Anda di halaman 1dari 6

Nama : Desti Nayunda Lulu

NIM : 131611133137
Kelas : A3 – 2016
Tugas Metodologi Penelitian (Membuat Langkah Masalah)

1. Bidang Keilmuan : Keperawatan Maternitas


2. Kasus : Preeklampsia
3. Masalah Penelitian (Spider Web)

Riwayat
masalah
kesehatan
Plasenta Riwayat
abnormal preeklampsi

Hipertensi
FAKTOR Obesitas
RESIKO

Beresiko
PREEKLAMPSIA Gg. fungsi
terkena
Ginjal
penyakit

DAMPAK DAMPAK
Gg.
Lahir prematur PADA PADA Kardiovaskuler
JANIN IBU

Hambatan Kekurangan
Sindrom HELLP Eklampsia
pertumbuhan gizi
4. Literatur Review
Metode
No Judul Artikel; Penulis;
(Desain, Sampel, Variabel, Hasil Penelitian
. Tahun
Instrumen, Analisis)
1. Perbedaan Kadar Zinc Penelitian dilakukan dengan metode Kadar rata-rata zinc serum
Serum Penderita analitik observasional dengan desain penderita preeklampsia
Preeklampsia Berat cross-sectional comparative. berat lebih rendah yaitu
dengan Kehamilan Penelitian ini dilakukan pada wanita 0.45 µgl/mL dibandingkan
Normal; hamil yang datang ke poliklinik dan dengan kadar rata-rata zinc
UGD kebidanan rumah sakit Dr. M. serum pada kehamilan
Ernawati, Befimiroza, Djamil Padang, RSUD Batusangkar, normal yaitu 0.78 µgl/mL.
Hafni Bachtiar; RSUD Painan, RSUD Solok dan Hasil analisis statistik
pemeriksaan dilakukan di dengan Uji-t didapatkan
2015 Laboratorium biomedik FK perbedaan bermakna rata-
UNAND pada periode September rata zinc serum kelompok
2014 – Februari 2015. Penelitian penderita preeklampsia
dilakukan untuk mengetahui berat dengan kelompok
perbedaan kadar zinc serum kehamilan normal, hal ini
penderita preeklampsia berat dengan dapat dilihat dari nilai p
kehamilan normal di beberapa 0,02 (p ˂ 0.005).
rumah sakit di Sumatera Barat. Total
wanita yang diikutsertakan dalam
perhitungan statistik setelah kriteria
inklusi dan eksklusi terpenuhi adalah
40 orang, yang dibagi menjadi 2
kelompok yaitu 20 orang pada
kelompok penderita preeklampsia
berat dan 20 orang pada kelompok
kehamilan normal. Analisis statistik
untuk menilai kemaknaan
menggunakan unpaired t test pada
SPSS 18.0 for windows.
2. Impact of Smoke Desain penelitian ini menggunakan Analisis Odds Ratio (OR)
Exposure and studi kasus kontrol, penelitian ini dengan Confidence
Preeclampsia to dilakukan selama ± 2 bulan, dari Interval (CI) 95%
Premature Rupture of Agustus hingga Oktober 2016. ditemukan OR = 4,333
Membranes : Case Populasi dalam penelitian ini adalah (1,341-13,998), ini berarti
Study in Anutapura ibu ibu yang tercatat dalam data bahwa responden yang
Hospital; kunjungan bersalin di Rumah Sakit terpapar asap rokok
Anutapura, teknik pengambilan memiliki risiko 4,333 kali
Muh. Jusman Rau, sampel adalah total sampling dengan untuk mengembangkan
Dian Rusdianingsih, tingkat pendidikan sebagai ketuban pecah dini
Adhar Arifuddin, pencocokan. sedangkan sampel dibandingkan dengan
Herawanto, Rosmala semua kasus ketuban pecah dini responden yang tidak
Nur, Lusia Salmawati dengan jumlah kasus 30 terpapar. Nilai OR> 1,
dan Pitriani; koresponden dan kontrol 60 bahwa paparan asap
responden. Data dalam penelitian ini meancigarette adalah
Desember 2018 adalah data primer yang faktor risiko untuk ketuban
dikumpulkan menggunakan pecah dini. Dari
kuesioner, dan data sekunder berasal perhitungan risiko atribut
dari rekam medis pasien di Rumah adalah 0,27. Jika paparan
Sakit Anutapura. Analisis data yang asap rokok dapat
digunakan adalah univariat dan dikendalikan, wanita hamil
bivariat kemudian ditentukan nilai dapat menghindari ketuban
Odds ratio. pecah dini sebesar 27%.
Analisis Odds Ratio (OR)
dengan Confidence
Interval (CI) 95%
ditemukan OR = 1,195
(0,430 - 3,318), ini berarti
bahwa responden yang
mengalami preeklampsia
memiliki 1,195 kali risiko
untuk mengembangkan
ketuban pecah dini
dibandingkan dengan
responden yang tidak
preeklampsia. Dilihat dari
nilai OR = 1, maka
preeklampsia bukan
merupakan faktor risiko
ketuban pecah dini. Dari
perhitungan risiko atribut
adalah 0,4. Jika
preeklampsia dapat
dikontrol, wanita hamil
dapat menghindari ketuban
pecah dini sebesar 4%.
3.
4. Ekspresi Human Metode
Leukocyte Antigen-A (Desain, Sampel, Variabel,
di Trofoblas dan Instrumen, Analisis)
Natural Killer Cell di
Desidua pada Pemeriksaan
Preeklampsia Berat;

Sri Sulistyowati,
Soetrisno, Nizar Hero
K;

Februari 2016.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

5. Kerangka Konsep
6. Tujuan Penelitian
6.1 Menjelaskan akibat dari komplikasi Sindrom HELLP pada ibu hamil yang
mengalami preeklampsia pada pengaruh Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
6.2 Mengatahui pengaruh Sindrom HELLP terhadap ibu hamil yang mengalami
preeklampsia.
6.3 Mengetahui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) akibat
dari preeklampsia.
6.4 Membuktikan komplikasi Sindrom HELLP dapat mengakibatkan kematian pada
ibu hamil yang mengalai preeklampsia.
7. Menentukan Judul
“PENGARUH SINDROM HELLP TERHADAP IBU HAMIL YANG
MENGALAMI PREEKLAMPSIA PADA ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN
ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)”

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


World Health Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan
meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran, dan akibat
aborsi tidak aman. Sekitar satu perempuan meninggal setiap menit. Negara-negara di
Asia, termasuk Indonesia adalah negara dimana warga perempuannya memiliki
kemungkinan kematian ibu akibat persalinan dan komplikasi kehamilan sebesar 307
dari 100.000 kelahiran pada tahun 2003 dan sebesar 269 tahun 2008, angka ini masih
jauh dari target MGD tahun 2015, yakni 125 perkelahiran hidup. Angka kematian ibu
bersalin di Indonesia 39 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab morbiditas
dan mortilitas ibu dan janin ialah preeklampsia.
Preeklampsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai dengan
proteinuria pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Proteinuria merupakan petanda objektif, yang menunjukkan kebocoran endotel yang
luas, suatu ciri khas preeklampsia. Dari gejala klinik preeklampsia dapat dibagi
menjadi preeklampsia ringan dan berat. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk
membuktikan bahwa preeklampsia di sebabkan oleh kelebihan sekkresi plasenta atau
hormon adrenalin, tetapi bukti dasar hormonal tidak membuktikan demikian. Teori
lainnya mengatakan bahwa preeklampsia merupakan akibat dari berbagai macam
autoimun atau alergi pada ibu yang disebabkan oleh kehadiran fetus. Selain itu
terdapat bukti bahwa preeklampsi diawali oleh insufisiensi suplai darah ke plasenta,
yang menyakibatkan pelepasan substansi plasenta sehingga menyebabkan disfungsi
endotel vascular ibu yang luas.
Upaya menurunkan tingkat morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi yang
disebebkan oleh kejadian preeklampsia diklakukan dengan memberikan penanganann
dini hingga melakukan pencegahan pada ibu hamil yang dianggap beresiko tinggi
terjadinya preeklampsia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh Sindrom HELLP terhadap ibu hamil yang mengalami
preeklampsia ?
1.2.2 Bagaimana cara menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) akibat dari preeklampsi ?
1.2.3 Bagaimana komplikasi Sindrom HELLP dapat mengakibatkan kematian pada ibu
hamil yang mengalai preeklampsia ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1) Menjelaskan akibat dari komplikasi Sindrom HELLP pada ibu hamil yang
mengalami preeklampsia pada pengaruh Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB).
1.3.2 Tujuan khusus
1) Mengatahui pengaruh Sindrom HELLP terhadap ibu hamil yang mengalami
preeklampsia.
2) Mengetahui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
akibat dari preeklampsia.
3) Membuktikan komplikasi Sindrom HELLP dapat mengakibatkan kematian
pada ibu hamil yang mengalai preeklampsia.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang kesehatan terutama mengenai
hubungan tingkat preeklampsia yang terjadi di Surabaya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan mengenai Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) akibat dari preeklampsia.
2) Bagi Petugas Kesehatan
Memberikan informasi sebagai bahan referensi untuk melakukan
penyuluhan mengenai efek preeklamsia pada ibu dan bayi.
3) Bagi Masyarakat
Sebagai bahanmasukan untuk menambah wawasan dan pengentahuan.
4) Bagi Penelitian
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian
selanjutnya.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Literature Review
Metode
No Judul Artikel; Penulisan;
(Desain, Sampel, Variabel, Hasil Penelitian
. Tahun
Instrumen, Analisis)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan penelitian yang digunakan


4.2 Populasi, sampel,......................

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai