Anda di halaman 1dari 61

GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

DI RSIA SAYANG BUNDA HARAPAN INDAH BEKASI

TAHUN 2019

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Strata Satu (S-1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Oleh:

NUR AMALIA AZIZA


2018717041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Nur Amalia Aziza

NPM : 2018717041

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi : Gambaran Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan di RSIA

Sayang Bunda Harapan Indah Bekasi Tahun 2019

Telah lulus uji penelitian dan berhasil dipertahankan di hadapan penguji dan

diterima sebagai persyaratan yang perlu untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Sarjana Kesehatana Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ditetapkan,
Jakarta, 27 Juli 2020
Ketua Program Studi

Ernyasih, SKM, M.Kes

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan Sidang Skripsi Program Studi Sarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : Jum’at


Tanggal : 07 Agustus 2020

............................................................. Dr. Andriyani, M. Ag.


Pembimbing

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Diterima dan disahkan oleh Komisi Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk memenuhi persyaratan

dalam menempuh ujian Sarjana Strata Satu (S-1) Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : Jum’at


Tanggal : 07 Agustus 2020

............................................................. Dr. Andriyani, M. Ag.


Pembimbing

..............................................................
Penguji I

............................................................ .
Penguji II

iv
:
:

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya yang


bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NUR AMALIA AZIZA


NPM : 2018717041
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Muhammadiyah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi yang berjudul:

“Gambaran Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan Di RSIA Sayang Bunda


Harapan Indah Bekasi Tahun 2019”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Juli 2020
Yang menyatakan

(NUR AMALIA AZIZA)

vi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Skripsi, Agustus 2020


Nur Amalia Aziza

Gambaran Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan Di RSIA Sayang Bunda


Harapan Indah Bekasi Tahun 2019
xiv + 30 halaman + 7 Tabel + 2 Gambar

ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi dalam kehamilan (HDK) memengaruhi sekitar
10% dari semua perempuan hamil di seluruh dunia. Angka kejadian hipertensi
dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019 sebesar
194 orang (12.6%) dari 1567 persalinan.
Tujuan penelitian: Untuk menjelaskan dan membuktikan gambaran kejadian
hipertensi dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Dengan sampel sebanyak 194 pasien hipertensi di RSIA Sayang Bunda tahun
2019.
Hasil: Dari 194 ibu hamil yang mengalami hipertensi ada sebanyak 66.5%
mengalami hypertensi ringan. Sedangkan ibu yang mengalami hypertensi
sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%. Hipertensi ada sebanyak 59.8% ibu
yang berumur 20 – 35 tahun. Sedangkan ibu yang berumur > 35 tahun 30.9%
dan < 20 tahun 9.3%. Hipertensi ada sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3
anak. Sedangkan ibu yang mempunyai anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4
berjumlah 26.3%. Hipertensi ada sebanyak 86.6% ibu yang bekerja. Sedangkan
ibu yang tidak bekerja ada 13.4% mengalami hipertensi kehamilan. Hipertensi
ada sebanyak 74.7% ibu yang memiliki riwayat penyakit keturunan. Sedangkan
ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit hypertensi ada 25.3%.
Kesimpulan: Dari 194 kasus, hypertensi ringan sebanyak 66.5%. Sedangkan
hypertensi sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%. Berdasarkan umur 20 –
35 tahun sebanyak 59.8%. Umur > 35 tahun 30.9% dan < 20 tahun 9.3%.
Sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak. Ibu yang mempunyai anak ≤ 1
sebanyak 33.5% dan ≥ 4 berjumlah 26.3%. Ditemukan sebanyak 86.6% ibu
yang tidak bekerja. Ibu yang bekerja ada 13.4%. Sebanyak 74.7% ibu yang
memiliki riwayat penyakit keturunan. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai
riwayat penyakit hypertensi ada 25.3% mengalami hipertensi kehamilan.
Saran: menambah wawasan dan referensi tentang hypertensi dalam kehamilan
dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar dapat menangani dengan tepat.

Kata Kunci : Hipertensi, Kehamilan dan Paritas


Daftar Pustaka : 12 (1998-2018)

vii
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY, JAKARTA
FACULTY OF COMMUNITY HEALTH
COMMUNITY HEALTH STUDY PROGRAM
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ADMINISTRATION

Skripsi, August 2020


Nur Amalia Aziza

Overview of the Occurrence of Hypertension in Pregnancy at RSIA Sayang


Bunda Harapan Indah Bekasi in 2019

xiv + 30 pages + 7 tables + 2 Figs

Background: Hypertension in pregnancy (HDK) affects about 10% of all


pregnant women worldwide. The incidence of hypertension in pregnancy at
RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu in 2019 was 194 people (12.6%) from 1567
deliveries.
Research objectives: To explain and prove the description of the incidence of
hypertension in pregnancy at RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu in 2019
Method: This research is descriptive with aapproach cross sectional. With a
sample of 194 hypertensive patients at RSIA Sayang Bunda in 2019.
Results: Of the 194 pregnant women who had hypertension, 66.5% had mild
hypertension. Meanwhile, mothers with moderate hypertension were 20.1%
and severe hypertension was 13.4%. Hypertension is 59.8% of mothers aged
20-35 years. While mothers aged> 35 years 30.9% and <20 years 9.3%.
Hypertension is as much as 40.2% of mothers with parity of 2 - 3 children.
While mothers who had children ≤ 1 were 33.5% and ≥ 4 were 26.3%. There
are 86.6% of the working mothers with hypertension. Meanwhile, 13.4% of
women who did not work had pregnancy hypertension. Hypertension, 74.7% of
mothers have a history of hereditary disease. Meanwhile, there were 25.3% of
mothers who did not have a history of hypertension.
Conclusion: Out of 194 cases, mild hypertension as much as 66.5%.
Meanwhile, 20.1% moderate hypertension and 13.4% severe hypertension.
Based on the age of 20 - 35 years as much as 59.8%. Age> 35 years 30.9% and
<20 years 9.3%. As many as 40.2% mothers with parity of 2-3 children.
Mothers who had children ≤ 1 were 33.5% and ≥ 4 were 26.3%. It was found
that 86.6% of mothers were not working. There are 13.4% working mothers. A
total of 74.7% of mothers had a history of hereditary diseases. Meanwhile,
25.3% of mothers who did not have a history of hypertension had pregnancy
hypertension.
Suggestion: add insight and reference about hypertension in pregnancy and
improve health services so that it can be handled appropriately.

Keywords : Hypertension, Pregnancy and Parity


Bibliography : 12 (1998-2018)

viii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur, tasbih, tahmid, tahlil dan takbir kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Shalawat dan salam senantiasa

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik dalam segala

urusan, pemimpin revolusioner dunia menuju cahaya kemenangan dunia dan

akhirat, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Adapun judul skripsi ini adalah: “Gambaran Kejadian Hipertensi Pada

Kehamilan Di RSIA Sayang Bunda Harapan Indah Bekasi Tahun 2019”

Skripsi ini dapat penulis selesaikan atas bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Andriani, M.Ag, Dosen Pembimbing Utama sekaligus Dekan


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dan
membimbing dalam melaksanakan skripsi ini.
2. Ibu Ernyasih, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
3. Sekretariat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Jakarta yang telah membantu proses administrasi dalam pembuatan
skripsi.

ix
4. Direktur Utama RSIA Pondok Indah dan semua staff yang telah
membantu penulis dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
ini.
5. Kedua orangtua ku bapak Marsudi, Ibu Laimah serta adik-adikku dan
saudara-saudara ku yang telah memberikan dukungan dari segi materi
maupun doa yang tak henti – hentinya untuk penulis.
6. Keluarga besar Mahasiswa Ekstensi Sarjana Kesehatan Masyarakat UMJ
angkatan 2018.

Jakarta, 27 Juli 2020


Penulis

(NUR AMALIA AZIZA)

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ......................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................... vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi .................................................................................................7
1. Pengertian...........................................................................................7
2. Penyebab Hipertensi...........................................................................8
B. Hipertensi pada Kehamilan ......................................................................8
C. Klasifikasi Penyakit Hipertensi...............................................................10
D. Status Gizi Penyakit Hipertensi ..............................................................11
E. Gejala Penyakit Hipertensi......................................................................13
F. Efek Hipertensi pada Kehamilan ............................................................13
1. Efek pada ibu : Plasenta Previa ........................................................13
2. Efek pada janin/neonates..................................................................13
G. Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada
Kehamilan ...............................................................................................14
H. Kerangka Teori........................................................................................16
BAB III : KERANGKA TEORI
A. Kerangka Konsep ....................................................................................17
B. Definisi Operasional................................................................................17
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian.....................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................19
C. Populasi dan Sampel ...............................................................................19
D. Pengumpulan Data ..................................................................................20
E. Pengolahan Data......................................................................................20

xi
F. Analisa Data ............................................................................................20
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................22
1. Kejadian Hypertensi.........................................................................22
2. Umur Ibu ..........................................................................................22
3. Paritas ...............................................................................................23
4. Pekerjaan ..........................................................................................23
5. Riwayat Penyakit Keturunan............................................................24
B. Pembahasan.............................................................................................24
1. Kejadian Hypertensi.........................................................................24
2. Umur Ibu ..........................................................................................25
3. Paritas ...............................................................................................25
4. Pekerjaan ..........................................................................................26
5. Riwayat Penyakit Keturunan............................................................26
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................27
B. Saran........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................29

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hipertensi stadium 3 ...........................................................................11


Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................18
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi kejadian Hypertensi pada ibu hamil Di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota Bekasi Tahun 2019....22

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan
Umur Ibu Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota
Bekasi Tahun 2019..............................................................................................22

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan
Paritas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota Bekasi
Tahun 2019 .........................................................................................................23

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan
Pekerjaan ibu Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah
Kota Bekasi Tahun 2019.....................................................................................23

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan
Penyakit Keturunan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah
Kota Bekasi Tahun 2019.....................................................................................24

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah keadaan dengan tekanan darah diastolik minimal 90

mmHg atau tekanan sistolik minimal 140 mm Hg, atau kenaikan tekanan

diastolik minimal 15 mm Hg atau kenaikan tekanan sistolik minimal sebesar

30 mm Hg. Jika hipertensi terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu,

disebut hipertensi dalam kehamilan, sedangkan hipertensi kurang dari 20

minggu disebut hipertensi berat. (Obstetri Williams, 2006)

Menurut WHO pada tahun 2012 jumlah kasus hipertensi 839 juta kasus.

Kasus ini akan diperkirakan akan melonjak pada tahun 2025 dengan jumlah

1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Secara global

80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab kematian ibu secara

langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan (25%), hipertensi

(12%), partus macet (8%), aborsi (13%), dan sebab lain (7%). Terdapat

536.000 ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan (Siswono,

2007).

Tekanan darah kaum wanita selama kehamilan enam bulan pertama

akan menurun secara relative cukup rendah yaitu disekitar 110/60. hal ini

disebabkan karena terjadinya pembesaran pada pembuluh darah dalam tubuh.

Oleh karena itu apabila seseorang wanita yang hamil pada bulan-bulan

pertama tekanan darahnya telah mencapai 130/85-135/90, hal ini telah


menunjukan atau dapat dianggap menjurus ke hipertensi, sebaliknya pada

triwulan yang terakhir akan meningkat. (Soen I Siauw.2000)

Hipertensi (tekanan darah tinggi) biasa dijumpai pada perempuan

hamil. Pada beberapa wanita dengan riwayat hipertensi berat, hipertensi dapat

memburuk, terutama pada kehamilan berikutnya. Hipertensi yang diperberat

oleh kehamilan ditandai paling tidak dengan peningkatan sebesar 15 mmHg

untuk tekanan diastolik atau 30 mmHg untuk tekanan sistolik. (Obstetri

Williams, 2006)

Di masa yang akan datang besar kemungkinan angka kematian ibu

(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) disebabkan oleh hipertensi dalam

kehamilan karena beberapa faktor yaitu masih banyak ibu, khususnya di

negara berkembang yang tidak melakukan asuhan antenatal dengan baik,

sehingga penemuan dini hipertensi dalam kehamilan luput dari pengawasan,

faktor rujukan yang terlambat kerena masalah geografis, sosial-ekonomi yang

masih berkembang di tengah masyarakat, kejadian hipertensi dalam

kehamilan banyak dijumpai bersamaan dengan gangguan tumbuh kembang

plasenta dan janin sehigga sikap yang seharusnya diambil menjadi semakin

sulit. (Manuaba, 2008)

Hipertensi berat dapat menyebabkan kematian pada wanita, baik dalam

keadaan hamil maupun tidak, hipertensi berat bisa mengakibatkan

kemunduran faal kardiovaskuler yang prematur, penyakit pembuluh darah

otak, kerusakan ginjal juga bisa diakibatkan oleh hipertensi berat, bahaya

yang spesifik untuk kehamilan yang dipersulit oleh hipertensi berat,

2
mencakup risiko hipertensi yang diperberat oleh kehamilan. Risiko solusi

plasenta juga meningkat secara berarti dan dapat mencapai 5-10 %. Lebih

lanjut janin dari wanita yang menderita hipertensi berat akan menghadapi

peningkatan risiko untuk mengalami hambatan pertumbuhan dan kematian

dalam kandungan. (Obstetri Williams, 2006)

Ada beberapa klasifikasi hipertensi pada ibu hamil, salah satunya

adalah hipertensi berat yaitu tekanan darah sistolik lebih besar atau sama

dengan 140 mmHg. Penyakit ini terjadi sebelum kehamilan atau didiagnosis

sebelum kehamilan 20 minggu atau menetap setelah pasca partus enam

minggu. (Manuaba, 2008)

Hipertensi dalam kehamilan (HDK) memengaruhi sekitar 10% dari

semua perempuan hamil di seluruh dunia. Penyakit dan kondisi ini termasuk

preeklampsia dan eklampsia, hipertensi gestasional dan hipertensi kronik.

Hipertensi dalam kehamilan adalah penyebab penting morbiditas akut berat,

cacat jangka panjang dan kematian ibu serta bayi (WHO, 2011).

Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015

Angka Kematian Ibu (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup sedangkan pada

tahun 2017 Angka Kematian Bayi (AKB) 24/1.000 kelahiran hidup. Pada

tahun 2015, angka kematian Ibu di Jawa Barat masih dibilang cukup tinggi,

yaitu sebanyak 825 orang kematian ibu maternal yang terlaporkan. (SDKI,

2017)

Rumah Sakit Sayang Bunda termasuk rumah sakit yang dijadikan pusat

rujukan dari beberapa Rumah Bersalin dan Praktik Bidan Swasta di wilayah

3
Pondok Ungu dan sekitarnya. Angka kejadian hipertensi dalam kehamilan di

RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019 sebesar 194 orang (12.6%)

dari 1567 persalinan, atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

tentang ”Gambaran kejadian hipertensi dalam kehamilan di RSIA Sayang

Bunda Pondok Ungu Tahun 2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan masalahnya

tingginya angka kejadian hipertensi dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda

Pondok Ungu Tahun 2019 sebesar 12.6%. Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk mengetahui bagaimana gambaran kejadian hipertensi dalam kehamilan

di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan dan membuktikan gambaran kejadian hipertensi

dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan dan membuktikan distribusi frekuensi kejadian hipertensi

pada ibu hamil menurut umur ibu di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu

Tahun 2019.

b. Menjelaskan dan membuktikan distribusi frekuensi kejadian hipertensi

pada ibu hamil menurut paritas ibu di RSIA Sayang Bunda Pondok

Ungu Tahun 2019.

4
c. Menjelaskan dan membuktikan distribusi frekuensi kejadian hipertensi

pada ibu hamil menurut pekerjaan ibu di RSIA Sayang Bunda Pondok

Ungu Tahun 2019.

d. Menjelaskan dan membuktikan distribusi frekuensi kejadian hipertensi

pada ibu hamil menurut riwayat hipertensi di RSIA Sayang Bunda

Pondok Ungu Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswi tentang angka

kejadian hipertensi berat pada ibu serta sebagai bahan evaluasi dan bahan

informasi bagi mahasiswi angkatan berikutnya.

2. Manfaat Aplikatif

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan

sumber daya manusia dan kualitas pelayanan kebidanan dalam upaya

menurunkan kejadian hipertensi berat pada ibu hamil.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode cross sectional yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi dalam kehamilan

di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019 yang dilakukan pada bulan

Januari tahun 2020. Penelitian ini dilakukan karena angka kejadian hipertensi

dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu masih cukup tinggi

yaitu 12,6%. Variabel yang diteliti meliputi variabel independen yang terdiri

dari umur ibu, paritas ibu, pekerjaan ibu dan riwayat hipertensi serta variable

5
dependen yaitu hipertensi pada ibu hamil. Objek yang diteliti adalah ibu

hamil dengan menggunakan data sekunder. Analisa yang digunakan adalah

univariat.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Pengertian

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan

darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan

tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri

menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal

jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan

darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat

jantung berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah

diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis

sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80

mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan

darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau

lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.

Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan

diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140

mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan

tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering

ditemukan pada usia lanjut (P2PTM Kementerian Kesehatan, 2016).


2. Penyebab Hipertensi

Penyakit Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis

yaitu :

a. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang disebabkan faktor

herediter atau faktor lingkungan dan emosi yang labil. Yang banyak

dijumpai adalah hipertensi esensial jinak dengan tekanan darah antara

140/90 mm Hg sampai 160/100 mm Hg. Dalam jangka waktu panjang

barulah hipertensi esensial memberikan gejala pada alat-alat vital seperti

jantung, kleainan ginjal, arteriosklerosis atau terjadi serangan

pendarahan mendadak. (Manuaba, 2001)

b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/sebagai akibat

dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut

hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi,

penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya

adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil

KB). (Soen I Siauw, 2000)

B. Hipertensi pada Kehamilan

Hipertensi disertai kehamilan adalah hipertensi yang telah ada sebelum

kehamilan. Apabila dalam kehamilan disertai dengan proteinuria dan edema

maka disebut pre-eklampsia yang tidak murni atau superimposed pre-eklemsia.

Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi esensial dan

penyakit ginjal. (Manuaba, 2008)

Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung sampai atern

tanpa gejala menjadi pre-eklampsia tidak murni. Hanya sekitar 20% dapat

8
menjadi pre-eklampsia – eklampsia tidak murni (superimposed) yang disertai

gejala proteinuria, edema, dan terdapat keluhan nyeri epigastrium, sakit kepala,

penglihatan kabur, mual serta muntah. (Manuaba, 2008)

Metabolisme tubuh selama kehamilan berbeda-beda, sistem hormonal,

sistem kardiovaskuler, dan pengeluaran urin, berbeda antara wanita hamil

dengan wanita tidak hamil. Perilaku makan dan gaya hidup misalnya berubah

drastis. Mood pun berubah sewaktu hamil, volume darah akan meningkat dan

mencapai maksimum pada trimester ke-2 dan ke-3, tekanan darah jantung pun

meningkat dan membawa komplikasi berupa peningkatan kerja ginjal.

(Obstetri Williams, 2006)

Hipertensi yang telah ada sebelum kehamilan adalah salah satu penyulit

medis yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Insiden dan keparahannya

bervariasi yang seperti telah diketahui sering disertai oleh kecenderungan

kehamilan untuk memicu atau memperparah hipertensi. (Obstetri Williams,

2006)

Hipertensi selama kehamilan menjadi penyebab kematian ibu hamil,

kematian bayi dan berat bayi lahir rendah. Tekanan darah yang meningkat

mengakibatkan pembuluh darah mengalami vasokontriksi

(penyusutan/penyempitan), akibatnya suplai darah ke jaringan tubuh akan

berkurang, organ akan kehilangan asupan nutrisi dan oksigen sehingga lambat

laun mengakibatkan organ tidak berfungsi dan bahkan kematian organ,

akibatnya, ibu hamil meninggal karena komplikasi dari hipertensi seperti gagal

ginjal atau kematian organ lainnya. (Manuaba, 2008)

9
Hipertensi juga bertanggung jawab terhadap perdarahan selama

persalinan. Penyebab terjadinya hipertensi yang mendadak terjadi selama

kehamilan, khususnya jenis hipertensi gestasional dan preeklampsia atau

eklampsia, belum diketahui dengan jelas. Untungnya, tekanan darah selama

kehamilan akan kembali normal setelah persalinan, menjelang persalinan tubuh

akan beraksi dengan menahan kerja jantung sehingga tekanan darah menjadi

menurun dan menjadi normal. (Manuaba, 2008)

Tetapi bisa juga tekanan darah melonjak tinggi beberapa jam setelah

melahirkan. Ketidakpastian dan ketidakstabilan tekanan darah selama

kehamilan ini yang menyebabkan sulitnya memastikan apakah benar seorang

ibu hamil menderita hipertensi yang membahayakan kehamilannya. Hipertensi

pada kehamilan terjadi bila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg pada posisi

duduk. Pengukuran dilakukan 2 kali dengan interval 6 jam dan hasil

pengukuran hasilnya tetap tinggi. Pengukuran yang teratur, terutama menjelang

persalinan sangat penting. (Manuaba, 2008)

C. Klasifikasi Penyakit Hipertensi

Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori :

1. Hipertensi stadium 1, bila tekanan sistolik berada di kisaran 140-159 mmHg

dan tekanan diastolik berada di kisaran 90-99 mmHg.

2. Hipertensi stadium 2, bila tekanan darah sistolik berada di kisaran 160-179

mmHg dan tekanan diastolik berkisar antara 100-109 mmHg.

3. Hipertensi stadium 3, bila tekanan darah sistolik berada di kisaran 180-209

mmHg sedangan tekanan diastolic berkisar 110-119 mmHg.

10
Tabel. 2.1
Kategori tekanan darah sistolik tekanan darah diastolik
stadium 1 (hipertensi 140-159 mmHg 90-99 mmHg
ringan)
stadium 2 (hipertensi 160-179 mmHg 100-109 mmHg
sedang)
stadium 3 (hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

(Sumber : Manuaba 2008)

D. Status Gizi Penyakit Hipertensi

Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi

melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama

terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun

faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah

cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Dalam mengatur menu

makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan

membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta

meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau

infark jantung. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak

kelapa, gajih).

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker,

keripik dan makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta

buah-buahan dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,

pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).

11
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein

hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), (kuning

telur, kulit ayam).

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco

serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam

natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.

Zat gizi yang diperlukan pada penderita hipertensi adalah karbohidrat,

protein dan lemak yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan

mineral yang disebut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar

proses metabolisme dalam tubuh diperlukan air dan serat. Tubuh manusia

membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi

tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan

menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan

kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang

sesuai kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan

yang prima (Depkes RI, 1998).

E. Gejala Penyakit Hipertensi

Gejala-gejala penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari

hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik

pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang

normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul

gejala Sakit kepala, Kelelahan, Mual, Muntah, Sesak nafas, Gelisah dan

12
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,

mata, jantung dan ginjal. (Soen I Siauw.2000)

F. Efek hipertensi pada kehamilan

1. Efek pada ibu : Plasenta Previa

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada

tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi

sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum).

(Manuaba,2008)

Menurut Winkjosastro, 2005 plasenta previa adalah plasenta yang

letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat

menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan

normal plasenta terletak dibagian atas uterus.

2. Efek pada janin/neonates

Terhambatnya pertumbuhan janin. Insiden kelainan ini berkaitan

langsung dengan keparahan hipertensi. Insiden dan keparahannya yang pasti

bervariasi bergantung pada factor-faktor ibu, pemilihan bagan pertumbuhan

yang digunakan untuk membuat diagnosis ini, dan kepastian usia gestasi.

Faktor-faktor ibu mencakup usia dan ada tidaknya kerusakan end-organ

misalnya disfungsi ginjal atau jantung. Karena faktor-faktor ini, tidak

terdapat data mengenai keamanan atau efektivitas terapi pada wanita dengan

hipertensi kronik ringan yang sudah terjadi sebelum kehamilan. Walaupun

terapi semacam ini tidak membahayakan bagi ibu, kemungkinan efek

sampingnya atau manfaat bagi janin-neonatus belum dapat dipastikan.

(Obstetri Williams, 2006)

13
G. Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada

Kehamilan

Ada beberapa faktor penyebab seseorang menjadi hipertensi pada

kehamilan yaitu umur, pendidikan ibu, pekerjaan, penghasilan, paritas, riwayat

hipertensi, riwayat abortus, IMT ibu, dan konsumsi natrium. (Imaroh, dkk,

2018)

1. Umur ibu

Menurut Soen I Siauw, 2000 Pada penelitiannya ditemukan bahwa

kejadian hipertensi pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun kejadian

lebih banyak 3 kali lipat dari pada wanita hamil berusia kurang dari 25

tahun., hal ini dikarenakan makin tua umur ibu hamil makin tinggi

kemungkinan terkena hipertensi, hal ini dikarenakan seiring bertambahnya

usia, tekanan darah cenderung meningkat dan pembuluh darah cenderung

menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.

2. Pendidikan ibu

Pendidikan ibu juga berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi pada

ibu hamil, dimana ibu hamil dengan pendidikan smp kebawah beresiko

sebesar 1,6 kali dengan nilai p=0,001 (p<0,05) dibandingkan ibu dengan

tingkat pendidikan smp keatas. (setyawati,2015).

3. Pekerjaan

Salah satu faktor tidak langsung yang mempengaruhi terhadap

terjadinya hipertensi pada ibu hamil adalah status pekerjaan ibu, karena ibu

hamil yang bekerja kemungkinan akan menderita hipertensi lebih besar

dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak bekerja. Hal ini kemungkinan

14
disebabkan pada ibu hamil yang bekerja mempunyai tekanan yang lebih

besar karena pekerjaannya dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

(Soen I Siauw, 2000).

4. Penghasilan

Faktor social eknomi yang rendah berkaitan engan masalah gizi,

menurunkan kunjungan antenatal care dan kondisi yang tidak higienis.

5. Paritas

Angka kejadian hipertensi banyak pada primigravida muda maupun

tua, akan tetapi hipertensi lebih banyak terjadi pada primigravida tua.

(Obstetri Williams, 2006)

6. Riwayat hipertensi

Riwayat hipertensi dalam keluarga juga merupakan salah satu

penyebab hipertensi, apabila dalam suatu keluaga di mana orang tuanya

menderita hipertensi, maka telah terdapat bukti bahwa penyakit hipertensi

itu akan menurun kepada keturunannya. (Obstetri Williams, 2006)

7. Riwayat abortus

Menurut Stone wanita yang pernah mengalami atau memiliki riwayat

abortus mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar untuk mengalami

preeklamsia dengan pasangan suami yang sama.

8. IMT ibu

Ibu hamil yang masuk kelompok obesitas memiliki risiko 5 kali lebih

besar untuk menderita preeklamsia saat hamil yang underweight dan

normal. Seseorang individu yang obesitas beresiko 4,02 kali menderita

15
hipertensi di bandingkan dengan individu yang tidak obesitas

(Quedarusaman, 2013)

9. Konsumsi natrium

Ibu hamil yang mengkonsumsi natrium lebih memiliki resiko 5,7 kali

terkena hipertensi daripada ibu hamil yang mengkonsumsi natrium cukup.

H. Kerangka Teori

Berdasarkan teori – teori yang telah dikemukakan diatas maka secara

sistematis diuraikan dibawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Umur
2. Pendidikan Ibu
3. Pekerjaan
4. Penghasilan
5. Paritas Hypertensi kehamilan
6. Riwayat Hipertensi
7. Riwayat Abortus
8. Imt Ibu
9. Konsumsi Natrium.

16
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini didasarkan pada kerangka teori yang

telah disajikan pada bab dua yang bertujuan untuk mengetahui gambaran

kejadian hipertensi dalam kehamilan dengan variabel yang diteliti meliputi

umur ibu, paritas ibu, pekerjaan ibu, riwayat hypertensi serta kejadian

hypertensi. Secara skematis kerangka konsep ini dapat dilihat pada diagram

dibawah ini :

Gambar 3.1
Kerangka konsep

1. Pekerjaan
2. Umur
Hypertensi kehamilan
3. Paritas
4. Riwayat Hipertensi
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Hipertensi Tekanan darah Mencatat Kuesioner 1.Ringan (140- Ordinal
dalam ibu hamil lebih data dari 159 mmHg /
kehamilan dari 140/90 rekam 90-99 mmHg)
mmHg medik 2.Sedang (160-
(Manuaba, 179 mmHg /
2008) 100-109
mmHg)
3.Berat (180-
209 mmHg /
110-119
mmHg)
2 Umur ibu Lamanya masa Melihat Kuesioner 1. <20 th Ordinal
hidup ibu hamil catatan 2. 20-35 th
sejak tanggal rekam 3.> 35 th
kelahirannya medik
sampai dengan
ulang tahun
terakhir. (Soen I
Siauw, 2000)
3 Paritas ibu jumlah anak Melihat Kuesioner 1. ≥ 4 anak Ordinal
yang telah catatan 2. 2- 3 anak
dilahirkan oleh rekam 3. 0 – 1 anak
ibu. (Obstetri medik
Williams, 2006)

4 Pekerjaan Aktifitas sehari- Melihat Kuesioner 1. Bekerja Nominal


ibu hari yang catatan 2. Tidak bekerja
dilakukan ibu di rekam
rumah (Soen I medik
Siauw, 2000)
5 Riwayat Faktor Melihat Rekam medik 1. Ada Nominal
hypertensi hypertensi yang catatan 2.Tidak ada
dibawa langsung rekam
dari garis medik
keturunan.
(Obstetri
Williams, 2006)

18
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional

dimana data yang menyangkut data variabel dependen dan variabel

independent dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda

Kota Bekasi pada bulan Januari Tahun 2020.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami

hypertensi yang melakukan kunjungan kehamilan di RSIA Sayang Bunda

kota Bekasi pada tahun 2019 berjumlah 194 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami hipertensi di

RSIA Sayang Bunda kota Bekasi pada tahun 2019. Untuk mendapatkan data

yang maksimal maka besar sampel diambil secara keseluruhan atau total

populasi yang berjumlah 194 kasus.

19
D. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang didapat dari data

medical record pasien di RSIA Sayang Bunda kota Bekasi pada tahun 2019 dan

disesuaikan dengan variabel yang diteliti serta kelengkapan data.

E. Pengolahan data

Setelah pengumpulan data dilakukan kemudian data diolah secara

random sampling dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Dilakukan untuk memeriksa kembali data yang telah diperoleh

sehingga dapat dihasilkan data yang lebih akurat untuk pengolahan data

selanjutnya

b. Pengelompokan data

Dilakukan untuk memudahkan dalam menafsirkan dan penarikan

kesimpulan

c. Tabulasi data

Memasukan data-data ke dalam table berdasarkan variabel dan

katagori penelitian.

F. Analisa Data

Pada hasil pengolahan data dilakukan analisa secara univariat yaitu untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variable yang diteliti.

Analisa ini dilakukan dengan cara mentabulasi data kemudian disusun dalam

table sesuai dengan variable yang diteliti dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

20
X
F = x 100 %
n

Keterangan

F = Frekuensi

X = Jumlah populasi yang dapat

n = Jumlah sampel

21
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kejadian Hypertensi

Tabel 5.1
Distribusi frekuensi kejadian Hypertensi pada ibu hamil Di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota Bekasi Tahun 2019
Variabel Hasil ukur Jumlah Persentase
Berat 26 13.4
Hypertensi Sedang 39 20.1
Ringan 129 66.5
Total 194 100

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 66.5% mengalami hypertensi ringan.

Sedangkan ibu yang mengalami hypertensi sedang 20.1% dan hypertensi

berat 13.4%.

2. Umur ibu

Tabel 5.2
Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan Umur Ibu Di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota Bekasi Tahun
2019
Variabel Hasil ukur Jumlah Persentase
> 35 th 60 30.9
Umur ibu 20 – 35 th 116 59.8
< 20 th 18 9.3
Total 194 100

22
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 59.8% ibu yang berumur 20 – 35 tahun.

Sedangkan ibu yang berumur > 35 tahun 30.9% dan < 20 tahun 9.3%.

3. Paritas

Tabel 5.3
Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan Paritas
Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah Kota Bekasi
Tahun 2019
Variabel Hasil ukur Jumlah Persentase
Paritas ≥ 4 anak 51 26.3
2 – 3 anak 78 40.2
≤ 1 anak 65 33.5
Total 194 100

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak.

Sedangkan ibu yang mempunyai anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4

berjumlah 26.3%.

4. Pekerjaan

Tabel 5.4
Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan Pekerjaan
ibu Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah
Kota Bekasi Tahun 2019

Variabel Hasil ukur Jumlah Persentase


Pekerjaan Bekerja 26 13.4
Tidak bekerja 168 86.6
Total 194 100

23
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 86.6% ibu yang bekerja. Sedangkan ibu

yang tidak bekerja ada 13.4% mengalami hipertensi kehamilan.

5. Riwayat Penyakit Keturunan

Tabel 5.5
Distribusi frekuensi kejadian hypertensi pada ibu hamil Berdasarkan Penyakit
Keturunan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda Harapan Indah
Kota Bekasi Tahun 2019

Variabel Hasil ukur Jumlah Persentase


Riwayat penyakit keturunan Ada 145 74.7
Tidak Ada 49 25.3
Total 194 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 74.7% ibu yang memiliki riwayat

penyakit keturunan. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit

hypertensi ada 25.3% mengalami hipertensi kehamilan.

B. Pembahasan

1. Kejadian Hypertensi

Hasil penelitian ditemukan dari 194 ibu hamil yang mengalami

hipertensi ada sebanyak 66.5% mengalami hypertensi ringan. Sedangkan

ibu yang mengalami hypertensi sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipertensi ringan memiliki

persentase lebih banyak dibandingkan dengan kategori hipertensi lainnya.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2018) yang

mendapatkan bahwa kejadian hipertensi ringan lebih banyak dibandingkan

24
dengan kejadian hipertensi berat, dengan persentase kejadian hipertensi

ringan yaitu 87,5%. (Ningsih, 2018)

2. Umur

Hasil penelitian dari 194 ibu hamil yang mengalami hipertensi ada

sebanyak 59.8% ibu yang berumur 20 – 35 tahun. Sedangkan ibu yang

berumur > 35 tahun 30.9% dan < 20 tahun 9.3%. Menurut peneliti dapat

disimpulkan variabel umur ibu antara teori dan hasil penelitian tidak sesuai

dikarenakan umur 20 – 35 tahun bisa saja dihyperte si dipengaruhi oleh

faktor lain diantaranya faktor keturunan.

Menurut Soen I Siauw, 2000 ditemukan bahwa kejadian hipertensi

pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun kejadian lebih banyak 3 kali

lipat dari pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun., hal ini

dikarenakan makin tua umur ibu hamil makin tinggi kemungkinan terkena

hipertensi, hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah

cenderung meningkat dan pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan

elastisitasnya berkurang. (Siauw, 2000)

3. Paritas

Hasil penelitian dari 194 ibu hamil yang mengalami hipertensi ada

sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak. Sedangkan ibu yang

mempunyai anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4 berjumlah 26.3%. Menurut

buku Obstetri Williams, 2006 bahwa angka kejadian hipertensi banyak pada

primigravida muda maupun tua, akan tetapi hipertensi lebih banyak terjadi

pada primigravida tua. (Williams, 2006)

25
4. Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 86.6% ibu yang tidak bekerja.

Sedangkan ibu yang bekerja ada 13.4% mengalami hipertensi kehamilan.

Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Soen I Siauw (2000) yang

menyatakan bahwa salah satu faktor tidak langsung yang mempengaruhi

terhadap terjadinya hipertensi pada ibu hamil adalah status pekerjaan ibu,

karena ibu hamil yang bekerja kemungkinan akan menderita hipertensi lebih

besar dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak bekerja. (Siauw, 2000)

5. Riwayat Penyakit Keturunan

Hasil penelitian ditemukan dari 194 ibu hamil yang mengalami

hipertensi ada sebanyak 74.7% ibu yang memiliki riwayat penyakit

keturunan. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit

hypertensi ada 25.3% mengalami hipertensi kehamilan. Hal ini sesuai

dengan teori menurut buku Obstetri Williams (2006) yang menyatakan

bahwa faktor keturunan juga merupakan salah satu penyebab hipertensi,

apabila dalam suatu keluaga di mana orang tuanya menderita hipertensi,

maka telah terdapat bukti bahwa penyakit hipertensi itu akan menurun

kepada keturunannya. (Williams, 2006)

26
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan dirumah sakit ibu dan anak sayang bunda harapan indah kota bekasi

tahun 2019 adalah sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Kejadian hypertensi pada ibu hamil ditemukan dari 194 kasus sebagian

besar mengalami hypertensi ringan sebanyak 66.5%. Sedangkan hypertensi

sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%.

2. Berdasarkan umur ditemukan dari 194 ibu hamil yang mengalami hipertensi

sebagian besar berumur 20 – 35 tahun sebanyak 59.8%. Sedangkan ibu yang

berumur > 35 tahun 30.9% dan < 20 tahun 9.3%.

3. Berdasarkan paritas ibu ditemukan dari 194 ibu hamil yang mengalami

hipertensi ada sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak. Sedangkan

ibu yang mempunyai anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4 berjumlah 26.3%.

4. Hasil penelitian berdasarkan pekerjaan ibu ditemukan dari 194 ibu hamil

yang mengalami hipertensi ada sebanyak 86.6% ibu yang tidak bekerja.

Sedangkan ibu yang bekerja ada 13.4% mengalami hipertensi kehamilan.

5. Berdasarkan faktor keturunan ditemukan dari 194 ibu hamil yang

mengalami hipertensi ada sebanyak 74.7% ibu yang memiliki riwayat

penyakit keturunan. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit

hypertensi ada 25.3% mengalami hipertensi kehamilan.

27
B. Saran

1. Bagi Instansi Kesehatan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

referensi tentang hypertensi dalam kehamilan dan meningkatkan pelayanan

kesehatan agar dapat menangani dengan tepat dan cepat.

2. Bagi Intitusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dijadikan penambahan wawasan dan bahan

referensi dalam materi hypertensi dalam kehamilan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Klause, Marshall.
Penatalaksanaan Neonatus Resiko Tinggi, EGC.Jakarta.

Manuaba, IBG. 1998.


Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, EGC
Jakarta.

Mochtar, Rustam.
Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi jilid 1 Edisi 2, EGC.Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo.2002.
Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta.

Saifuddin, Abdul Bari.2001. ,


Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
JNPKKR-POGI dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.

SDKI, 2002.
Ibu Sehat Bayi Sehat, Jakarta.

Soetjiningsih,
Tumbuh Kembang Anak, Cetakan 1,EGC. Jakarta.

Surasmi, Asringin. 2003.


Perawatan Bayi Resiko Tinggi, EGC. Jakarta.

Wibowo,dkk.2007
Pemantauan Pelayanan Antenatal, Faktor yang mempengaruhi dan
hubungan dengan BBLR, FKMUI. Jakarta.

Wiknjosastro, 2002.
Ilmu Kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.

Imaroh, Istiana Islahul, Nugraheni, Sri Achadi, Dharminto. Faktor Risiko Yang
Mempengaruhi Kejadian Hiperensi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungmundu, Kota Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2018.

Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Depkes RI, 1998.

29
30
L
A
M
P
I
R
A
N
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Nur Amalia Aziza

Tempat/ Tanggal Lahir : Way Kanan, 27 Januari 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dr. AK. Gani. No. 50, Jaya Tinggi, Kec. Kasui,

Way Kanan

Telp/Hp : 082111093544

Email : amalyaazizahh97@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Madrasah Ibtidaiyah Ponpes Raudlatul Mutaallimin Lampung

2. MTS Ponpes Rudlatul Mutaallimin Kab.Way kanan,Lampung

3. MA Ponpes Raudlatul Mutaallimin Kab.Way Kanan,Lampung

4. Akademi Kebidanan Al-Fathonah Jakarta Timur Angkatan XV


GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
DI RSIA SAYANG BUNDA HARAPAN INDAH BEKASI
TAHUN 2019
Nur Amalia Aziza1
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
Email : Amalyaazizahh97@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi dalam kehamilan (HDK) memengaruhi sekitar
10% dari semua perempuan hamil di seluruh dunia. Angka kejadian hipertensi
dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019 sebesar
198 orang (12.6%) dari 1567 persalinan.
Tujuan penelitian: Untuk menjelaskan dan membuktikan gambaran kejadian
hipertensi dalam kehamilan di RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu Tahun 2019
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Dengan sampel sebanyak 194 pasien hipertensi di RSIA Sayang Bunda tahun
2019.
Hasil: Dari 194 ibu hamil yang mengalami hipertensi ada sebanyak 66.5%
mengalami hypertensi ringan. Sedangkan ibu yang mengalami hypertensi
sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%. Hipertensi ada sebanyak 59.8% ibu
yang berumur 20 – 35 tahun. Sedangkan ibu yang berumur > 35 tahun 30.9%
dan < 20 tahun 9.3%. Hipertensi ada sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3
anak. Sedangkan ibu yang mempunyai anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4
berjumlah 26.3%. Hipertensi ada sebanyak 86.6% ibu yang bekerja. Sedangkan
ibu yang tidak bekerja ada 13.4% mengalami hipertensi kehamilan. Hipertensi
ada sebanyak 74.7% ibu yang memiliki riwayat penyakit keturunan. Sedangkan
ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit hypertensi ada 25.3%.
Kesimpulan: Dari 194 kasus, hypertensi ringan sebanyak 66.5%. Sedangkan
hypertensi sedang 20.1% dan hypertensi berat 13.4%. Berdasarkan umur 20 –
35 tahun sebanyak 59.8%. Umur > 35 tahun 30.9% dan < 20 tahun 9.3%.
Sebanyak 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak. Ibu yang mempunyai anak ≤ 1
sebanyak 33.5% dan ≥ 4 berjumlah 26.3%. Ditemukan sebanyak 86.6% ibu
yang tidak bekerja. Ibu yang bekerja ada 13.4%. Sebanyak 74.7% ibu yang
memiliki riwayat penyakit keturunan. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai
riwayat penyakit hypertensi ada 25.3% mengalami hipertensi kehamilan.
Saran: menambah wawasan dan referensi tentang hypertensi dalam kehamilan
dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar dapat menangani dengan tepat.

Kata Kunci : Hipertensi, Kehamilan dan Paritas


Overview of the Occurrence of Hypertension in Pregnancy at RSIA Sayang
Bunda Harapan Indah Bekasi in 2019
Nur Amalia Aziza1
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
Email : Amalyaazizahh97@gmail.com

ABSTRACT

Background: Hypertension in pregnancy (HDK) affects about 10% of all


pregnant women worldwide. The incidence of hypertension in pregnancy at
RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu in 2019 was 198 people (12.6%) from 1567
deliveries.
Research objectives: To explain and prove the description of the incidence of
hypertension in pregnancy at RSIA Sayang Bunda Pondok Ungu in 2019
Method: This research is descriptive with aapproach cross sectional. With a
sample of 194 hypertensive patients at RSIA Sayang Bunda in 2019.
Results: Of the 194 pregnant women who had hypertension, 66.5% had mild
hypertension. Meanwhile, mothers with moderate hypertension were 20.1%
and severe hypertension was 13.4%. Hypertension is 59.8% of mothers aged
20-35 years. While mothers aged> 35 years 30.9% and <20 years 9.3%.
Hypertension is as much as 40.2% of mothers with parity of 2 - 3 children.
While mothers who had children ≤ 1 were 33.5% and ≥ 4 were 26.3%. There
are 86.6% of the working mothers with hypertension. Meanwhile, 13.4% of
women who did not work had pregnancy hypertension. Hypertension, 74.7% of
mothers have a history of hereditary disease. Meanwhile, there were 25.3% of
mothers who did not have a history of hypertension.
Conclusion: Out of 194 cases, mild hypertension as much as 66.5%.
Meanwhile, 20.1% moderate hypertension and 13.4% severe hypertension.
Based on the age of 20 - 35 years as much as 59.8%. Age> 35 years 30.9% and
<20 years 9.3%. As many as 40.2% mothers with parity of 2-3 children.
Mothers who had children ≤ 1 were 33.5% and ≥ 4 were 26.3%. It was found
that 86.6% of mothers were not working. There are 13.4% working mothers. A
total of 74.7% of mothers had a history of hereditary diseases. Meanwhile,
25.3% of mothers who did not have a history of hypertension had pregnancy
hypertension.
Suggestion: add insight and reference about hypertension in pregnancy and
improve health services so that it can be handled appropriately.

Keywords : Hypertension, Pregnancy and Parity


PENDAHULUAN Secara global 80% kematian ibu

Hipertensi adalah keadaan hamil yang tergolong dalam

dengan tekanan darah diastolik penyebab kematian ibu secara

minimal 90 mmHg atau tekanan langsung, yaitu disebabkan

sistolik minimal 140 mm Hg, karena terjadi perdarahan (25%),

atau kenaikan tekanan diastolik hipertensi (12%), partus macet

minimal 15 mm Hg atau (8%), aborsi (13%), dan sebab

kenaikan tekanan sistolik lain (7%). Terdapat 536.000 ibu

minimal sebesar 30 mm Hg. Jika hamil meninggal akibat

hipertensi terjadi pada hipertensi dalam kehamilan

kehamilan lebih dari 20 minggu, (Siswono, 2007).

disebut hipertensi dalam Tekanan darah kaum

kehamilan, sedangkan hipertensi wanita selama kehamilan enam

kurang dari 20 minggu disebut bulan pertama akan menurun

hipertensi berat. (Obstetri secara relative cukup rendah

Williams, 2006) yaitu disekitar 110/60. hal ini

Menurut WHO pada tahun disebabkan karena terjadinya

2012 jumlah kasus hipertensi pembesaran pada pembuluh

839 juta kasus. Kasus ini akan darah dalam tubuh. Oleh karena

diperkirakan akan melonjak itu apabila seseorang wanita

pada tahun 2025 dengan jumlah yang hamil pada bulan-bulan

1,15 milyar kasus atau sekitar pertama tekanan darahnya telah

29% dari total penduduk dunia. mencapai 130/85-135/90, hal ini


telah menunjukan atau dapat disebabkan oleh hipertensi

dianggap menjurus ke dalam kehamilan karena

hipertensi, sebaliknya pada beberapa faktor yaitu masih

triwulan yang terakhir akan banyak ibu, khususnya di negara

meningkat. (Soen I Siauw.2000) berkembang yang tidak

Hipertensi (tekanan darah melakukan asuhan antenatal

tinggi) biasa dijumpai pada dengan baik, sehingga

perempuan hamil. Pada penemuan dini hipertensi dalam

beberapa wanita dengan riwayat kehamilan luput dari

hipertensi berat, hipertensi dapat pengawasan, faktor rujukan

memburuk, terutama pada yang terlambat kerena masalah

kehamilan berikutnya. geografis, sosial-ekonomi yang

Hipertensi yang diperberat oleh masih berkembang di tengah

kehamilan ditandai paling tidak masyarakat, kejadian hipertensi

dengan peningkatan sebesar 15 dalam kehamilan banyak

mmHg untuk tekanan diastolik dijumpai bersamaan dengan

atau 30 mmHg untuk tekanan gangguan tumbuh kembang

sistolik. (Obstetri Williams, plasenta dan janin sehigga sikap

2006) yang seharusnya diambil

Di masa yang akan datang menjadi semakin sulit.

besar kemungkinan angka (Manuaba, 2008)

kematian ibu (AKI) dan angka Hipertensi berat dapat

kematian bayi (AKB) menyebabkan kematian pada


wanita, baik dalam keadaan Ada beberapa klasifikasi

hamil maupun tidak, hipertensi hipertensi pada ibu hamil, salah

berat bisa mengakibatkan satunya adalah hipertensi berat

kemunduran faal kardiovaskuler yaitu tekanan darah sistolik lebih

yang prematur, penyakit besar atau sama dengan 140

pembuluh darah otak, kerusakan mmHg. Penyakit ini terjadi

ginjal juga bisa diakibatkan oleh sebelum kehamilan atau

hipertensi berat, bahaya yang didiagnosis sebelum kehamilan

spesifik untuk kehamilan yang 20 minggu atau menetap setelah

dipersulit oleh hipertensi berat, pasca partus enam minggu.

mencakup risiko hipertensi yang (Manuaba, 2008)

diperberat oleh kehamilan. Hipertensi dalam

Risiko solusi plasenta juga kehamilan (HDK) memengaruhi

meningkat secara berarti dan sekitar 10% dari semua

dapat mencapai 5-10 %. Lebih perempuan hamil di seluruh

lanjut janin dari wanita yang dunia. Penyakit dan kondisi ini

menderita hipertensi berat akan termasuk preeklampsia dan

menghadapi peningkatan risiko eklampsia, hipertensi gestasional

untuk mengalami hambatan dan hipertensi kronik. Hipertensi

pertumbuhan dan kematian dalam kehamilan adalah

dalam kandungan. (Obstetri penyebab penting morbiditas

Williams, 2006) akut berat, cacat jangka panjang


dan kematian ibu serta bayi RSIA Sayang Bunda Pondok

(WHO, 2011). Ungu Tahun 2019 sebesar 198

Menurut survey demografi orang (12.6%) dari 1567

dan kesehatan Indonesia (SDKI) persalinan, atas dasar tersebut

tahun 2015 Angka Kematian Ibu peneliti tertarik untuk meneliti

(AKI) 305/100.000 kelahiran tentang ”Gambaran kejadian

hidup sedangkan pada tahun hipertensi dalam kehamilan di

2017 Angka Kematian Bayi RSIA Sayang Bunda Pondok

(AKB) 24/1.000 kelahiran Ungu Tahun 2019”.

hidup. Pada tahun 2015, angka METODE PENELITIAN


Penelitian ini bersifat
kematian Ibu di Jawa Barat
deskriptif dengan pendekatan
masih dibilang cukup tinggi,
cross sectional dimana data yang
yaitu sebanyak 825 orang
menyangkut data variabel
kematian ibu maternal yang
dependen dan variabel
terlaporkan. (SDKI, 2017)
independent dikumpulkan dalam
Rumah Sakit Sayang
waktu yang bersamaan.
Bunda termasuk rumah sakit
HASIL
yang dijadikan pusat rujukan

dari beberapa Rumah Bersalin


1. Kejadian Hypertensi
dan Praktik Bidan Swasta di
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi kejadian
wilayah Pondok Ungu dan
Hypertensi pada ibu hamil Di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sayang bunda
sekitarnya. Angka kejadian
Harapan Indah Kota Bekasi Tahun
2019
hipertensi dalam kehamilan di
Variabel Hasil Juml Persent Total 194 100
ukur ah ase
Berat 26 13.4
Hyperte Seda 39 20.1 Berdasarkan tabel 5.2
nsi ng
Ring 129 66.5 diketahui bahwa dari 194 ibu
an
Total 194 100 hamil yang mengalami

Berdasarkan tabel 5.1 hipertensi ada sebanyak 59.8%

diketahui bahwa dari 194 ibu ibu yang berumur 20 – 35

hamil yang mengalami tahun. Sedangkan ibu yang

hipertensi ada sebanyak 66.5% berumur > 35 tahun 30.9% dan

mengalami hypertensi ringan. < 20 tahun 9.3%.

Sedangkan ibu yang 3. Paritas

mengalami hypertensi sedang Tabel 5.3


Distribusi frekuensi kejadian
20.1% dan hypertensi berat hypertensi pada ibu hamil
Berdasarkan Paritas Di Rumah
13.4%. Sakit Ibu dan Anak Sayang
bunda Harapan Indah Kota
2. Umur ibu Bekasi Tahun 2019
Variabel Hasil Jumlah Persentase
ukur
Tabel 5.2 Paritas ≥4 51 26.3
anak
Distribusi frekuensi kejadian 2–3 78 40.2
hypertensi pada ibu hamil anak
Berdasarkan Umur Ibu Di ≤1 65 33.5
anak
Rumah Sakit Ibu dan Anak Total 194 100
Sayang bunda Harapan Indah
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui
Kota Bekasi Tahun 2019
bahwa dari 194 ibu hamil yang
Variabel Hasil Jumlah Persentase
ukur
> 35 60 30.9 mengalami hipertensi ada sebanyak
Umur ibu th
20 – 116 59.8 40.2% ibu dengan paritas 2 – 3 anak.
35 th
< 20 18 9.3
th
Sedangkan ibu yang mempunyai
anak ≤ 1 sebanyak 33.5% dan ≥ 4 Ibu dan Anak Sayang bunda
Harapan Indah Kota Bekasi
berjumlah 26.3%. Tahun 2019

4. Pekerjaan Variabel Hasil Jumlah Persentase


ukur
Tabel 5.4 Riwayat Ada 145 74.7
penyakit Tidak 25.3 25.3
Distribusi frekuensi kejadian keturunan
hypertensi pada ibu hamil Ada
Total 194 100
Berdasarkan Pekerjaan ibu Di
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sayang bunda Harapan Indah Berdasarkan tabel 5.4
Kota Bekasi Tahun 2019
diketahui bahwa dari 194 ibu
Variabel Hasil Jumla Persentas
ukur h e
Pekerjaa Bekerj 26 13.4
hamil yang mengalami
n a
Tidak 168 86.6 hipertensi ada sebanyak 74.7%
bekerja
Total 194 100 ibu yang memiliki riwayat

penyakit keturunan. Sedangkan


Berdasarkan tabel 5.4
ibu yang tidak mempunyai
diketahui bahwa dari 194 ibu
riwayat penyakit hypertensi
hamil yang mengalami
ada 25.3% mengalami
hipertensi ada sebanyak 86.6%
hipertensi kehamilan.
ibu yang bekerja. Sedangkan
PEMBAHASAN
ibu yang tidak bekerja ada
1. Kejadian Hypertensi
13.4% mengalami hipertensi
Hasil penelitian
kehamilan.
ditemukan dari 194 ibu hamil
5. Riwayat Penyakit Keturunan
yang mengalami hipertensi ada
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi kejadian sebanyak 66.5% mengalami
hypertensi pada ibu hamil
Berdasarkan Penyakit hypertensi ringan. Sedangkan
Keturunan Di Rumah Sakit
ibu yang mengalami hypertensi berumur > 35 tahun 30.9% dan

sedang 20.1% dan hypertensi < 20 tahun 9.3%. Menurut

berat 13.4%. Hasil penelitian peneliti dapat disimpulkan

tersebut menunjukkan bahwa variabel umur ibu antara teori

hipertensi ringan memiliki dan hasil penelitian tidak

persentase lebih banyak sesuai dikarenakan umur 20 –

dibandingkan dengan kategori 35 tahun bisa saja dihyperte si

hipertensi lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lain

sejalan dengan penelitian yang diantaranya faktor keturunan.

dilakukan oleh Ningsih (2018) Menurut Soen I Siauw,

yang mendapatkan bahwa 2000 ditemukan bahwa

kejadian hipertensi ringan lebih kejadian hipertensi pada wanita

banyak dibandingkan dengan hamil berusia lebih dari 35

kejadian hipertensi berat, tahun kejadian lebih banyak 3

dengan persentase kejadian kali lipat dari pada wanita

hipertensi ringan yaitu 87,5%. hamil berusia kurang dari 25

(Ningsih, 2018) tahun., hal ini dikarenakan

1. Umur makin tua umur ibu hamil

Hasil penelitian dari 194 makin tinggi kemungkinan

ibu hamil yang mengalami terkena hipertensi, hal ini

hipertensi ada sebanyak 59.8% dikarenakan seiring

ibu yang berumur 20 – 35 bertambahnya usia, tekanan

tahun. Sedangkan ibu yang darah cenderung meningkat


dan pembuluh darah cenderung ibu hamil yang mengalami

menjadi kaku dan hipertensi ada sebanyak 86.6%

elastisitasnya berkurang. ibu yang tidak bekerja.

(Siauw, 2000) Sedangkan ibu yang bekerja

2. Paritas ada 13.4% mengalami

Hasil penelitian dari hipertensi kehamilan. Hal ini

194 ibu hamil yang mengalami tidak sesuai dengan teori

hipertensi ada sebanyak 40.2% menurut Soen I Siauw (2000)

ibu dengan paritas 2 – 3 anak. yang menyatakan bahwa salah

Sedangkan ibu yang satu faktor tidak langsung yang

mempunyai anak ≤ 1 sebanyak mempengaruhi terhadap

33.5% dan ≥ 4 berjumlah terjadinya hipertensi pada ibu

26.3%. Menurut buku Obstetri hamil adalah status pekerjaan

Williams, 2006 bahwa angka ibu, karena ibu hamil yang

kejadian hipertensi banyak bekerja kemungkinan akan

pada primigravida muda menderita hipertensi lebih

maupun tua, akan tetapi besar dibandingkan dengan ibu

hipertensi lebih banyak terjadi hamil yang tidak bekerja.

pada primigravida tua. (Siauw, 2000)

(Williams, 2006) 4. Riwayat Penyakit Keturunan

3. Pekerjaan Hasil penelitian

Berdasarkan hasil ditemukan dari 194 ibu hamil

penelitian ditemukan dari 194 yang mengalami hipertensi ada


sebanyak 74.7% ibu yang mengalami hypertensi ringan

memiliki riwayat penyakit sebanyak 66.5%. Sedangkan

keturunan. Sedangkan ibu yang hypertensi sedang 20.1% dan

tidak mempunyai riwayat hypertensi berat 13.4%.

penyakit hypertensi ada 25.3% 2. Berdasarkan umur ditemukan

mengalami hipertensi dari 194 ibu hamil yang

kehamilan. Hal ini sesuai mengalami hipertensi sebagian

dengan teori menurut buku besar berumur 20 – 35 tahun

Obstetri Williams (2006) yang sebanyak 59.8%. Sedangkan

menyatakan bahwa faktor ibu yang berumur > 35 tahun

keturunan juga merupakan 30.9% dan < 20 tahun 9.3%.

salah satu penyebab hipertensi, 3. Berdasarkan paritas ibu

apabila dalam suatu keluaga di ditemukan dari 194 ibu hamil

mana orang tuanya menderita yang mengalami hipertensi ada

hipertensi, maka telah terdapat sebanyak 40.2% ibu dengan

bukti bahwa penyakit paritas 2 – 3 anak. Sedangkan

hipertensi itu akan menurun ibu yang mempunyai anak ≤ 1

kepada keturunannya. sebanyak 33.5% dan ≥ 4

(Williams, 2006). berjumlah 26.3%.

KESIMPULAN 4. Hasil penelitian berdasarkan

1. Kejadian hypertensi pada ibu pekerjaan ibu ditemukan dari

hamil ditemukan dari 194 194 ibu hamil yang mengalami

kasus sebagian besar hipertensi ada sebanyak 86.6%


ibu yang tidak bekerja. menangani dengan tepat dan

Sedangkan ibu yang bekerja cepat.

ada 13.4% mengalami 2. Bagi Intitusi Pendidikan

hipertensi kehamilan. Diharapkan penelitian ini

5. Berdasarkan faktor keturunan dijadikan penambahan

ditemukan dari 194 ibu hamil wawasan dan bahan referensi

yang mengalami hipertensi ada dalam materi hypertensi dalam

sebanyak 74.7% ibu yang kehamilan.

memiliki riwayat penyakit ETIK PENELITIAN


Sudah mendapat surat lolos
keturunan. Sedangkan ibu yang
kaji etik dari Lembaga Penjamin Etik
tidak mempunyai riwayat
yaitu Komite Etik Penelitian
penyakit hypertensi ada 25.3% Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas
mengalami hipertensi
Muhammadiyah Jakarta
kehamilan.
No.10.028.B/KEPK-
SARAN FKMUMJ/VI/2020
Serta melampirkan surat izin
1. Bagi Instansi Kesehatan
observasi.
Dengan penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
diharapkan dapat menambah Klause, Marshall.
Penatalaksanaan Neonatus
wawasan dan referensi tentang Resiko Tinggi, EGC.Jakarta.

hypertensi dalam kehamilan Manuaba, IBG. 1998.


Ilmu Kebidanan, Penyakit
dan meningkatkan pelayanan Kandungan dan Keluarga
Berencana, EGC Jakarta.
kesehatan agar dapat
Kejadian Hiperensi Pada Ibu Hamil
Mochtar, Rustam. Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sinopsis Obstetri Fisiologi, Kedungmundu, Kota Semarang
Obstetri Patologi jilid 1 Edisi 2, Tahun 2017. Jurnal Kesehatan
EGC.Jakarta. Masyarakat, Volume 6 Nomor 1
Tahun 2018.
Notoatmodjo, Soekidjo.2002.
Pengantar Pendidikan Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Jakarta. Indonesia, Depkes RI, 1998

Saifuddin, Abdul Bari.2001. ,


Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal
JNPKKR-POGI dan Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta.

SDKI, 2002.
Ibu Sehat Bayi Sehat, Jakarta.

Soetjiningsih,
Tumbuh Kembang Anak,
Cetakan 1,EGC. Jakarta.

Surasmi, Asringin. 2003.


Perawatan Bayi Resiko
Tinggi, EGC. Jakarta.

Wibowo,dkk.2007
Pemantauan Pelayanan
Antenatal, Faktor yang
mempengaruhi dan hubungan
dengan BBLR, FKMUI.
Jakarta.

Wiknjosastro, 2002.
Ilmu Kebidanan, Bina
Pustaka Sarwono
Prawiroharjo. Jakarta.

Imaroh, Istiana Islahul, Nugraheni,


Sri Achadi, Dharminto. Faktor
Risiko Yang Mempengaruhi

Anda mungkin juga menyukai