Anda di halaman 1dari 8

Bella Oktaviani

Mahasiswi Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2020


Penugasan ke -1 MK SIK (Sistem Informasi Kesehatan)

1. DEFINISI SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika sering kali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan
di antara mereka
Pengertian Sistem menurut para ahli
1) Romney dan Steinbart (2015:3) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang
mendukung sistem yang lebih besar.
2) Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2011:3), Sistem merupakan “serangkaian
bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
3) Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
4) Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
5) Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu
unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu”.
6) Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu
proses pencapaian suatu tujuan utama”.
7) Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang
terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas
khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses tertentu”.
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional
yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
2. PENGERTIAN SUBSISTEM DALAM INFORMASI KESEHATAN
Subsistem sistem informasi kesehatan adalah bagian – bagian dari sistem informasi
kesehatan yang terdiri dari :
1) Subsistem Upaya Kesehatan
Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yg
setinggi-tingginya. Tujuan dari Subsistem Upaya Kesehatan adalah
terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai (accessible), terjangkau
(affordable), dan bermutu (quality) untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesmas yg setinggi-
tingginya. Unsur-unsur nya terdiri dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Adalah setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan di masyarakat.
UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan)
dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika,
zat adiktif dan bahan berbahaya, sesrta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan.
Bentuk pokok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1) UKM strata pertama
UKM strata pertama adalah UKM tingkat dasar, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
dasar yg ditujukan kepada masyarakat. Ujung tombak
penyelenggara UKM strata pertama adalah Puskesmas yg
didukung secara lintas sektor dan didirikan sekurang-kurangnya
satu di setiap kecamatan. Puskesmas bertanggungjawab atas
masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
2) UKM strata kedua
UKM strata kedua adalah UKM tingkat lanjutan, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
spesialistik yg ditujukan kepada masyarakat. Penanggungjawab
UKM strata kedua adalah Dinkes Kab/Kota yg didukung secara
lintas sektor. Dinkes Kab/Kota mempunyai dua fungsi utama,
yaitu fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan.
3) UKM strata ketiga
UKM strata ketiga adalah UKM tk unggulan, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yg ditujukan kepada masyarakat.
Penanggungjawab UKM strata ketiga adalah Dinkes Provinsi dan
Depkes yg didukung secara lintas sektor.

b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Adalah setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan
UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan
dan pemulihan kecacatan yg ditujukan terhadap perorangan. Dalam
UKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta
pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika.
1) UKP strata pertama
UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
dasar yg ditujukan kepada perorangan. Penyelenggara UKP strata
pertama adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yg
diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan profesional,
seperti praktik bidan dll. UKP strata pertama oleh pemerintah
juga diselenggarakan oleh Puskesmas. Dengan demikian
Puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan, yakni pelayanan
kesmas dan pelayanan kes perorangan.
2) UKP strata kedua
UKP strata kedua adalah UKP tingkat lanjutan, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
spesialistik yg ditujukan kepada perorangan. Penyelenggara UKP
strata kedua adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yg
diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis, praktik dokter
gigi spesialis, klinik spesialis, balai pengobatan penyakit paru-
paru (BP4), balai kesehatan mata masyarakat (BKMM), balai
kesehatan jiwa masyarakat (BKJM), rumah sakit kelas C dan B
non pendidikan milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan
BUMN), dan rumah sakit swasta.
3) UKP strata ketiga
UKP strata ketiga adalah UKP tk unggulan, yaitu yg
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
subspesialistik yg ditujukan kepada perorangan. Penyelenggara
UKP strata ketiga adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta yg
diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis konsultan,
praktik dokter gigi spesialis konsultan, klinik spesialis konsultan,
rumah sakit kelas B pendidikan dan kelas A milik pemerintah
(termasuk TNI/POLRI dan BUMN), serta rumah sakit khusus
dan rumah sakit swasta.

2) Subsistem Pembiayaan kesehatan


Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya penggalian,
pengalokasian, dan pembelanjaan sumberdaya keuangan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesmas yg setinggi-
tingginya. Tujuannya adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dengan
jumlah yg mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil
guna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesmas yg setinggi-tingginya. Subsistem
pembiayaan kesehatan terdiri dari tiga unsur utama, yakni pengendalian dana,
alokasi dana, dan pembelanjaan.

3) Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan


Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya perencanaan,
pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesmas yg
setinggi-tingginya
Tenaga kesehatan adalah semua orang yg bekerja secara aktif dan
profesional di bidang kesehatan, baik yg memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak, yg untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan. Tujuannya adalah tersedianya tenaga
kesehatan yg bermutu secara mencukupi, terdistribusi secara adil, serta
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesmas
yg setinggi-tingginya.

4) Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan


Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya yg menjamin
ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat dan perbekalan kes secara terpadu
dan saling mendukung dalam rangka tercapainya derajat kes yg setinggi-
tingginya. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan
yg diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Tujuannya adalah
tersedianya obat dan perbekalan kes yg aman, bermutu dan bermanfaat, serta
terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kes guna meningkatkan derajat kes yg setinggi-tingginya.

5) Subsistem Manajemen & Informasi Kesehatan


Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya adm kes yg
ditopang oleh pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan
penerapan IPTEK, serta pengaturan hukum kes secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kes yg setinggi-tingginya.
Tujuannya adalah terselenggaranya fungsi-fungsi adm kes yg berhasil
guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem informasi, IPTEK dan
hukum kes, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kes guna
meningkatkan derajat kes yg setinggi-tingginya. Terdiri dari empat unsur
utama, yakni administrasi kesehatan, informasi kesehatan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, hukum kesehatan.

6) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat


Adalah tatanan yg menghimpun berbagai upaya perorangan,
kelompok, dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yg setinggi-tingginya. Tujuananya adalah terselenggaranya
upaya pelayanan, advokasi, dan pengawasan sosial oleh perorangan,
kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari
tiga unsur utama, yakni pemberdayaan perorangan, pemberdayaan
kelompok, dan pembeerdayaan masyarakat umum.

3. PENGERTIAN SUPRASISTEM DALAM SISTEM INFORMASI


KESEHATAN
Suprasistem SKN adalah Sistem Ketahanan Nasional. SKN bersama dengan
berbagai sistem nasional lainnya diarahkan untuk mencapai tujuan bangsa
Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Dalam kaitan ini, undang-undang yang berkaitan dengan kesehatan
merupakan kebijakan strategis dalam pembangunan kesehatan.
Kedudukan SKN dalam Sistem Nasional lainnya terwujudnya keadaan sehat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak hanya menjadi tanggung jawab
sektor/urusan kesehatan, melainkan juga tanggung jawab berbagai sektor/urusan
terkait. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, SKN perlu menjadi
acuan bagi sektor/urusan lain.
Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, SKN dapat bersinergi secara
dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya, seperti: Sistem Pendidikan
Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pangan Nasional,
Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas), dan sistem nasional
lainnya. Pelaksanaan pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dengan
mengikutsertakan seluruh sektor/urusan terkait kesehatan sejak awal perencanaan
agar dampak pembangunan yang dilakukan tidak merugikan derajat kesehatan
masyarakat secara langsung maupun tidak langsung dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
4. SISTEM- SISTEM YANG ADA DI ALAM
a. Sisem abstrak dan fisik ( physical system )
 Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara Fisik. Misalnya : sistem agama.
 Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara
fisik.Misalnya : perusahaan, komputer.
b. Sistem alamiah dan buatan ( human made system )
 Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui
proses alami. Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.
 Sistem buatan manusia: Sistem yang dirancang dan dibangun oleh
manusiayang melibatkan interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem
produksi di pabrik.
c. Sistem tertentu dan tidak tertentu ( probabilistic system )
 Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya
sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat
dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat diramalkan. Misalnya :
pengolahan data (komputer)
 Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan
pasti karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem tertutup dan terbuka ( open system )
 Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia
luar dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja secara
otomatis). Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif
tertutup.
 Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan
dunia luar dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini menerima masukan dan menghasilkan ouput untuk subsistem
yang lain.

5. PERBEDAAN DATA DAN INFORMASI


Data
Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick,
dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Zulkifli Amsyah (2005) data adalah
fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk
media.
Adapun definisi dari kata data adalah suatu istilah majemuk dari datum yang
berarti fakta atau bagian dari kata yang mengandung arti, yang berhubungan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata angka-angka, huruf-huruf atau
simbol-simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau situasi. Jelasnya data itu
dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kegunaan data adalah sebagai
bahan dasar yang objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan. Dalam
kaitannya dengan pengolahan data dengan computer, pengertian data dapat dibatasi
pada fakta-fakta yang dapat direkam. Dalam setiap pengolahan data, data merupakan
sumber informasi yang dapat dihasilkan.

Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya. (Jogiyanto, 2001). Menurut George R. Terry, bahwa
informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata
atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan
dating. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan
masalah yang dihadapi.
2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.
3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan
lengkap.
4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir.
Referensi

Amsyah, Zulkifli.(2005). Manajemen Sistem Informasi. PT Gramedia Pustaka Utama :


Jakarta.
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan,
Prosedur dan Penerapan Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Jogiyanto. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi : Yogyakarta.
Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. .Yogyakarta: Andi.
Kepmenkes Nomor 374/Menkes/SK/V/2009. diakses 22 Desember 2020.
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/images/gambar/Kepmenkes
%202009%20SKN.pdf.
Muridck, Robert G. (1984). Informations systems for modern management. NJ Pretice-Hall
Inc
Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba.
Pengertian sistem diakses 22 Desember 2020 https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
Romney, Marshall B. dan Steinbart, (2015). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, alih
bahasa : Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Salemba Empat: Jakarta.
Sutarman, M.Kom.(2009). Pengantar Teknologi Informasi Edisi Pertama. Bumi Aksara :
Jakarta.
Tata Sutabri. (2012) Konsep Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta.
Wahyudin. Konsep Dasar Informasi. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses 22 Desember
2020 https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk02Ma6FL69hgtALpID4OsPfxS-LXkA
%3A1608598313853&ei=KUPhX9q1M93Tz7sPlsu66Ak&q=klasifikasi+sistem+pdf&o
q=KLASIF&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQARgAMgQIIxAnMgUIABCxAzIFCAAQsQMyA
ggAMgUIABCxAzICCAAyAggAMgIIADICCAAyBQgAEMkDOgcIIxDqAhAnOggIA
BCxAxCDAVCLHVjmJGCaMmgBcAF4AIABrQGIAbUGkgEDMC42mAEAoAEBqg
EHZ3dzLXdperABCsABAQ&sclient=psy-ab#

Anda mungkin juga menyukai