BAB I
PENDAHULUAN
yang dihimpun dari Kejaksaan Agung pada 2006 dan telah diteruskan ke
Komite Anak Dunia, dalam laporan III dan IV, terungkap berbagai data yang
sesuai hukum. Pada laporan tersebut tercantum, terdapat 600 kasus yang
telah resmi diputus oleh Kejaksaan Agung. Dari total tersebut, 41% di
koran dalam rentang satu tahun terungkap, terdapat 470 kasus kekerasan
anak, rata-rata 290 ribu anak per tahunnya menjadi buruh migran di luar
negeri. Dari jumlah itu, 10% di antaranya umumnya terkait dengan anak-
anak.1
yang ada kasus trafficking Indonesia berada di urutan nomor dua di dunia
(pedofilia)
- adopsi anak
- Pengemis
- Industri pornografi
trafficking dan lebih khusus lagi adalah perdagangan anak (child trafficking)
- Anak-anak jalanan;
dipilih;
berupa bencana alam dan krisis ekonomi. Bencana alam yang berturut-
turut terjadi antara lain banjir, tanah longsor dan kejadian luar biasa pada
Desember 2004 berupa bencana alam tsunami yang melanda Nagroe Aceh
anak.
adopsi illegal dan kegiatan prostitusi bagi perempuan. Bahkan pada akhir-
akhir ini anak-anak tersebut dijual bukan untuk dipungut (adopsi) melainkan
adalah :
kota di Jepang 4 tahun silam. Ketika diajak bicara, dia tak bisa
bisa menulis, meski tidak lancar. Dari situlah terkuak bahwa dia
berasal dari Indonesia. Sebut saja namanya Melati. Kini dia dirawat
Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait kepada detik com, Rabu
3
Ibid.,
5
4
www.forumbebas.com/http melati, korban perdagangan organ tubuh
6
tubuh belum kuat, sehingga Sulaiman bebas dan hingga kini tidak
diketahui jejaknya.5
tiga daerah itu. “Anak dikembalikan dengan kondisi tubuh yang tidak
yang diculik lalu dikembalikan tanpa organ. Mulut anak itu disumpal
rusak atau tidak dapat berfungsi secara baik. Sementara donor organ
tubuh masih merupakan hal yang sangat jarang dilakukan. Hal ini menjadi
5
www.starbrita.com/http dua warga medan terlibat sindikasi jual beli organ tubuh
6
www.kampungtki.com/http mengerikan, penculikan dan penjualan organ tubuh anak
marak
7
Dasar 1945 merupakan salah satu bentuk dari Hak Asasi Manusia. Hal ini
anak, yaitu:
diperbolehkan berkeja.
2. Rumusan Masalah
perhatian yang serius dari kita semua terutama oleh Pemerintah. Kasus-
9
kasus penculikan anak untuk kemudian dijual organ tubuhnya membuat kita
tubuhnya?
3. Penjelasan Judul
tahun.
batas dikatakan:
relevan jika salah satu dari cara-cara yang dimuat dalam subalinea (a)
digunakan;
manusia” bahkan jika kegiatan ini tidak melibatkan satu pun cara yang
(d) “anak” adalah setiap orang yang berumur dibawah delapan belas tahun.
11
disebut KUHP) Pasal 328 ayat berbunyi: “Barang siapa membawa pergi
skripsi ini.
5. Tujuan Penelitian
Wijaya Putra Surabaya. Selain itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
6. Manfaat Penelitian
korban penculikan
penculikan anak
7. Metode Penelitian
a. Tipe Penelitian
di Indonesia.
b. Pendekatan Masalah
c. Langkah Penelitian
praktek.
14
8. Pertanggungjawaban Sistematika
pertanggungjawaban sistematika.
penculikan.
BAB I I
ini sudah cukup merasahkan bagi masyarakat. Lebih membuat miris adalah
belikan.
operasi, istilah ini digunakan untuk melakukan cara kerja seseorang untuk
cara merayu agar si pelaku mudah untuk melakukan apa yang diinginkan,
dan melakukan pembiusan terhadap anak yang diculiknya agar si anak tidak
seorang dokter dan perawat yang ahli dalam melakukannya. Oleh sebab itu
tersebut.
organ.
7
http://en.wikipedia.org/wiki/modus_operandi, dikunjungi, pada tanggal 10 Mei 2012
17
perkara pidana di sebut ”korban” atau orang yang dirugikan itu. Menurut
itu di dasarkan atas azas-azas hukum perdata dan kerugian itu ditimbulkan
oleh perbuatan seseorang yang oleh hukum pidana disebut ”si pembuat”
(dader) dari suatu tindak pidana. Jadi dalam masalah ganti rugi dalam
Dalam hukum perdata hal ini sudah biasa, di situ dikenal apa yang
8
Sudarto, Hukum Dan Hukum Pidana, Bandung, Alumni, 1986, Hal. 183-184
18
dalam Sistem Peradilan Pidana, korban tetap sebagai figuran atau hanya
dalam KUHAP, maka didapat pengaturan hak-hak bagi korban sangat minim
Jika kita mencatat hak-hak korban yang ada dalam KUHAP, maka
ketiga yang berkepentingan. Ini di atur dalam Pasal 109 dan Pasal 140
3. Hak bagi keluarga korban dalam hal korban meninggal dunia, untuk
mengijinkan atau tidak atas tindakan polisi melakukan bedah mayat atau
penggalian kubur untuk otopsi. Hak demikian di atur dalam Pasal 134
4. Hak menuntut ganti rugi atas kerugian yang di derita dari akibat tindak
melakukan tindak pidana penculikan anak dengan cara menjual organ tubuh
tersebut karena pihak dari tenaga medis turut serta melakukannya dalam
yang terorganisir dan yang memerlukan suatu modal yang besar (jenis
kejahatan White Collar Crime). Istilah White Collar Crime kali pertama
9
Mudzakir, Posisi Hukum Korban Tindak Pidana Dalam Sistem Peradilan Pidana,
Disertas Pengukuhan Guru Besar di Universitas Indonesia, tanggal 6 April 2001, Hal. 76-77
20
oleh seorang dari suatu status sosio-ekonomi yang relatif tinggi dengan
pelaku.
pidana yang baru. Beberapa pasal di KUHP telah mengatur mengenai tindak
perbuatan apa saja yang bisa digolongkan sebagai tindak pidana trafficking.
10
J.E. Sahetapy, kejahatan korporasi, Eresco, Bandung, 1994, h.11
21
memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain
tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
11
http//dinawari.blogspot.com/2009/06/perlindungan-anak-dari-tindak-pidana_15.html.
22
terdapat dalam beberapa pasal, yaitu Pasal 2 No. 21 Tahun 2007 tentang
Perdagangan Orang :
Perdagangan Orang :
12
Achie Sudiarti Luhulima, 2007, Bahan Ajar Tentang Hak Perempuan:UU No.7 Tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Perempuan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, hlm.186
23
Perdagangan Orang :
Perdagangan Orang :
Perdagangan Orang :
1/3 (sepertiga).
tindak pidana perdagangan baik yang dilakukan terhadap anak, baik laki-
2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, dalam KUHP, telah diatur
angin segar bagi permasalahan ini. Adanya peraturan ini diharapkan akan
angka 2, pasal 83, pasal 84, dan pasal 85 UU No. 23 Tahun 2002,
Anak:
untuk dijual.
Anak:
13
Ibid.,
25
Anak:
(1). Setiap orang yang melakukan jual beli organ tubuh dan/atau jaringan
tubuh anak dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima
belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00
(tiga raatus juta rupiah).
(2). Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan pengambilan
organ tubuh dan/atau jaringan tubuh anak tanpa memperhatikan
kesehatan anak, atau penelitian kesehatan yang menggunakan
anak sebagai obyek penelitian tanpa seizin orang tua atau tidak
mengutamakan kepentingan yang terbaik.
mungkin dianggap hal yang baru karena pada awalnnya banyak terjadi
yang dilarang dalam pasal ini adalah melarikan dan menculik orang.
yang tak sebanding yang diderita terhadap anak yang diculiknya dan ada
lamanya 12 tahun.
14
Achmad Nur Hidayat, 2009, Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Melakukan Tindak
Pidana (Efektivitas Penerapan Pidana Penjara Bagi Anak Nakal Pada Putusan Nomor:
123/Pid.B/2008/PN Pbg dan Nomor: 126/Pid.B/2008/PN Pbg), Skripsi, FH UNSOED (tidak
dipublikasikan), hlm 146.
27
dalam pasal ini adalah melarikan dan menculik. Pada dasarnya di dunia
dimaksud.
28
BAB III
kelakuannya itu. Dengan kata lain, hanya dengan hubungan batin inilah maka
Dalam rumusan tindak pidana, unsur kesengajaan atau yang disebut dengan
opzet merupakan salah satu unsur yang terpenting. Dalam kaitannya dengan
unsur kesengajaan ini, maka apabila didalam suatu rumusan tindak pidana
maka unsur dengan sengaja ini menguasai atau meliputi semua unsur lain
unsur wettens atau haruslah „mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat‟.
29
menimbulkan suatu akibat dari perbuatan itu‟ atau „akibat dari perbuatannya
itu yang menjadi maksud dari dilakukannya perbuatan itu‟. Jika unsur
karena memang maksud dan kehendak seseorang itu sulit untuk dibuktikan
unsur „kelalaian‟ atau „kelapaan‟ atau „culpa‟ yang dalam doktrin hukum
schuld‟ dan „kealpaan disadari‟ atau „bewuste schuld‟. Dimana dalam unsur
ini faktor terpentingnya adalah pelaku dapat „menduga terjadinya‟ akibat dari
perbuatannya itu atau pelaku „kurang berhati-hati‟. Wilayah culpa ini terletak
menimbulkan suatu akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh
tidak melakukan perbuatan itu sama sekali. Dalam culpa atau kelalaian ini,
yang ditimbulkan dari perbuatannya, atau dengan kata lain bahwa pelaku
dapat menduga bahwa akibat dari perbuatannya itu akan menimbulkan suatu
Maka dari uraian tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa jika ada
perbuatannya itu atau ada hubungan lahir yang merupakan hubungan kausal
antara perbuatan pelaku dengan akibat yang dilarang itu, maka hukuman
ditimpakan kepada pelakunya itu. Tetapi jika hubungan kausal tersebut tidak
kesalahan atau sifat melawan hukum. Apabila suatu perbuatan pidana telah
dilakukan disertai dengan unsur kesalahan atau sifat melawan hukum maka
KUHP) yang disebut sebagai pelaku atau pembuat (dader) suatu tindak
pidana ialah:
di negara hukum ini, oleh sebab itu tersangka penculikan atau pelaku
dan tersangka atau pelaku utama yang telah memberikan sebuah dana
tinggi, apalagi biaya seorang dokter yang imbalannya cukup tinggi untuk
15
Moeljatno, KitabUndang-undang Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, h.25
32
akan terjadi apabila ada seseorang yang tidak lagi memandang seorang
anak sebagai sebuah subyek yang sama dengan dirinya, akan tetapi lebih
pribadi. Bisnis perdagangan orang saat ini banyak menjerat anak. Bisnis
sehingga yang dilakukan oleh pelaku penculikan anak maka korban dan
secara hiateris yang cukup tinggi dan beban mental terhadap keluarga,
dan badan (korporasi), sehingga yang disebut pelaku dalam tindak pidana
luas yakni badan, baik yang berbadan hukum maupun yang bukan
berbadan hukum. Dalam hukum positif yakni pada ketentuan pasal 83 dan
yaitu merupakan pasal yang memuat tentang sanksi pidana bagi setiap
Tahun 2002 tentang hak dari anak yang menyebutkan bahwa Setiap anak
melakukan tranplantasi.
pendidikan yang ada saat ini juga perlu diberdayakan dalam rangka
34
tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku, juga harus menaati ketentuan
kode etik yang disusun oleh organisasi profesi dan didasarkan pada
(jaringan atau organ) dari satu tempat ke tempat lain. Dari pengertian
sebagainya
1. Autotransplantasi
2. Homotransplantasi (Allotransplantasi)
hidup; bisa juga antara donor yang sudah meninggal yang disebut
3. Heterotransplantasi (Xenotransplantasi),
35
Yaitu transplantasi yang donor dan resipien nya adalah dua individu
donor atau ahli waris, memperjual belikan organ dan atau jaringan tubuh
manusia. Sesuai dengan Pasal 64, Pasal 65 angka (2), (3), Pasal 192
16
http://hargablogmurah.blogspot.com/2010/04/transplantasi-organ.html
36
klinis, beda mayat anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh
tersebut seperti Majelis Kode Etik. Dalam hal ini Majelis Kode Etik
pertanggungjawabannya.
17
Pitono Soeparto et al., Etik dan Hukum di Bidang Kesehatan, Airlangga University
Press, Surabaya, 2006, h. 195.
39
diharapkan agar para dokter tidak lagi menghindar dari tanggung jawab
hukum profesinya.18
18
www.blogger.com/http konsep dasar keperawatan
40
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
berikut:
inkovensional;
keahlian khusus dan mereka yang berprofesi di bidang kesehatan lah yang
41
3. Saran
banyak orang dan profesi medis. Sebagai kejahatan yang terorganisir, maka
juga badan hukum. Oleh karena itu diperlukan ketentuan hukum pidana yang
perbuatannya. Ketentuan hukum pidana yang ada saat ini tidak dapat
DAFTAR BACAAN
Achie Sudiarti Luhulima, Bahan Ajar Tetang Hak Perempuan UU No. 7 Tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta, 2007.
Prinst, Darwan , Hukum Anak Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.
http//dinawari.blogspot.com/2009/06/perlindungan-anak-dari-tindak-pidana_15
html
http//hargablogmurah.blogspot.com/2010/04/transplantasi-organ.html
43