PEMBAHASAN
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya;
hancur luluh?"
79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang
80. yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-
81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha
2
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu
kekuasaan sang Pencipta dengan kekuasaan makhluk, yaitu perkara yang tidak
tulang belulang, yang telah hancur luluh ?” maksudnya, apakah seseorang bisa
tidak akan ada seseorang pun yang dapat menghidupkannya setelah ia hancur
kelaziman kemampuan manusia. Ucapan yang muncul dari manusia seperti ini
sebelumnya ia tidak pernah menjadi sesuatu apapun yang bisa disebut, lalu
kemudian ada secara kasat mata, tentu ia tidak akan memberikan perumpamaan
ini.
2
79. Kemudian Allah swt menjawab anggapan tidak mungkin tersebut dengan
pasti tahu dengan yakin, tanpa ada syubhat sedikitpun bahwa yang telah
penciptaannya untuk kali yang kedua, dan ini lebih mudah bagi kekuasaan-Nya
makhluk”. Ini juga dalil yang kedua yang bersumber dari sifat-sifat Allah swt,
yaitu bahwa ilmu Allah swt meliputi segala makhluk-Nya dalam seluruh
kondisinya sepanjang waktu dan apa yang masih tersisa; dan Dia mengetahui
yang ghaib dan yang nyata. Apabila seorang manusia telah mengakui ilmu
yang luar biasa ini, maka niscaya dia tahu bahwasanya Ia lebih agung dan lebih
tinggi dari hanya sekedar menghidupkan kembali orang-orang mati dari dalam
kubur.
( )
“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-
tiba kamu nyalakan api dari kayu itu.” Apabila Dia mampu mengeluarkan
api yang kering dari pohon yang hijau yang masih sangat basah, padahal
2
81. Kemudian Allah menyebutkan dalil yang keempat, seraya berfirman
menciptakan langit dan bumi” yang begitu luas dan besar ini
dalam proses awalnya dan kemudiannya, yang kecil dan yang besarnya.
Nya, dan sesungguhnya tidak ada satupun makhluk yang sulit bagi-Nya
orang yang sudah mati merupakan salah satu dari bentuk bekas ciptaan-Nya.
maka terjadilah ia.” Maksudnya : Terjadi pada saat itu juga tanpa ada jeda
adalah Maha Raja lagi Maha Pemilik segala sesuatu, yang semua apa yang
2
tinggal di alam atas dan alam bawah adalah milikNya, hamba yang
hukumNya yang bersifat syar’i serta yang bersifat jaza’i (balasan). Maka
pula bisa dielakkan lagi karena sudah sangat banyak argumen-argumen yang
pasti (telak) dan dalil-dalil yang tegas yang membuktikan semua itu. Maka
dalam firmanNya.
Maka segala puji bagi Allah sebagaimana mestinya yang sesuai dengan
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya;
hancur luluh?"
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Tafsir al-Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam
1
2
Kandungan:
kaum musyrik antara lain Ubay bin Khalaf dan Al`As bin Wail As Sahmy, datang
kepada Rasulullah, dan mereka membawa sepotong tulang yang sudah lapuk. Lalu
kembali tulang yang sudah lapuk ini? Maka Rasulullah saw menjawab: "Tentu,
neraka". Maka turunlah ayat ini yang menyebut bahwa orang musyrik yang
pendapatnya merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dijawab oleh Rasulullah,
karena tulang belulang yang telah lapuk itu tak mungkin lagi menjadi manusia
yang hidup dan utuh. Sebab itu ia mengemukakan pertanyaan: "Siapakah yang
kejadian mereka masing-masing. Allah telah menciptakan mereka dari setetes air
mani, sehingga mereka lahir berwujud manusia yang hidup dan utuh. Jika
seandainya mereka mengingat dan menyadari hal ini, pastilah mereka yakin,
tulang belulang mereka sudah remuk. Bagi manusia sendiri, mengulang suatu
perbuatan lebih mudah daripada melakukannya pertama kali. Akan tetapi bagi
mengulanginya.
2
79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang
2
Kandungan:
Maka pada akhir ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk menjawab
menghidupkan tulang-tulang lapuk itu kembali menjadi manusia yang hidup dan
utuh adalah Allah yang dahulu telah menciptakannya pada kali yang pertama, dari
tidak ada menjadi ada, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
80. yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-
Kandungan:
Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah juga memerintahkan Rasul Nya untuk
menciptakan untuk mereka api yang menyala dari kayu yang semula merupakan
pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering sehingga
dapat menyalakan api. Percontohan ini merupakan hal yang cukup jelas bagi
mereka yang sehari-hari menggunakan kayu api. Mereka mengira, bahwa tulang-
tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dart kering tidak dapat lagi
sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat
menimbulkan panas dan menghidupkan api. Bahkan kayu yang masih basah dan
berdaun ada juga yang dapat menyalakan api. Dengan demikian tepatlah Allah
memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat
menyalakan api tetapi kayu yang masih hijau dan basahpun dapat juga dijadikan
2
kayu api. Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya
tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sedan lapukpun dapat pula menerima
81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha
Kandungan:
Dalam ayat ini Allah mengemukakan pertanyaan kepada orang-orang yang tidak
mempercayai hari berbangkit itu : jika mereka percaya bahwa Allah kuasa
menciptakan langit dart bumi ini mengapa Allah tidak Kuasa pula menciptakan
sesuatu yang serupa dengan itu? Jawabnya: Pasti Allah Kuasa menciptakannya,
Kandungan:
Pada ayat ini Allah menerangkan betapa mudah bagi Nya menciptakan sesuatu.
Mengingat kekuasaan Nya yang demikian besar, maka adanya hari berbangkit itu,
Kiamat, bukanlah suatu hal yang mustahil, dan tidak patut diingkari.
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu
Kandungan:
2
Orang-orang yang beriman pasti berkata bahwa Allah Maha Suci. Di tangan
Nyalah kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang
menggunakan pikiran sehatnya untuk memperhatikan isi alam ini semuanya yang
(mani laki-laki) yang kotor, kemudian ia berani membantah Allah, bila ia telah
berakal, sehingga ia lupa akan kejadiannya yang mula-mula. Lalu siapakah yang
Muhammad berkata : Allah lah yang menjadikan dia pada mula-mula sebelum ada
manusia seseorang juga diatas dunia ini. Dia yang menjadikan api dari kayu yang
hijau (basah), sehingga dapat kamu menyalakan api dengan kayu yang basah itu.
Kayu seperti ini ada kita lihat di negeri kerinci (Sungai Penuh) Sumatera Tengah.
2
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan
dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.
20. Allah swt mengabarkan hakikat dunia dan seluruh isinya, dan Allah swt
lalai. Hal ini terjadi dan berlaku bagi mereka yang mencintai dunia. Anda
hati serta lalai untuk mengingat Allah swt serta lalai akan janji dan ancaman
yang ada dihadapan mereka. Anda juga melihat mereka menjadikan agama
sebagai permainan dan kelalaian. Lain halnya dengan orang-orang yang sadar
dan bekerja untuk akhirat. Hati mereka penuh dengan dzikir, ma’rifah dan
amalan yang mendekatkan mereka kepada Allah swt sehingga tidak sempat
2
Firman Allah swt ( ) “Perhiasan” maksudnya, berhias dalam
banggakan diri terhadap yang lain dan selalu berusaha untuk menjadi yang
masing-masing ingin menjadi yang terbanyak dari segi harta dan anak dari yang
lain. Ini terjadi pada mereka yang gila dunia dan merasa tenang terhadap dunia.
Lain halnya orang yang mengetahui dunia dan hakikatnya. Mereka menjadikan
dunia sebagai tempat berlalu, bukan dijadikan sebagai tempat tinggal. Mereka
selalu berlomba-lomba dan menyaingi segala hal yang bisa mendekatkan diri
kepada Allah swt dengan menggunakan berbagai media yang bisa mengantarkan
menuju surga, tempat kemuliaan Allah swt, ketika melihat orang yang
Selanjutnya Allah swt membuat perumpamaan bagi dunia yaitu seperti air
hujan yang turun ke bumi dan berbaur dengan tumbuh-tumbuhan yang dimakan
oleh manusia dan juga hewan, hingga ketika bumi menampakkan keindahannya,
dari Allah swt hingga tanaman itupun rusak, mengering dan kembali pada kondisi
2
semula, seolah-olah sama sekali tidak pernah menghijau dan tidak pernah dilihat
menarik. Seperti itu juga dunia, pada saat menyinari para penggilanya, apapun
pintunya yang terbuka, disaat seperti itu, tiba-tiba takdirnya datang dan
dengan tangan hampa. Tidak berbekal apapun selain sehelai kain kafan. Amat
celakalah orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan dari angan-angannya serta
untuk para pemiliknya yang akan selalu menemani hamba selamanya. Karena itu
“Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
pedih di Neraka Jahannam dengan belenggu, rantai dan kengeriannya bagi orang
yang menjadikan dunia sebagai tujuan dan puncak keinginannya sehingga berlaku
mengkufuri semua nikmat Allah swt atau ampunan dari semua kesalahan dari
Allah swt, penghapusan dari berbagai hukuman dan keridhaan Allah yang berhak
bagi orang yang mengetahui hakikat dunia dan mengerahkan segenap usahanya
2
hanyalah kesenangan yang menipu.” Maksudnya, tidak lain hanyalah kesenangan
yang dinikmati dan dipakai untuk berbagai keperluan yang tidak akan menipu dan
membuat tenang kecuali orang yang lemah akalnya, yaitu mereka yang tertipu
Dalam Surah al-hadid ayat ke-20 dari surat ini Allah menerangkan
buah, jika telah mencapai usia cukup tua. Tidak berbeda dengan air hujan
yang di atas ladang atau kebun dan menumbuhkan berbagai tumbuhan yang
orang kafir yang tidak mengenal akhirat, mereka sangat kagum melihat hasil
yang didapat dari kebun dan ladang itu, tapi kemudian tiba saatnya kebun itu
binasa. Sedangkan di akhirat ada siksa yang berat, keras, di samping ada
bagaikan menipu bagi orang yang menyangka akan dapat hidup kekal
selamanya.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Tafsir al-Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam
2
2
Allah berfirman dengan nada menghina dan merendahkan perkara
tentang banyaknya harta dan anak”. Hal-hal seperti inilah yang dilakukan di
dunia oleh penghuninya. Hal ini seperti firman-Nya, “Dijadikan indah pada
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang
ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-
yang akan sirna. Allah berfirman, “seperti hujan” yaitu hujan yang datang
setelah manusia berputus asa. Hal ini seperti firmannya, “Dan dia-lah yang
terkagum-kagum, karena mereka itu adalah makhluk paling rakus dan paling
dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur.” Demikian pula
halnya dengan kehidupan dunia. Pertama muda belia, lalu menginjak dewasa,
dunia ibarat tanaman yang mulanya hijau lalu menguning kemudian hancur,
2
menunjukkan akan terhenti dan sirnanya kehidupan dunia tanpa diragukan
lagi. Dan hari akhirat pasti akan datang, tak mungkin dipungkiri lagi.
mendorong untuk bergaul dengan kebaikan yang ada padanya. Firman Allah:
“Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
menipu.” Yaitu tidak ada lagi di akhirat kecuali siksa yang keras atau
ampunan dan keridhaan Allah. Adapun kehidupan dunia akan menipu siapa
saja yang bersandar kepadanya sebelum dia berkeyakinan tidak ada lagi
kehidupan selain kehidupan dunia dan di belakangnya tidak ada saat dimana
Dalam ayat ini Allah melukiskan, bahwa dunia ini adalah rendah dan hina,
diperbandingkan dengan akhirat yang mulia dan hebat. Dunia tempat bersenda
banyak anak-anak. Sedang diakhirat ada kalanya masuk surga kesenangan dan