Anda di halaman 1dari 15

1

COVID-19 dapat memperburuk masalah ketersediaan air dunia

Pandemi COVID-19 akan pasti menunda tercapainya Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yang dicanangkan
oleh PBB sebagai upaya berskala global untuk meningkatkan kualitas hidup
miliaran orang di seluruh dunia, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun
2030.

Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu di
antara 17 tujuan SDGs. Akses terhadap air bersih memang sangat penting
dalam kondisi normal sekalipun, apalagi pada masa pandemi.

Selama pandemi ini berlangsung, berbagai kota di negara-negara berkembang


menghadapi masalah kelangkaan air bersih, terutama di kawasan kumuh,
pinggiran kota, dan kamp-kamp pengungsi.
sistem point-of-treatment di masing-masing rumah mereka untuk
membersihkan air.
Namun, dampak finansial akibat adanya lockdown dan meningkatnya angka
pengangguran menjadi pemicu masalah baru pada banyak rumah tangga,
karena mereka perlu mengeluarkan uang lebih agar dapat mengakses air
bersih. Bahkan banyak orang yang kesulitan untuk membayar tagihan utilitas
mereka, termasuk tagihan air.
Sejak pandemi COVID-19, perhatian dunia telah terpusat pada perlunya air
bersih untuk mencuci tangan, minum, dan untuk kebersihan pribadi. Maka,
mulai saat ini, para pemimpin politik harus juga memperhatikan kualitas air,
bukan hanya kuantitasnya saja.
Dunia membutuhkan kepemimpinan, kebijakan yang berkelanjutan, sistem
hukum, peraturan serta lembaga-lembaga yang kuat yang kuat serta layanan
yang dapat diandalkan pada keadaan apapun.
Air mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, ekonomi, dan ekosistem.

2. Masalah air bersih di Indonesia dan solusinya


(https://sedekahair.org/masalah-air-bersih-di-indonesia-dan-solusinya/)
Kebutuhan akan air merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Pertama, dari segi kebutuhan
fisik manusia. Tubuh kita terdiri dari ±60 persen air. Asupan cairan pun harus terpenuhi agar
metabolisme tubuh dapat berfungsi dengan baik, tidak terkecuali untuk menghindari dehidrasi.
Kedua, dari segi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Manusia membutuhkan pelarut tersebut untuk
memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana jika terjadi krisis air bersih? Alhasil, tidak ada cukup air yang layak digunakan
untuk membersihkan diri maupun dikonsumsi. Tentunya hal tersebut akan berdampak pada
kesehatan manusia. Inilah yang menjadi perkara besar, mengingat masalah air bersih di
Indonesia khususnya di wilayah-wilayah tertentu masih menjadi momok.
PENYEBAB KRISIS AIR BERSIH
Menurut Dr. Neil Mcintyre dari Imperial College London, bumi terdiri dari 98 persen air asin dan
2 persen air segar yang layak dikonsumsi. Pada angka 2 persen tersebut, 70 persennya adalah
salju dan es, 30 persen air tanah, kurang dari 0,5 persen air sungai dan danau, dan kurang dari
0,05 persennya lagi berasal dari atmosfer. Sementara itu, satu-satunya sumber air bersih
terjangkau yang bisa digunakan hanyalah air tanah, sebab air tanah terletak di bawah daratan
dangkal.
Berdasarkan data di atas, bisa dibayangkan betapa terbatasnya komoditas air bersih yang
tersedia. Pada saat yang sama, populasi manusia terus meningkat setiap harinya. Praktis,
angka 2 persen tadi akan menjadi rebutan lebih banyak orang. Ironisnya lagi, pertumbuhan
penduduk juga turut meningkatkan masalah pencemaran air. Kawasan resapan air terus
berkurang, dan kasus-kasus yang disebabkan oleh rendahnya budaya peduli lingkungan terus
bertambah. Masalah air bersih pun berkembang menjadi konflik menakutkan di masa depan.
Salah satu faktor permasalahan di atas adalah pencemaran air. Problem ini kerap muncul
sebagai dampak dari pemukiman dan industri, atau penggunaan teknologi yang kurang ramah
terhadap lingkungan.  Air pun terkontaminasi mikroorganisme—termasuk senyawa polutan
mikro mutagenik dan karsinogenik (penyebab kanker), sehingga turut memberikan dampak
buruk pada makhluk hidup. Jika air tercemar itu dikonsumsi oleh masyarakat, penyakit-penyakit
berbahaya akan turut mengintai. Efeknya, perkara ekonomi untuk pengobatan menjadi lebih
pelik lagi. Yang lebih miris, hal ini lebih rawan terjadi pada negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia.
Bencana lainnya juga datang dari alam. Kekeringan akibat musim kemarau misalnya, dapat
mengurangi persentase angka ketersediaan air bersih. Adapun pada tahun 2017, BMKG
mengeluarkan data menyangkut musim kemarau yang berakibat kekeringan pada berbagai
daerah di Indonesia. Tidak hanya menyurutkan sumber air bersih untuk kebutuhan pangan,
faktor tersebut juga berpengaruh terhadap industri dan lingkungan. Berhubung air layak
konsumsi sukar didapat, industri makanan dan minuman mengakalinya dengan filtrasi pada air
yang tak layak. Meskipun sudah disaring, tidak ada jaminan teknologi level standar tersebut
akan bekerja sempurna.
Di Jawa Barat, Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala BNPB, mengungkapkan bahwa
kekeringan yang melanda telah berdampak kepada 936.328 jiwa penduduk. Sama halnya
dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, mengalami kekeringan yang diakibatkan musim
kemarau tahun itu. Lalu, di NTB, sebanyak 640.048 jiwa turut merasakan dampak dari
kekeringan. Di NTT, 9 kabupaten melaporkan kekeringan disebabkan sumber-sumber air yang
mengering. Sementara itu, di Yogyakarta, kekeringan menyerang hingga 10 kecamatan di
Kabupaten Kulon Progo.
SOLUSI DARI MASALAH AIR BERSIH
Untuk mencegah masalah air bersih di Indonesia, diperlukan peran aktif dari pemerintah, sektor
swasta, dan masyarakat umum.

1. Penetapan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh


sektor swasta maupun masyarakat sekitar. Beberapa pabrik masih “nakal”
dalam hal membuang limbah. Alih-alih mengolah atau menetralkan limbah
terlebih dahulu, pihak pengelola justru langsung membuangnya ke sungai.
Pemerintah seharusnya lebih tegas dalam menindak pelanggaran tersebut.
Tidak hanya pada sektor swasta, tetapi juga pada masyakarat sekitar yang kerap
membuang limbah rumah tangga secara sembarangan.
2. Teknologi dalam penyediaan sanitasi dan air bersih perlu
dikembangkan. Mengingat kepadatan penduduk di Indonesia, teknologi level
standar tidak bisa betul-betul bekerja efektif pada pengairan. Kurangnya ruang
dan jarak sumber air yang dekat juga menjadi alasan lainnya. Dalam penyediaan
air, melakukan penyebaran sumber daya teknologi ke daerah-daerah lebih efektif
daripada pemusatan di satu sektor. Bagaimanapun, sumber air yang tersedia
tidak terletak pada satu titik saja.
3. Diperlukan pengkajian terhadap PDAM, baik dari segi tugas, proses kerja,
maupun tanggung jawab kelembagaan. Pemerintah harus menetapkan
standar minimal kinerja untuk PDAM, melakukan pemantauan rutin, penegakan,
dan memberikan insentif sebagai apresiasi pekerjaan.
4. Sosialisasi intensif kepada masyarakat pun mengambil peran yang sangat
penting. Pemerintah harus memberikan imbauan terkait beberapa hal penting
kepada masyarakat. Salah satunya adalah penghapusan BAB (buang air besar)
di ruang terbuka, terutama sumber-sumber air semisal sungai dan danau. Selain
itu, limbah rumah tangga juga perlu diolah dengan tidak mencampur atau
membuang limbah cair bersama benda-benda padat dan cemaran berbahaya.
Upaya membenahi kesadaran akan lingkungan ini bisa dikatakan lebih besar
pengaruhnya daripada tindakan memperbaiki.
5. Menanamkan gagasan pentingnya air bersih sejak dini. Poin ini juga
merupakan tindakan penyuluhan, hanya saja lebih menjurus kepada anak-anak
yang berusia lebih muda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggaet
sekolah-sekolah untuk terus mengingatkan para siswa. Tema-tema kesehatan,
lingkungan, dan peduli sosial diangkat menjadi salah satu materi pembelajaran.
Dengan terlibatnya para generasi muda, kita bisa lebih antisipatif terhadap
masalah air bersih di masa depan.
6. Melakukan pertolongan alternatif dengan sedekah air bersih. Dibandingkan
dengan kelompok berfinansial cukup, mereka yang kekurangan cenderung
terbebani biaya besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Jika kekeringan
melanda, sumber-sumber air dengan jarak dan biaya terjangkau akan menipis.
Akhirnya, masyarakat terpaksa mengeluarkan dana lebih, atau bahkan
mengonsumsi air yang kualitasnya lebih buruk. Karena itulah, bantuan air bersih
dari sesama merupakan pertolongan yang mulia.

Cara bersedekah pun beragam. Bisa dengan memberikan air minum secara langsung,
membangun sumber daya air bagi daerah-daerah yang kesulitan, berdonasi, maupun
menjadi relawan peduli lingkungan. Karena air begitu penting bagi kehidupan,
memberikan atau memudahkan akses air bersih kepada makhluk hidup sama dengan
merawat kehidupan itu sendiri.

3. Penyebab, Dampak, dan Pengendalian Pencemaran Air


(https://sanitariankit.id/penyebab-dampak-dan-pengendalian-pencemaran-
air-3/#:~:text=PENCEMARAN%20air%20adalah%20suatu
%20perubahan,air%20tanah%20akibat%20aktivitas
%20manusia.&text=Sekitar%2090%25%20dari%20kota%2Dkota,terhadap
%20air%20minum%20yang%20aman.)
PENCEMARAN air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia
untuk kematian dan penyakit,dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India
meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi
air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara
berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak
bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran
ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.

 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


 Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
 Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
 Seperti limbah pabrik yang mengalir kesungai seperti di sungai citarum
 pencemaran air oleh sampah
 Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Dampak Pencemaran Air Di Lingkungan Sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi
mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan
aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

 Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

 Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

 Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,


 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
 Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

 Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zatorganik yang dibuang kelingkungan perairan, maka


perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

Pengendalian Pencemaran Air

Banyak hal yang bias kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air
antara lain:

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau


mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah kesungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih
lainnya tidak tercemar.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman


pohon.Pohon selain bias mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah
banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.
Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon
sesungguhnya bias menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin
banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. .

Kesehatan Lingkungan merupakan upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang
diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.
Maka dibutuhkan peran sanitarian sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan
kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
4. PENCEMARAN AIR : PENGERTIAN, PENYEBAB, DAMPAK, PENCEGAHAN
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air-pengertian-penyebab-
dampak-pencegahan?page=all)

Air terdapat di mana-mana. Jumlah air di bumi tetap, air hanya berubah bentuk dan melalui
perputaran yang disebut siklus air. Siklus air adalah proses alami yang berkelanjutan di alam.

Siklus air adalah pola di mana air di lautan, laut, danau dan lain-lain menguap dan berubah menjadi
uap. Setelah melalui proses kondensasi dan presipitasi, air jatuh kembali ke bumi sebagai hujan
termasuk salju.

Dari siklus tersebut, terdapat air bersih (potable water) yang dianggap cukup aman untuk konsumsi
manusia dan hewan. Air bersih adalah air yang biasanya dimanfaatkan untuk minum, memasak,
mencuci, irigasi tanaman dan lainnya.

Namun, terdapat permasalahan serius yang mengancam keberadaan air di bumi yaitu pencemaran
air atau polusi air.

Pencemaran air

Air rentan terhadap polusi. Air dikenal sebagai pelarut universal sebab mampu melarutkan lebih
banyak zat daripada cairan lain di bumi. Itu sebabnya air sangat mudah tercemar.

Pencemaran air adalah pencemaran badan air (seperti lautan, laut, danau, sungai, air tanah dan
lainnya) yang biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan dalam sifat fisik, kimia atau
biologis air akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup.

Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah
permukaan atau ke danau, aliran, sungai, muara dan lautan ke titik di mana zat mengganggu
penggunaan air yang bermanfaat atau fungsi alami ekosistem.

Dikutip dari Natural Resources Defense Council, polusi air adalah ketika zat-zat berbahaya (bahan
kimia atau mikroorganisme) mencemari aliran, sungai, danau, lautan atau badan air lainnya
sehingga menurunkan kualitas air dan menjadi beracun bagi manusia dan lingkungan. Pencemaran
air mengakibatkan krisis air tawar, mengancam sumber-sumber air minum dan kebutuhan penting
lainnya bagi manusia dan makhluk hidup lain.

Sumber pencemaran air Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:

Sumber langsung

Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan
produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan. Contoh: limbah pabrik,
fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-lain.
Sumber tidak langsung

Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan air melalui air
tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat tercemar oleh berbagai macam
zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman,
bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat radioaktif. Beberapa polutan air yang
paling sering ditemukan antara lain: Limbah domestik (rumah tangga) Limbah industri Insektisida
dan pestisida Deterjen dan pupuk

Dampak pencemaran air

Polusi air dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga pada
lingkungannya. Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya:

Penyakit

Kerusakan ekosistem

Eutrifikasi

Gangguan rantai makanan

Penyakit Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada
kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis dan
berbagai penyakit lainnya.

Kerusakan ekosistem Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan lingkungan bahkan
yang terkecil sekalipun.  Polusi air dapat menyebabkan seluruh ekosistem rusak jika dibiarkan tidak
terkendali.

Eutrofikasi Eutrifikasi adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang mendorong
pertumbuhan alga (ganggang). Alga ini membentuk lapisan di atas kolam atau danau lalu
mengurangi oksigen dalam badan air. Akibatnya, kehidupan perairan tersebut akan terdampak.

Gangguan rantai makanan Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai makanan.
Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan dalam air dikonsumsi oleh hewan
air (ikan, kerang, dan lainnya) yang kemudian dikonsumsi oleh manusia.

Pencegahan pencemaran air

Cara terbaik untuk mencegah pencemaran air dalam skala besar adalah dengan mencoba dan
mengurangi efek berbahaya.
Ada berbagai perubahan kecil yang bisa dilakukan manusia untuk melindungi diri dari kemungkinan
kelangkaan pasokan air bersih di masa depan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
mencegah pencemaran air:

Hemat air Pemborosan air adalah masalah utama di dunia dan manusia baru menyadari
permasalahan ini. Perubahan kecil yang dilakukan manusia diyakini akan membuat perbedaan
besar.

Pengolahan limbah yang lebih baik Mengolah limbah sebelum membuangnya ke badan air
membantu mengurangi polusi air dalam skala besar. Pertanian atau industri lain dapat
menggunakan kembali air limbah ini dengan mengurangi kandungan racunnya.

Penggunaan produk ramah lingkungan Penggunaan produk ramah lingkungan maksudnya dengan
menggunakan produk mudah larut yang tidak terus menjadi polutan. Manusia dapat mengurangi
jumlah polusi air yang disebabkan oleh rumah tangga dengan penggunaan produk ramah
lingkungan.

6. CONTOH PENCEMARAN AIR BESERTA DAMPAK DAN CARA MENANGGULANGI


(https://www.99.co/id/panduan/contoh-pencemaran-air)

Air merupakan sumber daya yang memegang peranan vital dalam kehidupan. Dengan lebih dari 70%
permukaan bumi yang tertutup air, pencemaran air menjadi masalah bumi yang sangat besar dan
mendesak.

Pengertian pencemaran air adalah menurunnya kualitas air yang disebabkan oleh masuknya
komponen asing berupa unsur, energi, atau zat lainnya ke dalam air. Contoh pencemaran air dapat
terjadi pada air laut, air tanah, air sungai, air danau, dan air tampungan lainnya karena aktivitas
manusia.
Indikasi pencemaran air bisa berupa perubahan warna, rasa, bau hingga kualitas air itu sendiri.
Penyebab pencemaran air paling sering diakibatkan sampah dan limbah hasil kegiatan manusia.
Dampak pencemaran air pun bisa berbahaya karena menyebabkan banyak kerugian baik materi
bahkan nyawa.
Memang pencemaran tanah bukan satu-satunya masalah lingkungan yang kita hadapi. Dengan
banyaknya contoh pencemaran air ini, bagaimana air dapat dikatakan tercemar? Berikut beberapa
indikator pencemaran air yang digunakan:
1. Parameter Fisika (mengamati warna air, bau, rasa, dan kekeruhan)
2. Parameter Kimia (mengamati pH, zat organic, dan jumlah logam berat dalam air)
3. Parameter Bakteriologi (mengamati bakteri coliform, puristik, dan patogenik dalam air)
4. Parameter Suhu
5. Parameter Rasa dan Bau 
6. Parameter Warna
7. Parameter Kekeruhan
Dengan indikator di atas inilah kita bisa mengamati pencemaran air.
Pengertian pencemaran air berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 adalah menurunnya kualitas air
akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke dalam air akibat aktivitas manusia. Penurunan
kualitas air tersebut dapat disebabkan secara sengaja oleh aktivitas manusia.

1.Pencemaran Air Karena Limbah Rumah


Tangga
Contoh pencemaran air paling sederhana adalah dari limbah rumah tangga. Polusi air jenis ini
biasanya dari air sabun, sampah rumah tangga, dan lain hal yang mungkin terkesan sepele dan
“sehari-hari”, padahal menyebabkan dampak pencemaran air yang signifikan.

1.Pencemaran Limbah Industri


Contoh pencemaran air yang kedua adalah pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri.
Penyebab pencemaran air ini merupakan faktor pencemaran air yang paling besar. Limbah industri
yang langsung dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu menjadi penyebab pencemaran air.

1.Pencemaran Air Dari Sektor Pertanian


Kegiatan pertanian juga dapat menghasilkan limbah yang menjadi penyebab pencemaran air.
Contoh pencemaran air dari limbah pertanian ini berasal dari pupuk kimia dan pestisida yang
digunakan untuk memelihara tanaman. Tak hanya air permukaan, limbah ini juga menyebabkan
pencemaran air tanah.

1.Penggunaan Bahan Peledak Untuk


Menangkap Ikan
Contoh pencemaran air berikutnya adalah penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
Meski illegal alias dilarang, cara ini masih sering digunakan sehingga menjadi penyebab pencemaran
air dan merusak ekosistem air.

1.Pencemaran Air Karena Detergen


Detergen juga menjadi penyebab pencemaran air. Contoh pencemaran air ini terjadi karena
pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air membuat air tercemar dan dapat mematikan
ikan-ikan juga organisme air lainnya.

1.Pencemaran Air Dari Sektor Peternakan


dan Perikanan
Sektor peternakan dan perikanan juga mampu menyumbang limbah untuk contoh pencemaran air
yang terjadi. Limbah peternakan dan perikanan yang dihasilkan berupa kotoran ternak dan sisa
makanan ternak bisa menjadi penyebab pencemaran air jika tidak diolah terlebih dahulu.

1.Pencemaran Air Karena Sampah


Sampah menjadi penyebab pencemaran air yang paling umum. Kebiasaan buruk membuang sampah
sembarangan, baik sampah organik maupun anorganik, ke sungai dan laut dapat membuat perairan
tercemar.

1.Pencemaran Air Karena Penggundulan


Hutan
Penyebab polusi air berikutnya adalah penggundulan dan perusakan hutan. Hal ini disebabkan
pembuangan kayu, ranting-ranting, dan dedaunan yang menyebabkan sumber air menjadi tercemar.
Oleh sebab itu juga hutan yang masih tersisa di bumi harus dilestarikan demi hidupnya ekosistem.
9. Pencemaran Air Dari Sektor Pertambangan
Limbah pertambangan dapat menjadi penyebab pencemaran air. Contoh pencemaran air seperti ini
adalah pencemaran air oleh batu bara yang mengandung merkuri, zat berbahaya bagi tubuh
manusia. Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, jika tidak, akan sangat fatal
akibatnya.

1.Tumpahan Minyak di Laut


Meski merupakan hal yang insidentil, contoh pencemaran air ini juga dapat terjadi. Tumpahan
minyak atau kebocoran minyak di laut akan mencemari air dan membahayakan ekosistem laut yang
ada. 
 Ada beberapa dampak pencemaran air yang merugikan dan berbahaya bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya. Berikut contoh dampak pencemaran air:
1. Bencana banjir
2. Bencana tanah longsor
3. Air jadi sarang penyakit
4. Biota air mati
5. Ekosistem air rusak
6. Keseimbangan lingkungan terganggu
7. Merugikan nelayan karena ikan mati
8. Erosi
9. Sumber air bersih berkurang
Cara Menanggulangi Pencemaran Air 
berikut beberapa cara menanggulangi pencemaran ai r yang dapat kita lakukan baik sebagai individu
maupun kelompok dalam masyarakat.
 Membuang sampah pada tempatnya
 Memisahkan sampah organik dan sampah anorganik serta jenis-jenis sampah lain sehingga
dapat mengurangi pencemaran air
 Pengolahan limbah industri, pertanian, peternakan dan perikanan agar aman dan tidak
berbahaya sebelum dibuang
 Menggunakan air seperlunya dengan bijak alias hemat air bersih
 Menempatkan industri pabrik di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk  
 Mengawasi penggunaan pestisida dan zat kimia berbahaya lain yang digunakan oleh
perusahaan, industri, atau perseorangan
 Mencegah terjadinya penggundulan hutan dan melakukan program reboisasi
 Mengurangi penggunaan detergen kimia di lingkungan rumah tangga
 Rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah
 Tidak menggunakan aliran sungai sebagai tempat MCK (mandi, cuci, kakus) dan tempat
memandikan hewan ternak
7. PENYEBAB DAMPAK DAN CARA MENGATASI PENCEMARAN AIR
(https://www.99.co/id/panduan/cara-mengatasi-pencemaran-air)

Cara mengatasi pencemaran air perlu diketahui karena air adalah salah satu elemen penting dalam
kehidupan. 
Walau sebenarnya air dapat melakukan rehabilitasi sendiri secara alami, tapi kemampuan ini
terbatas, sehingga perlu ada campur tangan manusia. 
Pencemaran air adalah proses masuknya komponen baik berupa bahan kimia maupun non-kimia
seperti logam berat, obat-obatan, limbah, sampah dan masih banyak lagi.  
Komponen ini memiliki banyak kandungan tidak baik, sehingga membuat air akan berubah warna,
bau dan rasa, sehingga tidak layak konsumsi, atau bahkan ada di tingkat membahayakan.
Berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebab pencemaran air adalah:

1. Limbah industri

Pabrik tekstil atau pabrik kertas dinilai sebagai yang paling banyak menjadi sumber pencemaran.
Limbah dari kedua pabrik ini tergolong limbah organik dan biasanya mengeluarkan aroma tak sedap,
selain itu kandungannya pun berbahaya. 
Sementara limbah dari pabrik baja, farmasi dan sebagainya disebut sebagai anorganik yang ciri-
cirinya mengeluarkan cairan panas dan busa, serta mengandung asam belerang dengan bau
menyengat.

2. Limbah rumah tangga


Meski dalam skala yang lebih kecil, rumah, pasar dan sebagainya juga bisa menjadi penyebab
pencemaran air.
Sama halnya dengan limbah industri, limbah rumah tangga bisa dibagi menjadi organik dan
anorganik serta limbah berbahaya lainnya. 

Jika organik berasal dari sisa makanan, kulit buah, sayuran dan sebagainya, maka limbah anorganik
contohnya adalah plastik, kaleng dan kaca.
Sementara kalau limbah berbahaya lainnya bisa berupa sabun misalnya deterjen dan cairan pencuci
piring ataupun bisa berupa oli bekas.

3. Limbah pertanian
Ini disebabkan oleh penggunaan pupuk dan bahan kimia untuk hama. Meski dinilai efektif dalam
membasmi hama dan hewan lain perusak tanaman, namun efeknya sangat buruk terhadap kondisi
air di dalam tanah.

Dampak Pencemaran Air Bagi Lingkungan


1. Menurunkan kadar oksigen
Air tentunya mengandung kadar oksigen, dan ini bisa berkurang saat ada komponen lain yang
masuk. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air pun bisa dikatakan buruk.
Salah satu penyebabnya adalah limbah sampah yang dibuang ke permukaan air dan membuat
cahaya matahari tidak bisa masuk ke dalam air secara maksimal.

2. Merusak ekosistem 
Di dalam air tentunya ada ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya. Dan air merupakan salah
satu elemen yang juga harus dijaga dalam ekosistem ini. 
Bayangkan jika di dalam air terdapat limbah seperti sampah atau pun bahan kimia. Tentunya ini
akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
Tak hanya hewan seperti ikan, tumbuhan air pun juga akan terganggu produktivitasnya karena air
berguna sebagai pembentuk protoplasma yang notabene berperan dalam proses transpirasi dan
fotosintesis.

3. Menyebabkan berbagai macam penyakit


Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa air yang tercemar adalah air yang sudah tak layak
konsumsi bahkan ada di tingkat membahayakan. 
Jika Anda tetap menggunakan air yang tercemar untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum dan
mandi, maka kemungkinan besar bakteri dan kandungan lainnya bisa menimbulkan penyakit kulit
dan pencernaan.

Cara Mengatasi Pencemaran Air untuk Menjaga Lingkungan


Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan dari usaha pencegahan seperti tidak membuang
sampah ke sungai, mengurangi penggunaan deterjen dan obat kimia berbahaya seperti pestisida
serta menggunakan air seperlunya saja.
Tentu ada beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi pencemaran air:

1. Pembuatan kolam stabilisasi


Di kolam stabilisasi ini air limbah akan diolah secara alami untuk menetralisir zat pencemar sebelum
dialirkan ke sungai.

2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Di sini pengolahan air limbah menggunakan alat khusus dengan tiga tahapan yakni tahap pertama
(primary), kedua (secondary) dan tahap lanjutan (tertiary).

3. Pengelolaan Excrexta 
Pengelolaan ini biasanya dijumpai untuk penanganan limbah dari septic tank yang bisa diolah
menjadi biogas alias sumber gas yang bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Dengan demikian, limbah-limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan, termasuk
perairan.
Limbah dari septic tank sendiri bisa berasal dari kegiatan industri, peternakan, maupun pertanian.  
Bicara pengelolaan limbah ini bisa dilakukan secara tradisional maupun secara modern dengan
memanfaatkan teknologi tertentu. 
Dan setidaknya dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diaplikasikan, yaitu recycle (daur ulang),
reuse (penggunaan ulang), reduce (pengurangan penggunaan) dan repair (perbaikan).
Lebih mudahnya, Anda juga bisa mencoba cara untuk mengatasi pencemaran air oleh individu,
misalnya saja dengan:

4. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan


Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa air sabun seperti detergen menjadi salah satu sumber
polusi yang cukup banyak terjadi.
Salah satu indikasi bahwa deterjen mengandung bahan kimia yang banyak adalah menghasilkan
busa melimpah.
Jika busa ini sampai terbawa ke sumber perairan, maka bisa langsung membuat mikroorganisme di
dalamnya mati. 
Jadi mulai selektif dalam memilih deterjen ya, misalnya dengan membeli yang lebih ramah
lingkungan.
Selain sabun, saat ini juga ada beberapa produk lain yang diklaim lebih ramah lingkungan, misalnya
saja bahan bakar dan obat- obatan.
5. Menjaga kualitas air sungai
Dalam hal ini tidak menjadikannya sebagai tempat mencuci, maupun sebagai tempat mandi dan
buang air seperti yang sering terlihat di beberapa daerah di Indonesia.
Cara mengatasi pencemaran air sungai sekaligus mencegahnya adalah dengan berhenti melakukan
eksploitasi seperti di atas dan mulai melakukan pemeliharaan seperti menanam banyak pohon di
pinggirnya.
Pohon adalah pembersih sungai alami karena akarnya menyimpan air di dalam tanah .

6. Tidak menggunakan pestisida secara berlebihan


Ini bisa menjadi cara mengatasi pencemaran air akibat pertanian.
Bagi para petani khususnya, penggunaan pestisida memang sangat penting, karena dapat
menghasilkan tanaman yang berkualitas. 
Namun tanpa disadari ketika petani menggunakan pestisida secara berlebihan, maka ini bisa
mencemari lingkungan sekitar termasuk lingkungan air.

7. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air


Jika Anda mencari cara mencegah dan mengatasi pencemaran air limbah industri adalah dengan
menjauhkan sumber polusi dari sumber air.
Caranya dengan mendirikan kawasan industri yang jauh dari sumber sehingga limbah industri bisa
lebih terkontrol .
Tidak mendirikan kawasan industri yang dekat dengan sumber air.
 Sebagian besar penyebab pencemaran air akibat ulah tangan-tangan manusia.
Padahal, seperti yang diketahui dan dirasakan bersama, air merupakan salah satu
sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia. Tak hanya manusia, air
juga memiliki peranan penting bagi kehidupan hewan dan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai