Oleh:
Kelompok 12
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2019/2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula darah (Glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan
perubahan perilaku tentang makanan. Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan : Diabetes
Melitus Tipe I, Tipe II, Diabetes Melitus Gestrasional, dan Tipe lain. Tujuan diet Penyakit
DM adalah membantu memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang lebih baik.
Memilih makanan untuk penderita diabetes memiliki peran penting untuk menjaga kadar
gula di dalam darah. Pasien diabetes tidak bisa leluasa mengonsumsi makanan. Pasalnya, jika
salah asupan, kadar gula darah bisa meningkat. Untuk itu, harus diketahui jenis makanan
untuk penderita diabetes yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus
dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh
tubuh. Gejala penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi,
gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya
glukosa sebagai sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta
lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil
pemecahan protein tubuh. Maka dari itu diet untuk pasien Diabetes Melitus sangatlah penting
untuk dilakukan. Agar pasien DM dapat selalu memenuhi kebutuhannya walaupun ada
beberapa makanan yang memang harus dibatasi.
2
c) Apa saja syarat diet penderita DM?
1.3 Tujuan
b) Agar mengetahui apa tujuan dari dilakukannya diet untuk penderita DM.
e) Untuk mengetahui jenis diet dan indikasi pemberian untuk penderita DM.
h) Agar mengetahui bahan makanan yang dianjurkan bagi para penderita DM.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormone insulin
secara absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan
perubahan perilaku tentang makanan.
Diabetes Melitus (DM) dapat didefinisikan juga sebagai suatu penyakit gangguan
metabolism kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolism karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin
oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pancreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya
sel-sel tubuh terhadap insulin. Diabetes Militus dikenal sebagai silent killer karena sering
tidak disadari oleh penderitanya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi.
Diabetes mellitus, penyakit gula, atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu
penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem
metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme
4
tersebut disebabkan kurangnya produksi hormone insulin, yang diperlukan dalam proses
pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak
Tujuan Diet Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah, membantu pasien memperbaiki
kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik,
dengan cara :
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan
energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar
25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus,
misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3
porsi besar yaitu makanan pagi (20%), siang (30%), sore (25%) serta 2-3 porsi kecil
untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Kebutuhan lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk < 10%
dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda,
sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi,
yaitu ≤ 300 mg/hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
5
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali,
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif adalah bahan pemanis
selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi.
Gula alternatif bergizi adalah fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol, dan silitol,
sedangkan gula alternatif tak bergizi adalah aspartam dan sakarin. Penggunaan gula
alternatif hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan
energi total dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol dalam
jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di
dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam
bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari titik apabila mengalami
hipertensi, asupan garam harus dikurangi (lihat Diet Garam Rendah).
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan vitamin
dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
Diit diabetes sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan kandungan
kalorinya.
Diit I sampai dengan III : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
Diit IV sampai dengan V : diberikan kepada penderita dengan berat badan normal.
6
Diit VI sampai dengan VIII : diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja atau diabetes
komplikasi.
1. DM tipe I
Diabetes mellitus tipe I dahulu disebut insulin-de umumnya timbul sebelum
penderita berumur 40 tahun. Jenis diabetes ini yang pertama kali dikenal. Penderita
diabetes jenis ini mengalami kerusakan sel-sel pada pulau langerham di dalam pankreas
yang memproduksi insulin. Umumnya kerusakan disebabkan oleh gangguan sistem
kekebalan tubuh yang disebut autoimmun. Gangguan sistem kekebalan ini diduga juga
berkaitan dengan faktor genetik. Reaksi autoimunitas dapat juga dipicu oleh adanya
infeksi pada tubuh.
Penderita diabetes tipe I umumnya memiliki kesehatan dan berat badan yang baik
saat penyakit ini mulai diderita. Selain itu, sensitifitas maupun respon tubuh terhadap
insulin umumnya normal, terutama tahap awal. Namun perawatan diabetes tipe 1 harus
berkelanjutan tepat serta disiplin dalam pemeriksaan dan pengobatan yang dijalankan.
Tingkat glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe I harus sedekat mungkin angka
normal (80-120 mg/dl). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl untuk
penderita yang bermasalah dengan angka lebih rendah.
Sampai saat ini diabetes tipe I tidak dapat di cegah. Diabetes tipe I hanya dapat
diobati dengan penggunaan insulin. Pengawasan terhadap tingkat glukosa darah
dilakukan secara teliti melalui alat monitor pengujian darah. Tanpa insulin akan terjadi
ketosis dan diabetic ketoacidosis sehingga bisa menyebabkan koma, bahkan kematian.
Pemberian insulin umumnya melalui injeksi.
2. DM tipe II
Diabetes melitus tipe II dahulu disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus
(NIDDM) atau diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Diabetes jenis ini terjadi
karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin
atau berkurangnya sensitivitas terhadap insulin (adanya efek respon jaringan terhadap
insulin).
Tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas
terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Pada
tahap ini, hiperglikemia dapat diatasi, salah satunya dengan penggunaan obat antidiabetes
yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa
dari hati. Namun, semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang
sehingga terapi dengan insulin kadang dibutuhkan.
3. DM tipe III
DM gestasional (gestational diabetes mellitus, GDM) disebabkan oleh ketidakmampuan
tubuh untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang memadai selama proses
kehamilan. GDM timbul sekitar 2-5% dari terjadinya kehamilan. Diabetes jenis ini
7
mempunyai kecenderungan untuk berkembang menjadi DM tipe III. GDM dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin. Akibat yang ditimbulkan antara lain
permasalahan macrosomia (bayi lahir dengan berat badan melebihi normal), kecacatan
janin, dan penyakit jantung bawaan. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh
dengan sendirinya setelah persalinan.
Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diabetes Melitus dikontrol
berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai pedoman dipakai 8
jenis diet diabetes melitus sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.4.1.
Penetapan diet ditentukan oleh pasien, jenis Diabetes Mellitus, dan program pengobatan
secara keseluruhan.
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
8
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Melitus dinyatakan dalam
satuan penukaran (lihat tabel 2.5.1). Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah
Daftar Bahan Makanan Penukar II.
Pembagian makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Mellitus dapat dilihat pada
tabel 2.5.2.
Tabel 2.5.1 Jumlah Bahan Makanan Sehari menurut Standar Diet Diabetes Melitus
(dalam satuan penukaran II)
Tempe atau 2 2 1 1 3 3 3 5
2 2
penukar 2 2
Sayuran/penukar S S S S S S S S
A
Sayuran/penukar 2 2 2 2 2 2 2 2
B
Buah atau 4 4 4 4 4 4 4 4
penukar
Susu atau - - - - - - 1 1
penukar
Minyak atau 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
Tabel 2.5.2 Pembagian Makanan Sehari tiap Standar Diet Diabetes Melitus dan
Nilai Gizi (dalam penukaran II)
9
Energi
(kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Pagi
Nasi 1 1 1 1 1 1 1 2
1 1 1
2 2 2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe - - 1 1 1 1 1 1
2 2
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Pukul 10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - - 1 1
Siang
Nasi 1 1 2 2 2 1 3 3
2
2
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3
10
Pukul 16.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Malam
Nasi 1 1 1 2 2 2 1 1
2 2
2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Nilai Gizi
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein (g) 43 45 51.1 55.5 60 62 73 80
Lemak (g) 30 35 36.5 36.5 48 53 59 62
KH (g) 172 192 235 275 299 319 369 396
Keterangan : S = Sekehendaknya
11
Diet Diabetes Melitus 1900 kkal
12
wortel
Buah 1p 1 pt sdg Pepaya
Minyak 2p 1 sdm
Nilai Gizi
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sebagai berikut :
1. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu kim, tempe, tahu, dan
kacang-kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna.
Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan
dibakar.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi, atau dihindari untuk Diet Diabetes
Melitus adalah yang :
13
2. Mengandung banyak lemak, seperti : cake, makan siap saji (fast food), goring-gorengan
3. Mengandung banyak natrium, seperti : ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.
BAB III
14
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus adalah penyakit yang berlangsung lama
atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai
normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik
dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan
baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Diet adalah salah satu jalan yang dapat diambil untuk penangan penderita DM. Semua zat
gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus dibagi merata di
sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh tubuh. Gejala
penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi, gangguan
elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai
sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk
melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein
tubuh. Maka dari itu diet untuk pasien Diabetes Melitus sangatlah penting untuk dilakukan.
Agar pasien DM dapat selalu memenuhi kebutuhannya walaupun ada beberapa makanan
yang memang harus dibatasi.
3.2 Saran
15