Dosen Pembimbing:
Oleh :
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dimensi
Kesehatan dalam Zakat, Infak, Shodaqah dan Wakaf”.
Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
AIK IV. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampuh,
Dr. Salim Bella Pili., M.,Ag yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak
masukan dalam penyusunan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sebagai koreksi dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian zakat, infaq, shadaqah dan wakaf.................................
B. Macam-macam zakat dan dasar hukum zakat................................
C. Benda yang wajib dizakati dan nishabnya.......................................
D. Ketentuan wajib zakat dan ashnafnya.............................................
E. Perlunya pengembangan konsep wajib zakat, ashnaf, barang-
barang zakat dan pengelolaan zakat..............................................
F. Hal-hal yang menjadi persoalan yang berkaitan dengan zakat,
infaq dan shadaqah..........................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harta merupakan titipan Allah SWT yang pada hakekatnya hanya dititipkan
kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya. Konsekuensi manusia terhadap segala bentuk
titipan yang dibebankan kepadanya mempunyai aturan-aturan Tuhan, baik dalam
pengembangan maupun dalam penggunaan.
Terdapat kewajiban yang dibebankan pada pemiliknya untuk mengeluarkan zakat
untuk kesejahteraan masyarakat, dan ada ibadah maliyah sunnah yakni sedekah dan infaq.
Karena pada hakekatnya segala harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah SWT,
maka setiap kita manusia wajib melaksanakan segala perintah Allah mengenai hartanya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan secar rinci apa yang menjadi pengertian zakat,
infaq dan shadaqah serta segala macam bentuk, dasar hukum dan segala hal yang
berkaitan dengan masalah zakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah di antaranya,
yaitu:
1. Jelaskan pengertian dan perbedaan zakat, infaq,shadaqah dan wakaf?
2. Jelaskan macam-macam zakat dan dasar hukum zakat?
3. Apa saja yang wajib dizakati?
4. Jelaskan ketentuan-ketentuan wajib zakat dan ashnafnya?
5. Apa perlunya pengembangan konsep wajib zakat, ashnaf, barang-barang zakat
dan pengelolaan zakat?
6. Sebutkan hal-hal yang menjadi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
zakat,infaq dan shadaqah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan perbedaan zakat, infaq,shadaqah dan wakaf
2. Mengetahui macam-macam zakat dan dasar hukum zakat
3. Mengetahui apa saja yang wajib dizakati
4. Mengetahui ketentuan-ketentuan wajib zakat dan ashnafnya
5. Mengetahui perlunya pengembangan konsep wajib zakat, ashnaf, barang-barang
zakat dan pengelolaan zakat
6. Mengetahui hal-hal yang menjadi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
zakat,infaq dan shadaqah
BAB II
PEMBAHASAN
Waktu
pembayaranny
a Ditentukan Kapan saja Kapan saja
Memberika
n sebagian Membelanjakan
harta hartanya untuk
dengan kepentingan Membelanjakan
Berdasarkan ketentuan diri sendiri dan hartanya dijalan
ketentuannya tertentu keluarganya Allah
2. Zakat Tanaman
Syarat wajib zakat tanaman:
a. Pemiliknya islam
b. Pemiliknya merdeka
c. Milik sempurna
d. Ditanam oleh manusia
A. Kesimpulan
1. Zakat berarti sesuatu yang dikeluarkan atas nama harta atau badan dengan mekanisme
tertentu. infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan
untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam. shadaqah adalah pemberian
harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain
yang berhak menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan.
2. Para Ulama’ kemudian sepakat mewajibkan zakat. Hadist tersebut menunjukkan
bahwa zakat merupakan salah satu rukun islam.orang yang mengingkari zakat
dinyatakan kafir, meskipun dia menunaikannya.
Macam zakat yaitu zakat fitrah dan zakat mall.
a. Harta yang wajib dizakati adalah hewan ternak, tanaman, barang terpendam, emas
perak, harta perniagaan, zakat profesi, barang tambang.
b. Orang yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, ‘amil, muallaf,
garim,riqab, sabil, ibnu sabi.
3. Wakaf menahan dzat/benda dan membiarkan nilai manfaatnya demi mendapatkan
pahala dari Allah Ta’ala. Merupakan ibadah kebendaan yang secara tekstualitas tidak
ditemukan ayat nya di dalam al-Quran, kecuali ada beberapa hadist Nabi yang secara
eksplisit memberikan kepastian tentang hukum wakaf. Wakaf adalah amalan yang
disunnahkan, teermasuk jenis sedekah yang paling utama yang dianjurkan Allah dan
termasuk bentuk taqarrub yang ermulia, serta merupakan bentuk kebaikan dan ihsan
yang terluas serta banyak manfaatnya.Wakaf merupakan amal yang tidak pernah
terputus, meski orang yang memberikan wakaf sudah meninggal dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, fiqh ibadah, (jakarta:
Amzah, 2009), hlm.343
Amir Syarifuddin,Garis-garis Besar fiqh , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)
hlm. 40.
Hasbi as-Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 6-7
Saifudin zuhri, zakat di era reformasi, (Semarang: Bima Sejati, 2012)hal.154-155.
Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2010), hlm.433-434