A. PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pelaksanaan proyek masih saja kita dijumpai kecelakaan yang menimpa
pekerja atau karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya. Kecelakaan adalah kejadian yang
tidak terencana dan tidak diinginkan yang dapat berakibat luka-luka, cidera, cacat ataupun
kematian pada manusia, kerugian proses,kerusakan pada peralatan atau lingkungan sendiri.
Umumnya sebagian besar kecelakaan tersebut terjadi tanpa diduga sebelumnya, namun
setelah ditelitisebab terjadinya kecelakaan tersebut sebagian besar ada beberapa hal yang
diakibatkan oleh kurangnya ketelitian ari pekerja dan kerusakan pada pewralatan yang
digunakan. Setelah mengetahui akibat yang menimbulkan suatu kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaanmmaka sebaiknya kecelakaan tersebut harus dicegah sedini
mungkin. Kecelakaan dalam kegiatan industri tersebut biasanya disebut dengan kecelakaan
kerja, makin banyak dijumpai sesuai dengan pertumbuhan industri yang cepat dalam era
pembangunan ini. Industri dengan menggunakan mesin dan tekniologi yang canggih, bahan
baku beraneka ragam, kalau tidak dikendalikan dengan baik maka tidak menutuip
kemungkinan dapat mengakibatkan kecelakaan, kebakaran, keracunan, atau penyakit.
Pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja berupaya agar perlindungan pada kesehatan
dan keselamatan kerja tersebut dapat ditingkatkan semaksimal mungkin sehingga resiko
terhadap kecelakaan kerja dapat dicegah sedini mungkin. Upaya tersebut dilakukan melalui
kegiatan pengawasan, pembinaan, pelatihan / kursus, seminar, loka karya dan lain-lain.
B. TUJUAN DAN SASARAN K3
Tujuan dan Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3} adalah sebagai berikut :
1. Menjamin agar pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan tidak terjadi kecelakaan dan
penyakit akibat kecelakaan kerja.
2. Mencegah/menghindari maut, bila bahaya mengancam jiwa korban.
3. Upaya menenteramkan penderita sehingga tidak gelisah dan sedapat mungkin
berusaha menghilangkan atau mengurangi rasa takut dan sakitnya.
4. Menjamin produktifitas tidak terganggu.
5. Menuju kondisi Nol Kecelakaan (Zero Accident).
4. Kecelakaan
Jika ketiga urutan diatas tercipta, maka peristiwa yang tidak diinginkan hanya
menunggu waktu saja dan hal ini dapat mengakibatkan kerugian dalam bentuk
cidera atau kerusakan. Kecelakaan adalah karena adanya suatu kontak dengan
sumber atau energi yang melampaui batas kemampuan tubuh atau benda itu
sendiri. Suatu peristiwa kontak yang dimaksud antara lain adalah :
1. Ditabrak (terpukul/ tertubruk oleh benda diam atau bergerak)
2. Terjebak diantara, didalam atau dibawah reruntuhan, robohan atau patahan
atau terjepit diantara atau dibawah(remuk, hancur, terpotong atau
teramputasi)
3. Kontak dengan (listrik, panas, dingin, radiasi, kaustik, racun, biologi, dan
kebisingan).
4. Terlalu tegang (over stress) terlalu tinggi, berat, cepat, tekanan yang
berlebihan/ tegangan yang berlebihan, pekerjaan yang terlalu keras, beban
yang berlebihan (beban tugas kerja yang berlebihan).
5. Kerugian Jika seluruh rangkaian telah terjadi akan mengakibatkan kerugian
terhadap manusia dan harta benda yang mempengaruhi kualitas pekerjaan.
HAL - 3 -
E. BIAYA KECELAKAAN
Ada dua golongan utama biaya yang disebabkan oleh kecelakaan adalah sebagai berikut
:
1. Biaya yang diasuransikan atau biaya langsung
2. Biaya yang tidak diasuransikan atau biaya tidak langsung.
HAL - 5 -
Tujuan P3K :
1. Mencegah maut bila bahaya mengancam jiwa korban.
2. Mencegah bahaya cacat yang lebih berat terhadap :
• Jasmani (kehilangan salah satu bagian / anggota badan)
• Rahani (bila cedera mengenai otak)
3. Mencegah infeksi.
• Bila ada luka terbuka dibersihkan dan ditutup dengan kasa steril agar tidak
kemasukan kuman atau kotoran.
4. Mengurangi rasa takut dan sakit.
• Upaya menentramkan penderita sehingga tidak gelisah dan sedapat mungkin
berusaha menghilangkan atau mengurangi rasa sakitnya.
Prinsip P3K
Dalam menghadapi korban kecelakaan harus dipegang prinsip P3K, yaitu :
a. Bersikap tenang, jangan panik.
b. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan.
c. Perhatikan keadaan si korban.
d. Periksa pernafasan, jika berhenti, lakukan pernafasan buatan.
e. Periksa denyut nadi, jika berhenti, lakukan pijatan jantung.
f. Hentikan pendarahan.
g. Perhatikan tanda-tanda shock.
h. Jangan memindahkan korban tergesa-gesa.
i. Sementara memberikan pertolongan, usahakan meminta bantuan dokter / tenaga
kesehatan.
Isi minimal tas / kotak P3K :
• Peralatan
HAL - 7 -
* Obat-obatan
1. Obat pelawan rase saidt (asetosa), antalpjn, dan sebagainya.
2. Obat pelawan mulas-mulas dan sakit perut lainnya (papaverin, SG, dll.)
3. Norit
4. Obat anti alergi (antihistaminika)
5. Amoniak cair 225 (untuk membangunkan orang pingsan) 6. Mercurochroom.
7. Obat tetes mata (larutan sulfas zincii 1/2 -2%) 8. Salep mata berantibiotik.
9. Salep boor.
10. Salep sulfa.
11. Salep antihistaminika.
12. Obat gosok atau balsem.
13. Larutan rivanol 1 / 1000, sebanyak .500 cc
14. Antiseptika lainnya (betadine, phisohex, dettol, dll.)
15. Tablet garam (garam dapur), soda kue.
16. Ephedrine (untuk sesak napas dan alergi)
Daftar tersebut diatas dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan keperluannya.
Menurut tanggung jawabnya inspeksi keselarnatan kerja dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu :
a. Inspeksi Ekstern, yaitu suatu inspeksi yang dilakukan oleh pihak luar seperti :
- Inspeksi rutin dari bagian HSE
- Inspeksi dari pihak asuransi
b. Inspeksi Intern adalah suatu inspeksi yang dilakukan oleh pengawas seperti :
- Inspeksi tempat kerja sendiri.
- Inspeksi kegiatan bawahan sendiri, seperti (kendaraan clan pelaratan sebehzm
mulai dipergunakan).
J. Instrukai Kerja K3 Pada Peralatan Berat
1. Ketentuan Umum :
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam pengoperasian alat berat
diproyek, pelaksanaan operasi/ operator, mekanik dan pihak-pihak yang terkait
harus :
a. Berpedoman pada Panduan K-3 Peralatan Berat.
b. Penyususunan Work Instruction Operasi Peralatan berat harus
mengacu kepada Panduan K-3 Pelaratan Berat.
2. Projeck Manager :
a. Da1am menyusun Safety Plan Proyek, harus mencakup K-3 Peralatan Berat
yang dipakai di Proyek tersebut.
b. Memberikan penjelasan kepada Tim Pelaksana Proyek dan Pelaksana
Qperasi/ Operator atas pokok-pokok pelaksanaan K-3 Peralatan Berat yang
tertuang daiam Safety Plan.
c. Menugaskan Site Manager untuk memantau langsung agar pengaperasian Alat
Berat di lapangan dilaksanakan sesuai Safety Plan
4. Recadrs :
a. Safety Plan
b. Laporan Kecelakaan (bila ada)
HAL - 9 -
K. BAGAN ALIR PENANGANAN KECELAKAAN
1. Penanganan Pada Kecelakaan Ringan
ADANYA KECELAKAAN
RINGAN
KECELAKAAN RINGAN
LAPORAN KE
ADMINISTRASI
PERLU DIBAWA
KE RUMAH SAKIT
DILAKSANAKAN
DIBAWA KE
PENGOBATAN
RUMAH SAKIT
DILAPANGAN
SELESAI
2. Penanganan Pada Kecelakaan Berat
ADANYA KECELAKAAN
BERAT
KECELAKAAN BERAT
LAPORAN KE SM /
ADMINISTRASI
CHECK
LAPORAN KE ASTEK
KORBAN DIBAWA
(MENGISI FORM)
KE RUMAH SAKIT
PEMBERIAN
ASURANSI
PEMBERIAN
ASURANSI
SELESAI
HAL - 11 -
L. PENUTUP
Demikianlah seeara singkat , telah diuraikan beberapa hal tentang kesehatan dan
keselamatan 'kerja (K3), kita tidak dapat menjamin bahwa kita tidak akan mendapat
kecelakaan, tetapi dengan Sistem Manajemen keselamatan kerja kita akan dapat mengurangi
resiko dari mendapatkan kecelakaan kerja.
MUKTAR
Direktur
KEBIJAKAN TENTANG
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
Adalah kebijakan PT. BERLIAN INDAH PERKASA untuk menjalankan usahanya secara etis dan
dengan penuh tanggung jawab social untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pegawai,
sub kontraktor dan masyarakat sekitar serta lingkungan.
1. Mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan tentang K3L serta standar industri yang
berlaku dan membuat peraturan sendiri bila belum ada peraturan yang berlaku.
3. Bekerjasama secara aktif dan membina hubungan instansi pemerintah secara institusi
profesional untuk menyelesaikan permasalahan secara tepat waktu dan efektif biaya.
5. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna, guna memperbaiki kualitas produksi serta
keselamatan dan kesehatan kerja pegawai.
6. Melatih pegawai dan sub kontraktor dalam kebijakan, prosedur aplikasi teknis dan hukum
yang berlaku dalam tugas dan pekerjaannya dengan penekanan pada tanggung jawab pada
masing-masing demi tercapainya pengelolaan K3L yang baik dan benar.
7. Mengajak pegawai untuk memulai dan meningkatkan dialog terbuka didalam perusahaan
sehubungan dengan masalah-masalah K3L.
8. Mengevaluasi masalah K3Ldimasa lalu untuk diperbaiki yang disebabkan oleh proses
produksi dan aplikasi teknis.
HAL - 13 -
10. Menyakinkan bahwa kebijakan ini dilaksanakan secara benar melalui program pentaatan
termasuk audit.
Kami percaya bahwa kita semua telah sepakat untuk mencegah kecelakaan, mengurangi bahaya
serta melindungi harta milik sebagai suatu falsafah hidup.
MUKTAR
Direktur
KEBIJAKAN MENGENAI ALKOHOL
DAN OBAT – OBAT TERLARANG
Adalah kebijakan PT. BERLIAN INDAH PERKASA untuk tidak mentolerir terhadap bentuk apapun
alkohol dan obat-obatan, tidak perduli berapapun kecilnya pelanggaran tersebut.
Karyawan bertanggung jawab melaporkan penggunaan semua obat resep atau obat bukan resep
sebelum memulai kerja.
Obat-obatan berdasarkan resep dan obat-obatan diperoleh dari luar kemungkinan dapat
mempengaruhi kinerja kerja. Beritahu supervisor anda secepatnya bilamana ada obat-obatan
yang sedang digunakan sehingga langkah-langkah keselamatan dapat diambil.
Penggunaan alkohol dan obat-obatan meningkatkan resiko terhadap kecelakaan. Oleh karena
itu pemanfaatan atau penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang pada saat bekerja tidak
ditoleransi.
Mengkomsumsi alkohol dengan cara yang berlebihan dapat mengakibatkan kerugian bagi
kesehatan pribadi dan kesanggupan untuk melaksanakan suatu pekerjaan menjadi tidak efektif.
Apabila ditemukan seorang karyawan bermasalah yang disebabkan oleh alkohol akan
diberhentikan dari perusahaan.
Ajaran manajer dan pengawas yang terkait bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa
kebijakan ini dilaksanakan.
MUKTAR
Direktur
HAL - 15 -
Lampiran Rencana K3 Kontrak Pekerjaan Konstruksi
9 Permenaker No.04/1985 tentang Pesawat - Pesawat tenaga dan produksi harus diperiksa
Tenaga dan Produksi. dan di uji dengan standar uji yang di
tentukan sebelum dipakai, dan di uji 5
(lima) tahun sekali, serta diperiksa berkala
1 (satu) tahun sekali. Pemeriksaan dan
pengujian dilakukan oleh pengawas atau
ahli keselamatan kerja (Pasal 135)
10 Permenaker No.05/1985 tentang Pesawat - Pesawat angkat dan angkut harus diperiksa
Tenaga dan Produksi. dan di uji dengan standar uji yang di
tentukan sebelum dipakai, dan di uji 5
(lima) tahun sekali, serta diperiksa berkala
1 (satu) tahun sekali. Pemeriksaan dan
pengujian dilakukan oleh pengawas atau
ahli keselamatan kerja (Pasal 135)
- Pembuatan, peredatan, pemasangan,
pemakaian, perubahan dan atau perbaikan
teknis pesawat angkut harus mendapat
pengesahan Direktur atau Pejabat yang di
tunjuk (Pasal 135).
13 Permenaker No.04/1982 Tentang syarat – - Alat Pemadam api ringan harus ditempatkan
syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pada posisi yang mudah dilihat dengan
pemadam api ringan. jelas, mudah dicapai dan diambil, serta
dilengkapi dengan pemberian tanda
pemasangan (Pasal 4)
- Setiap alat pemadam api ringan harus
diperiksa 2 kali dalam setahun, pemeriksaan
6 bulan dan 12 bulan (Pasal 11)
18 Kepmenaker No.51/1999 Tentang Nilai - Nilai ambang batas iklim kerja-ISBB (◦C)
Ambang batas faktor fisik di tempat kerja dengan 8 jam kerja Beban kerja ringan = 30,
Bebang kerja sedang = 26,7, Beban kerja
berat = 25.
- Nilai Ambang batas kebisingan = 85 dB,
tidak boleh terpanjang lebih dari 140 Db,
walau sesaat.
Keselamatan :
► Tidak akan terjadinya kecelakaan yang fatal (zero maksimal) 1%
► Tidak ada kecelakaan kerja yang terdapat korban jiwa dan berusaha mencapai “Rasio Cedera Nol” 0%
► Kehilangan jam kerja akibat kecelakaan kerja maksimal 1%
► Kehilangan jam kerja akibat sakit maksimal 5%
► Tingkat penerapan elemen Pra-RK3K minimal 10%
► Mengurangi “Insiden Berakibat Kerusakan Konstruksi”
► Mengurangi semua “Insiden berakibat kerugian yang lain”
► Penggunaan APD minimal 95%
► Laporan kerja K3 minimal 1 kalli dalam sebulan
Kesehatan :
► Memastikan bahwa kesehatan karyawan dikelola dengan efektif
► Mengurangi terjadinya gangguan kesehatan akibat kerja sebesar 20% setiap bulan
► Menciptakan dan memelihara tempat kerja yang bersih dan sehat
► Memastikan semua bahaya ditempat kerja dikelola dengan efektif
Lingkungan Kerja :
► Memastikan bahwa damak potensial terhadap masyarakat dikelola dengan efektif
► Memastikan bahwa semua bahaya terhadap lingkungan dikelola dengan efektif
► Mengurangi insiden berakibat kerusakan lingkungan
► Menciptakan dan meingkatkan kepedulian lingkungan
Manajemen PT. BERLIAN INDAH PERKASA menetapkan peran, tanggung jawab, akutabilitas dan wewenang untuk
pelaksanaan K3 yang efektif. Penetapan ini meliputi penyediaan sumber daya manusia yang cukup finansial dan
membentuk organisasi K3.
Komite terdiri dari unsur – unsur tim manajemen, karyawan, perwakilan karyawan yang membantu memastikan
pencapaian tujuan akhir yaitu tingkat cidera dan insiden nihil.
► General Superintendent
Bertanggung Jawab untuk :
● Membantu Direktur untuk menentukan arah bisnis perusahaan dan melengkapi kebijakan, strategi
korporat dan pedoman Manajemn K3, juga mengembangkan harapan, tujuan dan perubahan terkait
dengan manajemen K3 di PT. BERLIAN INDAH PERKASA
● Menyiapkan dan memperbarui pedoman Manajemen K3 untuk diperiksa oleh wakil manajemen dan di
setujui oleh Direktur Utama/Direktur/Pengurus Perusahaan
● Melaksanakan inspeksi berkala/audit, peninjauan dan diskusi
● Memusatkan perhatian pada hal – hal berkaitan dengan Manajemen K3 dan berpartisipasi aktif
menerapkan sistem Manajemen K3 dan Prosedur – Prosedur operasionalnya
► Kepala Bagian
Bertanggung Jawab untuk :
● Menerapkan kebijakan sistem Manajemen K3 dan bertanggung jawab untuk penerapan prosedur dan
dokumen pendukungnya. Kepala Bagian diharapkan menhajukan masukan – masukan untuk
menyempurnakan kebijakan Pedoman dan Tujuan PT. BERLIAN INDAH PERKASA.
► Wakil Manajemen
Bertanggung Jawab untuk :
● Pemastian pembentukan, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem Manajemen K3 menurut Standart ISO
9001, OHSAS 18001 dan Standart atau sistem yang relevan dimasa mendatang
● Melaporkan kinerja Manajemen K3 kepada pihak manajemen untuk ditinjau dan menangani
komunikasi ekstenal dengan pihak – pihak yang berkepentingan dalam K3
● Memastikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi
Penanggung Jawab K3
Bagian
Emergency/Kedaruratan
Bagian P3K
Bagian Kebakaran
PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K)
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pemasangan Bouplank - Pengukuran - Kecelakaaan Lapangan 2 C M - Standar APD - Site Manager
- Pemasangan Patok - Patok - Helm - Pekerja
- Sepatu Safety
- Rompi Safety
- Kacamata
2. Pembuatan Direksi Keet - Pembuatan Serobong Kerja - Kecelakaan Lapangan 2 C M - Standar APD - Site Manager
- Pembuatan Gudang Material - Kecelakaan Alat Kerja 4 C H - Helm - Pekerja
- Pembuatan Sarana MCK - Jatuh dari ketinggian 4 C H - Sepatu Safety - Mandor
- Pembuatan Papan Proyek/Kegiatan - Tertimpa bahan atau material 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Kacamata
- Safety Belt
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
3. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan - Pengangkutan Alat - Kecelakaaan lapangan 5 C H - Standar APD - Site Manager
- Bongkar Muat - Kecelakaan Alat Kerja 4 D H - Helm - Pekerja
- Perakitan - Tertimpa Material / Spare Part 4 C H - Sepatu Safety - Mandor
- Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
B. PEKERJAAN DRAINASE
1. Pek. Galian untuk selokan drainase - Penggalian Tanah - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pembuangan Tanah - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
2. Pek. Pasangan Batu dengan mortar - Pemasangan Batu - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pencampuran Mortar - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Pemasangan Mortar - Tertimpa Material Batu 4 C H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
- Memasang Standar Operasional Alat Kerja
3. Pek. Pipa Beton Bertulang - Perakitan dan Penyetelan - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pemasangan - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
4. Baja Tulangan untuk struktur Drainase - Perakitan dan Penyetelan - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pemasangan - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
5. Pek. Beton K250 - Persiapan Campuran - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pengecoran - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
C. PEKERJAAN TANAH
1. Pek. Galian Biasa - Penggalian Tanah - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pembuangan Tanah - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
2. Pek. Galian Batu - Penggalian Tanah - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pembuangan Tanah - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
4. Pembersihan, Pengupasan dan Pemotongan - Pembersihan - Kecelakaaan lapangan 4 C H - Standar APD - Mandor
Pohon - Pengupasan Lahan - Kecelakaan Alat Kerja 4 C H - Helm - Pekerja
- Pemotongan Pohon - Tertimpa Material 5 D H - Sepatu Safety - Operator
- Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Sarung Tangan
- Pemasangan Alat Pengaman
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
PEKERJAAN PEMBETONAN - Persiapan Campuran - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pengecoran - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
PEKERJAAN TANAH PONDASI - Penggalian Tanah - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Pemasangan Alat Pengaman - Mandor
- Pembuangan Tanah - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
URUGAN PASIR BAWAH PONDASI - Pengangkutan Pasir - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pengurugan Pasir - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
F. PEKERJAAN ASPAL - Persiapan Campuran Aspal - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pelaburan Aspal - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
G. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Bekisting - Pemotongan dan Penyetelan - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Perakitan - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
2. Pekerjaan Pembesian - Perakitan dan Penyetelan - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pemasangan - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Terkena Sisi Tajam Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Sarung Tangan
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
3. Pekerjaan Pembetonan - Persiapan Campuran - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pengecoran - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Sarung Tangan
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
H. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN
MINOR
1. Pekerjaan Agregat - Pengangkutan Agregat - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Penghamparan Lapis Agregat - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Pemadatan dan Perataan - Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata
- Sarung Tangan
2. Pekerjaan Aspal - Persiapan Campuran Aspal - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pelaburan Aspal - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
3. Pembersihan, Pengupasan dan Pemotongan - Pembersihan - Kecelakaaan lapangan 4 C H - Standar APD - Mandor
Pohon - Pengupasan Lahan - Kecelakaan Alat Kerja 4 C H - Helm - Pekerja
- Pemotongan Pohon - Tertimpa Material 5 D H - Sepatu Safety - Operator
- Rompi Safety - Pengawas Lapangan
4. Pek. Galian Biasa - Penggalian Tanah - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Mandor
- Pembuangan Tanah - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Pekerja
- Tertimbun 5 D H - Sepatu Safety - Pengawas Lapangan
- Terperosok 2 C L - Rompi Safety - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Kacamata
- Pemasangan Rambu K3
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO K3 PELAKSANA YANG TERLIBAT
RESIKO KECELAKAAN KERJA
AKIBAT PELUANG RESIKO
6. Pek. Blok Beton - Persiapan Campuran - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
- Pembuatan Blok Beton - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
7. Pek. Pengembalian Kondisi Lantai Jembatan - Persiapan Campuran - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
Beton - Pemcampuran Beton - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
8. Pek. Pengembalian Kondisi Lantai Jembatan - Pemotongan dan Penyetelan - Kecelakaaan lapangan 5 D H - Standar APD - Staff Engineer
Kayu - Perakitan - Kecelakaan Alat Kerja 2 C M - Helm - Mandor
- Tertimbun Longsoran 4 C H - Sepatu Safety - Pekerja Lapangan
- Terperosok 2 C M - Rompi Safety - Pengawas Lapangan
- Tertimpa Material 5 D H - Kacamata - Petugas Pemandu Lalu Lintas
- Pemasangan Rambu K3
- Pemasangan Alat Pengaman
1. Tidak Ada Cidera, Kerugian Material Kecil 1. Hampir Pasti Akan Terjadi 1. E Extreme Risk
2. Cedera Ringan, Kerugian Material Sedang 2. Cenderung Untuk Terjadi/Like Y 2. H High Risk
3. Hilang Dari Kerja, Kerugian Cukup Besar 3. Mungkin Dapat Terjadi 3. M Moderate Risk
4. Cacat, Kerugian Materi Besar 4. Kecil Kemungkinan Terjadi/Unlike 4. L Low Risk
5. Kematian, Kerugian Materi Sangat Besar 5. Jarang Terjadi/Rare
M U K T A R, Spd
Direktur