Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEGIATAN PENDUKUNG BK

Dosen Pembimbing:
Rahmi Dwi Febriani, S.Pd,. M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Esten Wito Wilola (18086112)
Hendrik Billiansyah Prayudha (18086137)
Gusbil Mahendra (18086130)
Yunia Efrianti (18086232)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Saya menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekuranganya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian
kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuturuti egoisme pribadi,
untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, yang ingin mengambil atau
menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah saya sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

Padang, 16 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
a. Aplikasi Instrumen BK................................................................................................
b. Himpunan Data...........................................................................................................
c. Kunjungan Rumah.......................................................................................................
d. Konferensi Kasus........................................................................................................
e. Tampilan Kepustakaan................................................................................................
f. Alih Tangan Kasus......................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Untuk mendukung kelancaran lyanan bimbingan konseling seperti yang dikemukakan
pada pembahasan sebelumnya, maka perlu dilaksanakan kegiatan pendukung. Kegiatan
pendukung ini pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan atau
mengentaskan masalah klien, melainkan untuk memungkinkan diperolehnya data dan
keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik atau klien.
Aplikasi instrumensi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non tes. Hasil
pengumpulan data, digunakan secara optimal untuk kepentiangan peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana aplikasi instrument bimbingan konseling?
2. Bagaimana himpunan data?
3. Bagaimana bentuk kunjungan rumah?
4. Bagaimana bentuk konferensi kasus?
5. Bagaimana bentuk tampilan kepustakaan?
6. Bagaimana bentuk alih tangan kasus?
BAB II

PEMBAHASAN

A Kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling


Untuk mendukung kelancaran lyanan bimbingan konseling seperti yang dikemukakan
pada pembahasan sebelumnya, maka perlu dilaksanakan kegiatan pendukung. Kegiatan
pendukung ini pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan atau
mengentaskan masalah klien, melainkan untuk memungkinkan diperolehnya data dan
keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik atau klien. Kegiatan
pendukung pada umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan sasaran layanan.
1. Aplikasi instrumensi BK
Aplikasi instrumensi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non tes. Hasil
pengumpulan data, digunakan secara optimal untuk kepentiangan peserta didik. Fungsi
utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumensi ialah
fungsi pemahaman.
a. Materi umum kegiatan instrumensi bimbingan dan Konseling meliputi :
1) Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertawa terhadap tuhan yang maha esa
2) Kondisi mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri sendiri
3) Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan sosial
4) Tujuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan belajar
5) Informasi karier dan pendidikan
6) Kondisi keluarga dan lingkungan.

b. Materi Aplikasi intrumentasi dalam bidang-bidang bimbingan:


1) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan pribadi meliput kegiatan pengungkapan dan
pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan karakteristik dan kondisi pribadi
siswa.
2) Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3) Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhandan pengembanga fisik dan
psikis jiwa.
4) Pengenalan tentang kekuatan diri seperti tingkat kecerdasan, bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya.
5) Pengenalan tentang kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.
6) Kemampuan menganbil keputusan dan pengarahan diri.
7) Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pengungkapan
dan pengumpulan dat dan keterangan berkenan dengan karakteristik dan kondisi hubungan
sosial siswa. Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat
secara logis, efektif dan produktif. Kemampuan bertingkah laku hubungan sosial dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat-istiadat, dan kebiasaan
yang berlaku. Hubungan dengan teman sebaya di rumah, di sekolah dan masyarakat.
Pemahaman peaksanaan disiplin dan peraturan sekolah. Pengenalan dan pengalaman pola
hidup yang sederhana.

2. Himpunan data
Himpunan data yaitu usaha-usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik,
menganalisis dan menafsirkan serta menghimpunnya. Himpunan data dapat juga diartikan
sebagai suatu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik
yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat
rahasia. Di mana fungsi utama himpunan data ialah fungsi pemahaman.
Materi umum himpunan data melipuiti pokok-pokok data keterangan tentang
berbagai hal sebagai mana menjadi isi dari aplikasi intrumentasi tersebut juga memuat
berbagai karya tulis atau rekaman kemmpuan siswa, catatan anekdot, laporan khusus dan
informasi pendidikan dan jabatan.
Materi himpunan data dalam bidang-bidang bimbingan :
a Himpunan data dalam bimbingan pribadi meliputi data atau keterangan yang perlu
dihimpun ialah berbagai hal yang menyangkut karakteristik dan kondisi pribadi siswa dan
perkembangan pribadi siswa.
b Himpunan data dalam bimbingan sosial meliputi data atau keterangan yang perlu
dihimpun ialah tentang berbagai hal yang menyangkut karakteristik, kondisi dan
perkembangan sosial siswa serta berbagai aspek penunjangnya.
c Himpunan data dalam bimbingan belajar meliputi data atau keterangan tentang berbagai
hal yang mencakup karakteristik, kondisi dan perkembangan belajar siswa.
d Himpunan data dalam bimbingan karir meliputi data atau keterangan yang perlu
dihimpun ialah menyangkut karakteristik, kondisi dan perkembangan pilihan jabatan dan
karir siswa serta bahan-bahan yang menunjang.
Keseluruhan data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi :
a Data pribadi : menyangkut diri masing-masing siswa secara perorangan, yang dilakukan
setiap siswa, bersifat berkelanjutan.
b Data kelompok : menyangkut aspek dari sekelompok siswa.
c Data umum : data yang tidak menyangkut diri siswa baik secara pribadi maupun
perseorangan.

3. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya. Tujuan kunjungan rumah dalam bimbingan dan konseling mempuanyai tujuan
pertama untuk memperoleh berbagai keterangan data yang dilakukan dalam pemahaman
lingkungan dan permasalahan siswa. Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kunjungan
rumah yaitu fungsi pemahaman dan pengentasan.
Materi kunjungan rumah :
a Kondisi rumah tangga dan orang tua
b Fasilitas belajar yang ada di rumah
c Hubungan antara anggota
d Sikap dan kebiasaan siswa di rumah
e Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan anak
dan pengentasan masalah siswa.
f Komitmen orang tua dan keluarga lainnya dalam perkembangan siswa dan pengentasan
masalah siswa.
Adapun hal-hal yang oencakup persiapan pembimbing :
a Pembicaraan dengan siswa yang bersangkutan tentang rencana kunjungan rumah.
b Rencana yang matang, mencakup waktu kunjungan, hal yang akan dibicarakan, hal yang
akan diobservasi komitmen yang akan dimintakan kepada orang tua.
c Peberitahuan kepada orang tua yang akan dikunjungi.

4. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau
konselor guna membahas suatu permasalahan dan arah permasalahannya.[8] Dalam arti
lain, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang
dihdiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.[9] Tujuan
konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari
pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan
masalah klien. Fungsi utama yang diemban oleh penyelenggaraan konferensi kasus ialah
fungsi pemahaman dan pengentasan.
Sesuai dengan sifatnya, pertemuan konferensi kasus bukan pertemuan formal, tetapi
penyelenggaraan tidak terikat pada jumlah peserta tertentu, waktu tertentuserta keharusan
membuat surat keputusan, melainkan konferensi kasus adalah sebuah pertemuan terbuka.
Materi konferensi kasus dalam bidang bimbingan adalah membicarakan segenap aspek
permasalahan baik menyangkut aspek aspek pribadi dan penegmbanganya, aspek aspek
hubungan sosial , aspek aspek pembelajran dan aspek aspek pilihan serta pengembangan
karier. ,eskipun demikian tidak setiap konferensi kasus dikaji kesemua bidang bimbingan.
Penyelenggaran konferensi kasus dilakukan hanya untuk penangana suatu masalah siswa
yang diperlukan tambahan masukan dari berbagai pihak tertentu yang diyakini dapat
membantu penanganan masalah siswa seperti orang tua muruid, wali kelas, guru mata
pelajaran, kepala sekolah, dan pihak pihak lain yang bersangkutan
5. Tampilan kepustakaan
Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,
dan karir atau jabatan.
Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan
memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama
konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan
tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan
atau klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan
sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua. Tampilan
kepustakaan merupakan kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya
diri dengan atau tanpa bantuan konselor.

6. Alih tangan kasus


Alih tangan kasus yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta
didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. Di mana alih tangan kasus
merupakan kegiatan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntasatas
permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain
yang lebih kompeten, seperti guru mata pelajaran atau konselor, dokter setra ahli
lainnyadengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penangananyang lebih tepat dan
tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kometen. Fungsi
kegiatan ini adalah pengentasan.
Materi alih tangan kasus pada pokok kasus yang dialih tangankan adalah keseluruhan
kasus yang dialih tangankan. Secara khusus, materi alih tangan ialah bagian permasalahan
yang belum tuntas ditangani konselor sekolah dan materi itu di luar bidang keahlian ataupun
kewenangan konselor sekolah.
Penyelenggaraan alih tangan kasus hanya dilakukan apabila konselor sekolah
menjumpai kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa berada di
luar kemempuan atau kewenangan konselor sekolah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mendukung kelancaran lyanan bimbingan konseling seperti yang


dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, maka perlu dilaksanakan kegiatan pendukung.
Kegiatan pendukung ini pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan
atau mengentaskan masalah klien, melainkan untuk memungkinkan diperolehnya data dan
keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik atau klien. Kegiatan
pendukung pada umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan sasaran layanan.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas penulis berharap pembaca paham dan mengerti
dengan materi yang penulis sampaikan. Semoga materi ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
DAFTAR RUJUKAN

Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 90.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 218.
Heru Mugiarso, dkk, Bimbingan dan Konseling, (Semarang: UPT UNNES Press, 2004),
hlm. 73.
Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 91.
Heru Mugiarso, dkk, Bimbingan dan Konseling, (Semarang: UPT UNNES Press, 2004),
hlm. 74-86.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 236.

Anda mungkin juga menyukai