Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan

Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siswa

Disusun Oleh :

Oskaria Luba Enda

Nim : 2318012

Fakultas-Fakultas Ilmu Social

Program Studi Biologi

Universitas Kristen Wirawacana

Sumba/2021

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Belajar adalah suatu proses yang komplek dan terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena interaksi antara seseorang dan lingkungannya.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja. Adapun secara sederhana belajar
dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan
perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan
dalam dirinya pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap serta selalu ada usaha
berupa latihan. Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di beberapa sekolah sebagai
pusat pendidikan formal lebih dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri sendiri
secara terencana baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam interaksi belajar
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen yang antara lain terdiri atas: murid,
guru, kepala sekolah, materi pelajaran, sarana prasarana (perpustakaan), lingkungan dan
beberapa fasilitas lain yang memenuhi dalam proses pembelajaran sehingga akan menunjang
keefektifan proses pembelajaran. Peran guru sangat penting dalam pendidikan. Baik
buruknya pendidikan dipengaruhi bagaimana seorang guru bisa memanifestasikan dan
mengaplikasikan sumbangsihnya ke dalam lembaga formal untuk mewujudkan kecerdasan
bangsa dan cita-cita negara, sehingga antara guru dan pendidikan merupakan satu komponen
yang tidak bisa dipisahkan.
Jika dari kata “pendidikan” berarti ada pendidik dan ada yang dididik, maka artinya guru dan
murid. Seorang guru atau pendidik bekerja sesuai dengan kurikulum sekolah, baik pada
tingkat SD, SMP, SMA. Karena itu, frekuensi pendidikan di dalam lembaga pendidikan
diharapkan mampu menghasilkan anak didik yang bisa menyelesaikan pendidikannya sesuai
target yang telah ditentukan, dengan mengacu pada kurikulum yang dijadikan sebagai
program pembelajaran. Jika interaksi antara kurikulum yang diajarkan oleh guru dengan
kemampuan murid dalam menyerap materi itu menjadi satu kesatuan yang utuh, maka target
maksimal akan tercapai secara seimbang.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa manfaat manajemen kelas dalam proses efektivitas siswa dalam proses belajar
mengajar ?
 Bagaimana implementasi manajemen kelas didalam proses belajar mengajar siswa ?
 Bagaimana prosedur manajemen kelas didalam meningkatkan motivasi belajar siswa
yang tinggi ?
1.3 Tujuan penilitian
 Untuk meningkatkan efektivitas siswa melalui manajemen kelas
 Untuk menegetahui manfaat manajemen kelas untuk meningkatkan efektivitas siswa
didalam proses belajar mengajar
 Untuk mengetahui bagaimana implementasi manajemen didalam kelas untuk
menigkatkan motivasi belajar siswa yang tinggi
 Fungsi manajemen kelas didalam proses belajar mengajar siswa
1.4 Manfaat penilitian
Dalam penilitian ini diharapkan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
efektifvitas yang tinggi,dengan menetapkan manajemen kelas didalam proses belajar
mengajar yang ada,selain itu juga siswa dapat semangat dalam belajar untuk memperbaiki
sifat malas mereka dalam niat untuk belajar.
Dalam penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi panduan guru dalam memperhatikan
tingkat efektivitas siswa yang rendah lalu bisa mengimplementasikan manajemen kelas untuk
meningkatkan efektivitas belajar siswa lebih tinggi.
1.5 Ruang lingkup penilitian
Dalam penilitian yang menjadi sasaran yaitu siswa SMP SATAP PRAIMARADA,dalam
hal untuk meningkatkan efektivitas siswa dalam menerapkan manajemen kelas.di lokasi
Desa umaman kecamatan lewa tidahu,kabupaten Sumba Timur.

3
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Dalam landasan teori ini memaparkan pengamatan dan observasi serta studi kasus yang
dilakukan dalam memperoleh data.manajemen merupakan sistem atau teknik yang dilakukan
didalam kelas selama proses belajar mengajar,namun sesuia kenyataan bhwa masih banyak siswa
yang belum efektif dalam mengikut proses belajar yang berlangsung disekolah tepatnya SMP
satap praimarada.menurut pendapat pata siswa-siswa bahwa masih sangat minim tingkat
kreativitas guru dalam memancing tingkat pemikiran siswa demi memiliki efektivitas yang
tinggi.dalam hal ini diperlukan keaktivan guru dalam mengajarkan siswa untuk selalu efektif
2.2 Penilitian Yang Relevan.
Manajemen merupakan terjemahan dari kata “Pengelolaan’ Karena terbawa oleh
derasnya arus penambahan kata pungut kedalam Bahasa Indonesia, maka istilah Inggris tersebut
kemudian di Indonesiakan menjadi “Manajemen“. Arti dari manajemen adalah pengelolaan,
penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan
atau sasaran yang diinginkan. Maka, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan atau manajemen
adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan ancar,
efektif dan efisien. Sebelum kita membahas tentang manajemen kelas, alangkah baiknya kita
ketahui terlebih dahulu apa pengertian dari pada kelas itu sendiri. Didalam Didaktik terkandung
suatu pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sedangkan kelas menurut pengertian
umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari
segi siswa..

4
Disamping itu, Hadari Nawawi juga memandang kelas dari dua sudut, yakni
 Kelas dalam arti sempit: ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat
sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam
pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan
pada batas umur kronologis masing-masing.
 Kelas dalam arti luas: suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja
yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif
untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
diartikan sebagai ruangan belajar atau rombongan belajar, yang dibatasi oleh
empat dinding atau tempat peserta didik belajar, dan tingkatan (grade). Ia juga
dapat dipandang sebagai kegiatan belajar yang diberikan oleh guru dalam suatu
tempat, ruangan, tingkat dan waktu tertentu.
 Setelah berbicara tentang pengertian dari Manajemen dan Kelas diatas, maka
dibawah ini para ahli pendidikan mendefinisikan manajemen kelas, antara
lain :
 DR. Hadari Nawawi berpendapat bahwa manajemen kelas diartikan sebagai
kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang
tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan
kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Dari uraian
diatas jelas bahwa program kelas akan berkembang bilamana guru/wali kelas
mendayagunakan secara maksimal potensi kelas yang terdiri dari tiga unsur
yaitu ; guru, murid, dan proses atau dinamika kelas.

5
 Johanna Kasin Lemlech, dalam bukunya Drs. Cecep Wijaya & Drs. A. Tabrani Rusyan
mengatakan bahwa Menurut definisi ini, yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah
usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan
kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya
untuk memaksimumkan efisiensi, memantau kemajuan siswa , dan mengantisipasi
masalahmasalah yang mungkin timbul.
 oleh penanggung-jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu dengan
maksud agar dicapainya kondisi yang optimal, sehingga Dr. Suharsimi Arikunto
berpendapat bahwa “manajemen kelas.

2.3. kerangka berpikir

Proses interaksi siswa didalamdalam proses interaksi yang dimaksud ini


kelas yaitu dimana siswa dapat mengikuti
proses belajar yang diterapkan oleh
guru SMP satap praimarada
Sistem manajemen kelas yangSistem manajemen merupakan tindakan
diterapkan oleh guru. guru untuk mengubah proses
belajar mengajar didalam kelas
demi meningkatkan tingkat
efektivitas siswa.
Implementasi manajemen kelas
Dalam proses ini kita akan masuk pada
tindakan manajemen kelas untuk
meningkatkan efektivitas siswa
yang rendah menjadi tinggi
Fungsi manajemen kelas Fungsi manajemen kelas merupakan
manfaat yang dirasakan oleh siswa
setelah guru menerapkan
manajemen kelas,dan dampaknya
bagi siswa.

2.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kita kita lampirkan daripada
maslah yang terjadi di SMP Satap Praimarada.dalam hal tingkat efektivitas siswa didalam
kelas yang masih rendah sehingga diperlukan oenerapan manajemen kelas untuk
memperbaiki tingkat efektivitas siswa lebih baik lagi,kita bisa melihat perubahan siswa
dari adanya penerapan amanajemen kelas sebagai berikut :
 Siswa dapat mengikuti proses belajar yang berlangsung di kelas dengan baik
 Siswa dapat merubah tingkah laku yang selalu menantang apa yang menjadi
rencana guru
 Siswa sudah berkonstribusi mengenai waktu yang diterapkan ol,eh guru
 prosedur yang diterapkan akan bisa dijalan oleh siswa dengan tujuan memperbaiki
tingkat efektivitas siswa.
Efektivitas siswa didalam kelas merupakan hal yang perlu diperhatikan
sehingga proses belajar yang berjalan bisa hidup,disisi lain juga siswa bisa
senang dengan sauna didalam kelas.terkadang jiga tingkat efektivitas siswa
rendah maka akan mempengaruhi siswa juga mengikuti proses belajar mengajar
yang diterapkan guru di SMP Satap Praimarada.implementasi manajemen yang
sangat diharapkan siswa untuk memberikan mereka pedoman dalam menunjang
tingkat efektivitas mereka yang rendah,disisi lain juga bukan saja untuk mereka
akan tetapi umtuk guru SMP Satap Praimarada.

7
BAB 3

METODE PENILITIAN

3.1 jenis dan pendekatan penilitian


Dalam penelitian ini menggunakan metode penilitian kualitatif yang dimana
melakukan wawancara,observasi yang dimana ketika melakukan pengambilan data
melalui wawancara langsung terhadap siswa SMP Satap Praimada dalam hal tingkat
efektivitas siswa selama proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru,selain itu juga
dilakukan secara observasi langsung dilapangan . sehingga dalam metode penilitian ini
bukan saja kita melihat dari segi koesioner akan tetapi kita bisa melihat melalui
pengamatan dan pembicaraan secara langsung terhadap nara sumber.
3.2 Lokasi dan waktu penilitian
Lokasi penilitian ini dilakukan di SMP Satap praimarada di desa umamamanu,Kec.Lewa
Tidahu,keb.Sumba Timur,pada tanggal 27 maret 2021.dalam waktu penilitian juga da
yang tidak dicantumkan karena mengguanakan data melalu pengamatan siwaktu yang
berjalan.
3.3 Subyek penilitian
Dalam penilitian menjadikan siswa-siswa dan guru sebagai subjek penilitian
dalam hal ini untuk mewawancara siswa yang menjalani proses belajar dan merasakan
serta seorang guru sebagai panutan atau pembimbing siswa selama proses belajar
mengajar yang berjalan.disisi lain juga dapat mempermudah kita dalam pengambilan data
karna kita langsung pada korba ketidak ektivitas belajar yang dijalan didalam kelas.selain
itu juga melalui warga sekitar dalam hal ini salah satunorang tua wali siswa yang
bersekolah di SMP Satap Praimarada dalam tujuan ini untuk memperluas data yang
diperoleh.

8
3.4 Variabel dan defenisi operasiaonal
Variable merupakan sebuah gambaran,pemikiran,konsep yang terukur dewngan kala
tertentu dengan nilainya yang berubah-ubah atau sebuah hal dan konsep yang bisa kita
ukur.
Variable (X ) ini merupakan proses belajar yang dilalui siswa lewat guru yang mengajar
demi memenuhi atau melengkapi dalam kelas,dimana siswa mengharapkan seorang guru
yang mengajar dan menjadi panutan dalam merubah masa depan siswa lebih baik lagi
sedangakan variabel (Y) sebagian peran dapat diperankan oleh guru untuk mengrahkan
siswa untuk focus didalam kelas selama proses belajar mengajar yang terjadi begitu pula
siswa dapat menjalan peran dengan memperhatikan tingkahlaku yang baik dengan tujuan
memperbaik tingkat efektivitas yang rendah merubah menjadi tingkat efektivitas yang
tinggi .melalui implementasi manajemen kelas.
Definisi operasional dalam hal merupakan proses belajar siswa yang belum memiliki
tingkat efektifitas yang tinggi dan peran guru dalam mengajar tidak membuat siswa
gampang bosan dan dapat memperbaiki tingkat efektivitas siswa lebih baik lagi.dimana
siswa dapat memiliki peran dalam menerapkan manajemen kelas serta mengikuti
prosedur-prosedur manajemen kelas yang ada..
3.5 Data dan Sumber Data
Menurut siswa bahwa proses belajar yang diterapkan guru masih bersifat standar
karna belum bisa membuat Susana kelas efektif dan sebagai siswa senang dalam
mengikuti proses belajar mengajar yang diterapkan guru.
Guru mengatakan bahwa dari segi proses belajar menjar didala kelas kurang efektif
sehingga berdampak pada tingkat efektivitas siswa tidak berubaha,kami bisa melihat dari
suasana kelas yang tidak membuat siswa senang.
Sumber data dapat di peroleh dari siswa SMP Satap Praimarada dan guru SMP Satap
Praimada dalam hal ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.melalui wawancara
langsung dan observasi secara langsung.

9
3.6 Prosedur penilitian
Penelitian ini dilakukan melalui wawancara,obserwasi langsung melalui siswa dan guru
SMP Satap Praimarada Desa Umamanu,Kec.Lewa Tidahu Kabupaten Sumba Timur.
Dengan jumlah populasi yaitu 2 orang.dalam melakukan penilitian ini dapat menyiapkan
koesioner yang dibbutuhkan dalam mewawancara siswa dan guru sebagai nara sumber
utama dalam penilitian ini,begitupun pada tahap pelaksanaan dapat menjalani komunikasi
yang baik dengan para nara sumber agar dalam mewawancara dapat berjalan dengan
baik.
3.7 Teknik dan istrumen pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung,dan observasi
langsung.
Instrument penilitian ini berupa menyiapkan koesioner dan dokumentasi berupa foto dan
video.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan melalui ,pengumpulan data,penyajian data dan penarikan
kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

1Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : Raja Granfindo Persada, 2013). Hal. 116

Hamlik Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : Raja

Granfindo Persada, 2006). Hal. 14

Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Sebagai Lembaga Pendidikan( jakarta :
gunung agung, 2000). Hal. 116

Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Sebagai Lembaga Pendidikan( jakarta :
gunung agung, 2000). Hal. 116

11

Anda mungkin juga menyukai

  • BIOKIMIA
    BIOKIMIA
    Dokumen1 halaman
    BIOKIMIA
    umbu jangga ngara
    Belum ada peringkat
  • MODUL Aplikom
    MODUL Aplikom
    Dokumen24 halaman
    MODUL Aplikom
    umbu jangga ngara
    Belum ada peringkat
  • MODUL Aplikom
    MODUL Aplikom
    Dokumen14 halaman
    MODUL Aplikom
    umbu jangga ngara
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi
    Akuntansi
    Dokumen1 halaman
    Akuntansi
    Ichsadewi Evitasari
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi
    Akuntansi
    Dokumen1 halaman
    Akuntansi
    Ichsadewi Evitasari
    Belum ada peringkat