Dok. Tender Paket Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi) Ta. 2021
Dok. Tender Paket Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi) Ta. 2021
DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor :
01/POKJA-VIII-PP/KTR/Kb16/07/2021
Tanggal :
04 Maret 2021
untuk
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Tahun Anggaran 2021
-2-
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
C. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK) dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK).
Pengumuman tercantum pada aplikasi SPSE dan dapat ditambahkan di situs web
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, surat kabar, dan/atau media lainnya
- 11 -
A. UMUM
2. Sumber Dana Sumber pendanaan, pagu Anggaran, dan HPS untuk pengadaan
pekerjaan konstruksi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Peserta Tender 3.1. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang berbentuk badan usaha tunggal/atas nama sendiri
atau KSO.
4. Pelanggaran 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
terhadap berkewajiban untuk mematuhi aturan pengadaan
Aturan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Pengadaan a. menyampaikan dokumen atau keterangan
palsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;
b. berusaha mempengaruhi Pokja Pemilihan dalam
bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Pemilihan dan/atau peraturan
perundang-undangan;
c. terindikasi melakukan persekongkolan dengan
peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
d. terindikasi melakukan KKN dalam proses
pemilihan; atau
e. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh Pokja Pemilihan.
9. Satu Penawaran 9.1. Setiap peserta, baik tunggal/atas nama sendiri maupun
Tiap Peserta sebagai anggota KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran.
B. DOKUMEN PEMILIHAN
10. Isi Dokumen 10.1. Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen Tender dan
Pemilihan Dokumen Kualifikasi.
13. Perubahan 13.1. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pemilihan ditampung, maka Pokja Pemilihan menuangkan ke
dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
15. Biaya dalam 15.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran dan kualifikasi.
Dokumen
15.2. Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang dialami oleh peserta.
18. Harga 18.1. Total Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf,
Penawaran dengan ketentuan:
a. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;
b. Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas dan/atau
tidak bermakna dan/atau salah maka yang diakui
adalah yang tertulis dalam angka;
c. Apabila nilai yang tertulis dalam angka dan yang
tertulis dalam huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah maka penawaran
dinyatakan gugur.
18.2. Peserta:
a. Untuk bagian pekerjaan harga satuan,
mencantumkan harga satuan dan harga total untuk
tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
b. Untuk bagian pekerjaan lumsum, mencantumkan
harga keluaran/output dan harga total untuk setiap
keluaran/output pekerjaan dalam Daftar Keluaran
dan Harga.
c. Total harga penawaran adalah penjumlahan harga
dari bagian pekerjaan harga satuan dan bagian
pekerjaan lumsum.
19. Mata Uang 19.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 19.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP
dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
20. Masa Berlaku 20.1. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan
Penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
21. Pengisian Data 21.1. Peserta berkewajiban untuk mengisi data kualifikasi
Kualifikasi melalui form isian elektronik data kualifikasi dalam
aplikasi SPSE.
24. Persiapan Data 24.1. Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta terdiri
Kualifikasi dan atas 1 (satu) Dokumen Penawaran yang telah
Dokumen disandikan/dienkripsi dan terdiri atas:
Penawaran a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga.
26. Batas Akhir 26.1. Penawaran harus disampaikan melalui aplikasi SPSE
Waktu sesuai jadwal pada aplikasi SPSE.
Pemasukan
Penawaran 26.2. Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah waktu
batas akhir pemasukan penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan Dokumen Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.
𝐻𝐸𝐴 = (1 − 𝐾𝑃)𝑥 𝐻𝑃
33. Klarifikasi dan 33.1. Dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang memenuhi
Negosiasi persyaratan administrasi, teknis, dan kualifikasi,
Teknis dan dilakukan:
Harga a. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;
b. pada saat acara klarifikasi, peserta menyampaikan
metode pelaksanaan dan analisa harga satuan/rincian
harga satuan keluaran.
36. Sanggah dari 36.1. Sanggahan hanya dari Peserta yang memasukkan
Peserta Tender penawaran yang namanya tertera dalam surat
penawaran dan/atau tertera dalam akta pendirian
perusahaan.
39. Tender Gagal 39.1 Pokja Pemilihan menyatakan tender gagal, apabila:
a. terdapat kesalahan yang substansial dalam proses
evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan Dokumen
Penawaran setelah ada pemberian waktu
perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d. dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan
yang substansial atau Dokumen Pemilihan tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Perundang-undangan terkait Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
g. seluruh penawaran harga terkoreksi di atas HPS; atau
h. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja
tidak hadir dengan alasan yang tidak dapat diterima
pada klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.
40. Tindak Lanjut 40.1 Setelah pengumuman adanya tender gagal, Pokja
Tender Gagal Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila
diganti) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
tender gagal, menentukan pilihan langkah selanjutnya,
yaitu antara lain melakukan:
a. evaluasi ulang terhadap Dokumen Penawaran yang
telah masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya
untuk peserta yang memasukkan penawaran pada
tender yang ditetapkan gagal sebelumnya;
c. tender ulang; atau
d. penghentian proses tender.
40.7 Dalam hal tender ulang yang disebabkan oleh KKN yang
melibatkan Pokja Pemilihan/PPK, tender ulang
dilakukan oleh Pokja Pemilihan/PPK yang baru.
H. PENUNJUKAN PEMENANG
42. Kerahasiaan 42.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan
Proses dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan secara independen.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
- 57 -
Min. 4
1 Dump Truck 3 Unit
M3
Tamping Min. 10
2 2 Unit
Rammer KN
Excavator Min. 0.91
3 1 Unit
Standar M3
Min. 25
4 Crane 2 Unit
Ton
[diisi jenis, kapasitas, dan jumlah peralatan
yang disyaratkan sesuai ketentuan pada IKP
17.3.b]
3. Memiliki kemampuan menyediakan personel
manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu:
a. Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Kecil
Pengala
Jabatan dalam Sertifikat
man
No pekerjaan yang akan Kompetensi
Kerja
dilaksanakan Kerja
(Tahun)
1 Pelaksana
Ahli K3 Konstruksi/
2 Petugas Keselamatan
Konstruksi
Uraian Identifikasi
No
Pekerjaan Bahaya
sedang dilaksanakan;
e. evaluasi pada angka 4 hanya dilakukan kepada
leadfirm KSO; dan
f. dalam hal KSO dilakukan antara usaha
kualifikasi menengah dengan usaha kualifikasi
kecil, maka evaluasi pada angka 10 tetap
dilakukan terhadap usaha kecil tersebut.
- 69 -
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-
masing anggota KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima,
daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-
lain.
9. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila tender tidak
dimenangkan oleh perusahaan KSO.
( ) ( ) ( ) [dst.]
Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
ini harus dinotariatkan
- 71 -
CONTOH
sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Penawaran dalam
mengajukan penawaran untuk tender (semua kata pelelangan direplace dengan tender)
pekerjaan dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : [peserta tender]
Alamat :
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
3. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di bawah 80%
HPS;
4. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
5. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .............[bank]
- 73 -
CONTOH
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai
tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]
4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
( ) ( )
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ............. [penerbit
jaminan]
- 74 -
CONTOH
sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam
mengajukan sanggahan banding untuk tender pekerjaan
dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : [peserta tender]
Alamat :
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .............[bank]
- 76 -
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]
- 77 -
[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika diperlukan,
keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
- 78 -
G. DATA PERALATAN
CONTOH
Merk dan Kepemilikan
No Jenis Tipe*) Kapasitas Jumlah /status
1
2
dst
CONTOH
a. Untuk pemaketan kualifikasi Usaha Kecil
Jabatan dalam Pengalaman
Riwayat Pendidikan
No Nama pekerjaan yang akan Kerja (Tahun)
(tahun lulus) *) **) ***)
dilaksanakan
1 1. SD, tahun Pelaksana
2. SMP, tahun
3. SMA, tahun
4. dst...
2 1. SD, tahun Ahli K3
2. SMP, tahun Konstruksi/Petugas
3. SMA, tahun Keselamatan
4. dst... Konstruksi
Keterangan:
*) Riwayat pendidikan bukan hal yang menggugurkan.
**) Pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan keterampilan/keahlian
yang disyaratkan, bukan berdasarkan jabatan yang disyaratkan.
***) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja yang disyaratkan.
- 80 -
CONTOH
2) Dst..
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau
sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan sebagai personel manajerial atau
dikeluarkan jika sudah diperkerjakan.
, 20
( )
[nama jelas]
Mengetahui:
[nama Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi]
( )
[nama jelas wakil sah]
- 81 -
CONTOH
1. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan (Disyaratkan untuk paket pekerjaan
dengan pagu anggaran di atas Rp25.000.000.000,00 sampai dengan
Rp50.000.000.000,00)
No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan
Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama
A. (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Spesialis)
1. ......
2. ......
Dst. Dst.
B. Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kualifikasi kecil)
1. ......
2. ......
Dst. Dst.
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
- 84 -
Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan,
dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli
K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat
ditulis "tidak ada" atau "n/a".
CONTOH
ANTARA
PT.............. [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT .............. [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]
Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun...... , yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/
penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK
PERTAMA dalam kondisi baik.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
- 88 -
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara
kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan
sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan .................... [diisi nama paket]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK
KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari
Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA
berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa
memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti
bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini
batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang
berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan
yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA
yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik
PIHAK PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak
lain yang mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila
PIHAK KEDUA tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan .....................[diisi
nama paket].
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap
operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK
KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper
dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat
lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan
kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
- 89 -
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya
yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh
kedua pihak
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT .............. [diisi nama perusahaan PT .............. [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]
- 90 -
Kolom (2)
Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung (bahan baku),
peralatan (barang jadi), tenaga kerja dan konsultan, alat kerja/fasilitas kerja, dan jasa
umum yang berasal dari dalam negeri.
- 91 -
Kolom (3)
Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), tenaga kerja dan konsultan, Alat/Fasilitas Kerja, dan jasa umum
yang berasal dari luar negeri.
Kolom (4)
Total biaya KDN dan KLN
Kolom (5)
Total Biaya KDN (9A)
% TKDN Gabungan = X 100%
Barang & Jasa (9D)
Total Biaya Gabungan Barang & Jasa (9C)
- 92 -
NAMA NEGARA
NO BARANG/URAIAN SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA ASAL
TOTAL HARGA
1
Diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
- 93 -
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta tunggal/atas nama sendiri atau Peserta sebagai
Leadfirm KSO berbentuk Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi
SPSE
Isian Data Kualifikasi bagi anggota KSO disampaikan dalam formulir isian
kualifikasi untuk anggota KSO
- 94 -
1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama badan usaha
berdasarkan_______________ [akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal
akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [bagi pegawai K/L/PD yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/PD
yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/PD”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
- 95 -
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi : a. Nomor.……………
b. Tanggal ……………
2. Masa berlaku izin usaha : …………
3. Instansi penerbit : …………
b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………
G. Data Keuangan
2. Pajak
J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (Wajib diisi untuk menghitung SKP
dan/atau SKN)
Pemberi Tugas /
No. Lokasi Pejabat Pembuat Kontrak Total Progres
- 97 -
Komitmen/Pejabat
Pembuat
Nama Klasifikasi/Sub Komitmen
Paket Klasifikasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No / No /
Nama Nilai Total Nilai
Telepon Tanggal Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K. Kualifikasi Keuangan
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Auditor : __________
Kekayaan Bersih : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta tunggal/atas nama sendiri dan leadfirm KSO
mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE (User Guide)
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
Tabel izin usaha :
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik
saham/pesero dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
b. Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
- 99 -
A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai yang
tercantum dalam Lembar Data Kualifikasi.
Harga
Mata Harga
Satuan Satuan % Terhadap
No Pembayara Kuantitas Satuan HPS Keterangan
Ukuran Penawaran HPS
n (Rp)
(Rp)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*)Didapatkan dari pokja pemilihan (apabila ada)
a. Pekerjaan Utama
Nama Alamat
Bagian Pekerjaan yang Kualifikasi
No Subpenyedia Subpenyedia Keterangan
Disubkontrakkan*) **) **)
Subpenyedia**)
penawaran
penawaran
Pengalaman
Jabatan
Nama Kerja Sertifikat
dalam Tingkat
No Personel Profesional Kompetensi Keterangan
Pekerjaan Pendidikan/Ijazah**)
Manajerial**) minimal Kerja*)
ini*)
(Tahun) *)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**)Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen
penawaran
- 109 -
No Nama Merk
Status
Peralatan dan Kapasitas**) Jumlah**) Kondisi**) Keterangan
Kepemilikan**)
Utama*) Tipe**)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**)Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen
penawaran
- 110 -
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
- 112 -
Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan,
dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis
"tidak ada" atau "n/a".
Dibuat oleh,
Dibuat oleh,
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
Keterangan
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga/Daftar Keluaran dan Harga telah
mencakup semua biaya pekerjaan, personel, pengawasan, bahan- bahan,
perawatan, asuransi tenaga kerja/BPJS, laba, pajak, bea, keuntungan,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajibanyang diatur
dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan harga satuan tidak boleh diubah.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat
umum.
2. Total harga adalah semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
- 121 -
CONTOH
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Pada judul Daftar 3 cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang
menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di antara bagian-bagian
pekerjaan lain.
2. Total Harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
- 123 -
Total Daftar 4
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Total Daftar 4
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Pada judul Daftar 4 cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang
sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih
dari satu jenis pekerjaan.
2. Total Harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
- 124 -
CONTOH
Keterangan:
Diisi mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80%
dari seluruh nilai pekerjaan dihitung mulai dari mata pembayaran dan nilai bobot terbesar.
- 125 -
DAFTAR REKAPITULASI
CONTOH
Kepada Yth.
di
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp. ……….
(……….. Rupiah) [5% dari nilai kontrak untuk nilai penawaran/terkoreksi antara
80% sampai dengan 100% HPS atau 5% dari HPS untuk nilai penawaran/terkoreksi
dibawah 80% HPS] dengan masa berlaku selama …. (....................... ) hari kalender
[sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan] dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.
Satuan Kerja
Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP.
Tembusan Yth. :
1. [PA/KPA K/L/PD]
2. [APIP K/L/PD]
3. [Pokja Pemilihan]
......... dst
- 127 -
Nomor:
Paket Pekerjaan:
1. Macam pekerjaan: ;
, 20
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP:
- 128 -
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
- 129 -
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No.
tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Materai Rp6000,00
1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. tanggal untuk pelaksanaan tender
pekerjaan yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
[Bank]
Materai Rp6000,00
1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke [Nama dan Jabatan]
[bank]
- 135 -
1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp (terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ( ) hari kalender dan efektif mulai
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
Tahapan evaluasi kewajaran harga bagi peserta dengan harga penawaran dibawah nilai
nominal 80% (delapan puluh persen) HPS dilakukan sebagai berikut:
1. Pokja meminta peserta untuk menyampaikan analisa harga satuan pekerjaan sekurang-
kurangnya untuk Mata Pembayaran Utama dengan format sebagai berikut:
VOLUME : ....................
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Ket
I. UPAH
II. BAHAN
III. PERALATAN
I. UPAH
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
II. BAHAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
III. PERALATAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
Ket:
a: Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
*) hasil klarifikasi dan pembuktian
**) biaya keuntungan tidak diperhitungkan
3. Peserta diminta menjelaskan terhadap kuantitas/koefisien yang dimasukkan dalam analisa harga
satuan.
4. Apabila penjelasannya diyakini dapat memenuhi persyaratan dan spesifikasi teknis, maka
digunakan kuantitas/koefisien tersebut sebagai kuantitas/koefisien hasil klarifikasi.
Jika tidak dapat diyakini, maka Pokja dan peserta menelaah kuantitas/koefisien agar dapat
disepakati bersama memenuhi persyaratan dan spesifikasi teknis. Kuantitas/koefisien yang
disepakati menjadi kuantitas/koefisien hasil klarifikasi.
Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka kuantitas/koefisien hasil klarifikasi menggunakan
kuantitas/koefisien dalam HPS.
5. Peserta diminta membuktikan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang ditawarkan,
dengan melampirkan data-data sebagai pembuktian.
Jika peserta tidak dapat membuktikan, maka harga satuan dasar hasil klarifikasi menggunakan
harga satuan dasar yang ada di pasaran atau menggunakan harga satuan dasar dalam HPS.
6. Apabila terdapat perbedaan rincian uraian pada analisa harga satuan pekerjaan antara
penawaran dengan HPS, maka:
a. Dalam hal peserta dapat membuktikan kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar, maka
kuantitas/koefisien hasil klarifikasi dan harga satuan dasar hasil klarifikasi menggunakan
kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar pada penawaran;
b. Dalam hal peserta tidak dapat membuktikan kuantitas/koefisien dan harga satuan dasar,
maka kuantitas/koefisien hasil klarifikasi dan harga satuan dasar hasil klarifikasi
berdasarkan rincian uraian pada HPS.
7. Dari angka 4, 5 dan 6 diatas diperoleh kuantitas/koefisien hasil klarifikasi dan harga satuan
dasar hasil klarifikasi. Selanjutnya dihitung harga satuan hasil klarifikasi sekurang-kurangnya
pada setiap mata pembayaran utama tanpa memperhitungkan keuntungan.
8. Kemudian dihitung untuk setiap harga satuan penawaran yang bukan Mata Pembayaran Utama
dengan mengurangi biaya keuntungan, sehingga diperoleh harga satuan penawaran yang bukan
Mata Pembayaran Utama tanpa memperhitungkan keuntungan.
9. Harga yang diperoleh pada angka 7 dan 8, dimasukkan dalam tabel Daftar Kuantitas dan Harga
hasil klarifikasi sehingga didapat total harga hasil klarifikasi tanpa keuntungan.
10. Total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil klarifikasi dibandingkan dengan total harga
penawaran tanpa PPn.
11. Jika total harga hasil klarifikasi lebih kecil atau sama dengan total harga penawaran, maka harga
dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan sebesar 5% dari nilai total HPS.
Jika total harga hasil klarifikasi lebih besar dari total harga penawaran, maka harga dinyatakan
tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
- 138 -
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Pekerjaan Konstruksi harus
mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) mewajibkan Penyedia untuk
memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati dalam kontrak.
b. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) untuk Pekerjaan Konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk kontrak
yang dilakukan pemutusan sepihak oleh PPK.
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di
........... pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal ……., Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak
ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan
(untuk sumber dana APBN) Nomor ..... tanggal..... perihal .....”], antara:
Nama : NURMALA, ST, MT
NIP : 19760611 201001 2 004
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah
Khusus
Berkedudukan di : Jl. Jatayu III RT. 04 No. 10 Kel. Paal Merah Kec. Jambi
Selatan Kota Jambi
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal Perumahan c.q. Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
Provinsi Jambi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 61/KPTS/M/2021 tanggal 22 Januari 2021 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan
Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja Di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dan surat tugas dari Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jambi nomor :
28/ST/PNP-JBI/II/2021 tanggal 05 Februari 2021 selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”, dengan::
yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”.
(a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi)
sebagaimana diterangkan dalam dokumen kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan
Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian profesional, tenaga
kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumah Susun Sewa
Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi) dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti
yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
PENYEDIA
(1) Penyedia wajib memenuhi kualifikasi sesuai dengan barang/jasa yang diadakan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas :
a. pelaksanaan kontrak;
b. kualitas barang/jasa;
c. ketetapan perhitungan jumlah/volume
d. ketepatan waktu penyerahan; dan
e. ketetapan tempat penyerahan.
Pasal 4
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total
harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..) dengan kode akun
kegiatan …………;
(2) Kontrak ini dibiayai dari dana APBN Tahun 2021;
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas nama
Penyedia : ............... .
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut.
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang
selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pemerintah.
5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap
dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
Pengguna Jasa atau Penyedia hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat
yang disebutkan dalam SSKK.
13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
Pengguna Jasa berdasarkan Kontrak ini.
15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan
Pengawas Pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk
pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
17. Akses Ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses
Pengguna Jasa, Wakil Sah Pengguna Jasa, Pengawas
Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin dari
Pengguna Jasa ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.
20. Surat Perintah Mulai 20.1 Pengguna Jasa menerbitkan SPMK paling lambat 14
Kerja (SPMK) (empat belas) hari kerja sejak tanggal
penandatangananan Kontrak atau 14 (empat belas)
hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama
kali.
21. Rencana Mutu Pekerjaan 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Konstruksi (RMPK) menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada
rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian
dibahas dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
.
21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method
Statement);
b. Rencana Pemeriksaan dan
Pengujian/Inspection and Test Plan (ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.
23. Rapat Persiapan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak
Pelaksanaan Kontrak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PENGGUNA JASA bersama dengan
Penyedia, unsur perancangan, dan unsur
pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
34. Pengambilalihan Pengguna Jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan
surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan
35. Gambar As Built dan 35.1 Penyedia diwajibkan menyerahkan kepada Pengguna
Pedoman Pengoperasian Jasa Gambar As-Built dan pedoman pengoperasian
dan Perawatan / dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
Pemeliharaan
33.1 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan,
Pengguna Jasa berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan
B.4 Adendum
36. Perubahan Kontrak 36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui addendum
Kontrak.
37. Perubahan Pekerjaan 37.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak, Pengguna Jasa bersama Penyedia
dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang
meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau
gambar pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
38. Perubahan Harga 38.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
40. Perubahan Personel 40.1 Jika Pengguna Jasa menilai bahwa Personel
manajerial dan/atau Manajerial :
peralatan utama 1. Tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
2. Tidak menerapkan prosedur SMKK; dan/atau;
3. Mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
Maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin Personel Manajerial
tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender sejak diminta oleh Pengguna
Jasa
44. Pemutusan Kontrak oleh 44.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Pengguna Jasa Undang-Undang Hukum Perdata, Pengguna Jasa
dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan
yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi
yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit yang
diputuskan oleh pengadilan;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar
Hitam sebelum penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya
Jaminan Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian Pengguna Jasa, Penyedia
tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari kalender dan
penghentian ini tidak tercantum dalam jadwal
pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan
pengawas pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan
dikarenakan pergantian nama Penyedia.
45. Pemutusan Kontrak oleh Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Penyedia Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan
pemutusan Kontrak apabila:
a. Pengguna Jasa menyetujui Pengawas Pekerjaan untuk
memerintahkan Penyedia menunda pelaksanaan
pekerjaan yang bukan disebabkan oleh kesalahan
Penyedia, dan perintah penundaan tersebut tidak
ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;
b. Pengguna Jasa tidak menerbitkan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.
51. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi Pengguna Jasa dari segala
Intelektual tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan
Intelektual oleh Penyedia.
52. Penanggungan Risiko 52.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas
Pengguna Jasa beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan
hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap Pengguna Jasa beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari
tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat Pengguna Jasa) sehubungan dengan
klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung
sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda Penyedia, Subpenyedia (jika ada),
dan tenaga kerja konstruksi;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja
konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.
52.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko
kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini,
bahan dan perlengkapan merupakan risiko
Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Pengguna
Jasa.
53. Perlindungan Tenaga 53.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya
Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja
Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta
melunasi kewajiban pembayaran BPJS tersebut
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
56. Tindakan Penyedia yang 56.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
Mensyaratkan dahulu persetujuan tertulis Pengguna Jasa sebelum
Persetujuan Pengguna melakukan tindakan-tindakan berikut:
Jasa atau Pengawas a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang
Pekerjaan belum tercantum dalam Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya
tidak tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan dokumen
penerapan SMKK;
d. tindakan lain selain yang diatur dalam SSUK.
58. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik Pengguna Jasa. Penyedia
paling lambat pada waktu pemutusan atau penghentian
atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut
beserta daftar rinciannya kepada Pengguna Jasa. Penyedia
dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai
penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di
kemudian hari diatur dalam SSKK.
71. Hari Kerja 71.1 Orang hari standar atau satu hari orang
bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7
(tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam
istirahat.
G. PENGAWASAN MUTU
74. Pengawasan dan Pengguna Jasa berwenang melakukan pengawasan
Pemeriksaan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia. Pengguna Jasa
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia.
76. Pemeriksaan dan 76.1 Pengguna Jasa atau Pengawas Pekerjaan akan
Pengujian Cacat Mutu memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan Penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. Pengguna
Jasa atau Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan Penyedia untuk menemukan
dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta
menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh
Pengguna Jasa atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak.
77. Perbaikan Cacat Mutu 77.1 Pengguna Jasa atau Pengawas Pekerjaan akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada Penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak.
77.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan dalam pemberitahuan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
79. Penyelesaian 79.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan/Sengketa sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah
untuk mencapai kemufakatan.
80. Itikad Baik 80.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam Kontrak.
4.2 &5.1 Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Para Pihak
Untuk Pengguna Jasa:
Nama : Nurmala, ST, MT berdasarkan
Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor
Nomor : 61/KPTS/M/2021
tanggal 22 Januari 2021
Untuk Penyedia:
Nama :.......... [diisi nama yang ditunjuk
Menjadi Wakil Sah Penyedia]
Berdasarkan Surat Keputusan
…… nomor.….tanggal…….
[diisi nomor dan tanggal SK
pengangkatan Wakil Sah
Penyedia]
6.3.b & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada KPPN Jambi
6.3.c & Jaminan
44.4 &
44.6
27.1 Masa Masa Pelaksanaan selama 240 [Dua Ratus Empat
Pelaksanaan Puluh] hari kalender terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja yang tercantum dalam SPMK.
27.4 Masa Tidak diberlakukan Masa Pelaksanaan bagian
Pelaksanaan pekerjaan untuk serah terima sebagian pekerjaan
untuk
Serah
Terima
Sebagian
Pekerjaan
(Bagian
Kontrak)
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat Perjanjian (apabila ada), Surat
Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampiranya berupa lampiran A (daftar harga satuan
timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B (Rencana
Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti:
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan,
Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. Adendum Kontrak (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negoisasi apabila ada
negoisasi);
d. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Terkoreksi apabila ada
koreksi aritmatik);
e. Surat Penawaran;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Spesifikasi teknis;dan
i. Gambar-gambar.
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal
Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan selama 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender;
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama
180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing
dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
2
JUDUL GAMBAR :
1 : 20
STR-I-03
STR-I-03
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
1
Team Leader : Team Teknis :
2
( Dodi Rahman ) ( Ir. Triadi Stevanus )
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
1 : 20
STR-I-04
STR-I-04
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
1 : 20
STR-I-05
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
-0.300
CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI DIBUAT :
R.SERBAGUNA PENGELOLA Konsultan Perencana
FFL FFL
FD FD FD FD
-0.300
FFL FFL +0.150
R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA
K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2
JEMURJEMUR JEMURJEMUR
BALKON BALKON BALKON BALKON
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
SITE PLAN
1 : 400
AR-00.01
LIHAT GBR. AR-03.01 LIHAT GBR. AR-03.01
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
GUDANG
DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR LIHAT GBR. AR-03.01
TOILET R.MAKAN R.MAKAN TOILET R.MAKAN R.MAKAN TOILET R.MAKAN R.MAKAN
TOILET TOILET TOILET
FD FD FD FD FD FD
FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600
FD FD FD FD FD FD KETERANGAN :
R.MAKAN TOILET TOILET R.MAKAN R.MAKAN TOILET TOILET R.MAKAN R.MAKAN TOILET TOILET R.MAKAN
JANITOR DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR JANITOR
CANOPI LANTAI 1
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
-0.300
CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI
R.SERBAGUNA PENGELOLA
FFL FFL
FD FD FD FD
-0.300
R.KELUARGA R.KELUARGA
FFL FFL +0.150
R.KELUARGA R.KELUARGA
MENGETAHUI :
CUCI CUCI CUCI CUCI
K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JEMURJEMUR JEMURJEMUR
BALKON BALKON BALKON BALKON
FFL -0.020
Erizal, ST, MT.
FFL -0.450
JUDUL GAMBAR :
1:300
AR-01.01
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600
DAPUR TOILET
FFL +3.580 FFL +7.000 FFL +7.000 TOILET
FFL +3.580 DAPUR DAPUR TOILET
FFL +3.580 FFL +7.000 FFL +7.000 TOILET
FFL +3.580 DAPUR DAPUR TOILET
FFL +3.580 FFL +7.000 FFL +7.000 TOILET
FFL +3.580 DAPUR
FFL +6.980 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +6.980 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +6.980 FFL +10.400 FFL +10.400
FFL +3.600 FFL +6.980 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +6.980 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +6.980 FFL +3.600
FFL +10.400 FFL +10.380 R.MAKAN R.MAKAN FFL +10.380 FFL +7.000 FFL +10.400 FFL +10.380 R.MAKAN R.MAKAN FFL +10.380 FFL +7.000 FFL +10.400 FFL +10.380 R.MAKAN R.MAKAN FFL +10.380 FFL +7.000
FFL +7.000 FFL +10.400 FFL +7.000 FFL +10.400 FFL +7.000 FFL +10.400
FD FD FD FD FD FD
FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600
FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +7.000 KETERANGAN :
FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400
ELEVASI PER LANTAI
FD FD FD FD FD FD
FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600 FFL +3.600
R.MAKAN
FFL +3.600
FFL +3.580
FFL +6.980
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +3.580
FFL +6.980
R.MAKAN
FFL +3.600
R.MAKAN
FFL +3.600
FFL +3.580
FFL +6.980
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +3.580
FFL +6.980
R.MAKAN
FFL +3.600
R.MAKAN
FFL +3.600
FFL +3.580
FFL +6.980
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +7.000
FFL +10.400
FFL +3.580
FFL +6.980
R.MAKAN
FFL +3.600
LANTAI DAK +13.800
FFL +7.000 FFL +10.380
TOILET DAPUR DAPUR FFL +10.380
TOILET
FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +10.380
TOILET DAPUR DAPUR FFL +10.380
TOILET
FFL +7.000 FFL +7.000 FFL +10.380
TOILET DAPUR DAPUR FFL +10.380
TOILET
FFL +7.000
FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400 FFL +10.400
K.TIDUR 2
FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400
K.TIDUR 2
FFL +10.400
K.TIDUR 2
FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400 FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400
K.TIDUR 2
FFL +10.400
K.TIDUR 2
FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400
K.TIDUR 1
FFL +10.400
K.TIDUR 2
LANTAI 2 + 3.600
FFL +3.580 FFL +3.580
FFL +6.980 FFL +6.980
FFL +3.580
FFL +6.980
FFL +3.580
FFL +6.980
FFL +3.580 FFL +3.580
FFL +6.980 FFL +6.980 KETERANGAN :
FFL +10.380FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380FFL +10.380
FFL +3.580
JEMURJEMUR FFL +3.580 FFL +3.580
JEMUR JEMUR FFL +3.580 FFL +3.580
JEMURJEMUR FFL +3.580
FFL +6.980 FFL +6.980 FFL +6.980 FFL +6.980 FFL +6.980 FFL +6.980
FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380 FFL +10.380
CANOPI LANTAI 1
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
FFL -0.300 FFL -0.300 FFL -0.300 Digambar Oleh : Diperiksa Oleh :
BALKON BALKON BALKON BALKON
FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020
-0.300
K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1
FFL FFL FFL FFL
CUCI FFL
R.KELUARGA R.KELUARGA FFL CUCI CUCI FFL
R.KELUARGA R.KELUARGA FFL CUCI
FFL FFL FFL FFL
R.SERBAGUNA PENGELOLA
FFL FFL
FFL
FFL
R.MAKAN R.MAKAN
FFL FFL
R.MAKAN R.MAKAN
FFL
FFL DISETUJUI :
FD FD FD FD
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
SELASAR SELASAR SELASAR
FFL FFL FFL
FD FD FD FD
-0.300
MINIMART MUSHOLAH
FFL
R.KELUARGA
FFL
R.KELUARGA
FFL FFL +0.150 FFL
R.KELUARGA
FFL
R.KELUARGA
MENGETAHUI :
FFL CUCI CUCI FFL FFL CUCI CUCI FFL
K.TIDUR 2
FFL
K.TIDUR 1
FFL
K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2
FFL
K.TIDUR 1
FFL
K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020
JEMURJEMUR JEMURJEMUR
FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020 FFL -0.020
JUDUL GAMBAR :
1:300
AR-04.01
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
GR GR GR GR GR GR
GP GP GP GP GR GR GP GP GP GP GP GR GR GP GP GP GP GR
GR
BE +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 BE
NAMA PEKERJAAN :
GP GP GP GP GP GP GP
GR GR GR GR GR GR
GR +2.800 +2.800 GR GR +2.800 +2.800 GR GR +2.800 +2.800 GR
BE +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 BE
GP GP GP GP GP GP GP KETERANGAN :
+2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600
GR GR GR GR GR GR
+2.600 GR GR +2.600 +2.600 GR GR +2.600 +2.600 GR GR +2.600
GP GP GP GP GP GP LOKASI :
+2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800
GP
GR GR
+2.800
GP GP GR GR GP GP GP GP GR GR GP GP GP GP GR GR GP GP
KETERANGAN :
+2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800
GR GR
GR GR GR GR GR GR
BE = BETON EXPOSE DI CAT
GP = PLAFON GYPSUM
GR = PLOFON GRC
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
GP GP GP GP GR GP GP GP GP GP GR
GR GR
+2.800 +2.800 +2.800 +2.800 GR +2.800 +2.800 +2.800 +2.800
BE GP GP BE
+2.800 +2.800
GP GP GP GR GR GP GP Away Ir. A.J. Halim
GR GR GR GR
GR +2.800 +2.800 GR GR +2.800 +2.800 GR
+2.600 +2.600 +2.600 +2.600
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
GP GP GP GP GP GP GP
+2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600 +2.600
GR GR GR GR
+2.600 GR GR +2.600 +2.600 GR GR +2.600
GP GP GP GP Prakarsa Yoga, ST, MT.
+2.800 +2.800 +2.800 +2.800
GR GP GP GP
GR
+2.800 +2.800 +2.800
MENGETAHUI :
GP GP GR GR GP GP GP GP GR GR GP GP Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
+2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800 +2.800
GR GR
GR GR GR GR
+3.000
Erizal, ST, MT.
JUDUL GAMBAR :
1:300
AR-05.01
JUMLAH KUSEN LANTAI 2 - 4
JENIS KUSEN JUMLAH JENIS KUSEN JUMLAH DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PINTU P1 - JENDELA J1 14
K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 PINTU P4 24 JENDELA J3 -
CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI
PINTU P5 18 KUSEN JB1 4
R.BERSAMA PINTU PD -
FFL +3.600
LOKASI :
R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA R.KELUARGA CUCI CUCI R.KELUARGA
K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2 K.TIDUR 2 K.TIDUR 1 K.TIDUR 1 K.TIDUR 2
LANTAI 4 + 10.400
LANTAI 3 + 7.000
LANTAI 2 + 3.600
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
R.SERBAGUNA PENGELOLA
FFL FFL
R.MAKAN
TOILET
TOILET R.MAKAN R.MAKAN
TOILET
TOILET R.MAKAN
PINTU P3 12 JENDELA J2 8
DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR
PINTU PK 2
JUDUL GAMBAR :
PINTU PD 2
DENAH KUSEN LANTAI DASAR
LANTAI 2 - 4
AR-06.01
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
DETAIL KUSEN 2
AR-06.05
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
ME-06
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG SALURAN AIR KELILING GEDUNG
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
ME-10
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
ME-13
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
ME-15
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
NO. NO. GBR JUDUL GAMBAR SKALA NO. NO. GBR JUDUL GAMBAR SKALA
LOKASI :
01 COVER STANDART GAMBAR PEKERJAAN ELEKTRIKAL
STANDART GAMBAR PEKERJAAN MEKANIKAL 22 EL 03 DENAH INST. PENANGKAL PETIR LT. ATAP 1:300
03 ME-01 DENAH INST. AIR BERSIH LT. DASAR - LT. 4 1:300 23 EL 04 DENAH INST. PENANGKAL PENERANGAN LT. DASAR - LT. 4 1:300
04 ME-02 DENAH INST. AIR BERSIH LT. DAK 1:300 24 EL 05 DETAIL UNIT INST. PENERANGAN N.T.S
05 ME-03 DIAGRAM AIR BERSIH N.T.S 25 EL 05B DIAGRAM PANEL LP - LANTAI 1 s/d 4 N.T.S
06 ME-04 DIAGRAM AIR BERSIH N.T.S 26 EL 06 DENAH INST. KABEL TRAY LT. DASAR - LT. 4 1:300
07 ME-05 DENAH R.POMPA & GROUND TANK 1:50 27 EL 07 DETAIL INST. KABEL TRAY N.T.S DIBUAT :
Konsultan Perencana
08 ME-06 DENAH INST. AIR KOTOR & BEKAS, VENT. LT. DASAR - LT. 4 1:300 28 EL 08 DETAIL INST. MATV LT. DASAR - LT. 4 1:300
09 ME-07 DIAGRAM SKEMATIK AIR KOTOR & BEKAS, VENT N.T.S 29 EL 09 SKEMATIK MATV N.T.S
10 ME-08 DETAIL GRASE TRAP N.T.S 33 EL 10 DENAH INST. FIRE ALARM LT. DASAR - LT. 4 1:300
Team Leader :
11 ME-09 DETAIL STP BIO & SUMUR RESAPAN N.T.S 34 EL 11 SKEMATIK FIRE ALARLM N.T.S
12 ME-10 DENAH INST. AIR HUJAN LT. DASAR - LT. 4 1:300 35 EL 12 DENAH INST. TATA SUARA LT. DASAR - LT. 4 1:300
13 ME-11 DENAH INST. AIR HUJAN LT. DASAR - LT. ATAP 1:300 36 EL 13 SKEMATIK TATA SUARA N.T.S
14 ME-12 DIAGRAM SKEMATIK AIR HUJAN N.T.S 37 EL 14 DENAH INST. CCTV LT. DASAR - LT. 4 1:300 ( Ir. Triadi Stevanus )
15 ME-13 DENAH INST. APAR LT. DASAR - LT. 4 1:300 38 EL 15 SKEMATIK CCTV N.T.S Digambar Oleh : Diperiksa Oleh :
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
DAFTAR GAMBAR
PEKERJAAN ME
N.T.S
DG-ME-01
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
LT. Atap
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
LT. 4
DIBUAT :
Konsultan Perencana
LT. 3
Team Leader :
LT. 2 DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
LT. DASAR
SKEMATIK DIAGRAM LISTRIK
EL-01
DETAIL LAMPU TAMAN LEDBULB 26W
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-04
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
PENGGUNA JASA :
EXIT
BEBAN (W)
PENGHANTAR
R S T
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-05B
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-06
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-08
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
TBFA 1
MCFA
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
TBFA 1
MCFA
Erizal, ST, MT.
JUDUL GAMBAR :
EL-10
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
FIRE STOP
LOKASI :
KETERANGAN :
FIRE STOP
EOL
DIBUAT :
JB - FA Konsultan Perencana
MCP - FA
TM
FIRE STOP
MD
Team Leader :
MM
GM
CM
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-11
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
Rack sound system dari Speaker Tangga Lt.2 s/d 4
dari Speaker Tangga Lt.2 s/d 4
dari Speaker Tangga Lt.2 s/d 4
MDF-TS
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
LEGEND :
COLOUMB SPEAKER
CEILING SPEAKER
Team Leader :
MDF - TS
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-12
LEGEND :
COLOUMB SPEAKER
CEILING SPEAKER
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
MDF - TS
PENGGUNA JASA :
RACK SOUND SYSTEM
NAMA PEKERJAAN :
KETERANGAN :
LOKASI :
KETERANGAN :
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-13
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
LEGEND :
COLOUMB SPEAKER
CEILING SPEAKER
Team Leader :
MDF - TS
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
EL-14
KABEL COAXIAL
RG59 + 2x1,5 mm
PENGGUNA JASA :
NAMA PEKERJAAN :
3 X (1 X RG 6 MM)
KETERANGAN :
IR
3 BUAH LOKASI :
LANTAI 4
3 X (1 X RG 6 MM)
UPS POWER SUPPLY
IR
LANTAI 3
3 BUAH
DVR
2X16 PORT FIX DOME CAMERA
DIBUAT :
Konsultan Perencana
LANTAI 2
Team Leader :
3 X (1 X RG 6 MM)
LANTAI DASAR IR
3 BUAH
( Ir. Triadi Stevanus )
4 X (1 X RG 6 MM) DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
IR
4 BUAH
TV 8 CHANEL TV 8 CHANEL Prakarsa Yoga, ST, MT.
JUDUL GAMBAR :
SKEMATIK CCTV
PENGGUNA JASA :
KE RUANG POMPA TRANSFER
NAMA PEKERJAAN :
FD FD FD FD
KETERANGAN :
FD FD FD FD
LOKASI :
KETERANGAN :
UP
DIBUAT :
Konsultan Perencana
Team Leader :
DISETUJUI :
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Rumah Susun
FD FD FD FD FD FD
FD FD FD FD FD FD MENGETAHUI :
Kepala Sub Direktorat Penyediaan Rumah Susun
JUDUL GAMBAR :
ME-01
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN SUMATERA IV
SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN
PROVINSI JAMBI
Jl. Jatayu III RT. 14 No. 10 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan Kota Jambi
Telp. (0741) 3611615
SPESIFIKASI TEKNIS
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk
pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.
1. Latar Belakang
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 28 H ayat (1), bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman menegaskan bahwa rumah adalah satu kebutuhan dasar
manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Saat ini kondisi
pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih belum terealisasi sepenuhnya sebagai
akibat dari pertambahan penduduk setiap tahunnya tidak diimbangi dengan ketersediaan
perumahan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai sasaran
khusus dalam bidang Rumah Susun sesuai dengan Rencana Strategis tahun 2015-2020, yaitu
terlaksananya fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Rumah Susun.
Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perlu mendapat perhatian penting
dalam penyediaannya sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kendala yang
dihadapi dibidang pengembangan perumahan saat ini antara lain adalah kemampuan daya beli
masyarakat yang rendah, dan kendala pasokan rumah akibat dari keterbatasan sumber
pembiayaan perumahan.
Pengadaan sarana rusun sebagai fasilitas penunjang hunian termasuk hal mendasar yang perlu
mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pihak yayasan atau pun instansi
dibidang pendidikan baik daerah kabupaten ataupun kota–kota besar. Dan sesuai dengan
kebijakan pemerintah, tepatnya Kementerian Perumahan Rakyat tentang pengembangan
pembangunan rumah susun, maka setiap daerah berlomba–lomba untuk membangun rumah
susun.
Setiap Bangunan Rumah Susun harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan upaya
Peningkatan Mutu dan Kualitas Gedung, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan atas pembangunan Rumah Susun ini, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Perumahan mempunyai
tugas untuk membangun Rumah Susun.
2. Maksud
Maksud dari kegiatan ini melaksanakan Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi
(Rumah Susun BPJN IV Jambi) yang nantinya akan diserah terimakan kepada penerima
manfaat nantinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN
IV Jambi) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat hunian yang layak bagi ASN PUPR.
4. Lokasi Pekerjaan
Rencana lokasi kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun
BPJN IV Jambi) adalah di Kab. Muaro Jambi.
5. Keluaran
a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Tersedianya rumah susun yang layak huni bagi ASN PUPR.
b. Keluaran (Kuantitatif)
Pembangunan Rumah Susun Sewa Wilayah Jambi (Rumah Susun BPJN IV Jambi)
sebanyak 1 (satu) tower.
Kepemilikan
No Jenis Kapasitas Jumlah
/status
9. Persyaratan Kualifikasi
Syarat perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Menengah:
- Klasifikasi Bangunan Gedung dan Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi
Bangunan Multi atau Banyak Hunian (BG002) (Kualifikasi Usaha Menengah);
dan/atau
- Klasifikasi Jasa Pelaksanaan Lainnya dan Subklasifikasi Jasa Pelaksana Perakitan
dan Pemasangan Konstruksi Fabrikasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung (PL002)
(Kualifikasi Usaha Menengah)
2. Memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Kualifikasi Usaha Menengah yang
masih berlaku;
3. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak 2019 (SPT
Tahunan);
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan
dalam Gambar Kerja, Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Teknis ini.
Pekerjaan Persiapan meliputi : pembuatan papan nama proyek, pekerjaan pembersihan proyek,
dokumentasi, Shop dan As Built Drawing, pelaporan serta pengadaan listrik dan air kerja.
PASAL 2
MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan dan Perintah Mulai Kerja
Pelaksanaan Pekerjaan (SPMK), Pihak Kontraktor harus sudah memulai melaksanakan pembangunan
fisik secara nyata di lapangan.
Dan apabila setelah 1 (satu) minggu Kontraktor yang ditetapkan belum melaksanakan pembangunan
fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh Panitia
Lelang.
PASAL 3
MOBILISASI
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi yang diajukan
bersama penawaran atau Peralatan konstruksi yang dibutuhkan lainya, dari tempat
pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2. Pembuatan kantor Kontraktor, gudang dan lain-lain di lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan.
3.3. Dengan selalu disertai izin Konsultan Manajemen Konstruksi, Kontraktor dapat membuat
berbagai perubahan, pengurangan dan/ atau penambahan terhadap alat-alat konstruksi dan
instalasinya ( Pengambilan Keputusan harus melalui rapat koordinasi yang mengikut sertakan
tim teknis dinas terkait ).
3.4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja, Kontraktor harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui.
PASAL 4
Bila diharuskan oleh Pemerintah Daerah setempat maka Kontraktor harus memasang Papan Nama
Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor ( sesuai dengan Angka Jumlah
Penawaran Kontraktor Pelaksana ).
PASAL 5
5.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor ‘wajib’ menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa
disebut ‘Pelaksana’ yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan minimal sarjana muda teknik sipil
atau sederajat dengan pengalaman minimum 6 (enam) tahun.
5.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pemimpin/ Ketua Proyek dan Konsultan
Manajemen Konstruksi, nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk mendapat perasetujuan.
5.4. Bila di kemudian hari menurut pendapat Pemimpin/ Ketua Proyek dan Konsultan Manajemen
Konstruksi bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti
‘Pelaksana’.
5.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor harus sudah
menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau Kontraktor sendiri (penanggung jawab/ Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 6
RENCANA KERJA
6.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor ‘wajib’ membuat Rencana Kerja
Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga.
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender setelah Surat
Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi akan disahkan oleh
Pemberi Tugas/ Pemimpin/ Ketua Proyek.
6.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan Perencana.
6.4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pembangunan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja
tersebut di atas.
6.5. Konsultan Manajemen Konstruksi akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan
Rencana Kerja tersebut.
PASAL 7
Tinggi Pagar Proyek minimum 1,80 m dari permukaan tanah dengan bahan dari seng gelombang
BJLS 32 dicat, kolom setempat dari rangka kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan
kekuatan, atau sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.
7.5. Kantor Kontraktor, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat dan dibiayai oleh
Kontraktor, setelah selesai pelaksanaan pembangunan/ pekerjaan tersebut, harus segera
dibongkar/ dibersihkan oleh pihak Kontraktor, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik
Kontraktor.
7.6. Direksi Keet dan pagar Pengaman (butir 1 & 4 di atas) yang dibuat oleh Kontraktor, setelah
selesai pelaksanaan pembangunan/pekerjaan tersebut akan ditentukan pemanfaatannya oleh
Proyek, namun apabila dianggap perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Kontraktor untuk
segera membongkarnya dan membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya diserahkan kepada
Proyek.
PASAL 8
8.1. Kontraktor berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja.
8.2. Kontraktor berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat pekerjaan.
8.3. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor
bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka
kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
8.4. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu.
8.5. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran :
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam
kebarakaran (Fire Extinguisher) lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya 4
(empat) buah tabung. Masing-masing tabung berkapasitas 5 Kg.
8.7. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja
No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada
Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen
Pekerjaan Umum, pihak Kontraktor yang sedang melaksanakan pembangunan/pekerjaan agar
ikut serta dalam program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.
PASAL 9
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, Pengawasan
dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan
diserahterimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan calon Kontraktor harus menyediakan :
Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama
pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut
kontrak.
Buku harian untuk :
• Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
• Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan.
Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
• 1 (satu) kamera/handycam.
• 1 (satu) alat ukur schuifmaat.
• 1 (satu) alat ukur panjang 50 m, 5 m.
• 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.
• 1 (satu) laptop/PC.
10.2. Standar yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard
Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan
antara lain :
Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar Kerja, RKS, BQ,
A.A. Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak).
Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh pemberi
tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
PASAL 11
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun Adminstratif.
11.2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data dan menurut keadaan sebenarnya.
11.3. Konsultan Manajemen Konstruksi juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan
bulanan secara rutin.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan
monitoring.
PASAL 12
12.1. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah RAB.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, lokasi, seksi (bagian) dan detail
gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh
mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidaksesuaian
antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam
gambar dan sepsifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat
konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan
disahkan secara tertulis.
12.3. Konsultan Manajemen Konstruksi akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran
yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
12.4. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan
bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
12.5. Ukuran
12.5.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar
Pelengkap meliputi :
As – as
Luar – luar
Dalam – dalam
Luar – dalam
12.5.2. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm ( centimeter
).
12.5.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai (“finished”).
12.5.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi yang selanjutnya akan memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
12.5.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran skala
tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan disyahkan secara tertulis.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi, dan segala akibat yang
terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam Gambar Kerja/ Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan Konsultan Manajemen Konstruksi dan
digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan
spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja/ Dokumen
Kontrak maupun di dalam Buku ini.
Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk diminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari
proyek dan harus digambar pada kertas kalkir yang dapat direproduksi.
PASAL 13
TANGGUNG – JAWAB KONTRAKTOR
13.1. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
13.2. Kehadiran Konsultan Manajemen Konstruksi selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat,
mengawasi, menegur, atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh
tersebut di atas.
13.3. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan
pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya
Kontraktor sendiri.
13.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanan pekerjaan, maka
Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui
Konsultan Pnegawas.
Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang timbul.
13.5. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tangung-jawab Kontraktor.
13.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material,
barang milik Proyek, Konsultan Manajemen Konstruksi dan milik Pihak Ketiga yang ada di
lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang
maupun belum; adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam
biaya pekerjaan tambah.
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung-jawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa.
13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan
sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.
Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.
PASAL 14
KETENTUAN & SYARAT BAHAN-BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini maupun
dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun
syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam A.V. dan
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th. 1982), Standar Industri Indonesia
(SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang
berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan
kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
14.2. Merk pembuatan bahan/ material & komponen jadi
14.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk pembuatan atau merk
dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses, dalam bentuk
nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai penentu standard
atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan; dan
Kontraktor harus dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang atau
proses, yang atas penilaian Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana, sesuai
dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan
instruksi pabrik yang membuatnya.
14.2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut,
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
14.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk menunjuk
tenaga akhli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut
sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
14.2.4. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus
disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta
kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi secara
tertulis dan diketahui oleh Konsultan Perencana.
Apabila diperlukan biaya untuk test Laboratorium, maka biaya tersebut harus
ditanggung oleh Kontraktor tanpa dapat mengajukan sebagai biaya tambah.
14.5.2. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan (levelling)
menurut petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
14.5.3. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring kesamping
sesuai dengan ketentuan, sehingga memberikan drainasi/pematusan dari kandungan
air/cairan yang berlebihan. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan pemisahan bahan (segregation), agar timbunan tidak berbentuk
kerucut, dan menjaga gradasi serta mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar
harus ditimbun dan diangkat/dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak
lebih dari satu meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dari lima meter.
PASAL 15
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
15.1. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi seperti yang diatur dalam PASAL 14 di atas.
15.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir/ditolak oleh Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera dikeluarkan dari lapangan
bangunan selambat-lambatnya dalam tempo 3 X 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
15.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Manajemen Konstruksi
/Direksi/Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi /Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada
kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi
tanggungan Kontraktor sepenuhnya disamping pihak kontraktor tetap dikenakan denda
sebesar 1 o/oo (satu permil) dari harga borongan.
15.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan
tersebut, maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke Laboratorium balai Penelitian
Bahan-Bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi /Direksi/Perencana secara tertulis.
Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik atau tidaknya kualitas
dari bahan-bahan tersebut. Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan
yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
15.6. Bila diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Kontraktor harus memberikan
penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
PASAL 16
SUPPLIER & SUB KONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan (Sub-Kontraktor) didalam
hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor ‘wajib’ memberitahukan
terlebih dahulu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
16.2. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Manajemen Konstruksi di Lapangan untuk
pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan
khusus sesuai instruksi pabrik.
PASAL 17
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
17.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah permukaan,
dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah
kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus
dipindahkan sesuai dengan ketentuan PASAL-PASAL yang lain dari spesifikasi ini.
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/ penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang
ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
17.2. Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu busuk, tunggul,
akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan lainnya yang muncul,
yang tidak diperuntukan berada di sana, harus dibersihkan dan/atau dibongkar, dan di buang
bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus di buang dari daerah sampai
kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm di bawah elevasi lubang galian sesuai Gambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus diurug dengan material yang memadai dan
dipadatkan sampai 90% dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO T 99.
PASAL 18
PENYEDIAAN ALAT BERAT SEBAGAI ALAT MOBILISASI
b. Lama Penyediaan
Kontraktor Harus Menyediakan Alat Berat Seperti Diatas Seminimal Mungkin
Selama Proses Pekerjaan Pembangunan Sedang Berlangsung Sesuai Dengan Rencana
yang telah Disepakati yaitu Selama 6 Bulan Masa Penyewaan, Sesuai Dengan
Anggaran Yang telah Di Sepakati, Dalam Penyediaan alat berat juga sudah termasuk
pada Jasa Erection dan Demobilisasi, Jasa Operator All in ( 2 Orang ), Sabuk TC ke
Gedung,Setting Alat Berat Serta Asuransi Alat Dan Perijinan.
Kewajiban ini mencakup, bila diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi pembersihan
saluran-saluran, parit dan pipa-pipa menuju hulu dan hilir sampai sejauh 100 meter di luar
batas daerah konstruksi dan daerah milik jalan (right-of way).
PASAL 20
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
21.5. Toleransi
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan
toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian
lainnya.
BAB II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Sebelum rekanan Kontraktor mengadakan persiapan dilokasi, sebelumnya harus memenuhi prosedur
tentang tata cara perizinan/ perkenan untuk memulai dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada
Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan, terutama tentang dimana harus membangun
bangunan sementara (bouwkeet), bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
1.2. Pada saat mengadakan persiapan dan pengukuran Direksi lapangan sudah harus mulai aktif untuk
mengadakan Pengawasan sesuai dengan tugasnya.
1.3. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dilaksanakan,
diharuskan mendapat izin tertulis dari Direksi lapangan untuk dapat meneruskan bagian dari pekerjaan
tersebut secara berkala.
1.4. Bila terjadi ketidak sesuaian antara batas-batas/ letak tanah yang tersedia dengan apa yang terlukis
dalam gambar maka Kontraktor harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Penanggung
Jawab Kegiatan dan Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan keputusan.
1.5. Pembongkaran dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan gambar yang ada/ petunjuk dari Konsultan
Manajemen Konstruksi/direksi lapangan.
PASAL 2
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
Semua akar-akar pohon, batang-batang pohon terpendam, beton-beton tak terpakai atau
pondasi-pondasi bata, septiektank bekas, pipa drainase yang tak terpakai, batu-batu besar
yang dijumpai pada waktu penggalian harus dikeluarkan. Tanah yang berlubang akibat
hambatan yang dijumpai harus diperbaiki kembali dengan pasir beton : semen dengan
perbandingan 1 pc : 10 pasir.
Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa drainase, pipa air minum,
pipa gas, kabellistrik yang dijumpai pada waktu penggalian diusahakan tidak terganggu atau
menjadi rusak. Bilamana hal itu dijumpai maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan
pihak-pihak yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan instruksi
selanjutnya untuk mengeluarkan instalasi tersebut sebelum penggalian yang berdekatan
diteruskan. Bilamana terjadi kerusakan-kerusakan pada instalasi tersebut di atas, maka Direksi
Manajemen Konstruksi dan pihak-pihak yang berwenang harus segera diberitahu.
PASAL 3
LANTAI KERJA
4.1. Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan diratakan dengan alat
pemadat serta diurug lapisan pasir.
4.2. Lantai kerja sebelum mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi tidak boleh ditutup oleh
pekerjaan lainnya dan Manajemen Konstruksi berhak membongkar pekerjaan diatasnya bilamana
lantai kerja tersebut belum disetujui olehnya.
4.3. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara khusus dalam
gam bar, maka tebal lantai kerja = 5 cm
PASAL 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Dalam hal ini Kontraktor harus menyediakan tenaga, dan segala peralatan serta perlengkapan yang ada
kaitannya dengan pekerjaan beton bertulang sesuai dengan kapasitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut.
a. Aggregat Kasar
Agregat kasar berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan Wet System
Stone Crusher.
Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi agregat kasar untuk beton menurut ASTM
C33-86.
Ukuran terbesar agregat kasar adalah 2,5 cm.
Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan menjaga agar
tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan.
Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butiran-butiran yang kasar, keras tidak berpori
dan berbentuk kubus. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20 %
dari jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 % kehilangan berat
menurut test mesin Los Angeles
Agregat kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang
merusak beton.
Kontraktor harus mengirim Manajemen Konstruksi contoh bahan untuk agregat kasar yang
akan digunakan untuk campuran beton oleh sub kontraktor ready mixed. Selanjutnya bahan
agregat tersebut dikirim ke laboratorium yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi untuk
diuji, apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa material tersebut tidak memenuhi syarat
untuk pembuatan campuran beton K-250 dan K-300, Manajemen Konstruksi berhak untuk
menolak bahan agregat kasar tersebut untuk digunakan. Biaya-biaya yang timbul untuk
pengujian di laboratorium adalah menjadi tanggungan kontraktor dan harus sudah termasuk
dalam penawaran harga satuan beton bertulang.
Gradasi
1" 25 100
3/4" 20 90-100
b. Agregat Halus
Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari daerah setempat dengan catatan
memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam PBI'71 untuk Agregat Halus.
Pasir harus bersih dari bahan organik, zat-zat alkali dan substansi-substansi yang merusak
beton.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
Cara dan penyiapan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
Kontraktor harus memperlihatkan pada Manajemen Konstruksi contoh bahan pasir yang akan
digunakan untuk campuran beton oleh sub kontraktor ready mixed. Selanjutnya bahan pasir
tersebut dikirim ke laboratorium yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi untuk diuji,
apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa material tersebut tidak memenuhi syarat seperti
yang telah ditentukan, maka Manajemen Konstruksi berhak untuk menolak bahan pasir
tersebut untuk digunakan. Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan pengujian bahan di
laboratorium adalah menjadi tanggungan kontraktor dan harus sudah termasuk dalam harga
satuan penawaran beton bertulang.
Gradasi
c. PC (Portland Cement)
Semen yang harus dipakai adalah semen dengan mutu yang disyaratkan sesuai dengan NI-bab 3.2.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk seluruh pekerjaan
beton. Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik dan
terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan lantai terangkat dan
ditumpuk sesuai urutan pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai
dan harus dikeluarkan dari lapangan.
d. Air
Air untuk campuran beton harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksakan pada
Laboratorium PAM/ PDAM setempat yang disetujui Manajemen Konstruksi dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan air atas biaya sendiri.
e. Additive
Dalam hal digunakan bahan additive dalam campuran beton, maka kontraktor harus
mendiskusikan terlebih dahulu dari penggunaan bahan-bahan additive tersebut guna mendapatkan
persetujuan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara-cara pelaksanaannya dari pihak Manajemen
Konstruksi dan Perencana sesuai dengan spesifikasi teknis dan brosur yang dikeluarkan oleh
pabrik yang memproduksi bahan additive tersebut. Bahan additive untuk campuran beton K-225
dan K-300 ini dapat menggunakan dari produk Fosrock atau Sika. Jenis bahan additive yang
digunakan adalah untuk kemudahan kerja (workability) dan kekedapan beton.
f. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan untuk seluruh pekerjaan beton cor di tempat dalam pekerjaan ini
adalah f'c 29 MPa (K-350) Untuk Pekerjaan Sloof, Kolom, Balok, Dinding Geser Dan Plat
Lantai, untuk lantai kerja digunakan Beton Rabat dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr.
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor harus mengadakan trial test atau Mixed Design
yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil test tersebut
ditentukan oleh Manajemen Konstruksi "Deviasi Standar" yang akan dipergunakan untuk menilai
mutu beton ditinjau terhadap mutu (kekuatan tekan) dan tingkat kekedapannya selama pelaksanaan.
Slump (mm)
Jenis Konstruksi
Max. Min.
- Kolom 150 75
Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi harga tersebut diatas
dapat dinaikkan sebesar 50%, tetapi dalam hal apapun tidak boleh melebihi 150 mm.
5.5. Pembesian
Sebelum pekerjaan pembesian dimulai, kontraktor harus menyerahkan gambar kerja pembesian kepada
Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.
Besi tulangan beton harus disimpan dengan cara sedemikian rupa sehingga bebas dari hubungan
langsung dengan tanah lembab maupun basah. Besi tulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan
ukuran masing-masing. Besi tulangan polos maupun besi-besi tulangan ulir (deformed bars) harus
sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.7, yang dinyatakan sebagai BJTD - 39 (tulangan ulir) dan
BJTP-24 (tulangan polos), seperti dinyatakan dalam gambar dengan persyaratan sebagai berikut :
Baja tulangan dapat difabrikasi diluar di lokasi pekerjaan dan pada tempat yang terlindung dari cuaca
hujan/panas. Pekerjaan pembesian terutama panjang dan ukuran, bengkokan, sambungan dan panjang-
panjang penyaluran harus sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam perencanaan. Baja
tulangan yang telah selesai difabrikasi kemudian dirakit/dipasang pada posisi bekisting yang telah siap
sebelumnya, penahan/pengikat tulangan pada bekisting dapat dilakukan dengan bahan beton decking
atau jangkar/kaki ayam supaya baja tulangan dapat terpasang kokoh, kuat dan tepat pada posisinya.
h. Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata agar tidak terjadi penyerapan air beton
yang baru dituang.
i. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Manajemen Konstruksi
atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
Bagian sisi balok : 48 jam
Balok tanpa beban konstruksi : 7 hari
Balok dengan beban konstruksi : 21 hari
Plat lantai / atap : 21 hari
Dengan persetujuan Manajemen Konstruksi, cetakan beton dapat dibongkar lebih awal
dengan syarat benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari.
Segala izin yang diberikan oleh Manajemen Konstruksi sekali-kali tidak boleh menjadi
bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya
kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran
cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang
tajam dan tidak pecah. Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan
tanah kembali.
j. Hasil pengecoran
Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih rata dan tanpa cacat/keropos,
lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
PASAL 6
PEKERJAAN BAJA RINGAN
6.1 Lingkup Pekerjaan.
6.1.1. Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga peralatan dan tenaga, perlengkapan serta
pemasangan dari semua pekerjaan Baja , untuk struktur seperti yang tertera dalam gambar.
6.1.2. Perkerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan konstruksi baja
pada atap sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan persyaratan teknis ini.
6.2.1. Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik secara umum menjadi satu
kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku
persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai dengan standarisasi dibawah ini:
6.2.2. Semua Bahan Baja yang digunakan diantaranya : IWF,Pipa Black Steel, harus memenuhui
persyaratan normalisasi di indonesia dan Standard ASTM A-36, Dengan Tegangan Tarik
Putus Minimum 3700/cm2 dan Juga memenuhi Standard Mutu Baja ST 37.
6.2.2. kontraktor harus melaksanakan dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut
persyaratan teknis, gambar rencana dan instruksi-instruksi dari Manajemen Konstruksi.
6.3. Material.
6.3.1 Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik dan disetujui oleh
Manajemen Konstruksi. Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta diadakan pengujian
atas bahan-bahan tersebut dan Pelaksana harus bertanggung jawab atas biaya yang
dikeluarkan.
6.3.2. Baja struktur harus mempunyai mutu Struktur ST37 = fy = 2400 kg/cm2.
6.3.3. Las yang dipakai jenis las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai standar JIS.
6.3.4. Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan bentuk ukuran dan ketebalannya serta
bebas dari karat, cacat, tertekuk, terpuntir, dengan berat sesuai dengan rencana.
6.3.5. Semua material baja harus dari agen yang dapat dipertanggungjawabkan dengan disertai
sertifikat dari pabrik. Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil pengujian yang
behubungan dengan konstruksi baja disertai faktur pengiriman.
6.3.6. Bahan untuk coating adalah cat, dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
6.4. Fabrikasi.
tersebut.
c. Pekerjaan Pemasangan Baja Kuda-kuda.
dalam erection.
Semua peralatan dan steiger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi Baja
harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan cukup baik di lapangan, walau
secara khusus tidak diperlihatkan dalam gambar–gambar atau persyaratan teknis
harus diadakan.
biaya.
b. Bila toleransi tersebut tidak tertera dalam standar, maka toleransi akan diberikan oleh
Manajemen Konstruksi.
c. Pemasangan Baja dengan toleransi yang tidak sesuai dengan gambar kerja dan tidak
disetujui oleh Manajemen Konstruksi akan ditolak.
d. Manajemen Konstruksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan dipabrik pada
saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim kelapangan sebelum diperiksa
dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
Acrylic Finishing
- Komposisi Bahan : Stone Chip
Synthetic Resin
Primary Epoxy (roll coating system)
Zinc Phosphate
Zinc Aluminium Coating
Base Steel
Zinc Alumunium Coating
- Bahan Pendukung :
a. Nok Bulat Pj = 45cm
b. Nok Tutup Pj = 20cm
c. Nok samping Pj = 90 cm
d. Nok Tiga Arah Pj-@= 20cm
e. Nok Empat Arah Pj-@ = 20cm
2. Pelaksanaan
Pemasangan harus tepat dan rapi sesuai gambar perencanaan awal
a. Pemasangan harus tepat sehingga tidak terjadi lendutan pada rangka atap.
b. Pemasangan harus tepat dan sesuai dengan yang diajurkan oleh pabrik pembuatnya.
c. Pemasangan harus rata dan rapi, dengan ditarik benang, baik pemasangan arah Melintang dan
memanjangnya genteng.
d. Cembung-cembung/Parit genteng harus dibuat lurus demikian juga pada akhiran Genteng.
e. Genteng yang rusak dan menggeliat tidak diperkenankan untuk dipasang.
f. Sebelum genteng dan nok didatangkan, Pemborong memberikan contoh terlebih dahulu kepada
manajemen Konstruksi dan minta persetujuan secara tertulis.
B. Coating:
Material baja dasar harus dilindungi dengan zinc, alumunium dan magnesium yang tahan terhadap karat di
daerah pesisir, komposisinya adalah:
- 11 % Aluminium (Al)
- 85.8% Zinc (Zn)
- 3% Magnesium (Mg)
- 0.2 % Silicon (Si)
- Coating density: 50 gr/m2 dan 150 gr/m2 (AZ 50 – AZ 150)
C. Profile:
- Truss
Menggunakan profil lip-channel:
a. Frame : Profil Z 85.50 (tinggi 85 mm dan base metal thickness 0.75 mm)
b. Web : Capsule “0” uk. 62.27 (tinggi 62mm, base metal thickness 0,5mm)
- Roof Batten
Menggunakan profil top hat
a. TS. 41,26.05 (tinggi 41,26 mm, base metal thickness 0.50 mm)
- Penyambungan antar elemen rangka One Two Truss dilakukan menggunakan mur dan baut
dengan spesifikasi :
a. Minimum Corrosion Rating: Class 2
b. Dimensi sekrup untuk elemen struktur One Two Truss adalah M12x35, dengan spesifikasi di
bawah ini:
• Panjang : 35 mm
c. Sekrup untuk elemen struktur lainnya adalah 10-16x16, dengan spesifikasi seperti di bawah:
• Panjang : 16 mm
2. KRITERIA DESAIN
a. Desain truss harus didukung dengan analisis perhitungan yang akurat dan memenuhi standar Limit State
Cold Formed Stell Structure Design
b. Design Standard berdasarkan pada Australian Limit – State code (AS/NZ 4600 : 96)
c. Kontraktor harus memberi sertifikat dari penggunaan material untuk menjamin kesesuaian material
dengan spesifikasinya
4. PELAKSANAAN
a. Pemasangan harus tepat dan rapi sesuai gambar perencanaan awal disertai perhitungan analisa
struktur yang dibuat dan dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
b. Pemasangan harus tepat sehingga tidak terjadi lendutan pada rangka atap.
c. Pemasangan harus tepat dan sesuai dengan yang diajurkan oleh pabrik pembuatnya.
d. Pemasangan harus rata dan rapi, dengan ditarik benang, baik pemasangan arah Melintang dan
memanjangnya genteng.
e. Cembung-cembung/Parit genteng harus dibuat lurus demikian juga pada akhiran Genteng.
f. Genteng yang rusak dan menggeliat tidak diperkenankan untuk dipasang.
g. Sebelum genteng dan nok didatangkan, Pemborong memberikan contoh terlebih dahulu kepada
manajemen Konstruksi dan minta persetujuan secara tertulis.
BAB III. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN DINDING
1.1.2. Pelaksanaan
a. Pasangan bata ringan dengan menggunakan adukan mortar MU-200, PM-300.
b. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar – siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
c. Pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan bahan MU-301, PM-200
harus di basahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dikerok serta dibersihkan.
d. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci atau
di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar dalam
dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan bahan MU-
200,PM-300 atau pemasangan keramik dinding.
e. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8-10
lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
f. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari
12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran
15 x 15 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm
jarak 20 cm.
g. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm
jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 2%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
j. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 30 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
1.2.4. Persiapan
a. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan diaci.
b. Bersihkan permukaan bidang yang akan diaci dari kotoran, minyak, karat maupun
lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan dan apabila dalam keadaan kering
sebaiknya dibasahi dahulu secara merata sebelum pengacian
1.3.4. Pelaksanaan
a. Dimana diperlukan, menurut Manajemen Konstruksi, Kontraktor harus membuat
shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
b. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukan dilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
dengan petunjuk Perencana/ Manajemen Konstruksi .
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti Semua petunjuk dalam
gambar arsitektur, terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/ tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
d. Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar dan Semua pasangan batu bata dari bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan lantai
untuk toilet, ruang saji/pantry dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran
1 pc : 3 pasir (trasraam).
e. Untuk adukan kedap air harus ditambah Daily bond, dengan perbandingan 1 pc : 1
Daily Bond.
f. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakan kotak
(boxes) pengukuran yang akurat.
g. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh Perencana dan digunakan sesuai
dengan ketentuan dari pabrik.
h. Pekerjaan bata yang sudah selesai harus dilindungi dengan lembaran penutup
untuk mencegah adukan menjadi cepat kering.
i. Pasangan dinding bata pada sudut ruangan harus dilindungi dengan papan untuk
melindungi dari kerusakan. Jika ada pekerjaan pasangan yang memperlihatkan
sambungan yang rusak atau tidak beres maka pasangan itu harus dibongkar dan
diganti yang baru.
j. Berikan angkur sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjukkan gunakan
ukuran/jarak type standard.
k. Tempatkan angkur pada bubungan pasangan bata dengan struktur kolom praktis
atau balok sesuai petunjuk gambar tapi tidak lebih dari 60 cm pada jarak vertikal
dan 90 cm pada jarak horizontal.
Untuk Pekerjaan Plesteran :
a. Pada permukaan dinding beton yang akan diplester harus dibuat kasar, dan
adukan untuk plesterannya dicampur calbond, sedangkan untuk permukaan
dinding bata, siar-siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1cm untuk memberikan
pegangan pada plester.
b. Pekerjaan plesteran harus rapih menurut bentuk dan ukuran didalam gambar.
Pekerjaan harus lurus, datar tidak bergelombang, tajam pada bagian
sudut-sudut, tidak kropos (kosong didalam) tidak retak-retak.
c. Apabila hasil plesteran tidak menunjukkan hasil seperti tersebut di atas, maka
bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki. Hal ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Akan membuat contoh bidang plesteran terlebih dahulu, kemudian setelah
disetujui oleh Direksi plesteran harus dilanjutkan sesuai dengan contoh.
Catatan :
Dari awal pekerjaan untuk pekerjaan pemasangan bata maupun plesteran harus
dikontrol 3 arah (benang, waterpass, siku-siku).
PASAL 2
PASAL 3
PASAL 4
PASAL 5
PEKERJAAN CAT
6.1. Umum
a. Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk pabrik tentang cara
pemakaiannya.
b. Kontraktor harus mengajukan sampel daftar warna dari pabrik pembuatnya.
c. Pekerjaan yang berhubungan adalah Pekerjaan Pengecatan Dinding,Pekerjaan Finnishing
Batu Alam, Pekerjaan Finishing Plafon Dengan cat .
d. Sebelum melakukan pengecatan harus melakukan contoh hasil cat pada permukaan
bidang ukuran 1 m x 1 m untuk persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi /Direksi.
e. Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
1) Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
2) Bagian-bagian yang retak/pecah diperbaiki dan bagan yang kotor dibersihkan.
3) Dinding/bagian yang akan dicat tidak lembab/basah atau berdebu.
4) Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding/bagian yang akan
dicat.
f. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebu diproduksi
atau tenaga ahli mengecat dengan Konsultan Manajemen Konstruksi / petunjuk dari pabrik
cat tersebut.
g. Cat yang akan digunakan berada didalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah/
bocor dan mendapat persetujuan Direksi.
h. Kontraktor utama bertanggungjawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna sesuai
dengan petunjuk Perencana.
6.1.3. Standar
a. SNI 03-2410-2002 - Tata cara pengecatan dinding
b. SNI 03-2407-2002 - Tata cara pengecatan kayu
c. SNI 3564-2009 - Cat tembok amulsi
d. SNI 06-0063 1987 - Mutu cat dasar meni timbal untuk besi
e. SNI 06-6770-2002 - Metoda pengujian cat penghambat api
6.1.4. Persetujuan
a. Standar Pengerjaan (Mock Up)
1) Sebelum pengecatan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-
bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan
cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan.
2) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan
dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
b. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
1) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada
bidang-bidang ukuran 1 m x 1 m. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar s.d. lapisan akhir).
2) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan
dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock up seperti tersebut di atas.
3) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian
akan diteruskan kepada Pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis
cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi tugas.
c. Bahan/ Produk
1) Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar dengan persyaratan
sebagai berikut :
a) Produksi : Mowilex, Vinylex, atau Jotun
b) Warna : Ditentukan Perencana
c) Kualitas : Khusus cat luar (wheather shield)
2) Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat dengan persyaratan
sebagai berikut :
a) Produksi : Mowilex, Vinilex, atau Jotun
b) Warna : Ditentukan Perencana
c) Kualitas : Emulsi akrilik, dengan lapisan dasar Alkali Resistance
Sealer
3) Plamir yang digunakan adalah plamir tembok yang sesuai dengan merk ICI
4) Untuk permukaan kayu digunakan cat kayu dengan persyaratan sebagai
berikut:
a) Produksi : Mowilex, Vinylex atau Jotun
b) Warna : Sesuai persetujuan contoh
c) Kualitas : Untuk pekerjaan kayu
5) Untuk bahan logam digunakan cat logam dengan persyaratan :
a) Produksi : Mowilex, Vinylex atau Jotun
b) Warna : Cat dasar Zinc chromate, warna ditentukan kemudian
c) Kualitas : Untuk logam besi
6) Untuk bidang plafond digunakan cat dengan persyaratan sebagai berikut.
d) Produksi : Mowilex, Vinylex atau Jotun
a) Warna : Ditentukan kemudian
b) Kualitas : Sesuai untuk plafond
7) Untuk dinding-dinding Ektrior fasade Menggunakan Jenis Material Batu
Alam dan Batu Andesit dengan persyaratan sebagai berikut :
d) Produksi : Palimanan, Bata Ekpose Dll
e) Warna : Ditentukan Perencana ( Coating Finished )
f) Kualitas : Nomor Satu ( Standard SNI )
PASAL 6
7.1. Umum
7.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini hingga tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna
dalam pemakaiannya/ operasinya.
b. Pekerjaan Pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam
detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
8.1. Umum
8.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam detail gambar.
8.1.3. Standar
a. SNI ISO 12543-1:2011 Kaca untuk bangunan
b. SNI Spesifikasi Cat dan Bahan Pelapis Kaca, Karet, Plastik, Bahan Bitumen
8.3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini dan mengikuti pedoman dari pabrik pembuat.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Kaca terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/ tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
d. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.
e. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca merk Windex.
PASAL 8
9.1. Umum
9.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu dan jendela seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan
dalam detail gambar.
9.1.2. Pekerjaan yang Berhubungan
a. Pintu dan jendela Aluminium
b. Kusen Aluminium
PASAL 9
PEKERJAAN WATERPROOFING
10.4. Contoh-contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik
minimal 10 (sepuluh) tahun.
b. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada MK/ Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan dari MK/ Manajemen Konstruksi.
c. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur, dan produk akan diambil oleh MK/ Manajemen
Konstruksi dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
Apabila diperlukan, Kontraktor wajib membuat “mock up” sebelum pekerjaan
dimulai/dipasang.
10.5. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan
Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/ Manajemen Konstruksi berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/ Manajemen Konstruksi. Peil-peil dan
ukuran harus sesuai dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/ Manajemen Konstruksi.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
h. Permukaan beton dimana waterproofing akan dipasang harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
1) Halus dan rata bebas dari tonjolan tajam dan rongga-rongga.
2) Bersih dari segala kotoran, debu, batuan kecil dan minyak.
3) Beton minimum harus berumur 7 (tujuh) hari, dan dalam kondisi kering (tidak ada air
yang terlihat di permukaan beton
PASAL 10
PEKERJAAN ALLUMUNIUM COMPOSITE PANEL
11.4. Contoh-contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik
minimal 10 (sepuluh) tahun.
b. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada MK/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari MK/Pengawas.
c. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur, dan produk akan diambil oleh MK/Pengawas dan
akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
Apabila diperlukan, Kontraktor wajib membuat “mock up” sebelum pekerjaan
dimulai/dipasang.
11.5. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
PASAL 11
13.1. Umum
13.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
b. Pekerjaan Curtaiwall Freamless meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam detail gambar.
13.1.3. Standar
a. SNI ISO 12543-1:2011 Kaca untuk bangunan
b. SNI Spesifikasi Cat dan Bahan Pelapis Kaca, Karet, Plastik, Bahan Bitumen
13.3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini dan mengikuti pedoman dari pabrik pembuat.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Kaca terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/ tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
d. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.
e. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca merk Windex.
BAB IV. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL DALAM GEDUNG
PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM
1.1. Umum
Persyaratan ini rnerupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausal dari persyaratan
ini yang dituliskan kernbali dalarn persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausal-klausal tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausal tersebut atau
bukan berarti rnenghilangkan klausal-klausal lainnya dari syarat-syarat umurn.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini rnerupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalarn salah satu.
1.1.3. Plambing
1) Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
2) Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
3) Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
4) Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
5) SNI 03-5481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing.
1.2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua
perlengkapan aksesoris secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh
Kontraktor, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik dan benar.
b. Gambar-gambar instalasi Elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil serta interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail
(blue print,shop drawing) sebanyak 4 (empat) set yang harus diajukan kepada Manajemen
Konstruksi (Manajemen Konstruksi) untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop
drawing yang diajukan Kontraktor untuk disetujui Direksi dianggap bahwa
Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkoordinasi dengan pekerjaan
instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam 2
(dua) set lengkap dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print (cetak biru) sebagai gambar-
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada
Manajemen Konstruksi /MK segera setelah selesai pekerjaan.
1.3. Koordinasi
a. Kontraktor pekerjaan instalasi Elektrikal dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja
sama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
1.4. Daftar Bahan dan Contoh
a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), kecuali apabila ditunjuk
lain oleh Pemberi Tugas, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-material
yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum data-data
teknis, tipe/ jenis yang diusulkan, nama-nama dan alamat manufacture, katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Manajemen Konstruksi.
Persetujuan oleh Manajemen Konstruksi akan diberikan atas dasar diatas.
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada
Manajemen Konstruksi, untuk persetujuannya. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini
dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang- orang yang ahli.
Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera
menghubungi Manajemen Konstruksi untuk berkonsultasi.
d. Pengarnbilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis harus dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi
dan Perencana, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung
jawab Kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material tersebut harus
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
1.9. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Pemberi Tugas,
Manajemen Konstruksi dan Perencana. Semua tenaga kerja, bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Kontraktor.
1.12. Laporan
a. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan
tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) rangkap meliputi :
1) Kegiatan Fisik
2) Catatan dan perintah Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi yang disampaikan
baik secara lisan maupun tertulis.
3) Hal-hal yang menyangkut masalah :
a) Material (diterima/ ditolak)
b) Jumlah tenaga kerja
c) Keadaan cuaca
d) Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada
Manajemen Konstruksi untuk diketahui/disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi dalam
rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Hasil pengetesan kabel-kabel instalasi Elektronik (merger tes dan pemberian
tegangan dan grouping).
2) Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3) Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Manajemen
Konstruksi.
1.13. Penanggung Jawab Pelaksana
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang
penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di
lapangan/site, yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala
instruksi-instruksi dari Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan pada
saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas
dan Manajemen Konstruksi.
c. Petunjuk, dan perintah Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi dalam pelaksanaan
akan disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui penanggung jawab
Kontraktor.
1.18. Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan
di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Segala kehilangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-
barang tersebut di atas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.23. Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Manajemen
Konstruksi.
b. Pada setiap saat Manajemen Konstruksi atau petugas-petugas harus dapat mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan
Manajemen Konstruksi adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Di tempat pekerjaan, Manajemen Konstruksi menempatkan petugas-petugas Manajemen
Konstruksi yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
1.24. Lisensi
a. Kontraktor harus mempunyai lisensi instalasi Telepon dari Telkom setempat, dan lisensi
lainnya untuk pekerjaan yang disyaratkan oleh instalasi yang tekait.
b. Kontraktor harus berpengalaman dalam pemasangan instalasi ini, dibuktikan dengan
memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.
1.25. lzin- lzin
a. Seluruh izin-izin yang diperlukan dalam pekerjaan ini harus diurus oleh Kontraktor.
b. Seluruh berkas izin-izin asli yang diperoleh harus diserahkan kepada Pemberi Tugas.
PASAL 2
2.1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator,
sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan baik.
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), untuk
pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :
a. SDP
b. Panel Power (PP)
c. Panel AC
d. Panel Fire Alarm
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), wall
mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua
komponen-komponen yang ada :
1) Panel-panel penerangan
2) Individual panel
Panel-panel yang disebut di bawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed) untuk
pasangan luar (outdoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada
: LP-OL (semua yang tercantum dalam gambar rencana).
Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana.
Karakteristik Panel :
1) Tegangan kerja : 400 V
2) Tegangan uji : 3.000 V
3) Tegangan uji impulse : 20.000 V
4) Frekuensi : 50Hz
5) Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y – D :
Kerja starter motor Y-D adalah automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote. Masing-masing starter motor Y-D
terdiri dari :
a) 3 buah kontaktor daya
b) 1 thermal overload relay
c) 1 motor timer
d) 1 tombol start stop
e) 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
f) 3 indicator lamp :
- Merah : Fault
- Hijau : Stop
- Orange : Start
a. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan. Setiap
lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam lemari
tersebut telah off/mati.
b. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.
c. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan
dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya
dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati. Letak engsel
maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.
d. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
1) Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium.
2) Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau Chromium Plating atau dengan Zinc Chromate Primer.
Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu
atau warna lain yang disetujui Direksi.
e. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker
(MCB) dengan kapasitas minirnal 2 - 10 A ( Ex.Clipsal, Hager, ABB,
Scheineder, Seimens ). Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case
Circuits Breaker (MCCB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana
dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana. Circuit
Breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneous magnetic unit. Main CB dari setiap panel harus dilengkapi dengan
shunt trip terminals dan kabel control harus tahan api.
f. Magnetic Connector harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan
kumparan kontaktor harus sesuai untuk tegangan 220 V, 50 Hz dan tahan bekerja
kontinu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan
sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari
Telemekanik dan yang setaraf.
1) Ampere meter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0-2500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ±1,5% untuk pengukuran AC
2) Voltmeter
a) Class : 1,5
b) Over load cap : 1,2 x In continue
c) Ukuran : 6 x 6 mm
d) Skala : 0- 500 Amp
e) Tipe : Moving iron, untuk pengukuran AC
f) Ketelitian : ± 1,5% untuk pengukuran AC
3) KWH Meter
a) Rated voltage : 3 x 300 Volt
b) Rated current output transformer : 30 (120) Amp
c) Acuracy class :2
d) Base plate of moulded plastic
e) The Subcontractor register : 6 (six) cipher rollers single
pengukuran tarif
4) Lampu indicator
a) Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
b) Warna : merah, kuning, biru
5) Push button
Panel mounting, double on -1, off - 0 semua push-button dilengkapi dengan
lampu indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.
6) Relay-relay
Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder PLN, dilengkapi dengan
relay proteksi OL (Over Load), SC (Short Circuit) dan UV (Under Voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF
(Earth Fault) dan RP (Reverse Power).
7) Selector Switch
g. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
1) Fungsi peralatan dalam panel
2) Posisi terbuka atau tertutup
3) Arah putaran dari handel pengontrol dari switch, dan lain-lain
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
h. Sistem Pembumian
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan dengan baik secara elektris kepada Rel Pentanahan. Hubungan
antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga
fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
i. Garansi
Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan
mengalami kegagalan pengujian-pengujian yang disyaratkan di atas, maka
pabrik bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai peralatan
tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami pengujian ulang, dan
sertifikat pengujian telah diterima dan disetujui oleh direksi.
j. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
yang diakui oleh SNI :
1) Test kekuatan tegangan impuls
2) Test kenaikan temperature
3) Test kekuatan hubung singkat
4) Test untuk alat-alat pengaman
5) Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud
6) Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
7) Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
8) Pemeriksaan kontinuitas rangkaian
k. Pendidikan dan Latihan
Kepada 5 (lima) orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 5 Copy Operating/Mainterance dan repair manual,
segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
l. Pembuatan Panel
Bahwa panel yang disebut di bawah ini harus dibuat oleh Panel Maker yang
bersertifikat.
a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan
PUlL 2000 dan SNI 04-0255-2000. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua
kawat dengan penampang 6 mm2 ke atas haruslah terbuat secara disiplin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil
dari 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan
lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
1) Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit UPVC High Impact
( Ex.Clipsal,Ega,Double H ).
2) Untuk kabel distribusi menggunakan kabel NYY, FRC dan NYFGbY ( Ex.
Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Tranka Cable).
b. “Splice”I Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan baik dalam
feeder, dalam tanah (tertanam) maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau
kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus
teguh secara elektrik, dengan cara-cara solderless connector. Jenis kabel
tekanan, jenis compression atau soldered. Dalam membuat splice, konektor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor
tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas
oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tiang lampu
harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan
porselen atau Bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan
diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari tipe
yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus
dipasang memakai cara yang disetujui menurut Peraturan dan Code/Standard
berlaku atau Manufacturer.
d. Ketentuan Penyambungan
1) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung
yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
2) Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada MK/ Manajemen
Konstruksi.
3) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna fasa atau nomor
kabel masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan
disaksikan oleh Manajemen Konstruksi.
4) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
5) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
6) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai
isolasi tertentu.
7) Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa galvanis dengan tebal minimal 2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
1) Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung,
saluran penghantar (conduit) dipasang menempel pada plat beton.
2) Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang di atas kabel trunking dan diletakkan
di atas ceiling dengan tidak membebani ceiling.
3) Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran
beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized
dengan diameter sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan hand
hole untuk belokan-belokan.
4) Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum
5/8" diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus
menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu
harus menggunakan terminal strip di dalam junction box. Junction box yang
terlihat dipakai junction box dengan tutup blank plate galvanized.
5) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan "Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.
Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian
muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa
harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
1) Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2) Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan batas
merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.
3) Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan diberi pelindung
pipa galvanis.
4) Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa
galvanis atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus
berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
5) Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,
kotoran bahan kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi
dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian kabel diletakkan, di atasnya diberi
bata dan akhimya ditutup dengan tanah urug.
6) Penanaman kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur
penanaman kabelnya. Agar memudahkan di dalam pengoperasian,
pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.
g. Pengujian & Testing
1) Factory Test
2) Pengetesan Individual
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengetesan
sebagai berikut.
a) Pengetesan ukuran tahanan hantaran
b) Pengetesan dielektrik
c) Pengukuran loss factor
3) Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
a) Test tegangan impuls
b) Mekanikal I
c) Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature
d) Pengetesan dielektrik
e) Pengetesan perambatan (Creep Test)
4) Site Test
Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan
dielektrik/insulation test. Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam
tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus.
h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus disertakan pada penyerahan
kabel. Bila kabel yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam pengetesan,
maka pabrik pembuat kabel dan Kontraktor bertanggung jawab atas kabel tersebut,
sampai kabel tersebut dapat berhasil dalam pengetesan ulang dan diterima baik
oleh MK/ Pengawas.
2.8.2. Kabel-kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan fasanya sesuai dengan ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal/vertikal harus dipasang pada tangga kabel,
diklem, dan disusun rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-doos
untuk instalasi penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu
kabel untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
g. Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan
sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kontak-kontak harus di dalam konrak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi
minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di
setiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji
dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi
persyaratan.
o. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
p. Instalasi kabel bawah tanah
1) Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di
atasnya diamankan dengan batu bata press sebagai pelindungnya. Lebar
galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
2) Kabel yang ditanam dan menyebrangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel. Pada route kabel
setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.
3) Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan
yang ditunjukkan dalam gambar / RKS.
4) Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang menunjukkan arah di setiap
jarak 1 meter.
5) Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Konsultan Manajemen
Konstruksi memeriksa dan menyetujui perletakan kabel tersebut.
6) Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x
20 x 60 cm dan bertuliskan “KABEL TANAH”. Patok-patok ini dicat kuning
dan bertulisan merah.
7) Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus menggunakan pipa
sleeve, pipa ini minimal dari metal (Pipa GIP).
8) Penyambungan kabel feeder tidak diperbolehkan.
9) Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
10) Kabel tidak boleh dibelokkan dengan radius kurang dari 15 kali diameternya.
Di atas belokan tersebut diletakkan patok bertuliskan “KABEL TANAH” dan
arah belok.
11) Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
q. Instalasi kabel tenaga
1) Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin disesuaikan dengan gambar dan
kondisi setempat apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut
dapat meminta petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai dengan peralatan
tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
3) Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan baik/rapi sehingga
tidak saling tindih dan membelit.
4) Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang
menelusuri dinding (outbow) harus dilindungi dengan pipa pelindung.
5) Agar diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi
dengan klem-klem dan perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi.
6) Pada setiap sambungan ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.
7) Pada setiap belokan pipa pelinfung yang lebih dari 1 inchi harus
menggunakan pipa fleksibel, belokan harus dengan radius minimal 15 kali
diameter kabel.
8) Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus
disesuaikan dengan fasanya.
9) Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
10) Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan fasanya sesuai dengan PUIL.
11) Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable
ladder), diklem, dan disusun rapi.
12) Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
13) Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.
14) Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
15) Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan
kabel support minimum setiap 50 cm.
16) Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di
setiap ujungnya.
2.9. Pengujian
a. Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasangm harus diadakan pengujian secara
individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat
pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMMK/PLN serta instansi lainnya yang
berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
Semua biaya yang timbul dari pelaksanan pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
b. Test meliputi tes beban kosong (no load test) dan test beban penuh (full load test).
PASAL 2
PENJELASAN UMUM DAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN DAN MATERIAL
01. Umu m
Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran
yang akan memberikan indikasi secara audio maupun visuil, dari mana kebakaran itu
berasal, sehingga dapat diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk memadamkan
kebakaran. Fire alarm merupakan suatu kesatuan sistem yang dikon- trol dari peralatan sistem
kontrol.
a. Pengadaan dan pemasangan 1 (satu) sistem master control fire alarm lengkap dengan
Battery and Charger, Rectifier, Grounding dan Accessories.
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kontrol untuk lift automatic on dan fire
hydrant automatic on.
d. Pengadaan dan pemasangan sub announciator panel lengkap dengan indikasi lokasi,
LED, dan alarm bell serta flesing alarm dan lampu tanda.
f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector, manual break glass,
LED indicating lamp, auxiliaria contact and relay.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama dan kabel
distribusi.
h. Pengadaan dan pemasangan kabel dari MCFA (Master Control Fire Alarm) ke central
announciator dan kabel lainnya sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik.
i. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan
baik.
03. Standard dan Peraturan Instalasi
a. Peraturan umum dinas pemadam kebakaran.
b. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh departemen atau lembaga
Pemerintah yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya Standard NFPA, JLS.
c. Instalasi kabel peraturan umum instalasi listrik PUIL 2000. e.
Spesifikasi teknis, dari peralatan yang dipergunakan.
a. Master control panel dan central announciator panel yang terpasang floor mounted
diruang security dimana setiap kejadian kebakaran pada setiap bangunan / lantai dapat
diketahui melaui tanda lampu pada lokasi yang bersangkutan dan bunyi bell pada
control panel lampu dapat dipadamkan setelah menekan reset dan set kembali.
Disamping itu pengecekan zone dapat dilakukan dari control panel secara manual juga
berusaha pada line dapat diketahui langsung dari control panel dengan tanda lampu dan
bell dimana lampu baru dapat dimatikan bilamana kerusakan telah diperbaiki.
b. Bangunan akan dilengkapi dengan FACP dimana prinsip kerja sub announciator panel
sama dengan prinsip kerja central announciator panel.
c. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass push button yang dikerjakan secara
manual bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detector belum bekerja dengan
menekan tombol glass push button, akan membunyikan bell alarm baik untuk lantai
tersebut maupun bell dicontrol panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat bell
alarm), dan manual push button harus dilengkapi dengan Jack Telephone.
f. Base Detector
Dilengkapi dengan LED Indicator
Pemasangan outbow
Harus dapat dipakai semua jenis type detector
⇒ Sounders :
Pre-signal buzzer
Buzzer dan
Telephone buzzer.
⇒ Accesories :
Voltmeter dan
Handset telephone.
l. Bahan instalasi
⇒ Pipa conduit PCV kelas haigh Impact.
⇒ Doos penyambungan elbow dan socher
⇒ Klem
⇒ Cable rack tahan terhadap bahan kimia maupun gas kim
06. Syarat-syarat Fisik
a. Bahan atau paralatan dari klasifikasi atau type yang sama diminta merk atau dibuat oleh pabrik
yang sama.
b. Setiap bagian dari peralatan yang jumlahnya jelas, maka jumlah harus merupakan
suatu unit yang lengkap.
d. Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
e. Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
a. Melaksanakan instalasi perkabelan untuk seluruh bangunan secara rapi dan sempurna serta
menyediakan dan memasang perlengkapan deteksi kebakaran berupa :
Master control fire alarm panel
Smoke Detector
Combination rate of rise and fixed temperature heat detector
Glass push button, auxilliary contact dan relay
Alarm bell, indicating lamp (LED)
Announciator aktif.
Electrinic relay for water pump interconnection, pressuration fan.
Instalasi yang terpasang pada daerah langit-langit tanpa plafon dicor dalam plat betton
lengkap doos-doos penyambungan menggunakan pelindung pipa conduit.
c. Dibawah plafon terpasang wall mounted ke dinding batu bata memakai pelindung
pipa conduit diameter 5/8".
e. Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut rencana
setinggi 150 cm diatas ubin beton.
f. Detector terpasang outbow menghadap ke arah bawah plafon atau digantung pada pelat
beton.
g. Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu bata setinggi 150 cm diatas
ubin lantai.
h. Bell alarm terpasang opbouw pada dinding batu bata atau kolom setinggi 200 cm diatas
lantai.
a. Pada waktu yang disesuaikannya pemasangan dari seluruh perlengkapan instalasi Fire
Alarm harus dalam kondisi baik dan bebas cacat.
Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh Pemborong atas biaya Pemborong. b.
Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
kecerobohan para pekerja.
c. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka
pemeriksaan dan pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
d. Pengetesan
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Manajemen
Konstruksi. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut,
merupakan tanggung jawab Pemborong.
Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan diperbaiki oleh
Pemborong untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali
PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM
1.6. Umum
Persyaratan ini rnerupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausal dari persyaratan
ini yang dituliskan kernbali dalarn persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausal-klausal tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausal tersebut atau
bukan berarti rnenghilangkan klausal-klausal lainnya dari syarat-syarat umurn.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini rnerupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalarn salah satu.
PASAL 1
2.1. Umum
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plambing, sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari :
a. Pengadaan dan pemasangan pompa distribusi dalam.
b. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih dan air kotor, dan air bekas,
Pembuangan Air Hujan dari Roof Top, sesuai gambar rencana dan spesifikasi, termasuk
penyambungan pipa saluran air dari meter air ke ground water reservoir.
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan plambing.
d. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang termasuk
sanitary.
e. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.
f. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built
drawing bagi instalasi yang telah terpasang.
2.3. Pengajuan-pengajuan
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/pemasangan peralatan
dan perpipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan
yang sulit dilaksanakan ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan
terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik jika ada dari peralatan-peralatan yang
akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.
2.4. Review
MK/Pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari kontraktor dan memberi
komentar atas hal tersebut. Kontraktor harus merevisi pengajuannya sampai memperoleh
persetujuan MK/Pengawas.
2.8. Garansi
a. Kontraktor Plambing bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi
ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti
oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan.
b. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skilled labour)
agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup (oleh
dinding, langit-langit, dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh MK/Pengawas atau
wakil yang ditunjuk.
c. Kontraktor pekerjaan ini harus memberikan garansi tertulis kepada MK/ Pengawas, bahwa
seluruh instalasi penyediaan dan distribusi air bersih, instalasi pemadam kebakaran,
instalasi pembuangan air kotor bekerja dengan memuaskan, dan kontraktor menanggung
semua biaya atas kerusakan-kerusakan penggantian yang perlu selama jangka waktu
pemeliharaan.
d. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh barang yang akan dipasang dan atau brosur-
brosur sebelum pemasangan instalasi plambing, fixture-fixture dan peralatan lain, untuk
mendapat persetujuan dari MK/Pengawas.
2.9. Training
Kontraktor harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang akan
mengoperasikan dan memelihara sistem air bersih, air kotor dan air hujan. Latihan dapat
dimulai sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan
MK/Pengawas.
PASAL 3
2.1. Umum
2.1.1. Ruang Lingkup
Spesifikasi ini merupakan persyaratan minimal untuk seluruh pekerjaan perpipaan pada
pekerjaan mekanikal ( Fire Alarm ).
Catatan :
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak
interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.
b. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
1) Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
2) Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
c. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
1) Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s.d. 50 mm 9 mm
65 mm s.d. 150 mm 13 mm
200 mm s.d. 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar Dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel di atas
Penunjang pipa lebih dari 2 Dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak
2) Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
d. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
e. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar
zinchromat dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
No. Jenis Cairan Warna Pipa
1. Air Bersih Biru
2. Air Kotor Hitam
3. Air Bekas Coklat
4. Air Pemadam Kebakaran Merah
5. Pipa Gas Kuning
2.4.17. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara- cara/ metoda-metoda
yang disetujui sampai semua benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1
jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan setelah itu
dibilas.
PASAL 4
3.4.3. Perizinan
a. Izin Usaha
Kontraktor sumur bor harus mempunyai surat izin perusahaan pengeboran air
tanah yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan Departemen
Pertambangan dan Energi, SIPP di wilayah setempat dan izin-izin lainnya yang
diwajibkan.
b. Izin Pengeboran
Kontraktor harus mengurus semua perizinan pengeboran air tanah. Biaya
pengurusan dan biaya perizinan dibebankan kepada Kontraktor.
b. Roof Tank
Tipe : Cubicle tank
Kapasitas : 40 m3
Tekanan :-
Material : FRP
PASAL 5
4.2. Perpipaan
a. Umum
1) Macam perpipaan air limbah adalah air hujan, air limbah saniter, dan limbah dapur.
2) Jenis pipa lihat “Spesifikasi Perpipaan”.
b. Limbah Saniter
Perpipaan limbah saniter mulai dari alat saniter antara lain kloset, urinal, lavatory, dan
floor drain, sampai saluran halaman melalui septictank.
c. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dari kanopi drain di atap dialirkan ke dalam
sumur resapan sebelum dialirkan ke saluran kota. Khusus fitting air hujan mempergunakan
cast iron.
4.5. Manhole
a. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
b. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan
terbentuk penahan bau.
c. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
d. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
e. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.
PASAL 1
11.8. Pelaksanaan
h. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
i. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
j. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
k. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
l. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
m. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
n. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
PASAL 2
2.3. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Pekerjaan Pemadatan harus diperhatikan agar pekerjaan yang bersangkutan selanjutnya
tidak mengalami kendala.
f. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
g. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
h. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
PASAL 3
3.2. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
PEKERJAAN PENGHIJAUAN
4.2. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
PASAL 5
5.2. Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus disetujui MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,
pengerjaannya harus sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi
produk tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai
dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
4. Pekerjaan Gondola
Pekerjaan ini Meliputi Pengadaan Dan Pemasangan Gondola Dengan Sistem
Permanen, Yang dimana pada pembangunan Gedung SKPD 8 Lantai ini sistem
yang digunakan adalah Sistem Slewing Telescopic Arm Outreach 12,5 m Dan
istem Slewing Fixed Arm Outreach 32 m
Pengadaan Dan Pemasangan Gondola Dengan Sistem Permanen ini memiliki
Spesifikasi Sebagaio Berikut :
Gondola 1 Permanent Slewing Telescopic Arm Outreach 12,5 m
1. Spek Mesin :
Telescopic motor : 0,37 kw
Winch : Multilayer untuk wire rope
Motor Winch : 3 Kw
Lifting Load : 1000 Kg
Lifting Rated : 300 Kg
Lifting Speed : 8m/min
Turn Table Speed : 180ᴼ/min
Motor Turn Table : 0,37 Kw
Traver Speed : 6 meter/min
Traver Motor : 2x0,37 Kw
Slewing Motor : 0,09 Kw
Slewing Speed : 240° /min
Telescopic Speed : 6 Cm/scc
• Platform Standard
Material : Hs 40x40 galvanized
Size : 3000x1000x650 mm
• Wire Rope 75x4 roll
Size : Ø8 mm IWRC
Structure : 6x36
Breaking Strenght : 3600 Kg
Brand : DSR (Korea) / Britx (Taiwan)
• Electric Cable Control
Structure : 12 x 1.5 mm NYYHY
Brand : Kabel Metal
• Electric Cable Power
Structure : 5x2,5 mm NYYHY
Brand : Kabel Metal
• Rail Track
Angkur : M16x300 mm
Rail : IWF 250x125x8x6 mm Galvanis
Base Plate : 400x400x10 mm Galvanis
• Safety Operator
Helm Safety Standard
Tambang Carmantel Ø 10.5 mm
Auto Stop
Full Body Harness
• Preriminaries
Ijin Depnaker
Koordinasi dan Mobilisasi
Sarana dan Prasarana Kerja
Biaya Listrik, Keamanan, Kebersihan, dll
Tescom, Manual Book dan Trainning
Gondola 2 Permanent Slewing Fixed Arm Outreach 32
1. Spek Mesin :
Winch : Multilayer 4 wire rope
Motor Winch : 3 Kw
Lifting Load : 1000 Kg
Lifting Rated : 300 Kg
Slewing Speed : 240° /min
Lifting Speed : 8m/min
Turn Table Speed : 180ᴼ/min
Motor Turn Table : 0,37 Kw
Traver Speed : 6 meter/min
Traver Motor : 2x0,37 Kw
Slewing Motor : 0,09 Kw
• Platform Standard
Material : Hs 40x40 galvanized
Size : 3000x1000x650 mm
• Wire Rope 75x4 roll
Size : Ø8 mm IWRC
Structure : 6x36
Breaking Strenght : 3600 Kg
Brand : DSR (Korea) / Britx (Taiwan)
• Electric Cable Control
Brand : Kabel Metal
Structure : 12 x 1.5 mm NYYHY
• Electric Cable Power
Brand : Kabel Metal
Structure : 5x2,5 mm NYYHY
• Rail Track
Rail : IWF 150x75x7x5.5 mm Galvanis
Base Plate : 250x150x10 mm Galvanis
Angkur : M16x300 mm
• Safety Operator
Helm Safety Standard
Tambang Carmantel Ø 10.5 mm
Auto Stop
Full Body Harness
• Preriminaries
Ijin Depnaker
Koordinasi dan Mobilisasi
Sarana dan Prasarana Kerja
Biaya Listrik, Keamanan, Kebersihan, dll
Tescom, Manual Book dan Trainning