FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Percobaan 1
I. Tujuan
Pengenalan fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan yang akan digunakan
dalam praktikum Kimia Analisis.
II. Alat
1. Lemari Asam
Fungsi : .
4. Lemari asam memiliki desain dan prinsip kerja yang difokuskan untuk
menghindari bahaya dari terjadinya percampuran udara di lemari asam
dengan yang ada di ruang laboratorium itu sendiri. (Tim Laboratorium
USU,2018 )
1. Yang pertama, jika yang terkena merupakan zat asam maka gunakanlah
larutan penetral natrium karbonat (Na2CO3) yang bersifat basa yang akan
menyatu dengan ion OH- saat dilarutkan dengan air.
2. Yang kedua, jika yang terkena merupakan zat basa maka gunakanlah
larutan penetral ammonium klorida (NH4Cl). Larutan yang demikian
merupakan kristal putih garam yang akan larut dalam air. Kemudian
larutkan dengan air lalu segera bersihkan dengan menggunakan kain lap.
(Tim Laboratorium USU,2018 )
2.Oven
Fungsi
Prinsip Kerja:
1. Pertama, sampel organik, zat-zat kimia atau alat yang akan dikeringkan
atau dikurangi kadar airnya dimasukkan kedalam oven.
2. Setelah itu, sampel organik, zat-zat kimia atau alat yang akan dikeringkan
atau dikurangi kadar air nya dipanaskan sehingga gelombang panas
merambat dan menembus permukaan objek yang dipanaskan tersebut.
3. Oven dirancang untuk menjaga panas yang ada didalam sehingga proses
pemanasan objek lebih efektif daripada pemanas konvensional. ( Tim
Laboratorium USU,2018 )
Cara kerja oven:
2. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum
dibersihkan.
3. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam
air panas atau detergen.
8. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian
elemen pemanas.
10. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini
menimbulkan panas dalam oven berkurang.
11. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven.
12. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera
cabut steker dari stopkontak. (Tim Laboratorium USU,2018)
3.Neraca Analitik
Fungsi
Prinsip Kerja
1. Prinsip kerja neraca ini adalah membanding massa benda yang akan
dikur dengan anak timbangan.
Cara Kerja
(1) Hubungkan neraca analitik dengan arus listrik.,
(5) Masukkan larutan yang akan ditimbang pada gelas erlenmeyer tersebut
dan tutuplah penutup kaca pada sisi kanan dan kiri neraca analitik digital,
4.Buret
Fungsi
Prinsip kerja
Cara Kerja
1. Tempatkan buret pada standar buret dan kepit dengan penjepitnya
2. Pastikan posisi buret tegak lurus dengan meja kerja. Sesuaikan tinggi buret
dengan jarak pandang mata kita. Berikan ruang dibawah buret untuk
tempat erlenmeyer.
3. Untuk keran buret yang terbuat dari kaca, olesi terlebih dahulu kerannya
dengan sedikit vaselin. Pastikan vaselinnya tidak menutupi lubang yang
terdapat pada keran buret.
4. Tutup keran buretnya. Isi larutan dengan aquadest dengan menyemprotkan
dari botol aquadest. Kemudian buang aquadestnya dengan membuka keran
buret, tampung air bilasan dengan erlenmeyer atau beaker glass.
5. Bilas buret dengan larutan yang akan digunakan sebanyak 3 kali.
6. Isi buret dengan larutan yang akan digunakan. Pastikan ruang di bawah
keran juga terisi penuh dan tidak ada gelembung udara lagi.
7. Isi larutan sampai batas angka 0. Untuk larutan yang berwarna gunakan
miniskus atas sebagai tanda sedangkan untuk larutan bening, gunakan
miniskus bawah sebagai tanda.
8. Gunakan tangan kiri untuk membuka dan menutup keran dengan cara
melingkarkan jari tangan pada buret dan memegang keran dengan
menggunakan jari jempol dan jari telunjuk serta jari tengah. Sedangkan
tangan kanan untuk memegang erlenmeyer tempat sampel sambil
menggoyangkannya selama proses titrasi.
9. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan dari buret secara perlahan
sambil erlenmeyer terus digoyang-goyang sampai terjadi perubahan warna
pada analit (menandakan titik akhir titrasi). Segera tutup keran buretnya.
10. Bila telah selesai, lihat berapa volume yang telah terpakai pada buret.
Luruskan pembacaan garis pada buret dengan mata anda. Catat hasilnya.
11. Titrasi biasanya dilakukan dengan sebanyak tiga kali (dua kali
perulangan). Pembacaan buret pada titrasi yang kedua dan ketiga dengan
mengurangi pembacaan pada buret setelah titrasi dengan pembacaan
sebelum titrasi dilakukan.
12. Setelah titrasi selesai dilakukan, keluarkan sisa larutan yang terdapat
dalam buret dari keran dan tampung dalam botol penyimpanan.
13. Lepas buret dari Klem buret dan cuci dengan mengalirkan air dari keran
air. Lakukan sampai buret benar-benar bersih.
14. Keringkan buret yang telah dicuci kemudian simpan di kotak
penyimpanan atau lekatkan kembali pada klem buret tetapi dalam posisi
yang terbalik.
15. Untuk keran buret yang terbuat dari kaca, sebaiknya selama penyimpanan
keran dibuka dan disimpan secara terpisah untuk menghindari keran yang
lengket pada buret apalagi kalau habis digunakan untuk larutan NaOH.
(Tim Laboratorium UNIMED,2019)
Cara Membersihkan.
1. Larutan dalam buret harus dibuang
2. Buret dibilas dengan air suling.
3. Digunakan larutan detergen encer panas, terutama jika digunakan
bersama-sama dengan sikat buret bertangkai panjang.
4. Jika tidak digunakan sebaiknya diisi air suling dan ditudungi untuk
mencegah masuknya debu.
5. Larutan alkali tidak boleh lama pada buret agar tidak menyebabkan kran
macet dan merusak buret. (Day dan Underwood,2002)
5..Desikator
Prinsip Kerja : Membuat sampel tidak bisa menyerap uap air dari
lingkungan karena terdapat silica gel yang menyerap kelembaban udara
dan juga mengeringkan.
Cara kerja
1. Pastikan desikator dalam kondisi bersih dan pastikan silika gel belum
jenuh dan masih bisa menyerap air.
2. Untuk membuka - geser tutup secara horizontal di bagian atas ke satu
sisi hingga terlepas. Gunakan satu tangan untuk memegang bagian
bawah desikator sambil menggunakan tangan yang lain untuk
memegang kenop.
3. Masukkan sampel ke dalam desikator dan ditutup selama waktu yang
telah ditentukan.
4. Untuk menutup- tutup tempat sebagian di atas dan geser ke seberang
sampai desikator benar-benar tertutup dan kemudian putar tutup
perlahan di kedua arah.
5. Setelah selesai digunakan desikator dibersihkan menggunakan kain lap
kering. (Tim Laboratorium USU 2016)
Cara Membersihkan
1. Membersihkan dengan aquades atau air suling serta harus berhati-hati
2. Ditempatkan pada tempat dengan suhu kamar dan bebas debu
6..Hotplate-Magnetic Stirrer
Cara Kerja
1. Pastikan bahwa instrumen bersih dan bebas dari partikel debu apa pun.
2. Hubungkan catu daya.
3. Mengaktifkan „ON‟ instrumen.
4. Jika diperlukan, sesuaikan suhu yang dibutuhkan pada “Kontrol Suhu”.
5. Letakkan beaker glass (Memiliki Sampel) dan tunggu pemanas.
6. Masukkan pengaduk magnet ke dalam gelas dan mulailah mengaduk
dengan menghidupkan stirr pada bagian “Kontrol Pengadukan”.
7. Kecepatan Pengadukan dapat dikontrol dengan memutar bagian
“Kontrol Pengadukan” ke lambat, tengah dan tinggi.
8. Aktifkan „OFF‟ instrumen (ditunjukkan oleh LED) setelah pekerjaan
selesai.
9. Lepaskan catu daya.
7.Filtering Flask
Fungsi : Menjadi alat untuk filtrasi sampel, dengan bagia leher Labu ini
seperti labu Erlemenyer tapi terdapat pipa yang dapat dihubungkan ke
pompa vakum menggunakan pipa fleksibel seperti selang.
Prinsip Kerja :
Bagian atas labu diberi corong Buchner sehingga menutupi bagian atas
labu serta terdapat pipa dibagian leher labu untuk menghubungkannyya ke
pompa vakum. Ketika proses filtrasi berlangsung, padatan akan di dapat di
corong Buchner yang terdapa kertas saring di atasnya. Dan Labu Filtrasi
akan menampunng air serta sebagai penyalur pompa vakumnya.
Cara Kerja
1. Bersihkan terlebih dahulu Labu Filtrasi dari bahan yang tidak
diinginkan,
2. Pasang corong Buchner di atas leher labu filtrasi
3. Di atas corong Buchner diletakkan kertas saring
4. Lalu bagian pipa di leher Labu Filtrasi dihubungkan dengan selang
tebal unntuk dihubungkan pada pompa vakum
5. Lalu melakukan proses filtrasi
6. Jika sudah, ambil padatan yang ada di corong Buchner
7. Lepaskkan corong Buchner dan selang pompa vakum dari Labu
Filtrasi,.
8. Jika sudah digunakan, Labu Filtrasi segera dicuci.
Cara Membersihkan
1. Mencuci Labu Filtrasi dengan air kran hingga bersih
2. Jika sudah , membilas kembali dengan air suling(aquades)
8.Corong Buchner.
Gambar 1. 8 Corong Buchner (Anita, 2015)
Cara Kerja
(2) menyedot larutan menggunakan pipet ukur dengan bantuan bulb sampai
volume yang diinginkan dengan menekan katub S pada bulb,
(3) mengeluarkan larutan di dalam pipet ukur mengikuti skala yang tersedia
dengan menekan katup E pada bulb. (Feby, Hairida, Feby,2014)
Cara Membersihkan :
1. Membersihkan pipet volume deengan pencuci dan air kran (bisa
menggunakan sabun)
2. Kemudia dibilas dengan air suling (aquades)
12.Bola Hisap
Gambar 1.12 Bola Hisap(Ratih, Daniel,dkk,2015)
Prinsip Kerja : Saat Bulb karet ditekan maka, tekanan didalam pipet
lebih kecil dari pada di luar pipet sehingga larutan masuk ke dalam pipet
untuk mengambil larutan. Dan ketika tekanan di dalam pipet lebih besar
dari pada di luar pipet maka, larutan atau cairan akan keluar.
Cara Kerja :
III. Bahan
Pelet atau serpihan putih. Menyerap CO2 dan air dari udara. Tidak berbau.
Larut: Air dan alkohol .Titik didih: 1388 °C. Titik lebur: 323 °C. pH: dasar
.Berat jenis: 2.13 (Flinn Scientific,2020)
Handling Product :
Simpan dengan hidroksida, oksida, silikat, dan karbonat. Menyerap CO2 dan air
dari udara. Simpan wadah tertutup rapat. Simpan hanya dalam wadah
asli.Kenakan sarung tangan pelindung, pakaian pelindung, dan pelindung
mata.Cuci tangan dengan seksama setelah memegang. (Flinn
Scientific,2020)
Cara Penanganan :
Sapu, tempatkan dalam kantong atau wadah tertutup dan buang. Ventilasikan
area dan cucilah situs tumpahan setelah pengambilan material selesai. Serap
tumpahan untuk mencegah kerusakan material.Jika terhirup: Pindahkan korban
ke udara segar dalam posisi yang nyaman untuk bernafas .Jika di mata: Bilas
secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika
ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan pembilasan.Jika pada kulit atau rambut:
Segera lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air .Cuci
pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.Jika tertelan: Bilas
mulut. Jangan memaksakan muntah. (Flinn Scientific,2020)
Cairan tidak berwarna, padat, berminyak. Bau belerang. Larut: Larut dengan air,
berevolusi banyak panas. Suhu penguraian: 340 °C .Titik didih: 290 °C .Titik
lebur: 10.4 °C .pH: <1>.Berat jenis: 1,84 .Kepadatan uap: 3.38 . (Flinn
Scientific,2020)
Handling Product
Simpan dengan asam, kecuali asam nitrat. Simpan di lemari asam khusus dan
jauh dari sumber air apa pun; jika lemari asam tidak tersedia, simpan di Flinn
Saf-Cube ™. Gunakan hanya di kap atau area yang berventilasi baik.Kenakan
sarung tangan pelindung, pakaian pelindung, dan pelindung mata.Cuci tangan
dengan seksama setelah memegang .Gunakan hanya di kap atau area yang
berventilasi baik. (Flinn Scientific,2020)
Bahaya bagi Manusia dan Lingkungan
Efek akut: Korosif terhadap semua jaringan tubuh, iritasi saluran pernapasan
berat.Efek kronis: Kerusakan paru-paru, hidung dan tenggorokan, kanker, erosi
gigi.Korosi atau iritasi kulit .Menyebabkan luka bakar kulit yang parah dan
kerusakan mata.Berbahaya bagi lingkungan air, toksisitas akut .Berbahaya bagi
kehidupan air. Panas yang cukup besar dihasilkan saat diencerkan dengan
air.Ketika dipanaskan hingga terdekomposisi, akan mengeluarkan asap beracun
sulfur oksida. (Flinn Scientific,2020)
Cara Penanganan
Jika terhirup: Hubungi dokter jika Anda merasa tidak sehat.Lepaskan lensa
kontak jika ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan pembilasan.Jika pada kulit
atau rambut: Segera lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit
dengan air .Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali Jika
tertelan: Bilas mulut. Jangan memaksakan muntah. Jika terjadi kebakaran:
Gunakan alat pemadam api kimia kering kelas tiga. Oksida belerang dapat
diproduksi dalam api.dinetralkan dengan natrium bikarbonat atau kalsium
hidroksida dan disimpan dalam kantong atau wadah tertutup. (Flinn
Scientific,2020)
Tidak berwarna sampai kuning pucat, cairan berasap. Bau yang menyengat.Larut
dalam: Air dan alkohol .pH:<1 (Flinn Scientific,2020)
Handling Product
Simpan dengan asam lainnya, kecuali asam nitrat. Simpan di lemari asam khusus
dan jauh dari sumber air apa pun; jika lemari asam tidak tersedia, simpan di
Flinn Saf-Cube ™. Simpan hanya dalam wadah asli.Kenakan sarung tangan
pelindung, pakaian pelindung, dan pelindung mata .Cuci tangan dengan seksama
setelah memegang .Gunakan hanya di kap tau area yang berventilasi baik.
(Flinn Scientific,2020)
Kelas bahaya: Kerusakan kulit dan mata, korosi atau iritasi.Menyebabkan luka
bakar pada kulit dan mata yang parah dan kerusakan.Saat dipanaskan hingga
terurai, mengeluarkan asap hidrogen klorida yang beracun.Terjadi kerusakan
material. (Flinn Scientific,2020)
Cara Penanganan
Beri ventilasi pada area dan berisi tumpahan dengan pasir atau bahan penyerap
lembam lainnya, netralkan dengan natrium bikarbonat atau kalsium hidroksida,
dan simpan dalam kantung atau wadah tertutup. Serap tumpahan untuk
mencegah kerusakan material.Jika terhirup: Pindahkan korban ke udara segar
dan diamkan dalam posisi yang nyaman untuk bernafas.Jika di mata: Bilas
secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika
ada dan mudah dilakukan. Lanjutkan pembilasan.Jika pada kulit atau rambut:
Segera lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air .Cuci
pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.Jika terjadi kebakaran:
Gunakan alat pemadam api kimia kering kelas tiga. (Flinn Scientific,2020)
Handling Product :
Simpan dengan hidroksida, oksida, silikat dan karbonat. Simpan di tempat yang sejuk dan
kering.Kenakan sarung tangan pelindung, pakaian pelindung, dan pelindung mata.
Cuci tangan dengan bersih setelah penanganan.Hindari kontak dengan oksidator
kuat, asam, magnesium, dan aluminium.Umur simpan: Sangat baik, jika disimpan
dengan benar (Flinn Scientific,2020)
Bahan kimia ini dianggap tidak berbahaya menurut klasifikasi GHS untuk
Standar Komunikasi Bahaya. Perlakukan semua bahan kimia laboratorium
dengan hati-hati.Tidak mudah terbakar, padatan tidak mudah terbakar.Saat
dipanaskan hingga terurai, dapat mengeluarkan asap beracun.Efek akut: Iritan.
(Flinn Scientific,2020)
Cara Penanganan
5. NA3EDTA
Handling Product :
Ganti pakaian yang terkontaminasi . Cuci tangan setelah bekerja dengan bahan
tersebut.Kondisi penyimpanan Tertutup sangat rapat. Kering. Suhu penyimpanan
yang direkomendasikan, Simpan pada +15°C hingga +30°C...Tidak mengandung
bahan-bahan yang mempunyai nilai eksposur pekerjaan. (Smart-lab,2017)
Cara Penanganan
Setelah menghirup: hirup udara segar. Setelah kontak pada kulit: cuci dengan air
yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak pada mata :
bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan: beri air minum kepada korban
(paling banyak dua gelas). Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak
sehat.Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan. (Smart-lab,2017)
Bentuk padat .Warna putih Tak berbau. pH 5,2 - 8,0 pada 50 g/l 25 °.Densitas
3,86 g/cm3 pada 20 °C. Suhu penguraian > 100 °C Peniadaan air
kristalisasi.Suhu menyala tidak mudah terbakar .Densitas curah kira-kira1.200 -
1.400 kg/m3 (Smart-lab,2017)
Handling Product
Tertutup sangat rapat. Kering. Simpan di tempat yang berventilasi baik. Simpan
dalam tempat terkunci atau di tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-
orang yang mempunyai kualifikasi atau berwenang. Suhu penyimpanan yang
direkomendasikan, simpan pada suhu 5 oC – 30 oC.Kenakan pakaian pelindung.
Jangan menghirup zat/campuran. (Smart-lab,2017)
setelah tertelan : iritasi mukosa, mual, mengeluarkan air liur, muntah, pusing,
nyeri, kolik dan diare. Efek sistemik termasuk : detak jantung tak beraturan,
bradycardia (aktivitas jantung berkurang), peningkatan tekanan darah, shock dan
sistem sirkulasi mengalami kolaps serta otot kaku. efek iritan, konjungtivitas,
Batuk, paralisa pernapasan, Napas tersengal, Dermatitis, pertahanan jantung,
kematian.Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya. Kebakaran dapat
menyebabkan berevolusi: Gas hidrogen klorida.Dapat membentuk campuran
dengan air yang membahayakan kesehatan. Membahayakan persediaan air
minum jika dibiarkan memasuki tanah atau air. Pelepasan ke lingkungan harus
dihindarkan. (Smart-lab,2017)
Cara Penanganan
Bentuk kristal .Warna putih . Tak berbau .pH 9,2 pada 47 g/l 20 °C. Titik lebur
75 °C.Peniadaan air kristalisasi.T ekanan uap 0,213 hPa pada 20 °C .Densitas
1,72 g/cm3 pada 20 °C .Kelarutan dalam air 49,74 g/l pada 20 °C (Smart-
lab,2016)
Handling Product
Efek iritan.Hal berikut ini berlaku untuk senyawa boron secara umum :
penyerapan diikuti mual dan muntah, agitasi, sesak, gangguan CNS,
gangguan kardiovaskular.Dapat merusak kesuburan. Dapat merusak
janin.Menyebabkan iritasi mata yang serius. (Smart-lab,2016)
Cara Penanganan
Dalam kasus kontak pada kulit Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Periksakan ke
dokter..Dalam kasus kontak dengan mata segera bilas/basuh mata dengan air
yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar sebagai tindakan pencegahan.
Hubungi dokter mata.
Jika tertelan Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak ),
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar. Konsultasikan dengan dokter.Jangan biarkan produk masuk ke saluran
pembuangan (Smart-lab,2016)
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
kamar).Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan : Oksidator kuat, Asam nitra .
Kondisi yang harus dihindari adalah Pemanasan kuat (penguraian). (Smart-
lab,2017)
Cara Penanganan
Dalam kasus kontak dengan mata segera bilas/basuh mata dengan air yang
banyak dengan kelopak mata terbuka lebar sebagai tindakan pencegahan.
Hubungi dokter mata. Menggukana alat pelindung diri.Fasillitas saat
menggunakan bahan KHP harus disertai dengan fasilitas pencuci mata atau
pancuran kesehatan. (Smart-lab,2017)
9.Indikator Phenolphtalein
Bentuk cair . Tidak berwarna. Berbau etanol . Titik nyala 23 °C, Densitas 0,89
g/cm3 pada 20 °C, Kelarutan dalam air pada 20 °C larut, Sifat peledak Tidak
diklasifikasikan sebagai mudah meledak. Campuran uap/udara bersifat mudah-
meledak pada pemanasan yang menyengat. Produk ini stabil secara kimiawi di
bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar). Beresiko meledak/reaksi
eksotermik dengan : hydrogen peroxide, perchlorates, perchloric acid, Asam
nitrat, mercury(II) nitrate, permanganic acid, Nitril, senyawa peroxi, Oksidator
kuat, senyawa nitrosyl, Peroksida, sodium, Kalium, halogen oxides, calcium
hypochlorite, nitrogen dioxide, logam oxides, uranium hexafluoride, iodides,
Chlorin, Logam basa, Logam alkali-tanah. (Merck,2017)
Handling Product
Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik.
Jauhkan dari panas dan sumber api. Simpan dalam tempat terkunci atau di
tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai kualifikasi
atau berwenang. (Merck,2017)
Cara penanganan
Hindari kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas
dan sumber api. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi
ahli. Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko ledakan.
(Merck,2017)
IV. Lampiran
(Smart-lab,2017) (Merck,2017)
Flinn Scientific,2020. Safety Data Sheet (SDS) – ASAM KLORIDA – HCl) 6m-
12m. Halaman 395
Flinn Scientific,2020. Safety Data Sheet (SDS) – Asam Sulfat – H2SO4 – 32%-
96%. Halaman 801
Flinn Scientific,2020. Safety Data Sheet (SDS) – Caustic Soda – NaOH. halaman
734