Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GAMBARAN TARI TOPENG CIREBON


disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah budaya nusantara dan pengembangan kepribadian

Disusun oleh :

HASNA NUR AULIA


(NPM.1302181127)

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

2020

1
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat
untuk memenuhi tugas mata pelajaran budaya nusantara dan pengembangan kepribadian
tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Dalam hal ini penulis mengangkat mengenai gambaran
salah satu jenis tarian di Indonesia, yaitu tari topeng.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan
diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.

Cirebon, November 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................................... 2


Daftar Isi ................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 4
D. Metode Penelitian ......................................................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 6
A. Definisi Tari Topeng ..................................................................................................................... 6
B. Filosofi dan Makna Tari Topeng .................................................................................................. 6
C. Sejarah Tari Topeng ...................................................................................................................... 7
D. Jenis-Jenis Topeng ........................................................................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 9
A. Gerakan Tari Topeng .................................................................................................................... 9
B. Busana Tari Topeng ...................................................................................................................... 9
C. Perlengkapan Tari Topeng .......................................................................................................... 10
D. Alat Musik Pengiring .................................................................................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jutaan kebudayaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
yang merupakan warisan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Kebudayaan
Indonesia memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan budaya lain. Setiap
kebudayaan sarat akan makna dan filosofi yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-
hari.

Salah satu kebudayaan yang banyak dilestarikan di Indonesia adalah tari-tarian.


Ada banyak sekali jenis tarian di Indonesia. Tarian nasional memiliki daya tarik tersendiri
untuk ditonton atau pun untuk ditekuni. Setiap tarian memiliki ciri khasnya masing-
masing, mulai dari gerakan, kostum, pemain, perlengkapan, musik, dan sebagainya.

Salah satu jenis tarian yang sudah dikenal luas adalah tari topeng dari Cirebon, Jawa
Barat. Dalam perkembangannya di tengah masyarakat umu, Tari Topeng Cirebon memiliki
kekhasannya sendiri, lebih dikenal dengan Topeng Babakan atau Dinaan. Tari topeng ini
menampilkan aksi seorang penari yang mengenakan topeng di wajahnya sehingga
dinamakan tari topeng. Tari topeng ini menggambarkan nilai social dan pesan-pesan
tersembunyi yang sarat akan makna, karena unsur-unsur yang terkandung didalamnya
mempunyai arti simbolik yang diartikan sangat menuju tentang aspek kehidupan, sehingga
juga mempunyai nilai pendidikan. Yang meliputi aspek kehidupan adalah seperti
kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan dapat menggambarkan
perjalanan hisup manusia sejak dia dilahirkan hingga menginjak dewasa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tari topeng diperagakan?
2. Bagaimana busana tari topeng?
3. Apa saja perlengkapan yang digunakan dalam tari topeng?
4. Alat musik apa saja yang digunakan dalam tari topeng?
C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya tari Topeng,

4
2. Untuk mengetahu makna dan filosofi tari topeng
3. Untuk mengetahui gerakan tari Topeng,
4. Untuk mengetahui pola tari Topeng,
5. Untuk mengetahui macam-macam penari Topeng,
6. Untuk mengetahui macam-macam alat musik tari Topeng

D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, yaitu
memberikan gambaran atau aspek tertentu dari objek yang diteliti.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Tari Topeng

Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di Jawa Barat. Tari Topeng
merupakan kesenian asli daerah Cirebon dan wilayah sekitarnya seperti Indramayu,
Jatibarang, Losari. Disebut tari topeng tentu saja karena penarinya menggunakan topeng di
saat menari dengan menggigit topeng menggunakan giginya. Tari topeng ini sendiri banyak
sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang
ingin disampaikan, namun maknanya tidak berubah dan tetap memiliki ciri khas tersendiri.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya pun tak akan lekang oleh perkembangan zaman
dan waktu. Tari topeng bisa dimainkan oleh satu orang penari saja atau oleh beberapa
orang.
Kata topeng berasal dari kata “Taweng” yang berarti tertutup atau menutupi.
Sedangkan menurut pendapat yang beredar di kalangan umum, topeng berarti penutup
muka atau kedok. Berdasarkan hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa pertunjukkan tari
topeng menonjolkan penggunaan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari
pada waktu pementasannya. Serupa dengan kebudayaan tari lain, tari topeng sendiri
mempunyai arti simbolik dan penuh pesan- pesan terselubung, baik dari jumlah kedok,
warna kedok, jumlah gamelan pengiring dan lain sebagainya, semuanya punya cerita. Dulu,
pertunjukkan tari topeng merupakan upaya para Wali sebagai media dakwah untuk
menyebarkan agama islam meskipun hal tersebut kurang mendapat respon dari
masyarakat.

B. Filosofi dan Makna Tari Topeng

Sebagai salah satu tarian yang termahsyur di Jawa Barat, kesenian Tari Topeng
Cirebon rasanya tak bisa dilepaskan dari karakter kuat yang melekat pada kesenian ini. Tari
Topeng Cirebon merupakan sebuah gambaran budaya yang luhur, filsafat kehidupan yang
menggambarkan sisi lain dari diri setiap manusia.
Pada awalnya, gelaran tari topeng hanya dilakukan di lingkungan keraton. Akan
tetapi seringin berkembangnya waktu, tarian ini juga digelar di masyarakat umum sebagai

6
sarana hiburan pertunjukkan. Oleh sebab itu tarian ini dikemas menjadi pertunjukkan yang
bermuatan filosofis dan lebih berwatak.
Pengemasan tari topeng tersebut bertujuan untuk menggambarkan ketaqwaan
dalam beragama serta sebagai contoh sifat dan perilaku manusia, antara lain:
 Makrifat (Insan Kamil), yaitu tingkatan tertinggi manusia dalam beragama serta telah
sesuai dengan syariat agama.
 Hakikat, yaitu penggambaran manusia berilmu sehingga telah memahami tentang hak
seorang hamba dan sang pencipta.
 Tarekat, yaitu gambaran manusia yang telah hidup serta berpedoman pada kaidah
agama dalam berperilaku sehari-hari.
 Syariat, yaitu gambaran manusia yang memasuki atau mengenal ajaran Islam.
Tidak hanya unsur-unsur hiburan, kesenian tari topeng juga memiliki pesan-pesan
tertentu. Beberapa diantaranya diartikan dalam bentuk simbolik, dimana perlu pengertian
agar mampu menerjemahkannya dan menerapkan dalam aspek kehidupan.

C. Sejarah Tari Topeng

Tari Topeng ini sudah ada sejak abad 10-11 Masehi, yaitu tepatnya pada masa
kejayaan pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui
seniman jalanan Seni Tari Topeng ini masuk ke Cirebon dan mengalami akulturasi atau
percampuran dengan kebudayaan aslinya.
Pada masa Kerajaan Majapahit ketika Cirebon sebagai pusat penyebaran agama
islam, Sunan Gunung Jati bekerja sama dengan Sunan Kalijaga menggunakan Tari Topeng
ini sebagai salah satu upaya untuk menyebarkan agama islam dan sebagai hiburan di
lingkungan Keraton.

D. Jenis-Jenis Topeng

Pertunjukkan tari topeng bisa menggunakan jenis topeng yang berbeda-beda. Setiap
jenisnya punya arti tersendiri seperti perbedaan bentuk dan warnanya. Berikut ini uraian
jenis-jenis topeng yang biasa digunakan dalam pertunjukkan:

1. Topeng Panji
7
Topeng panji adalah gambaran seorang yang suci, seperti baru terlahir ke dunia.
Gerakan peran topeng panjing sangat lembut dan halus, serta berhati-hati.
Penggunaan topeng ini memilki makna gabungan antara hakiki diam dan hakiki
gerak.

2. Tompeng Samba

Topeng ini menggambarkan seseorang yang memasuki fase anak-anak. Karena


mewakili anak-anak, maka gerakan tokoh topeng ini sangat lincah dan lucu seperti
perilaku anak anak.

3. Topeng Rumyang

Topeng ini adalah gambara seseorang yang memasuki usia remaja. Penari yang
mengenakan topeng jenis ini akan membawakan gerakan yang mengandung pesan
jika setiap manusia hendaknya berbuat baik terhadap manusia lainnya.

4. Topeng Tumenggung

Topeng tumenggung menggambarkan sifat tegas serta mempunyai budi pekerti


luhur. Karakter topeng ini memberi pesan seseorang yang penuh karakteristik serta
memiliki kepribadian dengan loyalitas tinggi.

5. Topeng Kelana

Pada pementasan tari topeng kelana menggambarkan seseorang yang mempunyai


sifat angkara murka. Penari yang menggunakan topeng ini memerankan tokoh
jahat. Meski menonjolkan peran jahat, akan tetapi dapat memberikan pelajaran
bawah manusia harus berusaha agar mendapat kehidupan dan kebahagian melalui
jalan yang baik.

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gerakan Tari Topeng

Tari topeng menampilkan seorang penari cantik yang diiringi alunan musik rebab
dan kendang. Busana yang dipakai penarinya beragam, ada toka-toka, apok, kebaya,
sinjang, dan ampreng, warnanya pun beragam seperti kuning, hijau, dan merah. Hal
tersebut merupakan nilai tambah keindahan dari seni tari topeng ini serta yang menjadi
daya tariknya.
Pertama-tama, tarian ini diawali dengan formasi membungkuk, formasi ini
melambangkan penghormatan kepada penonton dan sekaligus pertanda bahwa tarian akan
segera dimulai. Setelah itu, kaki para penari melangkah maju-mundur yang diiringi dengan
rentangan tangan dan senyuman khas kepada para penontonnya agar menghidupkan
suasana. Selanjutnya, penari akan bergerak membelakangi penonton dengan meliuk-liuk
pinggulnya sambil memakai topeng yang berwarna putih, topeng ini menyimbolkan bahwa
pertunjukan pendahuluan sudah dimulai.
Lalu, penari akan berputar-putar dan setelahnya akan berbalik arah membelakangi
para penonton lagi sambil mengganti topeng yang berwarna putih itu dengan topeng
berwarna biru. Proses serupa juga dilakukan ketika penari berganti topeng yang berwarna
merah. Jadi, setiap berganti topeng, penari akan melakukan gerakan membelakangi
penonton.Seiring dengan pergantian topeng itu, iringan alunan musiknya juga semakin
keras. Puncak alunan musik paling keras terjadi ketika topeng warna merah dipakai para
penari. Gerakan-gerakan tersebut merupakan bentuk tarian pembuka dalam pementasan
tari topeng.

B. Busana Tari Topeng

Busana yang digunakan dalam tari topeng Cirebon cukup beragam, mulai dari
dibagian kepala yaitu topeng (kedok), jamang, tekes, makuta siger dan rarawis atau
sumping. Namun, tentu saja hal ini bisa jadi berbeda namanya setiap daerah.
Kemudian penutup tubuh penarinya akan disesuaikan dengan dengan warna baju
karakter dalam tari topeng. Penari akan menggunakan biku-biku atau hiasan pada bagian

9
pangkal lengan yang berbentuk segitiga, terbuat dari benang emas dan biasa digunakan
sebagai pengganti kelat bahu. Ada juga yang disebut Krodong yang berfungsi sebagai
penutup punggung, terbuat dari kain batik motif. Bentuk baju yang berbeda digunakan pada
tari topeng Tumenggung (khas Palimanan) yaitu Klambi Gulu berupa Kain tambahan yang
di adaptasi dari bentuk jas safari para pejabat di masa kolonial. Sama halnya perbedaan
dalam penggunaan Peci Bendo.
Di dada dilekatkan kace berupa kain emas yang digunakan pada tari topeng
cirebon tokoh Panji, Pamindo dan Rumyang. Lalu, digunakan juga dasi, yang digunakan
pada karakter Panji, Pamindo, Rumyang dan Patih, tidak untuk karakter topeng Klana
digantikan Ombyok, berupa Hiasan dada terbuat dari kain bludru dengan motif teratai yang
digunakan pada tokoh Klana. Hiasa kalung yang digunakan biasanya berbentuk mutiara
putih. Selain itu terdapat juga hiasan gelang.
Ikat pinggang atau sabot digunakan sebagai hiasan atau aksesories di pinggang,
terbuat dari logam yang biasa dikenal dengan nama Badong..Hiasan pinggang biasa juga
diganti ikat pinggang yang bersifat praktis, terbuat dari kain (beludru) dan ada penutup
pada bagian bawahnya, yang disebut Tutup Rasa yang motifnya yang disesuaikan dengan
karakter tokoh tari topeng. Ada juga soder berupa selendang panjang yang diikatkan di
pinggang menjuntai ke bawah sampai lebih dari matakaki yang motif dan warnanya
disesuaikan dengan karakter tokoh topengnya. Penggunaan kain lainnya adalah kain batik
yang disebut dodot dan selendang yang dinamakan sampur atau soder. Bentuk kain dodot
lancar gelar untuk karakter Panji dan kain dodot lancar cangcut untuk Pamindo dan
Rumyang. Berbeda, karakter Patih dan Klana menggunakan Celana Sontog.
Banyak istilah pakaian digunakan sebagai kelengkapan busana yang setidaknya
merupakan identitas pertunjukan Tari Topeng Cirebon. Gaya/ kostum dalam pertunjukan
tari Cirebon ini dianggap terpengaruh dari budaya kraton.

C. Perlengkapan Tari Topeng


Dalam pertunjukkan tari topeng, tidak hanya topeng yang menjadi perlengkapan
tarian ini, namun ada beberapa perlengkapan lainnya, seperti kostum penari berlengan
panjang dan dasi dengan peniti ukon atau nama mata uang yang digunakan pada zaman

10
dulu. Penari juga akan menggunakan ikat pinggang yang dilengkapi keris, badong, gelang
serta kain batik.

Selain topeng dan ikat pinggang, ada juga kain sampur atau selendang panjang,
kaos kaki putih setinggi lutut, serta mongkron yang terbuat dari batik lokoan. Pada bagian
bawahan, penari topeng mengenakan celana dibawah lutut, serta yang utama adalah
penggunaan topeng yang terbuah dari kayu. Dan bagian kepala penari akan ditutupi dengan
penutup bernama sobra yang dilengkapi dengan dua sumping dan jamangan.

Khusus penari yang mementaskan topeng tumenggung, maka ada tambahan


properti yakni tutup kepala kain ikat serta peci dan kacamata.

D. Alat Musik Pengiring

Tari topeng diiringi oleh banyak alat musik yang saling mengisi satu sama lain. Hal
ini juga merupakan salah satu daya tarik dari pertunjukkan tari topeng. Musik khas darah
dengan suara-suara yang dihasilkan saling berpadu secara harmonis mengiringi penari dan
membawa penonton semakin tertarik dalam suasana pentas.

Beberapa alat musik pengiring tarian topeng adalah:

 1 Pangkon Saron
 1 Pangkon Bonang
 3 Gong yaitu Kiwul, Sabet, Telon
 1 Pangkon Titil
 1 Pangkon Kenong
 Seperangkat Alat Kecrek
 1 Pangkon Jengglong
 1 Pangkon Ketuk
 2 Buah Kemanak
 1 Pangkon Klenang
 Seperangkat Kendang, meliputi Ketiping, Kepyang, dan Gendung

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Meskipun saat ini lebih banyak digunakan sebagai sarana hiburan, namun, tari
topeng adalah sarana hiburan yang sarat makna dan pesat terselubung. Seluruh unsurnya
mengandung arti simbolik yang menyangkut bebagai aspek kehidupan manusia seperti
kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta
menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa..
Sehinga, tentu saja hal ini memenuhi unsur-unsur kebudayaan, salah satunya ilmu
pengetahuan sekaligus kesenian, serta jika dilihat pada masa kini dimana berjamuran
sanggar tari yang membawakan tarian ini, tari topeng pun mencakup unsur sistem mata
pencaharian hidup
B. Saran

Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita melestarikan seluruh


kebudayaan local dalam negeri, termasuk tari topeng ini. Karena sejatinya, budaya kita
mencerminkan identitas diri bangsa dan cerminan terhadap kehidupan sehari-hari.
Kebudayaan kita sangat beragam dan berbeda dengan kebudayaan lain. Sebagai langkah
awal, kita bisa mengenali terlebih dahulu budaya di sekitar kita, kemudian
menerapkannya dan mengenalkannya lebih luas sehingga kebudayaan asli Indonesia tak
akan lekang oleh waktu dan tidak akan punah seiring perkembangan zaman.

12

Anda mungkin juga menyukai