Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI

PERILAKU MANUSIA

OLEH :

MUTMAINNA MUKHTAR (PO714241201018)


D IV FISIOTERAPI
KATA PENGANTAR

          Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keunggulan


melebihi jagad raya alam dengan ilmu dan amal. Rahmat dan ta’zhim
semoga senantiasa terlimpah atas Muhammad SAW. Sebagai penghulu
bangsa arab dan bangsa-bangsa didunia ini. Juga atas keluarga dan para
sahabat yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah.

            Makalah yang tersusun sebagai tugas Psikologi, dengan


mengambil dari berbagai sumber. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
oleh pembaca dikemudian hari. Namun saya menyadari
atas penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan baik kosa kata
maupun isi keseluruhan makalah ini.Akhir  kata, saya mengucapkan 
terima kasih.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti
Psikologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa.Perhatian pada
psikologi terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap tiap individu dipengaruhi dan
dibimbing oleh maksud;maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan.Perilaku dikatakan
wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia
sebagai individu, social, dan berketuhanan.Perilaku adalah sebuah gerakan yang
dapat diamati dari luar,seperti orang berjalan,naik sepeda,dan lain lain.Untuk aktivitas
ini mereka harus berbuat sesuatu.
Jika seseorang duduk diamdengan sebuah buku ditangannya,ia dikatakan
sedang berperilaku sedang membaca,sekalipun pengamatan dari luar sangat
minimal,sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh,didalam tubuh manusia itu
sendiri.Perilaku terdiri atasaktivitas aktivitas yang berlangsung baik didalam maupun
diluar.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan perilaku manusia?
2)      Apa saja jenis-jenis perilaku manusia?
3)     Bagaimana ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari makhluk lain ?
4) Apa factor yang mempengaruhi perilaku manusia?
5) Bagaimana domain perilaku manusia ?
6) Apa saja teori perilaku manusia ?

C.    Tujuan
1)      Untuk mengetahui defenisi tingkah laku manusia
2)      Untuk mengetahui jenis –jenis perilaku manusia
3) Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari
makhluk lain
4) Untuk mengetahuI factor yang mempengaruhi perilaku manusia
5) Untuk mengetahui Bagaimana domain perilaku manusia
6) Untuk mengetahui teori perilaku manusia
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perilaku Manusia


Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan. Skinner (1938) perilaku merupakan hasil hubungan antara
perangsang (stimulus) dan tanggapan dan respon (Notoatmojo, 2007). Dengan kata
lain perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar mapun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa
tindakan : berfikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (bertindak).
Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli
1.      Soekidjo (1993:58)
                Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap
lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan sehingga rangsangan tertentu
akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
2.      Robert Kwik (1974)
                Perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu dengan
lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup.
3.      Sunaryo (2004:3)
                Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan
respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
4.      Notoatmojo (1997:60)
                Perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati
dan bahkan dapat dipelajari.
5.      Notoatmodjo (2003)
                Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
6.      Skinner (1938) Seorang Ahli Psikologi
                Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka “S-O-R”
atau Stimulus – Organisme – Respon. Skiner membedakan adanya dua proses
yaitu PROSES STIMULUS – RESPON (Skinner)
(1)   Respondent respon atau Reflexsive
        Respon yang ditimbulkan oleh rangsangan–rangsangan (stimulus) tertentu.
Stimulus   semacam ini disebut “electing stimulation” karena menimbulkan respon–
respon yang   relatif tetap. Contoh : makanan yang lezat menimbulkan keinginan
untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dll. Respondent respon ini
juga mencakup perilaku emosinal. Contoh : mendengar berita musibah menjadi sedih
atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya dengan mengadakan pesta.
(2)   Operant respon atau Instrumental respon
        Respon yang timbul dan berkembang kemudian  diikuti oleh stimulus atau
perangsang tertentu. Perangsang ini disebut “reinforcing
stimulation” atau “reinforce” karena memperkuat respon.Contoh seorang petugas
kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik kemudian memperoleh penghargaan
dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi
dalam melaksanakan tugasnya.

2.Jenis Jenis Perilaku Manusia

Perilaku manusia itu dibedakan menjadi dua, yaitu:


a)   Perilaku yang refleksi, adalah perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan
terhadap stimulus yang mengenai organisme tersebut. Perilaku ini terjadi dengan
sendirinya, secara otomatis. Stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
tidak sampai ke pusat susunan syaraf atau otak, sebagai pusat kesadaran, sebagai
pusat pengendalian dari perilaku manusia. Stimulus diterima oleh reseptor, begitu
langsung respons timbul melalui afektor, tanpa melalui pusat kesadaran atau otak.
Misalnya: reaksi kedip mata bila kena sinar, gerak lutut bila kena sentuhan palu,
menarik jari bila jari kena api dsb.

b)  Perilaku yang non-refleksi. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat
kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh respon kemudian
diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran, baru kemudian terjadi
respon melalui efektor.proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut
proses psikologi. Perilaku atas dasar proses psikologi inilah disebut aktivitas
psikologi.
Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang dominan, perilaku yang
banyak pada diri manusia, dan adanya perilaku yang refleksif.
3. Ciri Perilaku Manusia Membedakan Dari Makhluk Lain
1. Kepekaan sosial
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya
sesuai harapan dan pandangan orang lain.Manusia adalah makhluk sosial yang dalam
hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain. Perilaku manusia adalah
situasional, artinya perilaku manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
 Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah
sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi.
 Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat
mengikuti pesta.
 Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang
marah, sedang bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang belajar,
mengikuti seminar, dan sebagainya.

2. Kelangsungan perilaku
Artinya antara perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku
sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain
bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat.
Perilaku pada masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku
kemudian merupakan kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan
manusia bukanlah suatu perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari
perkembangan lain dalam kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan
memiliki kepandaian serta keterampilan di bidangny, kemudian mendapat pekerjaan,
memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan, mendapatkan cucu,
dan seterusnya.

3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu
tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya
adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian juga individu
yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh:
 Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian
semester, pada malam harinya perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan
mampu mengerjakan soal dengan baik.
 Seorang pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu
berekreasi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia
dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan
semangat.

4. Usaha dan Perjuangan


Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta
tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi,
sebenarnya manusia memiliki cita-cita (aspiration) yang ingin diperjuangkannya,
sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon
penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha
dengan susah payah untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia,
mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia
kuliah, sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus
tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.

5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik

Unik disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia
yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia
dilahirkan kembar. Manusia memiliki cirri-ciri, sifat, watak,
tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya.
Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak
dikemudian hari, menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.

Selain itu, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 (Sembilan) ciri manusia modern yakni:

 Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal baru dan terbuka untuk


perubahan.
 Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai
lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta
dapat bersikap demokratis.
 Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada
masa lalu.
 Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
 Percaya diri.
 Perhitungan.
 Menghargai harkat hidup manusia lain.
 Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Menjunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang
harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat
4. Factor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
 McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi
sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah
yang menentukan perilaku manusia.Menurut Edward E. Sampson, terdapat
perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi.
Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal
apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan
perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.
1.      Faktor Biologis
    Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan
faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-
aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita
memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak
dalam dua hal berikut.
1)      Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan
bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
2)      Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku
manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari
motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan
seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
2.      Faktor Sosiopsikologis
 Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
1)      Komponen Afektif merupakan aspek emosional dari faktor
sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan
sebelumnya.
2)      Komponen Kognitif Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang
diketahui manusia.
3)      Komponen Konatif Aspek volisional, yang berhubungan dengan
kebiasaan dan kemauan bertindak.
     Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam
kepribadian manusia :
1.     Id
  Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin
memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu
dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.
2.      Ego
 Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah
mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego
dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.
3.      Superego
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati
nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan
kultural masyarakatnya.Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak
berlainan ke alam bawah sadar.
Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antarakomponen biologis
(Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).

5. Domain Perilaku Manusia


Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus
(rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun
bentuk respon akan berbeda dari setiap orang.
Faktor–faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut “determinan
perilaku”.Determinan Perilaku Dibedakan Menjadi Dua (Notoatmodjo,
2007 :139)
1. Faktor internal
Karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan
misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
2.      Faktor eksternal
 Lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku
seseorang.

6.Teori Perilaku Manusia

Perilaku manusia tidak dapat dipisahkan dari keadaan individu itu sendiri dan
lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia didorong oleh motif
tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara
toeri-teori tersebut ialah:
a.       Teori Insting
Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan, dan insting akan
mengalami perubahan karena pengalaman. Teori ini dikemukakan oleh McDougall
sebagai pelopor dari psikologi sosial. Menurut dia perilaku itu disebabkan karena
insting, dan dia mengajukan suatu daftar insting. Tajam dia mendapat tanggapan
cukup dari F.Allport, yang menerbitkan buku psikologi Sosial (1942), yang
berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabkan karena banyak faktor, termasuk
orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya.
b.      Teori Dorongan (drive theory)
Teori ini pendapat bahwa organisme ini mempunyai dorongan-dorongan atau
drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan
organisme yang mendorong organisme berperilaku. Menurut Hull, bila
organisme mempunyai kebutuhan dan organisme ingin memenuhi
kebutuhannya maka terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila
organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi
pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.
c.       Teori Insensif (incentive theory)
Teori ini pendapat bahwa perilaku organisme disebabkan karena adanya
insentif. Dengan ini akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif
juga disebut sebagai reinforcement ada yang positif berkaitan dengan hadiah dengan
mendorong organisme berbuat dan ada yang negatif berkaitan dengan hukuman akan
menghambat dalam organisme berperilaku. Ini berarti timbul karena adanya insentif
atau reinforcement.
d.      Teori atribut
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Baik disebabkan
oleh disposisi internal (misal motif, sikap, dsd.) atau oleh keadaan eksternal. Teori ini
dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi sosial.
e.       Teori Kognitif
Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka
pada umumnya akan memilih alternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Ini disebut model subjective expected
utility (SEU).  Dengan kemampuan memilih ini berati faktor berpikir berperan dalam
menentukan pilihannya. Seseorang secara nalar yang baik akan mempertimbangkan
kedepannya yang baik dan bermanfaat. Tidak hanya sekedar  saja dalam sekejab
tanpa mempertimbangkan kedepannya. Dalam model SEU kepentingan pribadi yang
menonjol. Tetapi dalam seseorang berperilaku kadang-kadang  kepentingan pribadi
disingkirkan.
BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dalam diri setiap
manusia, pasti melakukan berbagai aktivitas psikis baik kognisi, konasi, emosi,
maupun campuran. Aktivitas psikis manusia dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan manusia yang diwujudkan melalui gerak gerik/ perilaku
manusia tersebut. Dalam diri setiap manusia, pasti melakukan berbagai aktivitas
psikis baik kognisi, konasi, emosi, maupun campuran Perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.Menggunakan teori
Skinner disebut teori “S-O-R” yaitu Stimulus- Organisme-Respon.Jenis perilaku ada
dua:  refleksi dan non refleksi.Pembentukan perilaku ada tiga: dengan kebiasaan,
pengertian, dan menggunakan model.Teori perilaku ada lima: teori insting, dorongan,
insentif, atribusi dan kognitif.

B. Saran
Saya sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak
terdapat kekurangandan kesalahan. Oleh karena itu, sayabsangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan datang akan lebih baik lagi.
Saya harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah
pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurhidayatulloh08051995.blogspot.com/2015/05/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html
https://www.academia.edu/checkout?
feature=ALL_READER_PRODUCTS&trigger=swp-sticky-header-work-card-
download-button&upgradeRedirect=%2F%2Fwww.academia.edu
%2F23112955&bd=true&kt=true
http://membacabuku-online.blogspot.com/2018/03/makalah-psikologi-
perkembangan_12.html
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-ciri-ciri-
manusia/8863#:~:text=Menurut%20Sarlito%20Wirawan%20Sarwono
%20(1983,singkat%20dapat%20diuraikan%20sebagai%20berikut.
https://id.scribd.com/doc/31132281/MAKALAH-psikologi-PRILAKU
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2017/09/11/pengertian-perilaku-by-aep-nurul-
hidayah/#:~:text=DEFINISI%20PERILAKU,respon%20(Notoatmojo%2C%202007).

Anda mungkin juga menyukai