Anda di halaman 1dari 57

ARAHAN RENCANA GUNA

LAHAN KABUPATEN
PROBOLINGGO

MK. TATA GUNA LAHAN KELAS B


OUR TEAM

Faiz Fii Innaufa Qonita Vembriarta Maulana


08211940000044 08211940000055 08211940000061

Anabhela Octaberlian Aisya Nourmadina


08211940000046 08211940000056
OUTLINE 01 02
Pendahuluan Gambaran Umum

03 04
Analisis dan Kesimpulan
Pembahasan dan Saran
01
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam penggunaan lahan diperlukan perencanaan tata guna lahan yang baik agar penggunaan
lahan di suatu wilayah tertentu bisa sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Tata guna lahan ini
merupakan salah satu faktor penentu utama dalam pengelolaan lingkungan. Oleh karena itu,
penggunaan lahan harus diatur pemanfaatannya untuk mengatasi masalah-masalah yang akan timbul
dan pencegahannya untuk masa yang akan datang.
Kabupaten Sidoarjo tentunya mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dengan adanya
perkembangan inilah dapat berdampak pula pada berbagai permasalahan tata guna lahannya. Berbagai
program pembangunan dan kebijakan yang diambil juga menyesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan. Berdasarkan hal tersebut, pada makalah ini akan dibahas mengenai tata guna lahan dan
arahan pengembangannya di Kabupaten Probolinggo. Selain itu akan disajikan pula solusi dan
rekomendasi dalam mengatasi masalah-masalah tata guna lahan yang terdapat di Kabupaten
Probolinggo.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah menyusun arahan rencana
penggunaan lahan di Kabupaten Probolinggo tahun 2039

Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah perencanaan makalah Arahan Rencana Guna Lahan di
Kabupaten Probolinggo ini yaitu Kabupaten Probolinggo yang merupakan salah
satu wilayah geografis di Provinsi Jawa Timur. Luas dari Kabupaten Probolinggo
sendiri adalah 1696 km2 yang terdiri dari 24 kecamatan di dalamnya
02
GAMBARAN UMUM
Kabupaten
Probolinggo
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Batas
Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur. Secara
geografis terletak pada posisi 7° 40' s/d 8° 10' Lintang Administrasi
Selatan dan 112° 50' s/d 113° 30' Bujur Timur dengan
luas wilayah mencapai 1.696,16 km2. Batas administrasi Kabupaten Probolinggo
disebelah Utara berbatasan dengan Selat
Madura, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Situbondo, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan
Kabupaten Jember dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Pasuruan.
Dilihat dari topografinya Kabupaten Probolinggo terletak di Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0-2500
lereng gunung-gunung membujur dari Barat ke Timur, yakni m di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan tanahnya
Gunung Semeru, Gunung Argopuro, Gunung Tengger dan berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral
Gunung Lamongan. yang berasal dari ledakan gunung berapi yang berupa
pasir dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat yang
Kabupaten Probolinggo memiliki morfologi tanah beragam berwarna kelabu kekuning-kuningan.
mulai dari berbukit, bergelombang, bergunung, berombak,
dan datar, dengan kelerengan antara 0% hingga lebih dari Menurut Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
40%. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Probolinggo sendiri Probolinggo, terdapat 25 sungai yang mengalir di
beragam mulai dari alluvial, andosol, grumusol, latosol, litosol, wilayah Kabupaten Probolinggo. Sungai terpanjang
mediteran, hingga tanah yang belum dikategorikan adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 kilometer.
Sedangkan sungai terpendek adalah Ranu Bujel dengan
Jumlah rata-rata curah hujan setahun mencapai 1.797,82 mm, panjang hanya 2 kilometer saja. Selain itu di Kabupaten
Jumlah curah hujan terbanyak terjadi di bulan Januari, Probolinggo juga terdapat Danau/Ranu yaitu
Danau/Ranu Segaran, Danau/Ranu Agung dan
Danau/Ranu Petak
Peta Morfologi
Peta Kelerengan
Peta Ketinggian
Peta Curah Hujan
Peta Jenis Tanah
Peta Kerawanan Bencana Banjir
Peta Kerawanan Bencana Gunung Api
Peta Kerawanan Bencana Longsor
Peta Tutupan Lahan Kabupaten Probolinggo
2011 2019
03
ANALISIS
& PEMBAHASAN
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa kemampuan lahan (AKL) merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetahui potensi
suatu lahan. AKL ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kemampuan lahan yang
selanjutnya digunakan sebagai acuan bagi pembentukan arahan-arahan kesesuaian lahan pada tahap
analisis berikutnya. Dalam AKL didasarkan pada pertimbangan faktor biofisik lahan dalam
pengelolaannya sehingga tidak terjadi degradasi lahan selama digunakan. Kemampuan lahan
dipengaruhi oleh jenis tanah/ geomorfologi, curah hujan/ iklim, sifat tanah (fisik dan kimia), topografi,
drainase, dan kondisi lingkungan hidup lain yang mendukung kehidupan atau kegiatan yang ada di atas
lahan tersebut. AKL pada kawasan studi didapatkan dari hasil 9 Satuan Kemampuan Lahan (SKL).
Peta-peta SKL ini digunakan untuk analisis kemampuan lahan di wilayah studi. Teknik analisa
kemampuan lahan yang digunakan pada wilayah studi adalah teknik weighted overlay overlay. Teknik
overlay ini digunakan secara tumpang tindih peta yang memiliki data berpengaruh atau data yang
menjadi parameter dalam pembuatan Peta Satuan Kemampuan Lahan.
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kemampuan Lahan
Kemudian setelah
didapatkan semua peta
Satuan Kemampuan
Lahan, peta Analisa
Kemampuan Lahan dapat
diolah menggunakan
metode overlay. Berikut
adalah peta dari Analisa
Kemampuan lahan :
Analisa Kemampuan Lahan
Analisa Kesesuaian Lahan
Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian lahan dan apa yang akan dievaluasi dengan melihat
bagaimana perubahan penggunaan lahan yang terjadi beberapa tahun terakhir dan apa yang
menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan tersebut. Analisa kesesuaian lahan pada
Kabupaten Probolinggo yaitu dengan melihat tren penggunaan lahan dari tahun 2011 hingga tahun
2019. Dapat disimpulkan dari data yang telah dipaparkan, tren penggunaan lahan Kabupaten
Probolinggo dari tahun 2011 hingga tahun 2019 berupa penggunaan lahan permukiman, industri, dan
pertanian. Setelah diketahui tren penggunaan lahan, maka bisa dilakukan analisis kesesuaian lahan
berdasarkan untuk kawasan peruntukan permukiman, industry, dan pertanian. Analisa kesesuaian
lahan membutuhkan data dari peta fisik dasar serta peta Satuan Kemampuan Lahan yang sudah
dianalisis sebelumnya.
Analisa kesesuaian lahan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41 tahun 2007
tentang Pedoman Teknik Analisis Fisik dan Lingkungan. Pada peraturan tersebut disebutkan mengenai
kriteria analisa kesesuaian tren penggunaan lahan yang selanjutnya dapat dilanjutkan analisisnya
untuk melakukan rencana pola ruang Kabupaten Probolinggo.
Analisa Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan untuk permukiman merupakan kawasan yang diperuntukan
sebagai tempat lahan tinggal, bermukimnya masyarakat dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan bermasyarakat diatasnya. Berikut karakteristik kesesuaian
lahan untuk kawasan peruntukan permukiman :
Analisa Kesesuaian Lahan
Analisa Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan untuk pertanian
merupakan kawasan yang diperuntukan sebagai
tempat pertanian baik pertanian lahan basah,
pertanian lahan kering dan pertanian tanaman
tahunan yang cocok di kembangkan di Kabupaten
Probolinggo. Berikut karakteristik kesesuaian
lahan untuk kawasan peruntukan pertanian
Analisa Kesesuaian Lahan
Analisa Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan untuk industri merupakan lahan yang bisa dibangun untuk peruntukan
industri baik industri besar maupun kecil di Kabupaten Probolinggo. Berikut karakteristik
kesesuaian lahan untuk kawasan peruntukan industri :

Dikarenakan pada kondisi eksisting tidak terdapat Kawasan industry maka tidak dilakukan
analisis kesesuaian lahan untuk kawasan peruntukan industry. Namun, didapatkan luas lahan
kawasan di Kabupaten Probolinggo yang dapat dimanfaatkan yakni seluas 18131,011093 Ha.
Analisa Kesesuaian Lahan
Analisis Daya Dukung Lahan
Wilayah dengan kemampuan lahan agak tinggi daya dukung
lahan sesuai apabila lahan terbangun atau Building Coverage
(BC) tidak melebihi 30% dari keseluruhan lahan. Sedangkan pada
wilayah dengan kemampuan lahan sedang daya dukung lahan
dikatakan baik apabila maksimal lahan terbangun atau Building
Coverage (BC) sebesar 20%.
1. Kemampuan Pengembangan Agak Tinggi

Lahan terbangun pada kelas kemampuan


lahan agak tinggi sebesar 15,6% atau
2832,378944 Ha. Apabila melihat ketentuan
dimana BC maksimal 30%, maka masih
terdapat sisa 14,4% lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk lahan pengembangan
yaitu sebesar 2609.29152 Ha.
2. Kemampuan Pengembangan Sedang

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa


lahan terbangun pada kelas kemampuan lahan
sedang adalah 6% atau 9027,52268 Ha.
Terdapat sisa 14% lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk lahan pengembangan
yaitu sebesar 21482.17316 Ha.
Analisis Kebutuhan Lahan dari Tren Penggunaan Lahan
No Penggunaan
2011 (Ha) 2019 (Ha)
Lahan
Penggunaan
Perubahan
1 Hutan 59151.67806 57737.67032 Lahan

2 Perkebunan 470.776514 335.568538 Hutan -176.7509674

3 Permukiman 7305.119275 11809.901626 Perkebunan -16.900997

4 Pertanian 98161.33484 94846.95164 Permukiman 563.0977939

5 Savana 697.996835 697.996387 Pertanian -414.2978992

6 Tambak 2214.820702 1964.710347 Savana 0

7 Tanah Terbuka 1703.261189 2287.660768 Tambak -31.26379438

8 Semak/Belukar 2624.861245 2658.688781 Tanah Terbuka 73.04994738

9 Pelabuhan 0 50.318328 Semak/Belukar 4.228442

Total 172329.8487 172389.4667


Proyeksi Penggunaan Lahan 20 Tahun Mendatang
No. Penggunaan 2024 (Ha) 2029 (Ha) 2034 (Ha) 2039 (Ha)
Lahan

1. Hutan 56853.91548 55970.16065 55086.40581 54202.65097

2. Perkebunan 251.063553 166.558568 82.053583 0

3. Permukiman 14625.3906 17440.87956 20256.36853 23071.8575

4. Pertanian 92775.46215 90703.97265 88632.48315 86560.99366

5. Savana 697.996387 697.996387 697.996387 697.996387

6. Tambak 1808.391375 1652.072403 1495.753431 1339.43446

7. Tanah Terbuka 2652.910505 3018.160242 3383.409979 3748.659716

8. Semak/Belukar 2679.830991 2700.973201 2722.115411 2743.257621

9. Pelabuhan 81.767283 113.216238 144.665193 176.114148


Analisis Kebutuhan Lahan dari Proyeksi Penduduk

Px = Jumlah penduduk pada tahun t


Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (Data penelitian)
1 = Konstanta
r = Rasio angka pertumbuhan penduduk
n = selisih tahun awal dengan tahun proyeksi

Dari perhitungan yang tersebut dapat


diketahui bahwa proyeksi penduduk di tahun
2039 yakni sebanyak 1.303.170 jiwa, angka ini
kemudian dijadikan acuan dalam memprediksi
kebutuhan lahan di Kabupaten Probolinggo.
Analisis Proyeksi Permukiman atau Kebutuhan Jumlah Rumah

No. Tahun Jumlah Penduduk Proyeksi Kebutuhan Jumlah Rumah (unit)

1. 2024 1.200.782 240.157

2. 2029 1.233.985 246.797

3. 2034 1.268.106 253.621

4. 2039 1.303.170 260.634


Proyeksi Kebutuhan Jumlah Unit Rumah Tahun 2039

Dari analisis tersebut dapat diketahui Kabupaten Probolinggo diproyeksikan membutuhkan


rumah sederhana sebanyak 156.381 unit, rumah menengah 78.190 unit, dan rumah mewah
25.063 unit pada tahun 2039.
Proyeksi Kebutuhan Luas Permukiman Tahun 2039

Berdasarkan perhitungan kebutuhan lahan untuk permukiman di tahun 2039, jumlah totalnya adalah
2.704 Ha dengan rincian 704 Ha untuk rumah sederhana, 763 Ha untuk rumah menengah, dan 1.238
Ha untuk rumah mewah.
Arahan Rencana Penggunaan Lahan
Jenis Analisis Analisis Analisis Daya Kebutuhan Lahan Kebutuhan Rencana
Penggunaan Kemampuan Kesesuaian Dukung Lahan berdasarkan Tren Lahan
Lahan Lahan Lahan Penggunaan Lahan berdasarkan
Proyeksi
Penduduk 2039

Permukiman Bisa Bisa dibangun Permukiman Kebutuhan lahan Pada tahun Permukiman bisa dibangun di
dibangun di seluruh masih bisa permukiman tahun 2039 memiliki seluruh wilayah Kabupaten
pada wilayah wilayah di dibangun pada 2039 yaitu 23071,9 kebutuhan Probolinggo dengan batas 14,4%
dengan Kabupaten wilayah dengan Ha lahan 2704 Ha dari 30% lahan terbangun pada
kemampuan Probolinggo kemampuan untuk kemampuan lahan agak tinggi dan
lahan sedang kecuali di agak tinggi a permukiman sebesar 14% dari 20% lahan
dan agak wilayah yang sebesar 14,4% terbangun pada wilayah
tinggi tidak boleh atau 2609 Ha kemampuan lahan sedang dengan
dibangun dan pada kebutuhan luas dari 2704 sampai
kemampuan 23071 Ha
lahan sedang
sebesar 14%
atau 21482 Ha

Pelabuhan Bisa Sesuai dengan Pelabuhan Pada tahun 2039 Tetap Pelabuhan dibangun pada
dibangun kondisi eksisting masih bisa kebutuhan lahan kemampuan lahan sedang dengan
pada wilayah berada di dibangun pada untuk pelabuhan luas 176 Ha.
dengan kemampuan wilayah dengan seluas 176 Ha.
kemampuan lahan sedang kemampuan
lahan sedang ( tetap ) sedang 14%
atau 21482 Ha.
Jenis Analisis Analisis Kesesuaian Analisis Kebutuhan Kebutuhan Rencana
Penggunaan Kemampuan Lahan Daya Lahan Lahan
Lahan Lahan Dukung berdasarkan berdasarkan
Lahan Tren Proyeksi
Penggunaan Penduduk 2039
Lahan

Hutan Bisa dibangun Bisa dibangun di Tetap Pada tahun Tetap Tidak ada rencana penggunaan
pada wilayah seluruh wilayah di 2039 lahan hutan karena tren negatif
dengan Kabupaten penggunaan yang menyebabkan luas lahan
kemampuan Probolinggo kecuali di lahan hutan berkurang menjadi 45202 Ha.
lahan sedang wilayah yang tidak 45202,7 Ha
dan agak tinggi boleh dibangun

Perkebunan Bisa dibangun Sesuai dengan kondisi Tetap - Tetap Tidak ada rencana karena
pada wilayah eksisting berada di penggunaan lahan perkebunan
dengan kemampuan lahan beralih fungsi pada tahun 2039.
kemampuan sedang ( tetap )
lahan sedang

Pertanian Bisa dibangun Sebagian sudah sesuai Tetap Kebutuhan Tetap Tidak ada rencana penggunaan
pada wilayah dengan kondisi lahan lahan pertanian dengan tren
dengan eksisting , yakni pertanian negatif yang menyebabkan luas
kemampuan berada di kemampuan tahun 2039 lahan sebesar 86561 Ha.
lahan agak lahan agak tinggi. seluas 86561
tinggi Namun, sebagian lain Ha
ada yang tidak sesuai

Savana Bisa dibangun Sesuai dengan kondisi Tetap Diasumsikan Tetap Tidak ada rencana karena
pada wilayah eksisting berada di tetap pada diasumsikan tetap
dengan kemampuan lahan tahun 2039
kemampuan sedang ( tetap )
Jenis Analisis Analisis Kesesuaian Analisis Kebutuhan Kebutuhan Rencana
Penggunaan Kemampuan Lahan Daya Lahan Lahan
Lahan Lahan Dukung berdasarkan berdasarkan
Lahan Tren Proyeksi
Penggunaan Penduduk 2039
Lahan

Tambak Bisa dibangun Sesuai dengan kondisi Tetap Lahan Tetap Tidak ada rencana karena lahan
pada wilayah eksisting berada di tambak tambak dengan tren negatif
dengan kemampuan lahan pada tahun menyebabkan luas lahan menjadi
kemampuan sedang ( tetap ) 2039 seluas 1339,4 Ha.
lahan sedang 1339,4 Ha

Tanah Bisa dibangun Sesuai dengan kondisi Tetap Tanah Tetap Tanah terbuka terdapat pada
Terbuka pada wilayah eksisting berada di terbuka kemampuan lahan agak tinggi
dengan kemampuan lahan seluas 3748,7 dengan luas lahan 3748,7 Ha.
kemampuan sedang ( tetap ) Ha pada
lahan agak tahun 2039
tinggi

Semak Bisa dibangun Sesuai dengan kondisi Tetap Luas lahan Tetap Penggunaan lahan semak pada
pada wilayah eksisting berada di semak pada kemampuan lahan sedang dengan
dengan kemampuan lahan tahun 2039 luas 2743 Ha.
kemampuan sedang ( tetap ) yaitu 2743
lahan sedang Ha
04
KESIMPULAN &
ARAHAN
PENGEMBANGAN
KESIMPULAN (1)
a. Kemampuan pengembangan lahan Kab. Sedang :
153798,37 Ha
Probolinggo
Agak Tinggi :
18131,01 Ha.

Sedang : 14% atau


Dari total luas lahan
b. Memaksimalkan penggunaan lahan pada kelas 21482.17316 Ha
masing-masing kemampuan
pengembangan
Agak Tinggi : 14,4%
atau 2609,29152 Ha

c. Tren penggunaan lahan : kawasan permukiman,


pertanian, dan industri
KESIMPULAN (2)
a. Penggunaan lahan permukiman meningkat 2019 : 118 km2 2039 : 231 km2

b. Peningkatan penggunaan lahan permukiman memengaruhi


luas penggunaan lahan lainnya seperti perkebunan, hutan,
dan pertanian

c. Penggunaan lahan perkebunan diproyeksikan akan


mengalami alih fungsi total pada tahun 2039

CITY OF LOGISTIC
d. Diproyeksikan akan terjadi peningkatan penggunaan lahan
untuk pelabuhan sebesar 179 Ha pada tahun 2039
ARAHAN PENGEMBANGAN
● Untuk permukiman dapat dibangun di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo yang kemampuan
lahannya agak tinggi dengan batas lahan terbangunnya adalah 14,4% dari 30%. Sedangkan untuk
kemampuan lahan yang sedang batas lahan terbangunnya adalah 14% dari 20% dengan kebutuhan
luasnya 2.704 - 23.071 Ha. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lahan
permukiman bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo yang terbagi menjadi rumah sederhana,
menengah, dan mewah
● Pelabuhan yang ada dapat terus dikembangkan dengan pembangunannya di lahan dengan
kemampuan sedang. Luasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan sendiri adalah
176 Ha berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2039.
● Perencanaan wilayah ke depannya perlu pertimbangan yang sangat matang dan juga tindakan protektif
sehingga lahan-lahan peruntukan hutan, perkebunan, pertanian, dan tambak tidak sampai beralih fungsi
total.
● Tindakan protektif pertama yang dapat dilakukan adalah pemberian insentif oleh Pemerintah Daerah pada
pemanfaatan ruang yang sesuai berupa kemudahan prosedur perizinan, keringanan pajak, pembangunan
infrastruktur pendukung, dan pemberian penghargaan. Selain insentif, dapat pula dilakukan disinsentif
berupa pengenaan pajak/retribusi yang tinggi (disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang), pembatasan penyediaan infrastruktur,
pengenaan kompensasi, dan juga penalti.
Peta Proyeksi Peruntukan Lahan Tahun 2039 Kab. Probolinggo
TERIMA KASIH
MERCI * 감사합니다 * DANKE * 谢谢 * GRACIAS
* ありがとうございます

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai