Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2019-09-22

Words 884

0% 100% Characters 6930


Plagiarised Unique
Exculde Url None

Content Checked For Plagiarism

Komunikasi nirkabel adalah komunikasi yang menggunakan media tanpa kabel. Namun, istilah ini lebih dikenal secara khusus dalam pengertian
komunikasi melalui media gelombang elektromagnetik. Jenis informasi diubah menggunakan alat konversi dan selanjutnya ditumpangkan pada
gelombang elektromagnetik untuk disampaikan ke penerima. Di sisi penerima, sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik dikonversi menjadi
sumber informasi asal. Sifat-sifat gelombang elektromagnetik ini yang dimanfaatkan sebagai media pengantar informasi, diantara nya: 1. melaju
dengan kecepatan 3 x 10^8 meter per detik (dibaca: tiga kali sepuluh pangkat delapan meter per detik). Dengan kecepatan yang sangat tinggi,
elektromagnetik dapat mengantarkan informasi dalam waktu yang singkat; 2. tidak terlihat secara kasat mata. Akibat tidak telihat nya oleh mata,
dan boleh kita katakan tidak berdimensi ruang, maka penggunaan gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan alokasi tempat dan lebih
praktis. 3. menjangkau daerah yang luas. Gelembang elektro magnetik memancar ke segala arah sehingga jangkaunnya menjadi lebar dan luas. 4
dapat menembus penghalang dan atau memantul. Dengan kemampuan menembus, maka gelombang elektromagnetik dapat tetap diakses dari
ruangan tertutup. Dengan kemapuan memantul, misal dipantulkan oleh lapisan ionosfer maka jangkauan nya menjadi lebih luas. Selanjutnya,
keuntungan komunikasi nirkabel. Tentunya, keuntungan-keuntungan yang diperolehnya diantaranya adalah turunan dari sifat-sifat
elektromagnetik. Kemudian jika dibandingkan dengan komunikasi (dengan) kabel, komunikasi nirkabel menawarkan fleksibilitas dan mobilitas
yang tinggi. Jika komunikasi nirkabel dibatasi oleh dimensi kabel yang terbatas baik jangkuan dan penempatanya, sedangkan komunikasi nirkabel
tidak mempunyai batasan itu. Sifat manusia yang cenderung bergerak, maka komunikasi nirkabel menjadi solusi yang pas. Keuntungan
selanjutnya adalah skalabilitas. Komunikasi nirkabel relatif mudah untuk ditingkatkan atau di upgrade baik dari sisi pengguna, jangkauan, dan
kapasitas. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan penambahan alokasi spektrum frekuensi, teknik frekuensi reuse, teknik modulasi dengan
orde yang lebih tinggi, penggunaan teknik akses yang lebih komplek, dll. Tentu saja, pengembangan dan riset dibidang ini terus dilakukan hingga
sekarang. Selain keuntungan yang bisa dimanfaafkan, komunikasi nirkabel tidak terlepas dari kekurangan. Namun kami lebih memilih untuk
menyebutnya sebagai keterbatasan. Batasan yang secara alami dimiliki oleh gelombang elektro magnetik adalah sifatnya yang termasuk sumber
daya alam yang terbatas. Spektrum yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi disebut, gelombang radio, mempunyai rentang frekuensi 3 Hz - 300
GHz. Lebih rendah atau lebih tinggi dari itu, sementara ini, tidak bisa digunakan untuk mengantarkan informasi. Keterbatasan itu dititik beratkan
kepada ketidakmampuan alat untuk membangkitkan atau menumpangkan informasi pada frekuensi tersebut. Batasan selanjutnya adalah alasan
kesehatan. Penggunaan sprektrum frekuensi dengan orde yang tinggi akan menggangu ion-ion yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh
dan menggangu metabolisme sel-sel dalam tubuh manusia. Bahaya yang lebih ekstrim dari radiasi elektro magnetik frekuensi tinggi adalah bisa
menyebabkan mutasi genetik. Rentang spektrum frekuensi yang terbatas tersebut, sedimikian rupa diatur sehingga penggunaannya maksimal.
Setiap negara mempunyai otoritas/kewenangan masing-masing dalam pengaturan dan penggunaan alokasi spektrum frekuensi. Namun, sebagai
acuan global, setiap negara sebaiknya dan diharapkan mengacu pada International Telecommunication Union-Telecommunication (ITU-T), badan
regulasi telekomunikasi dunia. Mengapa acuan ini penting, karena terkait dengan standardisasi produk-produk telekomunikasi.Standardisasi ini
memungkinkan banyak vendor menjual produknya pada banyak negara. Keuntungan dari negara yang mengacu sistem ITU-T adalah
kompatibiltas alat yang bisa dipasarkan di dalam negara tersebut Inti dari kominkasi nirkabel adalah bagaimana menyampaikan informasi dari
pengirim agar sampai pada penerima dengan sebaik-baiknya. Baiknya pengiriman informasi, jika nilai informasi yang dikirim sama dengan
informasi yang diterima. Jika pengirim mengirimkan huruf A, maka penerima harus bisa membaca huruf A. Dalam komunikasi nirkabel,
pengukuran baik-buruknya sinyal informasi (selanjutnya disebut sinyal) yang dikirim dapat diukur dengan signal to noise ratio (SNR). SNR adalah
besarnya perbandingan daya sinyal yang diterima dibandingkan dengan noise/gangguan. Semakin besar SNR maka sinyal yang diterima akan
semakin baik. Semakin besar daya pancar yang juga akan semakin besar SNR nya. Dengan kata lain, semakin besar daya pancar maka akan
semakin baik daya yang diterima. Noise bersifat menggangu sinyal, semakin besar noise yang terjadi maka sinyal yang diterima semakin buruk.
Noise mempunyai sifat acak dan biasa nya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal. Noise bisa ditimbulkan oleh ketidak-idealan alat,
contohnya: noise yang disebabkan suhu alat, noise yang disebabkan oleh tidak linear nya amplifier (penguat daya sinyal), arus permukaan pada
antena, dll. Noise bersifat alami, kita bisa bisa menghilangkan dengan sempurna keberadaan noise. Selain SNR, kualitas komunikasi nirkabel juga
bisa diukur dengan parameter-parameter lain seperti kapasitas kanal, probabilitas error, bit error rate (BER), Symbol error rate (SER), dll.
Pembahasan parameter-parameter tersebut dibahas dalam topik yang lain. Namun, yang perlu ditekankan di sini bahwa paramater-parameter
tersebut adalah turunan dari pengukuran SNR. Skema komunikasi nirkabel secara garis besar mengacu pada keumuman teknik telekomunikasi
yaitu bisa dibagi dalam tiga bagian : informasi, alat konversi, dan media perantara. Informasi yang bisa dimuatkan dalam komunikasi nirkabel
adalah semua jenis informasi baik, tulisan, suara, gambar, video, dan data. Media perantara nya tentu saja adalah gelombang elektro magnetik
yang telah disebut di atas sebagai spektrum frekuensi. Sedangkan alat konversi, akan menjadi topik bahasan yang luas. Alat konversi akan
mencakup pembahasan pengkodean, teknik modulasi-demodulasi, teknik transmisi dan resepsi (penerima), Alat konversi akan mencakup
pembahasan pengkodean, teknik modulasi-demodulasi, teknik transmisi dan resepsi (penerima), desain antena, teknik deteksi,dll Perlakuan awal
kepada informasi yang masuk ke alat konversi adalah digitalisasi. Digitalisasi adalah proses konversi dari data analog (suara, gambar, video)
menjadi data digital (biner). Proses ini juga dikenal dengan analog to digital converter (ADC). Dalam ADC, sinyal harus di-sampling/dicuplik.
Proses sampling harus memenuhi formula Nyquist yaitu frekuensi sampling minimal dua kali frekuensi dari informasi. Misal kan, frekuensi suara
manusia adalah 20 KHz, maka frekuensi sampling minimal harus 40 KHz

Matched Source

Anda mungkin juga menyukai