini untuk membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah lingkungan
sosial. (Ahamadi,1999: 15)
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk
mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa
tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:
 Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan
secara efektif.
 Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di
sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun,
serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
 Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman
sebaya.
 Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta
kesedaran untuk melaksanakannya. Pemantapan kemampuan menerima dan
mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.
9
B. Peran Guru dalam Bidang Pelayanan BK Sesuai dengan Mata Pelajaran yang Dibina

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran
siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan
guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.
Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu
sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman
tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling.
Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret,
jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru dalam bimbingan dan
konseling adalah :
 Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
 Mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta
pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
 Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-
siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
 Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mengikuti kegiatan yang dimaksudkan itu.
 Menangani masalah siswa.
 Mengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan
dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah
akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata pelajaran disekolah yang
bersangkutan. Sehubungan dengan hal tersebut Makmun (2003:142) mengemukakan sembilan

10
peran guru yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah,
yaitu:
 Sebagai Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
 Sebagai Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran
dan lain-lain.
 Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas)
dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika didalam proses belajar dan
pembelajaran.
 Sebagai Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
 Sebagai Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
 Sebagai Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan
pengetahuan.
 Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
 Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
 Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana
anak didiknya berhasil atau tidak.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam mewujudkan bimbingan dan konseling mempunyai 4 macam bidang pelayanan


dengan berbagai setting. Diantaranya bidang pengembangan pribadi, bidang pengembangan
sosial, bidang pengembangan karir, bidang pengembangan belajar. Masing-masing bidang
pelayanan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki
peranan penting, baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga
(keluarga), maupun masyarakat pada umumnya. Salah satu misi dari bimbingan dan konseling
adalah misi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam satuan
pendidikan formal, dan non formal, keluarga, instansi, dunia usaha dan industri, serta
kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal melalui strategi upaya
pengembangan individu, pengembangan lingkungan belajar, dan lingkungan lainnya, serta
kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.
Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di sekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata pelajaran
di sekolah yang bersangkutan.

B. Saran

Bidang pelayang bimbingan dankonseling merupakan hal yang sangat penting yang harus
dimiliki oleh para konselor/ guru pembimbing dalam proses pembelajaran ataupun dala
memberikan pelayanan bimbingan pada konseli/siswa. Maka dari itu penulis dapat memberikan
saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai
seorang guru (pembimbing) dancalon guru (mahasiswa jurusan pendidikan), agar selalu
bertanggung jawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian yang luhur .

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahamadi, H. A. dan N. Uhbiyati.1991.Ilmu Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.Ketut


Sukardi.2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta
Makmun, Abin Syamsuddin, 2003, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Rosda Karya
Remaja.Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas
Sofyan S. Willis. 2004.Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta

13

Anda mungkin juga menyukai