Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu di
antara 17 tujuan SDGs. Akses terhadap air bersih memang sangat penting
dalam kondisi normal sekalipun, apalagi pada masa pandemi.
Cara bersedekah pun beragam. Bisa dengan memberikan air minum secara langsung,
membangun sumber daya air bagi daerah-daerah yang kesulitan, berdonasi, maupun
menjadi relawan peduli lingkungan. Karena air begitu penting bagi kehidupan,
memberikan atau memudahkan akses air bersih kepada makhluk hidup sama dengan
merawat kehidupan itu sendiri.
Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi
mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan
aktivitas bakteri menurun.
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
Dampak terhadap estetika lingkungan
Pengendalian Pencemaran Air
Banyak hal yang bias kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air
antara lain:
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon
sesungguhnya bias menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin
banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. .
Kesehatan Lingkungan merupakan upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang
diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.
Maka dibutuhkan peran sanitarian sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan
kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
4. PENCEMARAN AIR : PENGERTIAN, PENYEBAB, DAMPAK, PENCEGAHAN
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air-pengertian-penyebab-
dampak-pencegahan?page=all)
Air terdapat di mana-mana. Jumlah air di bumi tetap, air hanya berubah bentuk dan melalui
perputaran yang disebut siklus air. Siklus air adalah proses alami yang berkelanjutan di alam.
Siklus air adalah pola di mana air di lautan, laut, danau dan lain-lain menguap dan berubah menjadi
uap. Setelah melalui proses kondensasi dan presipitasi, air jatuh kembali ke bumi sebagai hujan
termasuk salju.
Dari siklus tersebut, terdapat air bersih (potable water) yang dianggap cukup aman untuk konsumsi
manusia dan hewan. Air bersih adalah air yang biasanya dimanfaatkan untuk minum, memasak,
mencuci, irigasi tanaman dan lainnya.
Namun, terdapat permasalahan serius yang mengancam keberadaan air di bumi yaitu pencemaran
air atau polusi air.
Pencemaran air
Air rentan terhadap polusi. Air dikenal sebagai pelarut universal sebab mampu melarutkan lebih
banyak zat daripada cairan lain di bumi. Itu sebabnya air sangat mudah tercemar.
Pencemaran air adalah pencemaran badan air (seperti lautan, laut, danau, sungai, air tanah dan
lainnya) yang biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan dalam sifat fisik, kimia atau
biologis air akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup.
Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah
permukaan atau ke danau, aliran, sungai, muara dan lautan ke titik di mana zat mengganggu
penggunaan air yang bermanfaat atau fungsi alami ekosistem.
Dikutip dari Natural Resources Defense Council, polusi air adalah ketika zat-zat berbahaya (bahan
kimia atau mikroorganisme) mencemari aliran, sungai, danau, lautan atau badan air lainnya
sehingga menurunkan kualitas air dan menjadi beracun bagi manusia dan lingkungan. Pencemaran
air mengakibatkan krisis air tawar, mengancam sumber-sumber air minum dan kebutuhan penting
lainnya bagi manusia dan makhluk hidup lain.
Sumber pencemaran air Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:
Sumber langsung
Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan
produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan. Contoh: limbah pabrik,
fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-lain.
Sumber tidak langsung
Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan air melalui air
tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat tercemar oleh berbagai macam
zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman,
bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat radioaktif. Beberapa polutan air yang
paling sering ditemukan antara lain: Limbah domestik (rumah tangga) Limbah industri Insektisida
dan pestisida Deterjen dan pupuk
Polusi air dapat menimbulkan dampak negatif tidak hanya pada manusia tetapi juga pada
lingkungannya. Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya:
Penyakit
Kerusakan ekosistem
Eutrifikasi
Penyakit Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada
kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis dan
berbagai penyakit lainnya.
Kerusakan ekosistem Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan lingkungan bahkan
yang terkecil sekalipun. Polusi air dapat menyebabkan seluruh ekosistem rusak jika dibiarkan tidak
terkendali.
Eutrofikasi Eutrifikasi adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang mendorong
pertumbuhan alga (ganggang). Alga ini membentuk lapisan di atas kolam atau danau lalu
mengurangi oksigen dalam badan air. Akibatnya, kehidupan perairan tersebut akan terdampak.
Gangguan rantai makanan Polusi air menyebabkan dampak negatif pada rantai makanan.
Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan dalam air dikonsumsi oleh hewan
air (ikan, kerang, dan lainnya) yang kemudian dikonsumsi oleh manusia.
Cara terbaik untuk mencegah pencemaran air dalam skala besar adalah dengan mencoba dan
mengurangi efek berbahaya.
Ada berbagai perubahan kecil yang bisa dilakukan manusia untuk melindungi diri dari kemungkinan
kelangkaan pasokan air bersih di masa depan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
mencegah pencemaran air:
Hemat air Pemborosan air adalah masalah utama di dunia dan manusia baru menyadari
permasalahan ini. Perubahan kecil yang dilakukan manusia diyakini akan membuat perbedaan
besar.
Pengolahan limbah yang lebih baik Mengolah limbah sebelum membuangnya ke badan air
membantu mengurangi polusi air dalam skala besar. Pertanian atau industri lain dapat
menggunakan kembali air limbah ini dengan mengurangi kandungan racunnya.
Penggunaan produk ramah lingkungan Penggunaan produk ramah lingkungan maksudnya dengan
menggunakan produk mudah larut yang tidak terus menjadi polutan. Manusia dapat mengurangi
jumlah polusi air yang disebabkan oleh rumah tangga dengan penggunaan produk ramah
lingkungan.
Air merupakan sumber daya yang memegang peranan vital dalam kehidupan. Dengan lebih dari 70%
permukaan bumi yang tertutup air, pencemaran air menjadi masalah bumi yang sangat besar dan
mendesak.
Pengertian pencemaran air adalah menurunnya kualitas air yang disebabkan oleh masuknya
komponen asing berupa unsur, energi, atau zat lainnya ke dalam air. Contoh pencemaran air dapat
terjadi pada air laut, air tanah, air sungai, air danau, dan air tampungan lainnya karena aktivitas
manusia.
Indikasi pencemaran air bisa berupa perubahan warna, rasa, bau hingga kualitas air itu sendiri.
Penyebab pencemaran air paling sering diakibatkan sampah dan limbah hasil kegiatan manusia.
Dampak pencemaran air pun bisa berbahaya karena menyebabkan banyak kerugian baik materi
bahkan nyawa.
Memang pencemaran tanah bukan satu-satunya masalah lingkungan yang kita hadapi. Dengan
banyaknya contoh pencemaran air ini, bagaimana air dapat dikatakan tercemar? Berikut beberapa
indikator pencemaran air yang digunakan:
1. Parameter Fisika (mengamati warna air, bau, rasa, dan kekeruhan)
2. Parameter Kimia (mengamati pH, zat organic, dan jumlah logam berat dalam air)
3. Parameter Bakteriologi (mengamati bakteri coliform, puristik, dan patogenik dalam air)
4. Parameter Suhu
5. Parameter Rasa dan Bau
6. Parameter Warna
7. Parameter Kekeruhan
Dengan indikator di atas inilah kita bisa mengamati pencemaran air.
Pengertian pencemaran air berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 adalah menurunnya kualitas air
akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke dalam air akibat aktivitas manusia. Penurunan
kualitas air tersebut dapat disebabkan secara sengaja oleh aktivitas manusia.
Cara mengatasi pencemaran air perlu diketahui karena air adalah salah satu elemen penting dalam
kehidupan.
Walau sebenarnya air dapat melakukan rehabilitasi sendiri secara alami, tapi kemampuan ini
terbatas, sehingga perlu ada campur tangan manusia.
Pencemaran air adalah proses masuknya komponen baik berupa bahan kimia maupun non-kimia
seperti logam berat, obat-obatan, limbah, sampah dan masih banyak lagi.
Komponen ini memiliki banyak kandungan tidak baik, sehingga membuat air akan berubah warna,
bau dan rasa, sehingga tidak layak konsumsi, atau bahkan ada di tingkat membahayakan.
Berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebab pencemaran air adalah:
1. Limbah industri
Pabrik tekstil atau pabrik kertas dinilai sebagai yang paling banyak menjadi sumber pencemaran.
Limbah dari kedua pabrik ini tergolong limbah organik dan biasanya mengeluarkan aroma tak sedap,
selain itu kandungannya pun berbahaya.
Sementara limbah dari pabrik baja, farmasi dan sebagainya disebut sebagai anorganik yang ciri-
cirinya mengeluarkan cairan panas dan busa, serta mengandung asam belerang dengan bau
menyengat.
Jika organik berasal dari sisa makanan, kulit buah, sayuran dan sebagainya, maka limbah anorganik
contohnya adalah plastik, kaleng dan kaca.
Sementara kalau limbah berbahaya lainnya bisa berupa sabun misalnya deterjen dan cairan pencuci
piring ataupun bisa berupa oli bekas.
3. Limbah pertanian
Ini disebabkan oleh penggunaan pupuk dan bahan kimia untuk hama. Meski dinilai efektif dalam
membasmi hama dan hewan lain perusak tanaman, namun efeknya sangat buruk terhadap kondisi
air di dalam tanah.
2. Merusak ekosistem
Di dalam air tentunya ada ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya. Dan air merupakan salah
satu elemen yang juga harus dijaga dalam ekosistem ini.
Bayangkan jika di dalam air terdapat limbah seperti sampah atau pun bahan kimia. Tentunya ini
akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
Tak hanya hewan seperti ikan, tumbuhan air pun juga akan terganggu produktivitasnya karena air
berguna sebagai pembentuk protoplasma yang notabene berperan dalam proses transpirasi dan
fotosintesis.
3. Pengelolaan Excrexta
Pengelolaan ini biasanya dijumpai untuk penanganan limbah dari septic tank yang bisa diolah
menjadi biogas alias sumber gas yang bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Dengan demikian, limbah-limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan, termasuk
perairan.
Limbah dari septic tank sendiri bisa berasal dari kegiatan industri, peternakan, maupun pertanian.
Bicara pengelolaan limbah ini bisa dilakukan secara tradisional maupun secara modern dengan
memanfaatkan teknologi tertentu.
Dan setidaknya dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diaplikasikan, yaitu recycle (daur ulang),
reuse (penggunaan ulang), reduce (pengurangan penggunaan) dan repair (perbaikan).
Lebih mudahnya, Anda juga bisa mencoba cara untuk mengatasi pencemaran air oleh individu,
misalnya saja dengan: