Oleh :
KELOMPOK 4
KELAS C1 :
UNIVERSITAS WARMADEWA
2021
Menemukan 2 sd 3 tokoh yang sukses dalam bidang wirausaha, selanjutnya menuliskan kisah
suksesnya, perjuangannya, rahasia sukses, termasuk faktor –faktor yang mendukung
kesuksesannya.
1. Bob Sadino
Beliau bernama lengkap Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933,
wafat pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan ‘om Bob’. Ia
adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan
peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Kisah sukses Bob Sadino dalam merintis usaha pun akhirnya dimulai.
Dengan bermodalkan 2 mobil mewah yang ia bawa dari Belanda, Bob akhirnya
menjual kendaraan tersebut agar dapat dibelikan sebidang tanah di daerah
Kemang, Jakarta Selatan. Keluar dari pekerjaan membuat dirinya harus memutar
otak bagaimana agar dapat terus bertahan hidup. Setelah itu, tercetuslah ide untuk
menyewakan satu mobil tersisa dan ia sendiri yang menjadi sopirnya. Uang yang
dihasilkan dari penyewaan tersebut sebenarnya sudah cukup untuk membiayai
hidupnya dan juga istri. Namun, sebuah masalah besar pun akhirnya tiba.
Bob Sadino merupakan orang yang simple. Ia tidak suka melakukan hal
yang rumit. Menurutnya, jika bisa dilakukan dengan mudah, kenapa harus dibuat
secara matematis? sistem manajemen yang ribet hanya membuat Anda terhambat.
Sebaliknya, jika ingin sukses dalam berwirausaha adalah langsung aksi dengan
cara turun ke lapangan secara langsung. Mengetahui target pasar dengan cara
praktik lebih baik dibandingkan harus menebak-nebak. “Kelemahan banyak orang
adalah terlalu lama mengambil action karena mereka berpikir mengenai konsep
dan hal lainnya,” lanjut Bob Sadino.
Selain itu, kunci sebenarnya untuk sukses adalah gagal. Semakin banyak
Anda merasakan kegagalan, semakin besar juga kesempatan untuk membuat kisah
sukses sendiri. Karena dari kegagalan, Anda dapat belajar dan bisa membuat
usaha anda menjadi lebih besar lagi.
1) Berani memulai
Jika Anda membaca kisah sukses atau biografi Om Bob, maka
akan Anda dapati bahwa semua yang ia lakukan diawali dengan
keberanian untuk memulai bisnis. Banyak dari mereka yang hendak
memulai bisnis namun takut gagal. Baru mau memulai saja tidak berani,
apalagi jika benar-benar memulai? Anda perlu tahu kisah keberanian Om
Bob dalam memperkenalkan ayam negeri dan terlurnya di pasar bebas
walau saat itu ayam kampung masih mendominasi pasar. Walau gagal, itu
menjadikan sebuah vitamin bagi Om Bob untuk terus berinovasi dan
berusaha lebih baik lagi.
5) Berpikir Positif
Jika berpikir negatif dapat merusak kinerja dan bisnis Anda bahkan
bisa menghambat langkah-langkah Anda menuju kesuksesan, maka
sebaliknya, Berpikir Positif bisa menjadi salah satu cara untuk
memperbaiki cara berfikir Anda dalam menghadapi segala hal. Berpikir
Positif, disadari atau tidak, mampu memudahkan langkah-langkah Anda
menuju gerbang impian kesuksesan Anda di masa depan. Sebab, ketika
Anda memiliki Berpikir Positif artinya Anda selalu optimis.
2. Achmad Zaky
Semua bermula sejak Achmad Zaky mendapatkan hadiah sebuah komputer serta
buku pemrograman komputer dari pamannya di tahun 1997. Ketika itu, usianya masih 11
tahun. Tak disangka, Zaky ternyata memiliki ketertarikan dan minat yang cukup tinggi di
dunia komputer dan pemrograman komputer.
“Bukan cuma soal perbedaan budaya saja sih. Saya juga sempat minder karena
ITB kan isinya orang-orang pinter, ambisius, PD pula. Berbeda sekali dengan kultur di
Jawa yang kalem dan malu-malu. Alon-alon asal kelakon lah. Tapi ini justru jadi
semangat saya. Saya pasti bisa! Pikir saya saat itu.“ demikian pernyataan Achmad Zaky
di Hipwee tahun 2015. Akan tetapi Zaky mencoba mengalahkan keminderan itu dengan
bergaul, dan tentunya belajar seputar kebudayaan.
Sebagai mahasiswa, Zaky juga cukup menonjol. Salah satu fakta soal Zaky di ITB
adalah, pada semester awal kuliah dia sanggup meraih IPK 4,0. Dia sangat rajin
membaca, mengulang materi kuliah, dan sering tukar pandangan dengan senior terkait
hal-hal seputar mata kuliah.
Selain sibuk kuliah, Zaky ternyata aktif di salah satu organisasi kampusnya yaitu
Entrepreneur Club ITB (cikal bakal dari Techno Entrepreneur Club atau TEC ITB).
Konon kabarnya, Zaky menjadi salah satu orang yang mendirikan organisasi ini lho.
Pernah bisnis kuliner tapi gagal, lantas balik lagi ke dunia teknologi
Sebenarnya, sebelum masuk kuliah di ITB, tujuan Zaky cukup sederhana, yaitu
memperoleh ijazah, lantas mendapatkan pekerjaan bagus dengan gaji yang besar.
Berdirinya Bukapalak.com
Di awal berdirinya Bukalapak hanya ada tiga orang yang terlibat. Achmad Zaky
gencar mengajak para pedagang untuk bergabung di Bukalapak di sela-sela pekerjaannya
di Suitmedia.
Tak mudah mengajak orang untuk berjualan di Bukalapak, ditambah lagi saat itu
internet belum seperti saat ini. Padahal untuk jualan di Bukalapak tidak dipungut biaya
alias gratis.
Kebanyakan para pedagang tidak mau ribet berjualan lewat internet karena
merasa jualan via offline sudah cukup. Zaky pun sampai turun langsung untuk mengajak
orang-orang yang berjualan di mall untuk juga berjualan di Bukalapak.
1) Tantangan terberat
Nah, yang menjadi tantangan terberat adalah masalah kepercayaan
terhadap e-commerce, karena kebanyakan orang takut tertipu. Namun, Zaky tak
mudah putus asa, ia terus berusaha meyakinkan para pengusaha terutama para
pelaku UKM untuk mau berjualan di internet. Salah satu caranya adalah dengan
memberikan edukasi kepada para seller.
Kala itu Bukalapak sering membuat kisah sukses seller dan
menyebarkannya ke Twitter. Tujuannya, untuk mengedukasi seller lain agar
menjadi seller terpercaya.
Setelah beberapa lama, akhirnya kian banyak penjual offline yang
mencoba berjualan di Bukalapak. Kebanyakan dari mereka adalah para pedagang
yang penghasilan dari usaha offline-nya tidak terlalu besar dan berharap dapat
menambah penghasilan dengan berjualan di Bukalapak.
2) Mendekati komunitas
Achmad Zaky bersama tim juga dengan gencar mendekati komunitas
untuk menggunakan Bukalapak. Usaha dan perjuangannya pun membuahkan
hasil. Semakin lama jumlah pedagang yang berjualan semakin banyak, diikuti
dengan semakin banyaknya pengunjung website. Para pedagang yang awalnya
ragu berjualan di Bukalapak mulai merasakan penghasilan mereka meningkat.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Bukalapak mengalami kemajuan yang
sangat pesat dengan memiliki 150 penjual dengan produk jualan beragam, mulai
dari elektronik, makanan hingga fashion.
3) Mendapat investor
Jika saat awal mendirikan Bukalapak, Achmad Zaky harus merogoh bujet
dari kantongnya sendiri. Kini Bukalapak mendapatkan pendanaan dari beberapa
investor. Bahkan di tahun 2015, Grup Emtek yang gak lain adalah pemilik stasiun
televisi SCTV ikut berinvestasi di BukaLapak lewat anak usahanya, PT. Kreatif
Media Karya (KMK Online). Total investasi KMK di BukaLapak itu sendiri
mencapai Rp Rp 439 miliar.
BukaLapak terus mengalami perkembangan yang signifikan hingga
akhirnya mereka mengakuisisi Prelo. Apakah pendanaan itu cuma berhenti di
Emtek? Ternyata tidak.
Pada Januari 2019, mereka juga mengumumkan pendanaan dari Asia
Growth Fund yang diprakarsai Mirae Asset dan Naver Corp. Belum lagi di
Oktober tahun yang sama, mereka menerima suntikan dana lain dari Shinhan
Financial Group Co Ltd.
Alhasil, BukaLapak menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang
valuasinya mencapai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 34 triliun. Sementara
itu, KMK Online masih memegang 35,17 persen saham BukaLapak.
5 hal yang bisa kamu ambil dari kisah sukses Ahmad Zaky, sang Founder
marketplace BukaLapak.
1) Cepat Beradaptasi
Saat pertama kali menjejakkan kaki di kota Bandung untuk berkuliah di ITB,
banyak perbedaan budaya yang Ahmad Zaky lihat dan alami. Contohnya saja
dengan budaya kebebasan berekspresi yang kurang lekat dengan budaya di
Sragen, kota di mana Ahmad Zaky berasal. Bukannya minder, budaya kebebasan
berpendapat ini malah dijadikan Ahmad Zaky sebagai media untuk perkembangan
dirinya.
Zaky pun lebih percaya diri untuk berdiskusi dengan teman bahkan kakak
tingkat yang memiliki minat yang sama. Kamu pun bisa mencontoh sikap Ahmad
Zaky untuk cepat beradaptasi. Cepat beradaptasi di berbagai iklim usaha dan trend
yang terus berganti tentu akan memberikan banyak keuntungan untuk usahamu.